DESTROYED

By ZEZE_COMEL

190K 27.3K 14.2K

|SPIN OFF 'Mafia Insyaf'| FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Arrabella Beatrix, sosok wanita yatim piatu yang be... More

{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}

{D&B}

6.3K 995 607
By ZEZE_COMEL

HAY KEMBALI LAGI DENGAN AKU ZEE.

GIMANA NIH KABAR NYA?

SEMOGA SELALU SEHAT. HUWEHEHEHEH.

Jam berapa nih kalian baca?

Oke gak banya cakap. Cus.

Selamat baca. Semoga suka.


•AUTHOR POV•

     Daniel memasuki mansion baru nya. Mata nya mengedar mengamati setiap seluk beluk mansion. Mansion pemberian paman Ethan memang sengaja tidak dibangun ber-tingkat. Karena menyadari keadaan Daniel yang masih lumpuh.

     Setelah puas, dia menekan tombol otomatis untuk menjalankan kursi roda. Daniel berniat akan menuju kamar Bella dan Bee berada. Sama-samar dia mendengar suara tangisan bayi, Daniel tahu pasti itu adalah anak cacat dari Bella.

      Di pertengahan pintu kamar, Daniel tersenyum miring melihat Bella duduk dilantai sambil bersandar di samping ranjang, menghiraukan Bee menangis keras. Keadaanya terlihat begitu memprihatinkan, mata serta hidung nya memerah karena ulah Alex menenggelamkan Bella di bath up.

     "HEI BODOH! TENANGKAN ANAK CACAT MU! TELINGAKU PENGAK MENDENGAR SUARA NYA!"

      Bella terkejut mendengar sentakan Daniel. Saking miris nya Bella memikirkan hidup nya yang hancur, hingga ia tidak mendengar suara tangisan anak nya.

      "M-maaf Niel. Aku akan menenangkan nya." Bella langsung menggendong Bee dan menenangkan nya.

      "Setelah selesai, temu aku dikamarku!" kata Daniel datar.

     Kamar Bella berada di paling pojokan, kamar nya yang begitu kecil dan lusuh, bahkan mungkin lebih cocok untuk tempat anjing. Sedangkan kamar Daniel begitu nyaman, mulai dari ada nya Ac, televisi, ranjang king size dan fasilitas seperti hotel bintang 5.

     Bella memandang kosong kearah pintu setelah Daniel pergi. Benar dugaanya, hidup nya kini semakin menderita. Bahkan Alex juga ikut serta dalam menyiksa dirinya.

     Tapi Bella bersyukur, setidak nya anak nya tidak ikut di siksa. Sudah cukup Bee menderita karena kaki nya yang tidak tumbuh secara normal, biarkan semua siksaan dari Daniel, dirinya lah yang menanggung.

     Bella mengambil mainan Bee yang dibelikan Ervan, dalam dalam saku celana nya, ukuran mainan nya begitu kecil, hingga cukup saku celana untuk menampungnya. Bee bertepuk tangan senang, mendengar suara mainan, saat Bella menggerakan mainan itu.

     "Terus lah tersenyum cantik nya Mama. Biar Mama yang menangis, Bee gaboleh menangis."

_______

[BELLA POV]

    Dengan langkah perlahan, aku mendekati sosok Daniel yang saat ini duduk di atas kursi roda menghadap luar.

     "Kau sudah selesai?" tanya Daniel padaku dengan senyum sumringah. Aku tertegun sejenak, kenapa tiba-tiba Daniel tersenyum seperti itu padaku?

     "I-iya sudah selesai. Bee sudah tidur." jujur aku sangat ketakutan. Sikap Daniel tak mudah ditebak, aku takut sikap ramah nya hanya untuk mengelabuhi ku. Seperti kejadian nasi busuk yang kumakan beberapa minggu yang lalu.

     Daniel menekan tombol kursi roda nya. Dia mendekati ku. "Tolong buatkan makanan, tapi bantu aku pindah ke ranjang terlebih dahulu. Punggung ku terasa sakit, karena terlalu banyak duduk."

