THE KING OF MAFIA (21+)

Par Fullandari

20K 728 60

‼️ Awas! Mengandung virus baper akut. ‼️ Halu pengen dinikahin seorang Mafia sampai bucin akut? Ayo mampir k... Plus

1. The King Of Blood
2. Ketua Gengster Mafia di Dunia
3. Luka tapi Tak Berdarah
4. Adakah?
6. Hurt
7. I Love You Garvin Crishtian

5. Masa Lalu yang Menyakitkan

2K 116 20
Par Fullandari

Jangan lupa Follow akun Instagram Author : @Fullandari

Di sana kalian bisa tau info spoiler, Trailer dan beberapa informasi penting lainnya mengenai Novel terbaru aku 🥰🥳🤩

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak di komentar + tekan tombol ⭐ di bawah ya agar aku semakin semangat untuk Update 🥰

Happy Reading 🥳

Garvin mengusap wajahnya dengan kasar. Setelah melakukan percintaan panas dengan Lucy, Garvin langsung pergi meninggalkan Lucy di kamarnya begitu saja. Hal itu sudah menjadi hal biasa karena Garvin sudah sering melakukannya bukan hanya satu atau dua kali.

Sekarang yang menjadi tempat tujuan Garvin adalah ruang kerjanya. Garvin menghela nafasnya kasar ketika emosi mulai melingkupi dirinya lagi. Lalu, dengan langkah lebarnya Garvin mempercepat langkahnya.

Ruang kerja Garvin adalah tempat dimana Garvin bisa menenangkan diri dan juga pikirannya. Jika Garvin memaksakan berada di satu ruangan dengan Lucy, bisa-bisa Garvin membunuh Lucy dengan menggunakan tangannya sendiri. Dan Garvin tidak mau itu terjadi.

Ceklek..

Pintu ruangan terbuka. Garvin segera berjalan masuk kedalam ruangan.

Di ruang kerja yang luas dan mewah itu, Garvin duduk di kursi kebesarannya sambil menyandarkan tubuhnya. Setelah itu, Garvin menuangkan minuman anggur di dalam gelas kaca yang bernilai puluhan juta dollar. Diambilnya minuman itu dan di minumnya hingga habis tak bersisa. "Hah.. Hah.. Hah.." Garvin menghela nafasnya pelan. Setelah minumannya habis, Garvin menuangkannya lagi dan lagi minuman anggur itu di dalam gelasnya. Hingga minuman yang berada di botol anggur itu habis.

"Apa yang kau pikirkan Garv." Monolog Garvin. Gelas yang Garvin pakai diletakkan di atas meja. Garvin mulai lelah. Tenaganya seakan terkuras habis karena percintaan yang ia lakukan bersama Lucy. Pikirannya juga terasa penuh dan juga lelah. Garvin butuh waktu untuk menyendiri agar pikirannya jauh lebih tenang.

Namun sayang, baru saja akan beristirahat, rasa gerah membuat Garvin mengumpat. "Sialan! Apa AC-nya sedang tidak berfungsi?" Ujar Garvin sambil membuka beberapa kancing kemejanya. Memperlihatkan dada bidang serta perut abs miliknya. Tidak hanya itu, letak dasi yang ia pakai juga tidak benar sama sekali.

Kedua bola matanya terpejam erat ketika masa lalu datang menghampirinya.

Kejadian satu tahun lalu..

Garvin segera menyelesaikan pekerjaannya dengan terburu-buru. Hari ini adalah hari terpenting bagi Garvin. Garvin akan melakukan dinner romantis bersama istri tercintanya. Jadi, tidak tanggung-tanggung Garvin telah mengeluarkan budget yang sangat banyak untuk melakukan dinner romantis malam ini.

Dengan perasaan yang bahagia Garvin segera menuju tempat parkir mobilnya. Untungnya tempat parkir mobil tidak terlalu jauh dari tempatnya. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit Garvin bisa sampai ditempat parkir.

