About School - Ateez (Revisi)

Von hanikim124

16.7K 1.4K 660

[Completed ✅ ] Rank #1 at Minsang #2 at woosan #1 at Wooyoung #1 at Schoolhoror #3 at Ateez #1 at Woogi... Mehr

BAB 01
BAB 02
BAB 03
BAB 4
Bab 05
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
To San
BAB 14
Bab 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 20
BAB 21

BAB 19

412 53 15
Von hanikim124

"WOOYOOOOUNG!! MAIN AYOKKK!"

"BRISIKKKK ANJEENG! "

Haduhh,pagi-pagi begini sudah terjadi keributan dirumah besar Jung. Dimana lelaki lain yang sedang berdiri didepan mobil sembari meneriaki Wooyoung.

Tak!
Dreeeet

"Astagaa Hoho, mama sampe kaget loh, masuk dulu sini"

Mama cantik datang dari dalam sembari menggeleng heran menatap lelaki yang jauh lebih muda didepannya itu. Sudah tau semua sikap absurd teman-teman sekolah Wooyoung jadi ini hal yang biasa, untung tidak ada tetangga yang protes dan untung saja Jongho pacar anaknya.

Sebelum masuk ternyata Wooyoung sudah berada dibelakang Irene.

Greb.

"Mama sayaaaaanggg, Uyongie sekolah dulu ya "

Wooyoung memeluk Irene dari belakang tak lupa mencium pipi mama nya lalu melepas pelukan mereka. Wooyoung berjalan keluar dan segera masuk ke kursi samping kemudi. Sedangkan Jongho masih didepan gerbang bersama Irene.

"Mama, Hoho berangkat dulu ya. Titip salam buat papa Jimin hehehe"

"Nee, hati-hati ya nanti mama sampaiin. duhh gemesnya"

Eh, haduh hati Jongho malah berdebar meskipun sudah disebut-sebut gemas beberapa kali oleh Irene.

"Mama bisa aja deh..Annyeong maa"

"Nee annyeong, Uyong jangan nakal sama Hoho ya" ucap Irene sedikit keras agar didengar oleh anak nya

"Nee mama cantik, annyeong!"

Tin

Wooyoung melambaikan tangannya bseriringan dengan mobil itu dibawa menjauh dadi kediaman keluarga Jung.

"STOOPPPPPP!!"

Ckkiittt.

"Bangsat si Seonghwa kaget anjing!"

Jongho sibuk mengelus dadanya ketimbang mengumpat seperti Wooyoung. Saat sudah mulai menginjak pedal gas tadi seonghwa yang rumahnya disebelah Wooyoung tiba-tiba menghadang mobil itu. Untung saja Jongho dengan cepat menginjak rem, jila tidak mungkin Seonghwa akan berakhir dirumah sakit.

"Nebeng dooooong!!"

Dengan polosnya tanpa merasa bersalah Seonghwa muncul dijendela kemudi Jongho, mengedipkan kedua matanya berkali-kali agar diberi tumpangan.

"Eh Dragon! Minta maap dulu kek udah bikin kita hpir jantungan. main nebeng aja dihh"

"Diem lo rubah! gue minta ma Jongho bukan lo. Ya Jong ya masa tega lo ma gue sihhh"

Okay, karena tidak ingin terlambat Jongho hanya menganggukkan kepala membiarkan Seonghwa masuk dikursi belakang.

"Udah kan ya? Gue mo jalanin nih mobil"

"Jalan Jong, let's go!"

"Jilin Jing, lit's gi" Cibir Wooyoung yang berada didepan

"Sewot dasar, gak seneng ya lo gue ganggu moment kalian berdua, ciee"

Wooyoung menoleh kebelakang menatap tajam kearah Seonghwa namun lelaki Park itu menjulidkan wajahnya tidak peduli dengan Wooyoung. Membuat Jongho terkekeh gemas dengan kelakuan pacar dan sahabatnya .

