Let Me Be Your Healer, Mr. Na...

By vioneee12

137K 17.9K 1.2K

"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI) More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
Special Part (1)
Special Part (2)
Special Part (3)
Another Special Part (1)
Another Special Part (2)
Another Special Part (3)
Another Special Part (4)
Another Special Part (5)
NEW STORY : JUNG JAEHYUN
RECOVERY | Lee Haechan

29

2.8K 414 16
By vioneee12

Kenta berjalan menghampiri Yuna yang sangat jelas sekali kelihatan dari raut wajahnya kalau ia cukup terkejut melihat Aiko disana.

"Bagaimana, Yuna? Kau bisa melihat sendiri kalau aura kecocokan mereka itu masih sangat kuat, kan?"

Yuna hanya menanggapi ucapan Kenta dengan senyum tipis, sedangkan pandangannya terus terarah pada Yuta yang terlihat sedang asik berbicara dengan gadis cantik bernama Aiko itu.

Yuna sangat tahu dengan Aiko, gadis itu merupakan teman sekelas Yuta, sama seperti Kenta.

Yuta dan Aiko semasa sekolah sering disebut sebagai 'couple goals'

Karena rupa mereka yamg cantik dan tampan juga sama-sama jenius, dan bahkan para guru pun sering menjodoh-jodohkan mereka.

Puncaknya, saat pesta perayaan hari ulang tahun sekolah, ada kontes pesta dansa yang diadakan saat itu, Aiko meminta Yuta menjadi pasangan dansanya, dan mereka pun memenangkan juara terfavorit.

Banyak rumor yang beredar kalau mereka pernah berpacaran saat menjelang kelulusan sekolah, namun tidak ada yang tahu pasti apakah rumor itu benar atau tidak.

Yuta terlihat begitu berbeda ketika berbicara dengan gadis itu, lihatlah, ia dengan mudahnya tersenyum pada Aiko yang bahkan Yuna saja jarang melihatnya.

Yuna merasa tidak nyaman dengan situasi ini, dan lebih memilih memalingkan wajahnya, melihat kemanapun asal tidak kearah Yuta dan Aiko.

"Jadi kau menikah dengan junior kita dulu? Wah, aku sungguh tidak menyangkanya."

Yuna mau tidak mau menolehkan wajahnya lagi mendengar Aiko yang akhirnya berbicara sesuatu tentangnya.

Aiko tersenyum sekilas melihat Yuna, kemudian atensinya sepenuhnya kembali pada Yuta.

"Kalau tahu akhirnya akan seperti ini, aku jadi menyesal pindah keluar negeri," celetuk Aiko tiba-tiba.

"Maksudmu?"

Aiko menggeleng dan tersenyum, "Bagaimana kalau kita makan ramen bersama?"

"Aku setuju, sekalian mengenang masa lalu, haha," kali ini Kenta ikut bersuara. "Yuta, jangan bilang kau keberatan, awas saja kau. Kasihan Aiko, dia jauh-jauh kembali kesini hanya ingin bertemu denganmu,"

Yuta tidak langsung menjawab, ia melihat Yuna sejenak.

Yuna menatap Yuta, tangannya bergerak menyentuh lengan baju suaminya itu, mencoba memberitahu kalau ia sedikit keberatan.

"Maaf, Aiko, kurasa aku tid-"

"Hei Yuta-kun! Aku tidak mau tahu, kita harus makan bersama," Potong Aiko cepat, dan ia langsung menarik tangan Yuta agar ikut dengannya.

Kini, tinggal Yuna bersama Kenta berada diluar kedai ramen itu.

Kenta berjalan untuk mengecek keadaan didalam kedai yang tampak begitu ramai itu.

"Wah, bagaimana ini? Tempatnya sudah penuh, aku kira masih ada beberapa yang kosong, ternyata hanya dua kursi, dan semuanya sudah ditempati mereka,"

"Kalau begitu, mau cari kedai ramen yang lain? Aku yakin masih banyak disana,"

Yuna menggeleng pelan, "Aku tidak lapar, aku akan menunggu disini, kalau kau ingin makan, silahkan saja,"

"Menunggu disini? Hei, mereka itu tidak akan selesai dengan cepat, Yuna-chan."

Yuna terdiam kali ini, semangatnya pun sudah hilang sepenuhnya entah kemana.

"Aku tidak bisa seperti ini, kita jalan-jalan saja sebentar selagi menunggu, jangan menolak." Kenta meraih tangan Yuna, dan kali ini Yuna tidak menolak ataupun mengiyakan, ia hanya pasrah saja mengikuti kemana Kenta menggiringnya.

Pikirannya benar-benar kosong sekarang.

Yuna berjalan disamping Kenta dan tangannya masih digenggam oleh lelaki itu.

"Kak, maaf. Tapi bisa kau melepaskan tanganku?"

"Kalau kulepas, kau bisa hilang nanti. Tempat ini sangat ramai,"

Yuna tidak mengucapkan apapun lagi setelah itu, ia menarik nafas panjang, dan mencoba mengumpulkan lagi semangatnya.

Selagi Kenta tidak melakukan sesuatu yang berbahaya, maka bukan ide buruk ikut dengan lelaki itu untuk sementara.

Membiarkan Yuta bersama Aiko, menikmati waktu mereka.

"Wah, Yuna-chan, lihat itu!"

"Hm?" Yuna mengikuti kearah yang ditunjuk Kenta.

Sebuah pertunjukan api dari beberapa kelompok orang.

"Mau kesana?" tawar Kenta.

Yuna mengangguk.

