Suffering

Bởi Suciiiyy

15K 2.4K 410

(Kagehina)(END) Sibisu? Sicacat? Itu aku. "Mau mati bareng nggak?" ______ Cerita ini akan membuat perasaan a... Xem Thêm

1-awal yang pahit
2- bullying
4- pengganti orang mati
5- sipengecut
6- mau mati bareng?
7- berubah?
8- gelap
9- K09tH
10- pulang
11- kakak
12- maaf
13- salah aku
14- stick note (END)

3- bukan shoyo!

1.1K 196 21
Bởi Suciiiyy

Kita nggak bisa milih mau lahir dari orang tua yang seperti apa.
___________________________________

.

.








(Yamaguchi is Hinata's older brother)

Hinata melangkah perlahan memasuki rumahnya, tanganya menggapai knop pintu perlahan, sebelum membuka pintu, hinata menghela nafas pelan kemudian memasuki rumah besar milik keluarganya.

"Wah anak ibu udah pulang?!" Seorang wanita paruh baya itu menarik hinata kedalam. "Cuci piring ya sayang! Oh iya nanti bersihin gudang juga dan bersihin kamar yamaguchi ya shoyo! Dan cuci pakaian. Kamu belum cuci pakaian tadi pagi kan? Kamu tau diri lah sayang!" Wanita itu tersenyum lebar menatap hinata.

Hinata mengagguk kecil, kemudia ia meletakkan tasnya disofa dan mulai membersihkan rumah seperti yang disuruh ibunya tadi.

Hinata mulai mencuci piring kemudian menyapu rumah, setelah itu dirinya beranjak membersihkan gudang, membersihkan setiap inci gudang dari debu.

Beberapa menit telah berlalu , kemudian hinata membersihkan kamar kakaknya. Ia membersihkan dari kamar hingga kebalkon.

Pandanganya mengarah kelangit, ternyata sudah malam bahkan bulan dan bintang sudah menampakan diri dilangit.

Pandangan hinata tidak sengaja menatap kakaknya yang sedang duduk dikursi roda dengan infus terpasang ditangan sang kakak , ingin sekali dia menghampiri kakaknya yang termenung diteras. Tapi dia tidak ingin dimarah oleh orang tua nya.

Kakak hinata bernama yamaguchi tadashi, didiagnosa memiliki penyakit komplikasi campuran, yang kemungkinan hanya 20% bisa disembuhkan. Sehingga dia harus menjalan kan homeschooling dirumah.

Terbelalak mata hinata saat melihat kakaknya kesusahan bernafas sembari memegang pinggang nya , hinata berlari kebawah mendatangi sang kakak. Dia memberikan stick note yang sudah dia tulis , kepada yamaguchi. "Kak! Kamu kenapa?!"

Yamaguchi menggeleng , dia menggigit bibir bawahnya guna menahan sakit , badanya oleng , dia terjatuh dari kursi roda dan membuat suara yang sangat keras. "Gak papa." Yamaguchi mulai kehilangan kesadaranya bersamaan dengan darah yang mengalir dari pilipisnya.

Hinata sangat panik, ia berusaha menepuk nepuk pipi kakaknya namun kakaknyavtetap tidak bangun, kemudian ia berlari masuk kedalam rumahnya memanggil ibunya , dia pun mulai menggerakan jarinya dan menunjuk keluar.

"Apaan bisu? Kamu ngomong apa? Saya nggak ngerti bahasa kamu anak cacat!"

Hinata menggeleng keras, dia kembali menunjuk foto yamaguchi yang berada diruang tamu lalu menunjuk keluar.

Sang ibu yang mulai faham apa yang diucapkan anak bungsunya langsung berlari keluar rumah. Matanya terbelalak melihat anak kesayanganya tergeletak lemas dengan bersimbah darah dipelipis yamaguchi.