Beberapa saat kemudian mobil Jongho berhasil sampai disekolah, bersamaan dengan Mingi yang membawa motor bersama Yeosang yang dibonceng. Namun Motor Mingi masuk terlebih dahulu, disusul mobil Jongho berpencar saat akan memarkikan kendaraan masing-masing.

Blam! Blam! Blam!

Mereka bertiga keluar dari mobil, Wooyoung dengan cepat menghampiri Seonghwa yang sibuk merapikan dasinya. menggoyangkan tangan itu membuat sang empu kesusahan merapikan dasinya.

"Young! Diem dong! gue lagi benerin dasi ini" Kesal Seonghwa mengeraskan suaranya

"Duhh brisik banget lo. Lihat noh Mingi ma Yeosang beduaan cuy, dapet pj nih kita"

Wooyoung melompat-lompat kecil disana,ingin sekali Seonghwa dorong saja tubuh yang lebih pendek darinya itu agar diam.

Wooyoung berlari ke parkiran motor menghampiri Mingi dan Yeosang, memeluk sahabat nya yang baru saja dilepaskan helm nya oleh sang dominan. Sedangkan Jongho lebih dulu ke dalam kelas.

"Yeosang ..KANGEN BANGET GUE SAMA LO"

Yeosang menutup telinganya karena teriakan Wooyoung yang sangat keras, entah mengapa berteriak padahal masih pagi toh Yeosang berada didepannya tidak jauh kok.

Mingi yang sudah meletakkan helm Yeosang dan helm nya dengan rapi segera pergi darisana tanpa menghiraukan kedua sahabat itu. Wooyoung curiga, menatap heran kearah Yeosang seolah bertanya ada apa dengan Mingi.

"Biasa"ucap Yeosang memasang senyum paksa nya

"Ck. Lo suruh dia cinta ma Yuyu lagi?"

"Iya Young, gue kasian-"

Wooyoung memekik gemas,  menggoyangkan kedua bahu Yeosang beberapa kali. Seonghwa yang baru datang langsung memisahkan keduanya, mengira mereka tengah bertengkar sebab Wooyoung terlihat galak.

"Heh! kalian ngapain?!" pekik Seonghwa

"Ini loh Hwa, si Yeosang malah ngomong gitu lagi ke Mingi"

Mendengar itu Seonghwa mengubah raut wajahnya menjadi datar, tatapan malas diberikan untuk Yeosang yang hanya tersenyum kikuk.

"Lo tuh ya, pengen tak HIIIHHH"

"hwa sbar Hwa sabar anjeng!"

Wooyoung menarik Seonghwa yang hendak menjambak Yeosang, bisa gawat jika mereka jambak-jambakan nanti.

"Ngomong apa emang si Yeosang?"

Deg.

Wooyoung ,Seonghwa dan Yeosang menoleh cepat kearah lelaki cantik tinggi yang sudah berdiri dibelakang mereka disusul oleh Yeosang.

"Yu-Yun-Eh Yunho! gimana kemarin sama Mingi? asik gak tuhh??" Wooyoung menghampiri Yunho berlagak merangkulnya padahal harus berjinjit dulu. Mengalihkan topik agar Yunho tidak tahu tentang hal itu.

"Seneng sih, tapi jawab dulu yang tadi"

"O-oh itu si Yeosang ngomongin film horor ke Mingi jadinya si tiang itu pergi duluan ke kelas. Yaudah yuk kita ke kelas juga, bentar lagi bel masuk nih"Mendengar Seonghwa berbicara sudah pasti benar menurut Yunho .

Wooyoung ingin memukul lengan Yeosang sayangnya terhalang karena Seonghwa terlebih dahulu menariknya.

°Д°

Panggilan kepada Choi Jongho dari kelas XI IPS 2 dan Kim Seungmin dari kelas XII IPS 1 diharap ke kantor guru sekarang juga. Sekali lagi--

Jongho yang mendengar namanya disebut segera berdiri sesudah meminta izin kepada guru yang mengajar di kelasnya. Berjalan keluar kelas dan bertemu Seungmin saat akan menuruni tangga.

