Tringg tringg
Bunyi alarm membangunkan ku, dan sekarang sudah pukul 05.00, yups pagi. Akupun terkaget pasalnya kemaren seingatku aku terakhir berada di kamar iyan sedang menonton televisi, dan sekarang sudah berada di kamarku. Salah satu kebiasaanku adalah jika sudah tertidur terkadang susah untuk dibangunkan, jelek sekali bukan
Akupun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, karena hari ini merupakan hari senin, akupun harus pergi lebih awal karena akan diadakanya upacara mingguan
Setelah selesai bersiap-siap akupun kebawah untuk sarapan bersama
"Udah bangun de, enak tidurnya?",tanya bangnat
"Hehe enak bang",balasku
"Duduk, abisin makanya, sekarang kamu bareng abang yah",ucap bangjay
"Okey, ohiah kemaren seinget aer, aer lagi kamar iyan loh, ko tiba-tiba ada di kamar sih, siapa yang mindahin aer?",heranku
"Noh bangnat, kamu sih udah kita bangunin kaga bangun-bangun, jadi terpaksa di gusur",balas bangjay
"Emang aer apaan make digusur segala huuuu",balasku
"Kan karung",ledek bangjay
"Enak aja apaan kaga",ketusku
"Udah deh gausah ngelak emang bener",ledek bangjay
Mungkin bangnat pusing mendengar kami bertengkar akhirnya bangnat merelai kami "udah-udah makan"
"Nah udah, aer berangkat yah, assalamualaikum",salim ku kepada bangnat dan bangjay
"Berangkat bareng aja de",ucap bangnat
"Gausah bang lagian",ucapan ku belum selesai sudah ada iyan yang menjemputku
"Assalamualaikum, ara hayu caw",teriak iyan memasuki rumahku
"Buset toa amat lu",ledek bangjay
"Emang! Masalah buat lo",ledek iyan
"Udah ah, ayo yan berangkat, kita pamit yah bang assalamualikum",pamitku lalu berangkat ke sekolah bareng iyan
***
Saat kami memasuki gerbang banyak sekali yang memperhatikan, bahkan ini bukan pertama kalinya untuk kami ke sekolah bersama, tetapi masih saja orang-orang mempeehatikan kami
"Yuk caw",ajak iyan merangkul bahuku
"Yan lepasin ah, banyak mata noh",melepaskan tangan iyan di bahuku
"Etdah gausah diliatin balik, mereka cuman ngeliatin gue ko, dah yu jalan",rangkulnya membawaku memasuki lorong untuk ke ruang kelasku
"Aer",teriak gavin yah gavin yang terdengar di pendengaranku
Spontan aku dan iyan dan akupun berbalik untuk melihat ke arahnya
"Eh bang, ada apa?",tanya iyan
"Harusnya yang nanya aer bukan lu junaedi, ohiah ikut gue yu",tarik iyan membawaku entah kemana
"Eh bang anak orang itu hati-hati bawanya",teriak iyan
"Aw sakit vin",aku melepas cekalan di tanganku
"Maaf maaf, mana yang sakit sini aku tiup",tangaku ditiup oleh gavin di depan banyak siswa yang memperhatikan kami
"Eh udah ko, lepas yah banyak orang",akupun melepas cekalan lagi
"Gausah dipeduliin, yuk",bukan memegang tangan kali ini gavin merangkul ku, entahlah jantungku sangat tidak aman sekarang berasa ada bom yang akan meledak (lebaykan)
Saat ini kami berada di rooftop sekolah, akupun tertegun rooftop sekolah tapi seperti tempat nongkrong yang aestetic, lagi-lagi aku dibuat tertegun oleh gavin
"Hei, aer",gavin menyadarkan lamunanku
"Eh iya, wow gila cantik banget",takjubku
"Lebih cantik kamu",nada yang lembut membuat pipiku merona dan jantungku berdegup kencang ditambah jarak aku dan gavin hanya beberapa senti
"Apaan sih, ohiah mau apa ngajak aku kesini?",tanyaku
"Duduk dulu",gavin membawaku ke tempat duduk
"Ada apa?",tanyaku lagi karena sedari tadi gavin hanya memerhatikan ku
"Lo cantik tapi gue -eh aku belom suka",ucapnya dengan lantang
Aku menghiraukan ucapanya itu, karena aku kesal dengan perkataanya yang dia bilang belom suka, entahlah kenapa sakit rasanya saat gavin berbicara seperti itu