     Aku sungguh tak percaya dengan perubahan Daniel. "K-kau tidak baik-baik saja kan?" tanya ku.

     "Iya aku baik-baik saja. Apakah boleh aku meminta bantuan padamu?"

     Aku tersenyum simpul. Aku mengangguk menyetujui permintaan Daniel. Ku dorong kursi roda Daniel mendekati ranjang, kemudian aku memapah nya agar ia bisa rebahan di atas ranjang.

     "A-aku akan buatkan makan dulu."

     "Kau bisa masak?" tanya Daniel.

      Aku menunduk malu. "T-tidak terlalu, tapi aku b-bisa jika hanya membuat omlete."

     "Baiklah, tidak papa. Buatkan aku omlete." jawab Daniel.

     Aku mengangguk, kemudian keluar menuju dapur. Di dapur, aku mulai dengan membuka kulkas. Aku tidak menyangka, bahwa semua bahan telah lengkap.

     Aku mengambil satu telur untuk ku masak menjadi omlete. Beberapa menit kemudian, akhirnya omlete sudah jadi. Aku menambahkan dua centong nasi dan saos.

     Saat menuangkan saos. Aku berfikir sejenak, kenapa Daniel bersikap sangat ramah padaku? Apakah dia mulai memaafkan ku, tapi itu sangat lah tidak mungkin. Hembusan nafas keluar dari hidungku, Rasa takut mulai merayap, Daniel begitu kejam, dan tidak mungkin dengan mudah dia memaafkan ku.

     Tidak ingin terlalu lama. Aku pergi kekamar Daniel dengan membawa piring berisi makanan untuk Daniel. Ku lihat Daniel masih merebahkan dirinya serta selimut yang menbungkus tubuh nya.

   Dia menyambut kedatangan ku dengan senyum tulus nya. Yatuhan, sungguh senyum itu lah yang selalu kunantikan.

     "Makanlah Niel." kata ku, sambil menyerahkkan piring itu.

     "Tolong bantu aku duduk." aku membantu Daniel duduk. Daniel menerima piring berisi makanan itu di tangan nya.

    Aku tersenyum, tapi senyum itu memudar ketika Daniel menunangkan sebuah serbuk dan cairan bewarna merah di atas makanan yang telah kubuatkan.

    Senyum manis Daniel pun berubah menjadi senyum smirk. "Sini aku suapi Bella. Aku tahu pasti kau juga belum makan."

    Aku menggeleng. "T-tidak Daniel." aku sungguh takut.

     Wajah Daniel begitu menyeramkan, rahang nya mengetat dan mata nya menatap tajam kearah ku. "JANGAN MENBANTAH KU IBLIS!"

     Aku beringsut mundur, tapi belum sempat mundur Daniel mencengkram pipiku, membuka paksa bibir ku. Dia menyendokan nasi itu dengan paksa, hingga bunyi gemeletuk gigi terdengar.

    "MAKAN INI! HAHAHA. RASAKAN INI!"

    Tenaga Daniel begitu kuat, meskipun lumpuh tenaganya tidak berkurang sedikitpun. Aku merasakan pahit dilidah ku, aku menangis. Takut obat yang di tuangkan Daniel adalah racun, aku bukan takut mati. Tapi aku takut jika aku mati, siapa yang akan menjaga Bee.

    Beberapa kali ia memaksa ku menelan makanan itu. Bahkan ia menonjok kerongkongan ku hingga rasanya sangat sakit sekali. Mata ku memerah dan air mata pun ikut mengalir.

    "A-ampuni aku D-daniel." sampai kapan pun Daniel tidak akan memaafkan ku. Meskipun aku merelakan semua organ tubuh ku untuk nya.

    "KAU PANTAS MENDAPATKAN INI BAJINGAN! HAHAHAH. TENANG SAJA, KAU TAK AKAN MATI. TAPI KAU AKAN TERSIKSA!" Daniel tertawa bahagia, seakan mendapatkan sebuah undian hadiah.