"Piket pasti" tebak Seungmin

"Ohiya, gue lupa kalo piket di UKS hari ini"

Seungmin hanya geleng-geleng kepala sembari tersenyum lucu, kedua nya melangkah cepat ke kantor guru karena jika telat omelan akan datang menghampiri telinga mereka.

tok tok tok

"permisi"

"masuk nak"

Jongho dan Seungmin masuk ke dalam kantor, mengbow kepada beberapa guru disana sebelum mendatangi salah satu meja dengan nama ' Seo Eunkwang' sebagai guru pembimbing Osis.

"Nee ssaem?"

Eunkwang menunjuk kalender yang ada didepannya, mengetuk tanggal dan hari ini beberapa kali dengan pulpen yang dibawa.

"Piket hari ini, obat-obatan sudah dibeli sama Minho kemarin jadi kalian cuman merapikan saja. Sapu dan pel dengan bersih UKS nya jika ada yang sakit kalian lakuin nya pelan-pelan saja asal tidak menganggu nanti" Jelas Eunkwang kepada dua muridnya

"Baik ssaem, itu aja kan?" tanya Seungmin memastikan, sebenarnya tidak mau tugas tambahan tapi kan bertanya begitu lebih memastikan Eunkwang jika dia niat melakukan itu.

"Tidak. Itu saja, silahkan bekerja. Fighting!" Seru Eunkwang pada akhir kata

" Fighting !!"

Jongho dan Seungmin mengbow sebelum keluar dari kantor guru, berlari untuk segera sampai di UKS berharap tidak ada siapapun disana.

Cklek.

Dreeeeet.

"YES SEPI!" Sorak Seungmin mendapati dua brankar yang kosong.

Mereka masuk kedalam tidak lupa menghidupkan pendingin ruangan, Jongho mengambil sapu bulu yang ada dipojok ruangan, mulai membersihkan jendela disana. Sedangkan Seungmin sibuk merapikan obat-obatan yang Minho beli kemarin.

"Min, gue mau bersihin cerminnya"

Seungmin mendongak sebentar, mengangguk kepada Jongho mempersilahkan untuk membersihkan cermin yang berada didepannya.

Hachim!

"Bless You"

"Thankyou hehehe"

Seungmin menggosok hidungnya pelan karena terkena debu tadi, tidak masalah sih hanya sedikit.

Tangan Jongho yang tidak santai menggosok cermin membuat debu nya bertebaran ditambah lagi cermin itu memang terlihat kusam karena minggu lalu tidak ada yang piket sibuk dengan perkemahan.

"Aduuh"

Jongho menghentikan kegiatannya ketika Seungmin dengan tiba-tiba mengaduh sembari memegangi mata kanan nya.

"Eh sorry Min, sini gue tiup dulu"

Seungmin menghadap kearah Jongho bersiap untuk menerima tiupan dari lelski Choi itu.

Fuuuhhh

"Shhh"

"Udah belom?"

Tak lama lelaki Kim itu mendongak guna menatap Jongho,

"Udah gapapa kok makasih ya"

"Iyaaa sorry ya gue ga sengaja"

Greb.

"Mimin, ada yang luka noh dilapangan sepak bola"

tiba-tiba Minho datang menghampiri mereka malah menarik bahu Jongho agar menjauh dari Seungmin. Yang dipanggil namanya hanya mengangguk sebelum berdiri.

"Jong nanti gue kesini lagi, gue bantu yang dilapangan dulu"

"Iyaa gapapa Min, biar Minho yang gantiin lo"

Jongho tersenyum lebar tak menghiraukan Minho yang menatapnya kesal. Seungmin mengangguk sekali lagi sebelum pergi membawa kotak obat ditangannya.

Minho hendak ikut dengan Seungmin namun kerah baju nya dengan cepat ditarik oleh Jongho.

"Mau kemana lo anjeng!"

"Ikut Seungmin lah goblok! lepas dong."

Jongho menutup pintu UKS dan memguncinta dari dalam, berbalik menatap Minho sembari menekuk kedua alisnya.

"HEH!  GUE SEME NJENG,LO MAU NGAPAIN HAH?! GUE GAK MAU DISOD-UMPH HUEEEK BAU BANGSAT!"