"Kenapa diem? Aku ada salah?",tanyanya
Hati ku sangat kesal, ini lelaki bodoh yang ada di hadapanku bertanya seperti itu "gapapa, ohiah kenapa?",tanyaku
"Tunggu, nih buat kamu, bikinan aku sama gisell",gavin mengeluarkan kotak makanan
"Gisell baik banget suka deh, makasih yah, tolong salamin ke gisell kapan-kapan kita main bareng",ceplosku yang dibuat takjub oleh bekalnya ini
"Suka aku engga? Kalo maen sama gisell berarti abangnya harus ikut dong, ya ga?",muka tengilnya itu membuat aku ingin mengacak-acak mukanya
"Apaan sih, yaudah aku kebawah yah bentar lagi bell, nanti aku makan-makananya, makasih yah",baru saja aku berdisi sudah ditarik untuk duduk lagi oleh gavin
"Makan sekarang, aku pengen lo abisin di depan aku",ucapnya
"Tapi vin bentar lagi bell, aku murid baru loh ga lucu kalo harus bolos, ohiah lo-gue aja gausah maksain",ucapku
"Yaudah, istirahat kamu harus kesini lagi, kita makan disini oke dan aku ga keberatan harus aku-kamu biar kita bisa lebih deket",ucapnya
"Eh engga aku mau istirahat di kantin aja, lagian gaenak kalo makan berdua disini, takutnya jadi bahan omongan orang",ucapku
"Bawel banget yah, yaudah yang penting makananya dimakan yah",ucapnya
"Yaudah kalo gituh aku kebawah dulu, makasih makananya",akupun berjalan kearah pintu keluar, tapi saat aku membuka pintunya sangat susah untuk dibuka
"Pintunya aku kunci kalo kamu lupa",gavin berjalan ke arahku, dia hendak membukakan pintuku tetapi jarak diantara kami sangat-sangat dekat seperti gavin memeluku dari belakang
Clekkk
"Makasih yah",akupun berlalu pergi karna jika aku berlama-lama di dekatnya mungkin jantungku akan meledak
"Lucu tapi gue belom suka",gumam gavin yang dapat di dengar oleh dua orang yang sedari tadi berada di rooftop
"Cantik, lucu, polos, tipe gue banget",ucap marvin
"Kalo ga suka jangan jadiin dia bahan lelucon lo lagi",sakras jay
"Lo berdua ngapain disini? Sejak kapan?",kaget gavin
"Dari tadi elah, lo aja yang asik berduaan sama si ara",balas marvin
"Lo suka sama dia?",tanya jay
"Dia bukan tipe lo deh",sahut marvin
"Dia emang bukan tipe gue, dan gue belom suka",balas gavin
"Kalo lo gamau, bisa buat gue kan?",tanya marvin
"Enak aja, lo boleh ambil cabe-cabean gue, tapi ga buat aer",tegas gavin
Jay heran kenapa gavin bisa memanggil aeera dengan sebutan aer, sedangkan hanya keluarga yang menyebut dia dengan sebutan aer
"Gwen mau lo kemanain?",tanya jay
"Gwen punya tempat tersendiri dan gaakan pernah tergantikan",balas gavin
"Gila lo, jangan sampe anak orang nangis cuma gara-gara lo, dan kalo sampe tuh anak kenapa-kenapa gara-gara deket sama lo, gue yang akan maju",tegas marvin
Seharunya jay yang berkata seperti itu, tetapi dia hanya diam saja daripada identitas dia dan aer kebongkar, dan heranya jay kenapa marvin bisa berbicara seperti itu
"Siapa lo? Denger yah urusan gue ya gue, gaada sangkut pautnya sama lo, ngerti",tegas gavin
"Bego banget lo bang, gwen sama aeera tuh beda level, dan gue mending milih si ara dibanding nenek lampir",ucap ciko dan anggota elang lainya yang memasuki rooftop
"Loh sejak kapan lo pada disini?",tanya màrvin
"Sejak kita liat si ara turun",ucap jerrel
"Kalo lo macem-macem sama tuh anak, gue bakal bertindak",tegas jay
"Suka lo sama dia? Ambil kalo bisa",tantang gavin
"Dia bukan barang yang bisa di perebutkan seenak jidat lo, dan gue gasuka sama dia",tegas jay