    Dia melemparku kasar ke lantai. Aku menangis. Tak lama, tubuh ku terasa panas, seperti menginginkan sesuatu. Aku tidaklah polos, pasti Daniel menuangkan obat perangsang dengan dosis sangat tinggi

    "RASAKAN ITU JALANG! GERAYANGI TUBUH MU SENDIRI! DASAR WANITA MURAHAN. KOTOR. IBLIS. PEMBUNUH!"

    "T-tolong a-aku Daniel. Panas..." kata ku lirih.

    "Panas... Tolong..."

    Aku menjerit kesakitan. Sungguh ini sangat menyiksaku. Tubuh ku gemetar, aku mencengkram rambut ku menahan reaksi obat perangsang. Namun, entah kenapa tiba-tiba kepala ku ikut terasa sangat pusing. Mungkin karena tingginya dosis obat yang Daniel berikan.

    Mataku perlahan mulai menutup. Samar-samar ku lihat Daniel tertawa puas. Dia sungguh kejam, tapi dia adalah satu-satu nya orang yang kupunya.

______

[ERVAN POV]

    Aku memandangi foto masa kecil ku dengan Bella saat masih di panti asuhan. Ya, Bella dulu adalah anak panti asuhan, namun saat umur 8 tahun dia di adopsi oleh seseorang yang tidak ku ketahui. Ku dengar dia diadopsi oleh seorang lelaki tua atas permintaan keponakannya. Entah siapa aku tidak tahu.

    Kepergian Bella, membuatku kehilangan semangat, karena dia lah satu-satu nya teman yang kumiliki. Dia dulu begitu polos dan cantik, tak beda dengan sekarang. Lalu beberapa tahun setelah kepergian Bella. Aku diadopsi oleh pemilik perusahaan HG (HORISON GROUP) yaitu pasangan Abraham Zayan Davio dan Deandra Jenova.

    Pasangan yang lama tidak memiliki anak, hingga mereka mengadopsi ku dan merawat ku begitu baik hingga kini. Aku sungguh menyayangi kedua orang tua angkat ku, yang memberiku banyak limpahan kasih sayang melebihi rasa sayang pada anak angkat.

     Dulu kupikir aku tidak akan bisa lagi bertemu dengan Bella. Tapi tuhan berkehendak lain, dia mempertemukan aku dengan Bella lewat anak nya yang sangat lucu. Pertemuan itu membuat ku  merasakan senang sekaligus sedih, karena wanita yang kucintai telah bersuami.

     Dan entah tuhan berpihak pada ku lagi. Suami Bella ternyata seorang lelaki bajingan.

     Di tengah lamunan ku, saku jas ku bergetar. Aku mengangkat panggilan telefot berasal dari dokter 'Mawar'.

     "Halo dokter? Ada apa?"

     "Begini dokter Ervan. Apakah anda bisa menggantikan dokter 'Vernandes' untuk ditugaskan memeriksa keadaaan tuan Daniel Aguero, minggu depan?"

      Deg.

     Aku hafal sekali nama Daniel Aguero, dia adalah suami dari Bella.

     "Menang nya kemana dokter Vernandes?"

     "Dia sedang ada jadwal penting minggu depan."

    "Baiklah aku bisa menggantikan dokter Vernandes."

    "Oke dok. Minggu depan anda bisa meminta tiket pesawat ke saya."

    "Kenapa butuh tiket pesawat."

     "Karena, Daniel Aguero tela pindah ke Amerika Dok."

      "Oke, baiklah."

    Tut...

     Yes! Aku berteriak senang. Akhirnya tanpa susah payah aku bisa bertemu dengan Bella kembali. Tuhan mungkin merestui cintaku untuk Bella, hingga ia mempermudah jalan ku.

     "Tunggu aku Bella."

TBC.

SPAM NEXT DISINI!

GIMANA PART INI?

NEXT PART INGIN DIBANYAKIN TOKOH SIAPA NIH?

TIM ERVAN-BELLA.

TIMA DANIEL-BELLA.

Continue Reading

You'll Also Like

436K 33.5K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 8.6K 3
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
531K 26K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
5.4M 393K 55
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...