Jongho menyumpal Minho dengan lap yang sebenarnya belum kotor karena malah menutupi badan serta berteriak tadi. Aneh-aneh saja, siapa juga yang mau memperkosa kelinci setan sepertinya. Bisa-bisa si pemerkosa yang menjadi gila karena tingkah absurd Minho.

"Bantu gue bersihin mangkannya, jangan ngebacot lo" ucap Jongho

Melangkah mengambil sapu untuk membersihkan lantai, Minho mendengus kesal mau tidak mau dia harus mau membantu Jongho karena kunci ada disaku celana lelaki Choi itu.

Jongho menyapu disekitar brankar pertama, menunduk untuk menyapu bagian bawahnya. Namun kedua matanya menangkap sepasang kaki yang seperti duduk dibrankar, dengan cepat dia mendongak keatas brankar.

"Siyal!" umpat Jongho ketika tidak mendapati siapapun disana, jika itu Minho tidak mungkin karena meja obat-obatan berjarak sekitar 5 langkah. Pun akan mendengar suara langkah kaki jika benar Minho menghampiri brankar.

Kembali Jongho menunduk memastikan bahwa itu hanya halusinasi.

"AAAAAANJENG?! bangsat"

"APA WOI APA?!"

Minho menghampiri Jongho yang terjungkal kebelakang dengan sapu ditangannya. sang empu menunjuk kebawah brankar dengan tangan gemetar, Minho yang penasaran ikut menunduk melihat kebawah brankar.

"Gak ada apa-apa nyed" ucap Minho kemudian

"Tadi beneran ada kaki anjir, bahkan dua pasang kaki. yang satunya malah diatas gue, serius seremm njeng"

Jongho sibuk mengatur nafasnya akibat terkejut tapi tadi dia benar-benar mdlihat dua pasang kaki. Sepasang lagi bertambah dibrankar atasnya yang jaraknya sangat dekat dengan wajah Jongho.

"Udah hilang kali, numpang lewat doang mereka tuh. Udah sana buruan nyapu gausah ngepel, lantai bersih gini" ucap Minho

Jongho menganggukkan kepalanya lalu kembali menyapu lantai hingga selesai satu ruangan tersebut.

Mereka berdua memilih duduk lesehan dilantai untuk istirahat, meminum air gelas yang tersedia disana guna membasahi tenggorokannya yang sempat mengering.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu kaca UKS, membuat dua adak yang didalamnya menoleh. Seonghwa berdiri dengan wajah pucatnya bersama Wooyoung yang mengetuk pintu tadi. Dengan cepat Jongho bukakan pintu karena dia yang membawa kunci nya.

Cklek
Dreeet.

"pintu ngapain di kunci sih anjing. kalian mesum yaa?!" tuding Wooyoung kepada Jongho dan Minho bergantian

"Enggak! si babon nih ngunciin gue maksa ikut bersih-bersih dahal dia yang piket"

"Lo juga yang malah nyuruh Seungmin ngobatin orang dilapangan. Padahal gue piket ma dia" Jongho menjelaskan sembari mencari obat padahal belum tahu keluahan Seonghwa.

"Seneng banget kayaknya sam Seungmin"

"Enggakkk gituuuuu yang— gue maksud"

"Ck. Nih Seonghwa Gak sarapan tuh katanya, bego emang cepet kasi obat"

Seonghwa memelototi Wooyoung yang hanya menjulurkan lidahnya, memang benar. Siapa suruh Seonghwa tidak sarapan kan jadi sskit seperti ini.

"Ini minum Hwa, biar perut lo enakan" Jongho memberikan obat kapsul berwarna hijau juga segelas air.

Seonghwa menerima obat itu lalu memakannya" Kok kek permen sih? "

Minho dan Jongho tertawa kecil mendengar ucapan Seonghwa, lucu saja mungkin baru merasakan obat hijau itu.

"Itu beneran obat kok, emang darisana rasanya begitu" ucap Minho

Seonghwa hanya mengangguk menelan obat yang sempat terkunyal dengan air pemberian Jongho.

