Let Me Be Your Healer, Mr. Na...

بواسطة vioneee12

137K 17.9K 1.2K

"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI) المزيد

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
Special Part (1)
Special Part (2)
Special Part (3)
Another Special Part (1)
Another Special Part (2)
Another Special Part (3)
Another Special Part (4)
Another Special Part (5)
NEW STORY : JUNG JAEHYUN
RECOVERY | Lee Haechan

27

3K 450 50
بواسطة vioneee12

Yuna duduk gelisah diatas tempat tidur sembari melihat layar ponselnya.

"Kenapa mendadak seperti ini?"

"Bukannya mereka bilang yang waktu itu adalah acara yang terakhir?"

Yuna terus bergumam sendiri dengan rasa frustasi, ia bingung harus bagaimana.

Acara lokakarya akan kembali diadakan, dan kali ini bukan luar kota lagi sasarannya, tapi luar negeri.

Tidak jauh, hanya ke negara tetangga. Jepang.

Jepang lagi.

Dan acara itu kali ini akan memakan waktu yang cukup lama, hampir seminggu.

Masalahnya sekarang adalah, apakah ia akan diijinkan pergi selama itu?

Yuna melirik Yuta yang sedang tampak sibuk berkutat dengan laptop dimeja kerjanya.

Jadwal kepergiannya adalah besok siang, maka dari itu ia harus memberitahu Yuta sekarang.

Berharap lelaki itu akan memberikannya ijin.

Yuna menghela nafas panjang sebelum benar-benar bangkit dan berjalan dengan hati-hati menghampiri suaminya itu.

"Yuta, kau sedang sibuk?"

"Kau tidak lihat?"

Yuna meringis dalam hati, aura lelaki ini sungguh tidak bersahabat!

Yuta hanya meresponnya dengan ucapan bernada dingin dan tanpa melihatnya sama sekali.

Setelah beberapa menit, atensi Yuta mulai teralih pada Yuna yang masih berdiri tidak jauh darinya itu.

Istrinya itu tampak terlihat gelisah, ia beberapa kali terlihat menggeser-geser layar ponselnya.

"Ada apa?" tanya Yuta pada akhirnya.

Yuna menggigit bibir bawahnya ragu, tanpa ada niatan mengatakannya langsung, karena takut.

Dan yang dilakukannya adalah menyerahkan ponselnya kepada Yuta, membuat lelaki tampan itu mengerutkan dahinya bingung.

"Apa aku boleh pergi?"

Yuta tidak langsung menjawab, ia membuka layar ponsel istrinya itu, memperhatikannya sejenak.

"Jepang? 5 hari?"

Yuna mengangguk pelan. Ia berfirasat tidak enak.

"A-aku diharuskan ikut,"

"Aku bahkan tidak berkata akan mengijinkanmu,"

Yuna terdiam, ia sudah tahu akan seperti ini.

Ini berbeda dengan saat ia minta ijin untuk pergi ke lokakarya beberapa waktu lalu, Yuta dengan mudah mengijinkannya pergi.

Dan sekarang, mungkin perkataan Eunbi ada benarnya.

Yuta menjadi sedikit 'posesif' tanpa alasan.

Bahkan lelaki itu sekarang ikut campur dalam pemilihan (?) pakaian yang akan dipakai Yuna, juga beberapa waktu yang lalu, Yuta membelikannya beberapa hoodie yang ukurannya cukup jauh lebih besar dari tubuhnya.

Alasannya? Lagi-lagi hanya Yuta dan tuhan yang tahu.

"Ke-kenapa tidak mengijinkan?" tanya Yuna memberanikan diri.

"Kau berani bertanya?"

Tuh kan, tatapan itu lagi. Mana berani Yuna kalau begini, ia selalu kalah telak.

Yuta mengayunkan ponsel Yuna, memberi isyarat agar Yuna mengambil ponselnya, dan dengan lugunya Yuna berjalan mendekat untuk mengambil ponselnya itu.

Saat Yuna hampir meraih ponselnya, Yuta tiba-tiba mengangkat tangannya, menjauhkan ponsel itu dari pemiliknya.

Yuta menaikkan sebelah alisnya, "Ambil,"

Yuna berusaha mengambil lagi, ia bahkan berjinjit untuk bisa meraih ponselnya itu, namun Yuta sekarang semakin berulah.

Lelaki itu malah semakin menjauhkannya dan membuat Yuna hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangan kalau saja tangan Yuta yang satunya lagi tidak menahannya.

Yuta menyeringai tipis setelah merasa puas mempermainkam istrinya itu.

"Kesal?"

Yuna menggeleng saja sebagai respon, kali ini ia berusaha mencoba mengambil ponselnya lagi, namun Yuta langsung menyembunyikan ponsel itu kedalam laci mejanya dan menutupnya.

"Yuta, ponselku-"

Yuta menarik Yuna mendekat dengan cukup kuat hingga terduduk dengan sempurna dipangkuannya.

Yuna refleks mengalungkan lengannya dileher Yuta, karena kalau tidak, ia akan jatuh merosot, tidak lucu, bukan?

"Lima hari itu agak berlebihan, nyonya Nakamoto."

Yuna hanya mengerjapkan matanya dengan cepat, otaknya mencoba mencerna dengan baik berperang dengan detak jantungnya yang selalu saja tidak karuan jika Yuta sedekat ini dengannya.