"Yama... sayangg.. bangunn nak, kamu kenapa?" Sang ibu cemas dia segera memanggil ambulan. "Kalau yama kenapa-kenapa , ini salah kamu hinata!" Sang ibu menangis , dia mendekap yamaguchi erat.

Tidak lama ambulan datang , membawa yamaguchi kerumah sakit , bersama sang ibu yang menangis histeris saat yamaguchi mengalami gagal jantung.  "Anak cacat!!! Kamu harus tanggung jawab!" Teriak ibu hinata.

Hinata menggeleng , dia tidak bersalah, dia sudah menyampaikan apa yang terjadi. Dia tidak berbuat apa apa. Kenapa dirinya masih disalahkan?!

•••

Hinata berlari menuju kamar nya , dia bersembunyi dibelakang lemari saat sang ayah membuka kencang pintu rumah utama.

"HINATA!! DIMANA KAMU! TUNJUKIN MUKA KAMU ATAU.. KAMU TAU KAN?" Teriak laki laki paruh baya itu, ia membuka kasar pintu kamar hinata.

Hinata bergetar saat mendengar pintu kamarnya dibuka, dia memeluk lutut nya erat.

"SHOYO SAYANG.. AYAH BAWA BESI LOH. BERAT BANGET NIH, kalau dilemparin ketubuh shoyo, bakal mati nggak?!"

Hinata menggeleng , dia menangis histeri , ingin sekali dia menjerit , meminta tolong kepada tuhan agar dia tidak merasakan sakit seperti ini lagi. Namun bagaimana? Hinata tidak bisa berbicara.

"Oh kamu disini? Mau pakai besi dulu atau kayu yang tebal dulu? Atau sekalian aja kamu dipasung disini seperti dulu?. Mau yang mana?"

Hinata menggeleng lemah , dia memegang kaki sang ayah , berusaha mengucapkan sesuatu namun tidak bisa. Air mata terus mengalir. Dia meminta ampun.  Tapi tidak ada yang mengkasihani dirinya.

Sang ayah menggenggam tangan hinata kencang , dia membanting hinata kedinding dengan kasar , lalu ayah nya memukul kepala hinata menggunakan balok kayu.

Kepala hinata berdengung , darah mengalir dari kepala belakang nya , dia menangis memohon ampun , batin nya menjerit meminta tolong kepada tuhan. Namun seolah tidak ada yang mau medengar suara nya.

"Kamu yang bikin yamaguchi pingsan sampai berdarahkan?!"

Hinata menggeleng keras , dia berusaha menjelaskan dengan tanganya tapi sang ayah langsung memukul kedua tanganya menggunakan besi logam digenggaman sang ayah.

Ayah hinata terus terusan memukul tangan hinata tanpa ampun, ia tidak memperdulikan tubuh hinata yang sudah bergetar menahan rasa sakit yang diberikan oleh sang ayah.

Tangan hinata berdenyut nyeri ketika pukulan sudah mencapai lima kali , memar , biruh , dan sedikit darah menghias tangan hinata.

Ayah nya kembali menjambak rambut hinata , lalu membanting nya kelantai membuat hinata tersungkur , sang ayah membanting besi itu berkali kali ketubuh hinata sampai keringat membasahi pelipis pria tua itu.

"Kamu nggak bisa berdoa sayang jadi jangan kan berdoa . Ngomong aja nggak bisa kan?! Jadi jangan berharap tuhan bisa mendengar rintihanmu"

Sang ayah memijak perut hinata "ini hukuman karena kamu membuat yamaguchi pingsan seperti tadi"

Pria tua itu menarik kaki hinata kasar lalu menggantung hinata terbalik. Dia menggantung hinata dikamar hinata seperti orang bunuh diri. Bedanya ini terbalik, kaki yang diatas. "Dan ini karena kamu menghindari ayah"

Laki laki paruh baya itu meninggalkan hinata dikamarnya , membiarkan putra bungsu nya setengah mati tergantung dikamar dan tidak memperdulikan luka luka yang diperbuat ketubuh sang anak.