Sesampainya di tempat parkir mobil, Garvin segera membuka pintu mobil sport mewahnya dengan memencet tombol otomatis yang berada di kunci mobil. Setelah pintu mobil terbuka, Garvin segera masuk kedalam. Setelah itu, Garvin menyalakan mesin mobil sport mewah miliknya. Dirasa cukup, Garvin langsung mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Selama kurang lebih dua puluh lima menit diperjalanan akhirnya Garvin telah sampai di hotel bintang lima.

Jam telah menunjukkan pukul 8 malam. Garvin ternyata terlambat sekitar 15 menit. Namun, hal itu tidak membuat Garvin merasa khawatir sama sekali. Karena Garvin tau jika istrinya pasti masih belum sampai dihotel. Mengingat, jika istrinya adalah perempuan paling ribet dan bawel yang pernah ia kenal.

Dengan bermodalkan kaca yang ada di dalam mobilnya, Garvin merapikan penampilannya. Menyisir rambutnya dan menyemprot parfum ke tubuhnya agar merasa lebih percaya diri ketika berhadapan dengan istrinya nanti. Jika istrinya bisa tampil sempurna, maka Garvin juga harus tampil lebih sempurna daripada istrinya.

Drrt.. Drrt.. Drrt..

Ponselnya berdering nyaring. Sebuah panggilan masuk kedalam ponsel miliknya. Tertera nama Mommy di sana. Tanpa ba bi bu, Garvin langsung mengangkat telfon.

"Hallo mom." Sapa Garvin.

"Hallo juga anak Mommy. Bagaimana kabar anak kesayangan Mommy disana?" Tanya Lexa diseberang sana karena Garvin dan Lexa terpisah di negara yang berbeda.

Garvin tersenyum mendengar perkataan Momynya. "Aku baik-baik saja Mom. Seperti yang Mommy bilang, aku adalah anak yang kuat. Lalu, bagaimana kabar Mommy dan Daddy disana?" Tanya Garvin dengan menyugar pelan rambutnya. Merapikan rambutnya agar lebih tampak rapi lagi.

"Oh benarkah? Syukurlah kalau baik-baik saja. Disini Mommy dan Daddy baik-baik saja. Apa kamu tidak ingin menanyakan kabar adikmu Garv?"

Tatapannya langsung berubah datar. Garvin sedikit menghela nafasnya. "Tidak Mom. Aku sudah tau jika dia baik-baik saja." Jawab Garvin dengan membuka pintu mobil sportnya.

Lexa tertawa renyah. Lexa tau betul jika Garvin sekarang pasti tengah memasang wajah datarnya tanpa ekspresi. "Baiklah Garv. Mommy mau menyiapkan makan malam dulu untuk Daddy. Kamu tau bukan, jika Daddy tipe pencemburu jika dinomor duakan?"

"Iya mom. Aku tau. Bahkan dengan anaknya sendiri saja, Daddy tidak mau berbagi kasih sayang mommy untuk ku."

"Hahaha, itulah Daddymu Garv. Asal kamu jangan seperti itu nanti. Oh iya, jangan lupa untuk membuatkan cucu untuk Mommy dan Daddy. Rasanya tangan Mommy gatal karena ingin cepat-cepat menggendong cucu."

"Yes mom." Jawab Garvin pasrah ketika lagi dan lagi Mommynya membahas masalah cucu.

"Kalau butuh bantuan, call Mommy. Mommy pasti akan membantumu dalam melakukan proyek malam mu jika kamu tidak bisa menemukan taktik dan caranya."

"Yes mom. Tapi aku lebih berpengalaman daripada Daddy."

"Hahaha, kau bisa saja. Baiklah mommy tutup dulu. Sepertinya Daddy mu mulai ngambek."

"Yes Mom."

"Hati-hati disana dan jaga dirimu baik-baik. Mommy dan Daddy selalu menyayangimu. Kabari Mommy jika terjadi sesuatu."

"Baik mom. Garvin juga selalu sayang Mommy."

Dan tut, panggilan ditutup oleh Lexa.

