HOMOPHOBIC - JAEMJEN

By jokkey00

126K 13.5K 1.3K

Boleh tolong follow dulu sebelum baca? "Aku benci gay. Sebaiknya kau pindah kamar, karena aku tidak suka seka... More

1. Teman sekamar.
2. Lucas Dan Jungwoo.
3. Pertempuran.
4. Kenyataan menyakitkan.
5. Ide gila.
6. Bertengkar.
7. Jeno sakit.
8. Bekal Renjun.
9. Renjun & Felix.
10. Penasaran.
11. Tentang egois.
12. Dan maaf.
WooCas special parts ⛔
13. Alasan?
14. Open old wounds.
15. Menerima?
17. Goodbye.
18. Can m<3?
19. Making love [ promosion ]
19. Yes, you can❗
Spesial mini dairy jaemjen📜
20. Visit Jaemin's house.
SUDAH DIPUBLISH!
21. Sper mama.
22. CMSS❗
23. Lee Haechan.
24. Sasageyo, Yowaimou!
25. Runtuh.
26-1. Happy ending?
26-2. Kebenaran ( END ).
Homophobic Extra-Chapter.

16. Pergi.

2.9K 437 40
By jokkey00

📜

Ada yang selalu bersama. Ada yang kembali ke yang Maha kuasa.

---

[ Let's read while listening to the song: ]

♪ Fire on fire (From "Watership down") - Sam Smith ♪

⚰️

Renjun huang✌🏼
Jaemin, apa kau ada waktu luang? Aku ingin mengajakmu bermain sepatu roda hari ini heummm °^°

Menghela nafas sejenak, ia ingin menolak. Namun, kembali teringat Renjun tidak pernah menolak ajakkannya ketika ia ajak melakukan sesuatu. Baiklah, dengan sedikit terpaksa ia menerima ajakkan itu.

07:13 • ( Baiklah, aku akan datang kerumahmu. Jam sebelas siang nanti, aku sarapan dulu

Bunda pingin kau ikut sarapan disini, kau tidak masalah? ) • 07:15

07:16 ( Yasudah, aku kesana

Terimakasih ~ ) • 07:18

"Sebenarnya aku malas sekali. Ingin rebahan selagi tidak ada kegiatan, tetapi sipendek ini. Akh!, jangan menyalahkan orang lain, Jaemin." Monolognya. Berganti pakaian menggunakan jeans biru dan kaos putih, Jaemin bersiap menuju rumah Renjun. Diselingi setengah niat tentunya.



"Lucas!" Panggil Jungwoo. Tetapi telinganya masih setia menempel pada dinding itu. Entah apa yang ia sedang lakukan, tapi mimik mukanya sedang mengernyit penuh kebingungan. Lucas menghampiri Jungwoo, lumayan malas karena waktu untuk ngefanboy diganggu Jungwoo.

"Kenapa? Kalau lama akan aku tinggal."

Jungwoo berbalik, kini tidak menghadap dinding lagi, "Aku sudah tidak pernah mendengar mereka berdua ribut lagi. Kau tahu mereka kenapa?"

"Mereka siapa yang kau maksud? Aku tidak paham alur bicaramu kemana.." Jungwoo membuang nafas kasar. Rasanya ia ingin membuang sifat lemotnya itu. Mungkin saja ini akibat kecanduan tentang Korea-korea itu.

"Jaemin dan Jeno. Begitu saja kau tidak tahu." Jawab Jungwoo sewot.

"Ya wajar saja aku tidak tahu. Aku tidak pernah memperhatikan sekitarku asal kau tahu!" Balas Lucas tidak kalah sewot dengan Jungwoo. Lucas berlalu menuju kedapur kembali, meninggalkan Jungwoo seorang diri.

"Memangnya dia begitu ya?" Monolog Jungwoo.