...

Menonton pertunjukan api selama hampir sepuluh menit itu lumayan membuat suasana hati Choi Yuna membaik.

Masih bersama Kenta, keduanya kembali berjalan menelusuri jalan area festival itu.

"Apa lagi yang ingin kau lakukan setelah ini?"

Yuna menatap Kenta dengan perasaan gelisah, ia ingih bertemu Yuta.

"Bisa kita kembali ke kedai ramen yang tadi? Mungkin Yuta dan Aiko-san sudah sele-"

"Tunggu. Temani aku kesana sebentar,"

Yuna mengerutkan dahinya, dan Kenta membawanya ke sebuah kerumunan kecil, sebuah stand permainan.

Orang-orang itu tampak mengelilingi sebuah meja berukuran sedang, dan ada papan rolet disana.

"Ini apa?" tanya Yuna bingung, ia tidak pernah melihat permainan seperti ini sebelumnya.

"Ini permainan, kalau kau melemparkan panah rolet dengan benar, maka kau akan dapat hadiah yang ada disana, jika tidak, maka akan mendapat hukuman."

Yuna mengangguk-angguk mengerti, ia melihat deretan barang yang disebut akan menjadi hadiah itu.

Boneka, voucher belanja di festival gratis, daging sapi segar, dan masih banyak lagi.

Setelah cukup lama mengantri, akhirnya giliran Kenta tiba, setelah membayar ia mulai bersiap melemparkan panah kecil ke papan rolet itu.

"Yuna, kau mau coba?"

Yuna menggeleng, "Kakak saja,"

Kenta tersenyum, dan kemudian melemparkan panahnya dan ia tidak beruntung kali ini.

Panahnya mengenai angka dizona merah, dan itu artinya ia mendapat hukuman.

"Hukuman angka 20, wah ini sepertinya bukan hukuman, ya? Hahaha," tawa sang pemilik stand itu, membuat Yuna dan Kenta saling pandang karena bingung.

"Apa itu?"

"Berikan ciuman kepada pasanganmu,"

Seketika orang-orang yang ada disana langsung bertepuk tangan dan bersorak dengan riuh, karena mengira Kenta dan Yuna adalah pasangan.

"Ciuman! Ciuman! Ciuman!"

"Ah... bagaimana ini?"

Yuna menggeleng kuat, "Ka-kami bukan-"

Namun suara orang-orang yang semakin antusias itu membuat suara Yuna teredam.

Yuna menatap Kenta dengan panik, "Kak, bagaimana ini?!"

"Lakukan saja, bagaimana?" respon Kenta dengan santainya, seolah hal itu sama sekali bukan masalah baginya.

"A-apa maksudmu?"

Kenta tersenyum penuh arti, "Tinggal lakukan, kemudian pergi, mudah saja."

"Ti-tidak, kau tidak bisa-"

"Jangan begitu naif, Yuna-chan." ucap Kenta lagi, nada berbicara lelaki itu berubah mengerikan sekarang.

Kenta menarik Yuna mendekat.

Sementara Yuna mulai ketakutan, ia tidak mau ini terjadi, ia berusaha melepaskan genggaman Kenta dari lengannya, namun tenaganya tidak seberapa jika dibandingkan dengan lelaki itu.

"J-jangan, kumohon!"

Kenta hanya tersenyum miring, kemudian benar-benar mendekatkan wajahnya, dan..

BUK!!

Yuna membelalak kaget melihat Kenta yang jatuh terduduk ke tanah, bersamaan dengan orang-orang disekitar yang mulai ikut heboh melihat kejadian itu.

Seseorang memukulnya dengan sangat kuat.

"Kalau kau berani menyentuhnya sedikit saja, maka aku tidak akan segan untuk menghabisimu!"

Yuna membalikan tubuhnya, dan menemukan Yuta dibelakangnya, wajah lelaki tampan itu tampak begitu mengerikan dengan tangan yang terkepal kuat.

Melihat Yuta yang seperti ingin menyerang Kenta lagi, Yuna segera bergerak untuk menahannya.

"Y-Yuta! Yuta! Sudah cukup! Kumohon, jangan lagi! Jangan!"

Yuta mendengus kesal, emosinya benar-benar memuncak, ia tidak menyangka kalau Kenta benar-benar akan senekat itu.

Yuta melirik Yuna, kemudian langsung menarik istrinya itu pergi menjauh dari sana.

Sementara Kenta berusaha bangun dengan bantuan orang-orang disana. Ia tampak meringis dengan luka disudut bibirnya.

Seorang gadis berjalan menghampirinya, Aiko.

"Menyerah saja. Kau tidak akan berhasil mendapatkan Yuna."

"Bodoh, kenapa tidak menahannya lebih lama?!"

Aiko memutar bola matanya jengah, "Sudah kucoba, tapi sudah jelas, tidak berhasil. Mengecewakan,"

Aiko menepuk pundak Kenta, mencoba menghibur temannya itu. "Kau sudah kalah telak."

To Be Continued.

Jangan lupa vote + comment, ilysm!

Thankyou

and

See You

-vioneee12































Continue Reading

You'll Also Like

503K 37.4K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
92.7K 9.1K 25
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
429K 59.7K 53
(𝐟𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧) When all the feelings are mixed, they become both of sweet and bitter, it will be called Bittersweet. Cerita tentang pertemuan...
515 121 8
(Completed) Short Story - Local Fanfiction Cast : Hoshyer Romance | Short Chapter THE DIFFERENCE Orang bilang hidup itu ibarat roda yang terus berput...