Setelah itu Garvin segera memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya. Garvin menghembuskan nafasnya perlahan. Berusaha menimalisir rasa gugupnya.

Dengan langkah tegasnya, Garvin mulai berjalan masuk kedalam hotel. Membuat beberapa pasang mata menatapnya kagum.

Siapa yang tidak kagum dengan pesona Garvin? Hampir semua wanita yang menatapnya selalu dibuat menjerit karena saking kagumnya. Namun sayang, Garvin tidak pernah menanggapi itu. Yang penting sekarang adalah lantai dua puluh tiga yang menjadi tempat Garvin untuk bertemu istrinya malam ini.

Dengan menggunakan lift Garvin segera menuju lantai dua puluh tiga.

Tidak berselang lama kemudian, akhirnya Garvin telah sampai di lantai dua puluh tiga. Garvin melangkah keluar. Kamar tujuan Garvin sekarang adalah kamar nomor 115.

Kamar nomor 115 merupakan kamar termewah dan termahal di hotel ini. Karena di kamar ini memiliki fasilitas lengkap dan memiliki pemandangan yang indah ketika pagi dan malam. Dan jangan lupakan juga barang-barang antik yang memanjakan mata.

Sesampainya di depan pintu kamar hotel, Garvin segera mengeluarkan sebuah kartu khusus untuk membuka pintu kamar hotel. Dengan perasaan yang bahagia, Garvin berjalan masuk kedalam hotel. Namun langkahnya langsung terhenti ketika mendengar suara desahan yang terdengar familiar di telinga nya.

"Ahh.. ahh.. more.. please.. ahh.. Ssse---"

Senyuman yang semula tersungging di bibirnya langsung hilang begitu saja. Kedua bola mata Garvin membola sempurna karena terkejut dengan apa yang ia lihat.

Disana, di atas tempat tidur berukuran king size, istrinya tengah melakukan hubungan intim dengan seorang pria. Tangannya mengepal kuat. Emosi dan amarah langsung melingkupi dirinya. Dengan kasar Garvin langsung manarik paksa pria tersebut.

Dihajarnya habis-habisan laki-laki tersebut dengan menggunakan tangan kosong. Garvin benar-benar kalap malam ini.

"Sialan kau!" Umpat pria tersebut.

Bug..

Pukulan terakhir mendarat sempurna di rahang pria itu hingga pria itu pingsan, tak sadarkan diri. Sedangkan Lucy terlihat mabuk tanpa menggunakan pakaian.

"Tega-teganya kamu lakukan ini pada ku?" Ujar Garvin dengan nafas yang tercekat. Buliran kristal mulai jatuh membasahi kedua bola matanya. Perempuan yang selama ini ia percaya ternyata menghianatinya. Perempuan yang selama inj ia jaga ternyata telah melakukan hal keji dibelakangnya.

Garvin bangkit. Pandangannya tidak lepas dari tubuh Lucy yang terdapat tanda kepemilikan disana. Kedua tangannya mengepal kuat. Emosi dan benci langsung menyelimutinya.

"Baiklah jika itu maumu Lucy. Jika kau seorang jalang maka aku akan memperlakukan mu seperti jalang."

Garvin langsung berbalik dan meninggalkan kamar hotel.

Ada yang retak tapi bukan kaca..

Ada yang sakit tapi tak berdarah..

Itulah yang Garvin rasakan sekarang..

Apa yang telah ia jaga seperti berlian pada akhirnya pecah ditangan pria lain..

Penutupan

You started it all. If you didn't do that, maybe now I will still treat you like a Queen. - Garvin Crishtian

Jangan lupa Follow Instagram..

@fullandari
@penulisfullandari
@garvincrishtian
@lucymatildaadira
@seancrishtian

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

16.4M 641K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
5.3M 286K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
331K 2K 18
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) Hati-hati dalam memilih bacaan. follow akun ini biar lebih nyaman baca nya. •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan sa...
1.1M 16.6K 36
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...