Ditengah perjalanannya, ponsel canggih milik Jaemin berdering. Tertera sebuah panggilan masuk dengan nama kontak seseorang; Hyunjin. Alis Jaemin menaut, tanpa pikir panjang ia mengangkat panggilan itu cepat.

"Halo Hyunjin, ada apa? Tumben sekali menelponku sepagi ini."

"Kau tahu dimana Jeno? Aku menelponnya tapi tidak aktif." Tanya Hyunjin dari sebrang telpon.

"Ah, maaf lupa memberitahumu. Jeno pulang, karena ibunya masuk IGD."

"Pantas saja. Yasudah, terimakasih informasinya. Aku tutup, sampai jumpa."

"Sama-sama, sampai jumpa kembali." Memutuskan koneksi sambungan telpon itu, Jaemin mencoba menghubungi Jeno.
Satu tangannya menyetir, satu lagi memegang ponsel.

Ternyata benar apa kata Hyunjin.

Nomor ponsel Jeno tidak aktif, apa karena daya baterainya habis? Atau tidak sempat mencharger? Tidak biasanya. Omong-omong, mereka berdua sempat bertukar nomor ponsel sebelum itu. Jaemin masih berfikir positif mengenai ponsel Jeno yang tidak aktif, lalu kembali fokus mengemudikan mobilnya menuju rumah Renjun.













Time loop back...
Part second

"Jaemin."

"Kenapa?"

"Katanya kau akan melanjutkan lagunya.."

"Sebelum itu, ada persyaratannya. Mau?"

"Jadilah kekasihku. Kau maukan?" Tidak ada suara. Hening mendadak mendera. Jeno menatap kesegala arah, ia ingin menolak namun merasa tidak enak hati. Ia ingin menerima, tapi belum sepenuhnya terbiasa. Ia bimbang, berfikir adalah salah satu jalan keluarnya.

Namun, tidak ada yang keluar dari isi pikiran Jeno.

"Jaem, a-aku..." Jaemin paham. Dengan terpaksa hati, ia mengusap rambut lelaki itu pelan. Ya, Jaemin tahu betul jika Jeno belum terbiasa. Tidak apa, Jaemin memakluminya. Ia bukan seseorang yang egois, yang rela mengorbankan sesuatu untuk menghalalkan segalanya. Tidak, Jaemin tidak seperti itu.

Jaemin masih memikirkan perasaan orang lain, ketimbang perasaannya sendiri.
"Aku tidak memaksamu. Tidak apa, kita bisa menjadi Friends with benefit. Aku paham kok bagaimana perasaanmu.." Kalimat-kalimat Jaemin dapat menenangkan Jeno. Ia kira Jaemin akan marah karena tidak menerima cintanya.

"Kemari." Jeno mengangguk, lalu beringsut duduk disebelah Jaemin. Menarik kepala pemuda Lee itu untuk bersandar pada bahu lebar miliknya. Terasa nyaman bagi Jeno. Jeno nyatakan, bahwa mulai detik ini Bahu Jaemin adalah miliknya seorang. Tidak ada yang boleh meletakkan kepalanya dibahu Jaemin!

"Aku akan menyanyikan sebuah lagu."

"Lagu tadi?" Jeno mencela. Jaemin tersenyum, kemudian bergeleng.

"Tidak, kau dengarkan saja ya."

♪ Bidadari- ♪

"Aku bukan bidadari, Jaemin!" Protes Jeno. Jaemin hanya tertawa,

"Baiklah, aku akan menggantinya menjadi 'Malaikat."

♪ Malaikat tak bersayap datang padaku.. ♪

♪ Dikirim Tuhan dalam wujud diri kamu.. ♪

♪ Dikirim Tuhan dalam wujud diri kamu ♪

♪ Sungguh senang kurasa saat bersamamu.. ♪

♪ Sederhana namun indah kau mencintaiku ♪

Jaemin menarik tangan Jeno untuk ia genggam. Iringan instrumental lagunya adalah sebuah jentikkan antara jari tengah dan ibu jari. Mengalun merdu, dan sejuk memasuki gendang telinga Jeno.