"Udah ya Hwa, gue mau ke kelas gapapa kan? udah ada dua curut juga"

"Curut mata lo. Gede gini punya gue"

Bugh

Jongho memukul lengan Minho hingga empu nya meringis, siapa suruh berbicara ambigu begitu kan Jongho jadi berpikir yang iya-iya.

"Otak kotor ew, Hati-hati Hwa otak lo ternodai. Bye prennnnn"

Seonghwa hanya berdeham menatap Wooyoung yang keluar dari UKS, disusul oleh Minho juga. Kini tinggal Jongho yang menemani nya, memang membosankan sih diUKS tapi enak juga bisa menjauh dari mata pelajaran hari ini. Otaknya sedang penuh karena tugas kemarin.

Lama terdiam Seonghwa mulai mengantuk terbukti dari kedua matanya yang sudah tidak kuat terbuka. Hingga akhirnya kedua mata itu tertutup sempurna.

Jongho masih diam ditempatnya, menatap ngeri dua brankar didepan lelaki Choi itu. Ingin sekali dia pergi darisana tapi malah ada yang sakit dan dia harus menjaganya.

Dreeet.

Jongho menoleh kebelakang tersenyum lebar namun beberapa detik memudar saat tau siapa yang membuka pintu tadi.

"Apa lo?"

"Gue kira Seungmin mo gantian jaga, sensi banget. Ngidam apa sih emak lo Joong"

Hongjoong yang baru datang itu hanya mendiami Jongho memilih menghampiri Seonghwa yang sudah tertidur pulas. Meletakkan bubur ayam dalam wadah mangkok serta sebotol air putih dimeja.

"Jagain ya, gue males nih disini. Byeee pren"

Hongjoong tidak memperdulikan ucapan Jongho karena ingin fokus melihat wajah Seonghwa yang pucat. Ia mencoba untuk mengusap dahi Seonghwa yang sedikit panas.

"Lo ga boleh sakit Hwa"

Seoghwa dalam tidurnya merasakan sentuhan itu , dan bisikan yang ia dengar persis seperti suara Hongjoong. Ingin sekali membuka matanya namun rasanya sangat berat.

Hingga suara dari pintu uks yang tertutup terdengar Seonghwa membua kedua matanya perlahan. Samar-samar ia melihat silue seseorang didepan meja uks.

Sayangnya, ternyata itu Seungmin yang sedang merapikan obat-obatan dan tidak ada siapapun selain mereka berdua. Ternyata tadi itu hanya mimpi untuk Seonghwa, lagi pula Hongjoong selalu bersikap cuek terhadapnya kan.

°Д°











Happy 999+ days Atiny!!
Makasih udah mau setia disini sama akuGimanapun labilnya aku buat cerita juga gak terlalu bagus buat nyusun kalimatnya :(
But you guys keep stay 😭❤❤

Makasihhhh ya haengbokkaja ❤❤❤
Berbahagia selalu Atiny ayo dukung cowok pirate king kita ❤❤❤❤
Atiny Love Ateez !
Ateez Love Atiny !

Salam sayang Hani

Maap typo

see ya!

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

2 MINUS 1 Von .

Fanfiction

11.9K 1.2K 25
Junhui menemukan dunianya penuh dengan kebohongan. Semua orang bermain membiarkannya seperti orang bodoh. BxB Start : 091222 End : 150323 Cover fro...
50.7K 2.8K 30
Berisi kumpulan oneshoot/twoshoot dari Kim Taerae. nb: Cerita murni hasil karya fiksi dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan idol yang bersang...
37.1K 2.3K 12
Haechan yang di jual dan harus menjadi budak darah bagi putra putra Jung, yang merupakan bangsa vampir. #jaehyuck #markhyuck #nohyuck #nahyuck #jihyu...
5.5K 325 12
WARNING! Cerita ini mengandung unsur -pembunuhan -sadistic -pschopath -toxic relationship. (FOLLOW SEBELUM BACA!!!!!!!) Haru tidak suka melihat Hirim...