Padahal tentu saja ini bukan yang pertama kalinya.

"T-tapi aku harus bagaimana?"

"Menurutmu bagaimana?"

"Aku sungguh tidak boleh pergi?"

"Memangnya kau bisa jauh dariku selama itu?"

Skakmat.

"Tidak bisa jawab, hm?"

Seseorang, tolonglah Yuna yang begitu malang ini.

Yuta memiringkan wajahnya, "Baiklah, kalau kau tidak bisa bisa menjawabnya dalam tiga detik maka kau tidak bisa pergi. Satu, dua-"

"Yuta, kumohon!"

"Itu bukan jawaban, dua setengah detik-"

"I-IYA! AKU TIDAK BISA JAUH DARIMU SELAMA ITU!"

Yuna menjawabnya dengan begitu cepat dan  mata yang tertutup rapat.

"Bagus, kau boleh pergi."

Yuna membuka matanya ragu, ia malu sekali.

Sementara Yuta, ia memalingkan wajahnya, berusaha untuk menahan senyum gelinya.

Dan bodohnya Yuna baru sadar sekarang, kalau suaminya itu sedang mempermainkamnya.

...

Yuna hampir menangis karena frustasi ketika sampai dibandara.

Karena apa? Karena pesawat yang harusnya ia naiki sudah berangkat sejak setengah jam yang lalu.

Yuna yang terlambat datang, maka akibatnya tentu saja ia ketinggalan pesawat.

Semua itu juga bukan tanpa alasan.

Yuna sudah menyetel alarm jam tujuh pagi, karena ia juga harus bersiap, namun ternyata Yuta dengan seenak hati mematikan alarmnya saat ia belum sempat terbangun, dan bukannya membangunkannya, lelaki itu malah melanjutkan tidurnya.

Kemudian, Yuna terbangun jam setengah sembilan pagi, dan disaat ia mulai panik karena belum menyelesaikan persiapannya tadi malam. Yuta kembali berulah.

Menahan Yuna ditempat tidur, dan ya begitulah.... yang terjadi_-

Pukul sebelas, Yuna akhirnya bisa membebaskan diri (?) dan menyelesaikan persiapannya, dan satu-satunya kegiatan yang harus ia lakukan ialah mandi.

Yuna segera pergi kekamar mandi setelah merapikan kopernya.

Dan Nakamoto Yuta, kembali berulah.

Menerobos ikut masuk ke kamar mandi, dan ya seperti yang bisa dibayangkan, proses mandi itu tidak akan selesai dengan cepat (?)

Ditambah jalanan menuju bandara yang sempat mengalami kemacetan, membuat Yuna hampir menangis karena terus mendesak sang supir taksi agar bisa cepat melaju.

Dan benar saja, sekarang Yuna tidak melakukan apa-apa lagi selain memesan tiket untuk penerbangan selanjutnya.

Ia akan pergi sendirian, tidak menghiraukan pesan dari Eunbi yang heboh menanyakan apa yang dilakukannya sampai bisa terlambat.

Tidak mungkin ia menceritakan semuanya pada Eunbi, kan? Yang benar saja.

Dan lagi mengingat siapa penyebab ia bisa terlambat seperti ini, memang sepertinya Yuta sama sekali tidak memiliki niat untuk membiarkannya pergi.

Yuna duduk dikursi tunggu, memesan tiket ketika sudah dibandara memang agak sedikit rumit.

Ia menundukkan wajahnya, memutar-mutar ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan.

Yuna merasakan pergerakan seseorang yang baru saja duduk disampingnya, awalnya ia diam saja tidak peduli.

Namun ia semakin risih karena merasa jarak orang itu terlalu dekat dengannya.

Masih dengan wajah tertunduk, Yuna bisa melihat sepatu orang itu.

Seorang lelaki, dan sepatu itu... tampak familiar?

Yuna menegakkan kembali wajahnya, dan menoleh.

"K-K-KAU?!"

Yuna sungguh tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang, bagaimana bisa?!

Orang itu, dengan tanpa dosanya, tersenyum sambil mengayunkan dua buah tiket pesawat.

"Pesawatnya akan berangkat satu jam lagi, kuharap kau tidak akan terlambat lagi, nyonya,"

"Y-Y-YUTA?! B-b-bagaimana kau-"

Ya, lelaki itu, Yuta, Nakamoto Yuta, suaminya.

"Aku cukup kasihan padamu, kau bilang tidak bisa jauh dariku, kan?"

Yuna masih berada dialam setengah sadarnya (?)

"Maka kuputuskan untuk berbaik hati ikut denganmu,"

To Be Continued.

Jangan lupa vote + comment! Ilysm!

Thankyou

and

See You

-vioneee12





































واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

37.9K 6.3K 39
ㅡa story that you can't guess. [ bahasa | end ] ❝maaf apa?❞ ❝maaf...❞ start : 20200519 end : 20210425 © all rights reserved ordinary by wintergardens...
Noxious بواسطة oliv

قصص المراهقين

30K 1.2K 15
[ON GOING] Alea mulai lelah dengan sifat Damar yang semakin lama, semakin jauh dari perkiraannya. Ada banyak hal juga yang membuat Alea mempertimbang...
85.9K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
66.5K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...