Billionaire Marriage Partner

By summerbreezefairy

43.8K 2.7K 71

Resyakilla tau kalau suaminya itu pendiam, emotionless, kaku, moody, galak, tidak bisa disentuh. Segala aspek... More

1# Grim Reaper and his (absolutely) rules
2# Keadaan di luar rencana!
3# My Special Husband
4# Ritual Hari Minggu
5# Little Secret
6# Her Ordinary World
7# Saling terbuka sedikit demi sedikit
8# Insecurities
9# Kehebohan kecil di kampus
10# Aktivitas di Kantornya
11 # Tertidur di kantornya
12# Terbangun di surga eh ranjangnya
13# Mama
14# Keinginan Mama
15# Kejutan Malam (Negeri di atas angin)
16# Sakit, penyakit cinta
17# Baikan
18# Magang
19# Bosku Grim Reaper
20# Perjalanan Dinas Mendadak
21# Welcome Honeymoon eh...
22# Jangan di ruang publik

Prolog

6.6K 311 1
By summerbreezefairy

'Braakk'

Pintu ruangan terbuka. Dua sosok manusia yang ada diruangan sebelumnya perlahan meringsut meninggalkan mereka.

Dengan langkah tergesa, sepatu kanvas yang terbalut noda lumpur itu seketika memenuhi jejak lantai ruangan. Pandangan matanya tak lagi sejernih itu, air mata kini kembali menggenang dipelupuk.

Kakinya mendadak lemas, kaku, ia menariknya mendekati seorang wanita yang terbujur lemah diatas ranjang rumah sakit.

Suara alat rumah sakit itu mendadak seperti hitungan mundur yang memekakkan telinga. Hatinya terasa begitu perih, sakit yang dia tidak pernah mengerti sebelumnya. Seluruh dirinya hancur saat ia menatap sendu wanita yang tubuhnya dipenuhi oleh alat-alat pembantu kehidupan.

"Kenapa... Kenapaa..." hanya itu yang bisa digumamkan oleh bibirnya yang kering dan bergetar. Kini air mata yang sudah mengering, kembali membanjiri seluruh wajahnya lagi. Dengan isak tangis sendu, ia menggenggam erat tangan wanita itu, seolah memberikan kekuatan agar manusia itu bangkit lagi.

"Harusnya kamu nggak ada dihidupku. Harusnya kamu nggak disini. Harusnya aku..."

Ia terus menangis, mengisi kesosongan ruangan dengan pilu tangis yang beradu dengan suara pendeteksi jantung disana. Hancur sudah segala kehidupannya. Kalau saja kali ini ia kehilangan seseorang yang amat berarti dalam hidupnya maka tidak akan ada lagi alasan untuknya tetap disini.

Ia tidak pernah tau, kehilangan seseorang yang amat berati akan terasa semenyakitkan ini. Seseorang yang begitu penting, bahkan lebih penting dari dirinya sendiri.

Ia selalu merasa jika dirinya akan selalu bisa mengatasi segala masalahnya sendiri. Ia tidak perlu bergantung pada orang lain, tapi banyak orang lain yang bergantung pada dirinya. Ia merasa bahwa dirinya sendiri penting, tapi kini sepertinya hal itu berubah. Entah sejak kapan eksistensi wanita ini mulai mendominasi dirinya sendiri.

Ia menyesal.

Ia benar benar menyesal. Kalau saja ia bisa memutar waktu lagi, ia ingin kembali ke waktu itu. Ia akan lebih sering mengatakan kata aku mencintaimu, mengekspresikan diri, menghabiskan waktu bersama. Ia akan menghargai setiap saat kebersamaan mereka. Tapi apa yang terjadi sekarang? Ia bahkan tidak bisa melihat lagi senyuman manis yang selalu menyapanya di pagi hari.

Ia tidak sadar kapan ia berhenti menangis, bahkan hingga dirinya terlelap dalam kesedihannya.

Hari-hari begitu terasa kelabu untuknya. Tidak ada senyum, tidak ada ekspresi, bahkan tidak ada gairah untuk hidup. Ia tahu, setiap kali keluarga bahkan teman mereka mengatakan agar ia tetap sabar. Menunggu tidak pernah semenyenangkan itu, ia tidak pernah sadar sebelumnya tapi kini dia dibuatnya menunggu. Menunggu kesadaran wanita yang sudah koma hampir 10 hari lamanya.

Masih membasuh telapak tangan wanita itu, tiba-tiba ia melihat jarinya bergerak. Sedikit tak percaya, ia melihatnya bergerak lagi. Dengan segera ia menekan tombol alarm agar perawat dan dokter menuju ruangannya.

Saat dokter tiba, hatinya yang berdebar terasa sedikit longgar. Ia tidak tau apa yang dilakukan teman dokternya itu, tapi saat temannya menatapnya dengan tatapan lega dan teduh, bongkahan dalam hatinya perlahan meluluh.

"Selamat, dia sudah siuman." Dokter itu tersenyum selagi menepuk pundaknya.

Seperti terhipnotis, perlahan langkah kakinya mendekat. Kelopak mata yang selalu tertutup beberapa hari itu terlihat terbuka. Mata yang bahkan tidak terbuka saat ia memohonnya untuk melihat betapa kacau dirinya. Manik matanya terlihat tersenyum haru saat mereka saling berpandangan.

Ia langsung bersimpuh di dekat wanita itu sembari menggenggam erat tangannya, "terimakasih. Terimakasih karena sudah kembali."

***

Continue Reading

You'll Also Like

20K 1.2K 20
Bagi Anna, MacMillan adalah pria tampan yang sangat mempesona, jangan lupa kaya raya, dan beruntungnya Anna karena MacMillan memilihnya untuk menjadi...
150K 7.4K 29
"aku hamil Rud." "Buang anak itu Sasi, aku tidak menginginkan nya, aku tidak menginginkan kalian!" Cinta memang tanpa logika. Sasi yang selalu disaki...
714K 71.1K 33
Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putra, ternyata Starky belum juga bisa usai...
10.6K 598 24
Bahkan untuk menggeser Amanda dalam posisi peringkat 2 di kelasnya, Rea saja takkan mampu. Apalagi menggeser Amanda dalam hati pujaannya. Amanda tahu...