ACCIDENT

Autorstwa rosebelles

128K 15.1K 2.8K

[COMPLETED] Kalau bukan karena kejadian itu, gak bakal deh gue nikah sama anak kecil. Mana ada anak kecil ya... Więcej

1 : Kejadian
2 : Gelisah
3 : Ancaman
4 : Keciduk
5 : Sakit
6 : Mual
7 : Tokcer
8 : Rencana
9 : Pernikahan
10 : Pengantin Baru
11 : Di Rumah
12 : Siapa nih?
13 : Wah Pelakor
14 : Ngidam
15 : Aneh
16 : Cemburu
17 : Gairah Bumil
18 : Ganti Rugi
19 : Senam
20 : Baby shower
21 : Tendangan Super
23 : Lahiran
24 : Mami Papi
25 : SuperMan
26 : Liburan
27 : Istri Muda
28 : Pisah
29 : Move On
30 : Bonus Chapter : Real Life

22 : Overthinking

3.4K 513 72
Autorstwa rosebelles

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya overthinking.

Seperti sekarang ini, Rose lagi merasakan overthinking. Setelah melihat instastory orang-orang tadi ia langsung bertambah insecure.

Cuti kerja membuatnya hanya terus-terusan bermain hp dan melihat media sosial, karena tidak ada lagi aktivitas yang dilakukannya.

Melakukan pekerjaan rumah yang berat juga sudah tidak bisa dilakukannya, Rose sudah tidak sanggup untuk melakukannya karena ia akan cepat kelelahan.

Lagian juga ada asisten rumah tangga yang dipekerjakan dirumah Jeffrey walaupun tidak menginap.

Paling hanya senam yang masih rutin dilakukan untuk mempermudah persalinannya nanti. Selain itu yang bisa dilakukannya hanya makan, mandi, tiduran, dan melayani Suami.

Rose segera bangkit dari kasur dan berdiri dihadapan kaca full body yang ditaruh dikamar.

Satu badannya sekarang terlihat sangat bengkak dimana-mana.

Pipinya membulat seperti bakpau, lengannya membesar, perutnya apalagi, dadanya juga sudah berubah ukuran, membuatnya jarang mengenakan bra lagi karena merasa tidak nyaman. Bahkan kaki dan tangannya ikutan membengkak.

Sepatu kerja Rose sudah tidak cukup lagi untuk digunakan. Sandalnya pun juga, jadi jika berjalan-jalan keliling sekitar rumah ia akan memakai sandal milik Jeffrey.

Baju-bajunya juga sudah tidak ada yang bisa dipakai, jadi sehari-hari ia hanya mengenakan baju terusan yang lebar.

Di area perut hingga pinggangnya juga dipenuhi oleh strech mark yang berwarna merah.

Terlihat sangat mengganggu. Membuatnya semakin tidak percaya diri.

Rose menangis.

Semakin hari semakin terlihat buruk saja dirinya ini, wajahnya juga terlihat kusam karena ia sudah jarang menggunakan skincare, memang tidak masalah sih selama bahan-bahan produk yang digunakan tidak berbahaya, tetapi Rose lebih baik mencegahnya saja dari pada terjadi sesuatu yang membahayakan nantinya.

Padahal kata orang-orang, jika sedang hamil anak perempuan maka akan membuat si Ibu yang mengandungnya akan terlihat lebih cantik karena auranya lebih menonjol. Tetapi ini kok Rose malah sebaliknya.

Dia merasa belum siap dengan semua ini.

Di usia kehamilannya yang sudah menginjak 9 bulan ini semuanya semakin terasa berbeda baginya. Ini merupakan hal baru yang dirasakannya.

Penampilannya sekarang bukan seperti dirinya.

Belum lagi ia sering kepikiran mengenai proses persalinannya nanti.
Apakah dirinya sanggup untuk melahirkan secara normal?

Rose menjadi takut jika terjadi sesuatu nanti.

☁️☁️☁️

Jeffrey memasuki kamar tamu yang terletak dilantai bawah rumahnya, karena memang sekarang dirinya dan Rose menempati kamar itu. Karena tidak memungkinkan untuk tinggal dikamar mereka yang sama-sama terletak di lantai 2. Rose sudah tidak kuat untuk naik turun tangga sejak hamil tua.

"Sayang"

Rose yang duduk berkaca di depan meja rias sambil melamun pun langsung tersadar dengan kehadiran Jeffrey.

"E-eh kamu udah pulang?"