"Udah-udah kenapa jadi berantem gini, sekarang mah mending kita pikirin generasi elang selanjutnya",relai ojan yang selalu menjadi penengah diantara para abangnya itu
"Kalo boleh gue ngomong nih yah, gue gaakan ngeliat seberapa lama seseorang kenal gue, tapi gue bakal liat segimana hati gue ngerasa nyaman dan tenang kalo deket dia",ujar ciko
"Lah di lanjut, udah-udah kita bahas topik lain",ucap ojan
Anggota elang pun memulai aktifitas mereka, dan yah mereka memang bolos kelas, karena menurut mereka, mereka sudah pintar buat apa belajar. Gavin masih berkutat dengan pikiranya, dia heran kenapa jay sampai segitunya mengenai aeera sedangkan ia tau bahwa jay lah yang selalu tidak peduli dengan perempuan
"Bos ngelamun mulu, gimana nih masa depan elang",tanya rizqi
"Eh sorry, kandidatnya siapa aja? Jangan liat karna dia jago berantem",lamunan gavin pun berubah menjadi serius menyangkut elang
"Nih gue udah nemu foto sama identitas mereka",ucap ciko menyodorkan sebuah map kepada gavin
Saat mereka sedang berdiskusi, tamu tak diundangpun datang yang membuat semua menjadi jengkel
"Gavin sayang, ko kamu ga masuk kelas sih",gwen yang tiba-tiba memeluk gavin yang membuat semua anggota elang muak melihatnya
"Lo kenapa bisa masuk?",ketus jay
"Emang kenapa?gaboleh? Gavin aja diem, ko lo yang sewot",gwen tak ketus dari jay
"Lo nenek lampir berserta anak buah lo, mending keluar, kita lagi rapat, dan lo cuman ganggu bans*t",ketus reno
"Omongan lo jaga ren",tegas gavin
"Omongan bang reno bener bang, kita lagi ada kaya gini dia maen masuk aja, ngebuat mood kita berubah, lo ga liat bang anggota elang mukanya pada gedek liat dia",tunjuk ojan kepada anggota elang
"Kenapa sih kalian itu sensi banget sama gue, gavin ngobrol bentar yuk, aku ngebela-belain bolos demi kamu loh",rayu gavin
"Mereka ga sepenuhnya salah, lo juga gaboleh bolos, sekarang gue anter lo ke kelas yah, gabaik bolos",gandeng gavin kepada gwen keluar dari rooftop dan diikuti anak buah gwen
"Gue bejek-bejek juga tuh nenek lampir"
"Ganggu mulu tuh genderowo"
"Kalo bukan gavin udah gue seret tuh anak"
"Kalo ara yang masuk kan adem"
Omongan itu masih terdengar oleh gavin, gwen dan anak buah gwen, yang membuat darah gwen semakin kesal
Mereka pun telah sampai di depan kelas, gavin yang tidak pernah dengan sengaja menyakiti hati perempuan pun selalu menuruti apapun yang dikatakan oleh wanita
"Sekarang lo masuk yah, belajar yang bener, dan jangan bolos lagi, gue mau ke atas lagi karena urusan gue belom beres dan jangan dengerin apa kata temen-temen gue yah",usapan pun diberikan gavin kepada kepala gwen
Sakit! Satu kata yang mewakili perasaan ku, saat aku melihat gavin melakukan gwen dengan sangat manis, akupun yang akan ke ruang guru terpaksa harus putar balik dengan melihat mereka, tapi saat aku enggan berbalik gavin melihatku, yang terpaksa aku harus melanjutkan jalan ku agar tidak terlihat memerhatikan mereka
"Hai aer",sapa gavin saat menyamakan langkahnya dengan ku
Aku hanya diam tak tahu harus berkata apa, karena sakit hati membuat semuanya tak bisa berkata-kata, gavin pun menarik tanganku
"Ko ga di sapa balik, hai aer",sambil mencekal tanganku
"Lepas",ketusku
"Ko ketus gituh sih, sapa dulu dong baru aku lepasin",kamipun berhadapan
"Lepasin bisa",ketusku lagi
"Denger ga bang, lepasin dong, kita mau ke ruang guru nih",martin melepaskan cekalan tanganku dengan gavin. Kamipun memasuki ruang guru dan gavin melanjutkan langkahnya
***
Ada salam dari gavin gais, katanya jangan lupa tinggalin jejak yah
Dahh ❤❤