♪ Sampai habis umurku.. ♪

♪ Sampai habis usia.. ♪

♪ Maukah dirimu, Jadi teman hidupku~? ♪

♪ Kaulah satu di hati.. ♪

♪ Kau yang teristimewa.. ♪

♪ Maukah dirimu jadi teman hidupku?"


N. Saya mohon maaf untuk perubahan lirik lagu yang sebelumnya, atau yang ini bahkan diberikutnya lagi. Bukan maksud untuk me- Remake karya orang lain, tetapi ini hanya sekedar hiburan belaka.

Friends with benefit? Bukan masalah besar. Walau tidak ada ikatan yang jelas, setidaknya sudah ada kemajuan sedikit. Jaemin mensyukuri nikmat yang tlah diberikan Tuhan kepadanya.








Detik berdenting berlalu bagai angin. Jaemin dan Renjun saat ini sudah berada di mall, di area khusus bermain sepatu roda. Mereka melakukan challange, ada kostum yang diisi gas angin bergambar alien memeluk seorang anak. Renjun kalah gunting, batu, kertas. Jadilah ia yang memakai kostum tersebut.

Jaemin tertawa renyah, Renjun sangat lucu. Ditambah lagi kostum itu terlihat kebesaran ditubuhnya. Jaemin tersenyum senang, sebegitu inginnya Renjun bermain sepatu roda. Jaemin ikut bermain, namun ia hanya sebentar. Entahlah, ia ingin melihat Renjun bermain sepatu roda.

"Jaemin! Tangkap aku ya!" Teriak Renjun dari ujung sana. Jaemin masih santai sambil bersidekap di dada.

Hingga Renjun sudah dekat barulah Jaemin bersiap-siap menangkap Laki-laki bermarga Huang itu. Renjun ditangkap pada pelukkan Jaemin. Ia membiarkan Renjun di dalam pelukkannya. Sampai getaran dari ponsel milik Jaemin membuatnya melepaskan pelukkan.

Ah Jeno menelponnya.

"Halo, Jeno. Kenapa?" Tidak ada sahutan dari sebrang sana. Hanya terdengar samar-samar deru nafas.

"Jeno, kau baik-baik saja bukan?" Masih sama seperti tadi. Sampai panggilan Jaemin yang ketiga,

"Jen-"

"J-jaem.. in."

"Ah, Jeno-ya ada apa? Kau membuatku khawatir!" Jaemin mendesak. Jaemin mendengar suara isakkan, Jeno Nya menangis? Ada apa sebenarnya?

"J-jaemin... Bisa kau datang.. K-kesini?"

"Ya, aku akan datang. Tapi ada apa? Beritahu dulu kenapa?"



"Ibu ku... Dia.. sudah pulang k-ke Tuhan..."



"Renjun, ini kuberi ongkos pulang. Aku ada urusan mendadak. Maafkan aku.." Jaemin pergi dengan berlari, meninggalkan Renjun yang tengah kesal sekarang.

"Ck! Gara-gara si Jeno ini! Akh! Menyebalkan!" Gerutu Renjun marah.






[ Bersambung ]

Vote turun, kurang semangat.

Continue Reading

You'll Also Like

69.2K 4.6K 47
Tentang mark yang tidak sengaja membuka pintu dikamar sahabatnya. Yang mempertemukan dirinya dengan jodohnya [?] Dilarang salpak! Jeno!top Mark!bot ...
607K 23.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
5.1M 258K 71
#1 for Adult on January 11 2019 #2 for romance on March 26 2019 SEHARUSNYA Afiya tidak boleh mabuk di malam pesta ulang tahun pernikahan orangtuanya...
86.2K 12.3K 55
Jaemin. Masih SMA. Cita-cita: masuk ruang BK--coret--Meraih masa depan bersama Pak Jewno. "Saya ke ruang BK demi menatap masa depan yang lebih cerah...