"Udah dong, nih aku disini" jawab Jeffrey menghampiri Rose dan mengecup dahinya. Kebiasaan yang selalu dilakukannya setiap sebelum pergi dan kembali pulang.

"Hmm harum banget Istri aku" Jeffrey menundukkan badannya untuk menyandarkan kepalanya dibahu Rose dari belakang, menciumi harum badan Istrinya yang baru selesai mandi.

"Jeff" panggil Rose yang mulai tak nyaman.

"Hmm?" Jeffrey hanya membalasnya dengan gumaman.

"Lepas ya" lirih Rose dengan suara pelan. Seperti ingin menangis.

Jeffrey yang mendengar itu langsung menghentikan kegiatannya dan membenarkan posisinya, Istrinya kenapa?

Pasti ada yang gak beres kalo Rose udah begini.

Rose menghadap ke cermin di depan mereka, membuat Jeffrey ikut menatap sang Istri melalui cermin itu.

"Are you okay?" tanya Jeffrey dengan lembut.

Rose tidak menjawab, ia hanya membalas tatapan Jeffrey dari cermin dan mengeluarkan air matanya.

Jeffrey yang melihat Rose tiba-tiba menangis pun langsung memeluknya dari belakang dan mengusap kepalanya dengan sayang.

Jeffrey hanya diam tidak bertanya apa pun dulu, menurutnya Rose sekarang hanya butuh dibiarkan untuk menangis agar bisa merasa lega.

Tangisan Rose terdengar pilu, seperti memang sudah menyimpan lama sakit yang dirasakannya.

Di dalam kepala Jeffrey sekarang sibuk memikirkan hal apa yang membuat Istrinya menangis seperti sekarang.

Jeffrey semakin mengeratkan pelukannya, ia mengecupi kepala Rose berusaha untuk menenangkannya. Ia tak tega melihat Rose seperti ini. Jeffrey lebih memilih Rose yang suka mengomel dari pada Rose yang menangis begini.

"Sayang, udah ya, aku gak sanggup liat kamu yang kayak gini" pinta Jeffrey sambil menghapus air mata di pipi Istrinya.

Rose masih terisak kecil, ia memejamkan matanya lalu menunduk.

"Sstt udah ya, nanti mata kamu bengkak, aku gak mau kamu kesakitan" ucap Jeffrey masih berusaha menenangkan.

Jeffrey yang tidak mendapat respon apapun dari Rose langsung berlutut dihadapan Istrinya yang masih menangis dengan kepala yang menunduk.

"Sayang, liat aku" Jeffrey memegang kedua pipi Rose mengarahkan kehadapannya.

Tetapi Rose masih memejamkan matanya tidak ingin menatap Jeffrey.

"Sayang, jangan bikin aku khawatir kayak gini dong, kamu kenapa? Please bilang sama aku" tanya Jeffrey dengan suaranya yang terdengar lembut, ia tidak ingin Rose merasa tersinggung.

Jeffrey mendekatkan wajahnya ke wajah Rose hingga ujung hidung mereka menempel satu sama lain.
"Sayang, please tell me, i'm worried about you"

Rose yang diperlakukan seperti itu refleks membuka matanya. Ternyata Jeffrey dihadapannya sekarang sedang menatapnya dengan mata sayu yang lembut penuh kasih sayang.

"Jeff" panggil Rose dengan pelan. Ia ikut memegang kedua pipi Jeffrey dan mengelusnya perlahan.

"Sayang" balas Jeffrey.

Rose menatap Jeffrey dengan lamat, lalu tersenyum getir.

"Jeff, look at you now look at me"

"Udah kayak pangeran sama pembantunya ya hehe" ucap Rose dengan cengiran tetapi matanya berkaca-kaca.

Jeffrey langsung paham dengan semua ini, sepertinya Rose merasa insecure yang berlebihan kepada dirinya sendiri.

"Kamu ganteng terus masih muda juga, pasti banyak cewek-cewek yang mau sama kamu. Apalagi kamu pinter terus dari keluarga kaya juga"

"Gak papa kok Jeff kalo misalkan abis aku melahirkan nanti kita cerai, aku terima kok, lagian diliat-liat juga aku ngerasa gak pantes sama kamu, kamu itu-"

Ucapan Rose langsung terpotong karena Jeffrey tiba-tiba memajukan wajahnya kembali dan meraup bibirnya itu dengan cepat, membuat Rose tidak bisa berkata lagi. Bibirnya dilumat sedikit kasar oleh Jeffrey, dan dihisap-hisap secara bergantian bagian atas dan bawahnya, membuat Rose kewalahan karena tidak mampu mengimbangi ciumannya.