Kepala hinata bedenyut nyeri , dia tidak bisa menetralkan nafasnya dengan keadaan digantung seperti ini , kaki nya sakit ,Tubuhnya sakit. Tuhan dimana engkau? Kau tidak lihat hambamu sedang kesusahan?

Hinata mencoba menarik tali yang terpasang dikakinya , jika terus seperti ini dia bisa mati. Dia tidak ingin mati. Dia masih mau bermain dengan teman barunya, kageyama tobio.

Hinata meraih kakinya berulang kali, akhirnya dia bisa melepas tali itu lalu tubuhnya ambruk diranjang empuk miliknya ,  beruntung sang ayah mengikatnya diatas kasur , kalau tidak hinata pasti sudah mati.

Tanganya perlahan mengambil air yang berada diatas nakas , dia meminumnya rakus , lalu dia meminum obat pereda nyeri yang dia simpan dibawah bantal, untuk jaga jaga kalau ayah atau ibunya menyiksanya lagi. Ia bisa meminum obat itu untuk menghilangkan rasa nyeri.

Hinata menarik laci lemari dinakasnya, lalu mengambil kotak p3k , dia mengobati lukanya telaten , tidak lupa memberi salep untuk luka luka memar yang berada ditubuhnya.

Hinata mengehla nafas pasrah , dia sudah biasa dikeadaan seperti ini , disaat sang kakak sakit , atau pun kenapa kenapa pasti selalu dia yang disalahkan , dan ayah atau ibunya menyiksa nya bahkan pernah lebih kejam dari kejadian hari ini.

Kita memang tidak bisa memilih mau terlahir dari orang tua yang seperti apa , hanya tuhan yang memilihkan , hinata hanya pasrah dengan keadaan.

Seakan doa hinata selama ini tidak pernah terdengar oleh tuhan, semua nya seperti tutup kuping saat hinata meminta tolong , menangis , merintih. Hinata tidak punya siapa siapa. Kenapa tuhan membuat ujian sebesar ini untuk laki laki imut seperti hinata?

Laki laki itu merebahkan dirinya dikasur miliknya , perlahan dia masuk kealam mimpi , dimana alam yang sama sekali tidak kejam kepadanya. Ingin sekali dia terus tidur agar tidak merasakan kekejaman dunia lagi. Tapi bukan kah semua akan indah pada waktunya.

Hinta nggak lemah kok, dia pernah kabur dari rumah selama seminggu lalu orang tua nya mencarinya , saat hinata berhasil ditemukan, hinata dipasung diruang bawah tanah. Dan karena itu hinata tidak berani lagi. Dia lelah merasakan kesakitan ini. Dia menyerah. Tuhan ini sakit.

•••

"Anak ayah yang cacat.. ayo bangun sayang, masa kamu tidur nyenyak sedangkan kakakmu sekarat dirumah sakit"

Hinata membuka matanya perlahan kala mendengar samar samar suara sang ayah , dia mendudukan dirinya lalu memasang wajah bingung saat sang ayah menyuruh nya bersiap. Hinata merasakan firasat buruk.

"Ayo sayang kerumah sakit, yamaguchi butuh ginjal dan kamu harus dan wajib memberikan ginjal kamu untuk kakak kamu."





























_______________________________________
TBC

Shoyooo😭

ada kok orang tua seperti ini didunia nyata:>

Jangan lupa vote dan komen❤

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
133K 15K 26
Hinata tahu, bahkan sangat tahu apa yang tengah dialaminya, Hanahaki Byou. Ada dua cara agar penyakit itu hilang, dengan mendapatkan cinta orang ters...
1.8K 170 8
⚠BxB Lawlu⚠ Kacau. Luffy tak berhasil menyelamatkan Ace di Marineford, dia terluka parah, Luffy tak sadarkan diri selama beberapa hari, tapi saat mem...
450K 4.7K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...