Jeffrey baru berhenti saat Rose memukul bahunya dengan keras karena sudah mulai kehabisan nafas.

"Ahh ka-mu m-au buat a-ku m-ati karena keha-bisan na-fas?" tanya Rose putus-putus.

Jeffrey menatap Rose dengan datar, wajah Rose sekarang terlihat memerah dengan bibir bengkak yang mengkilap sisa air liur dari ciuman mereka.

"Siapa suruh ngomong kayak gitu!"

"Jeff, kan emang kenyataannya kayak gitu"

"Kamu itu jangan terlalu merendah, aku juga gak sesempurna itu kok"

"Jeff, kita beda. Emang ada ya seorang pangeran yang mau sama upik abu? Itu tuh cuma ada di dongeng, gak ada dikehidupan asli gini"

"Sayang, aku gak tau kenapa sekarang kamu jadi berpikiran kayak gini, kemana kamu yang biasanya selalu percaya diri dengan diri kamu dan selalu bilang kalo aku itu beruntung bisa dapatin kamu? Kamu kan selalu-"

"Jeff, apa kamu gak liat sekarang aku kayak gimana, liat fisik aku sekarang, gimana bentuknya, pasti kamu jijik kan selama ini liat aku yang kayak gini tapi kamu tutupin itu semua, pasti diluar sana banyak cewek-cewek yang badannya seksi terus-"

"Rose! apasih maksud kamu?! Jangan ngomong yang aneh-aneh!" potong Jeffrey dengan nada sedikit tinggi.

"Bener kan Jeff, a-aku"

"Rose, mau gimana pun keadaan dan juga bentuk fisik kamu, aku akan tetap sama kamu, ingat kan janji suci pernikahan kita? Kita sudah janji dihadapan tuhan, dan aku gak akan ingkarin itu semua"

"Yang sekarang kamu rasain ini hanya karena hormon kehamilan yang buat kamu jadi lebih sensitif, jangan kamu permasalahin ini semua dan membandingkan antara aku sama kamu, kita sama-sama punya kekurangan dan kelebihan masing-masing, untuk itu kita berdua harus saling melengkapi, jangan kamu berpikir kalo kamu gak pantes untuk aku, karena kamu itu salah satu hal terbaik yang aku punya sekarang dan aku bersyukur untuk itu, untuk sekarang yang terpenting adalah kesehatan kamu dan Mbul, jadi jangan pikirin hal-hal yang gak baik ya sayang, jangan takut karena aku pasti sama kamu"

"Jeff-"

"Sstt diem, kamu cukup dengerin omongan aku tadi, aku gak terima bantahan dari kamu"

"Jeff, aku-"

Jeffrey segera menutup mulut Rose dengan tangannya dan menggelengkan kepalanya, benar-benar tidak memperbolehkan Rose untuk berbicara.

Rose jadi tersenyum geli melihat tingkahnya, lalu menurunkan telapak tangan Jeffrey yang menutup mulutnya.

"I love you"

Dan sekarang gantian Jeffrey yang menutup mulutnya sendiri yang sedang terbuka lebar karena terkejut mendengar pernyataan cinta untuk pertama kalinya dari sang Istri.






Siapa kangen cerita ini???

Siapa mau punya suami kaya Jepri???

Sorryyy banget nih baru bisa update sekarang, karena emang bener-bener lagi sibuk gada waktu buat ngetik, terus juga sempat sakit gitu, padahal dah bilang di cahpter sebelumnya kalo 76 komen bakal lanjut yaa eh malah sampe lebih dari 100 komen dan baru up sekarang, rajin komen ya kalian pas disuruh wkwk



-Bel

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

153K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
117K 6K 33
Bercerita tentang kehidupan seorang OH SEHUN CEO ternama yang di jodohkan dengan yeoja bernama SHIN HANI. Namun, masalahnya sehun adalah lelaki berwa...
37.3K 5.8K 42
❝ Bismillah punya anak lima. ❞ ─ Yazdan ❝ Kenapa cuma lima? Kenapa nggak tujuh? Biar kayak boygrup Korea. Nanti ada main vokalnya, main dancer, main...
96.4K 10.2K 30
Jaehyun dan Jisoo adalah dua orang asing yang harus menikah akibat sebuah kecerobohan, walaupun tak berlandaskan cinta tetapi mau tak mau mereka haru...