I LOVE YOU AND YOU KNOW IT

By rubyjaneeee22

24.1K 3K 340

Kalau penasaran langsung baca More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 34
Part 33
Part 35
Part 36
Part 37 END🔥

Part 7

434 81 17
By rubyjaneeee22

***

Ciitttt brumm,,
"Kajja, sudah sampai" ucap lim ketika mereka sudah sampai depan rumah jennie.

"Gomawo sunbae sudah mengantar ku pulang" ucap jennie ketika dia sudah turun dari motor lim.

"Ini tidak gratis jennie-ssi" ucap lim tersenyum.

"Mwo, ahh baiklah"

"Ini sunbae apa ini masih kurang" ucap jennie saat dia menyodorkan beberapa lembar uang kepada lim.

Melihat jennie menyodorkan beberapa lembar uang kepadanya lantas lim pun terkekeh "hahha jennie-ssi kau ini sangat polos, bukan bayaran seperti ini yang aku maksud".

Mendengar perkataan lim, dahi jennie pun berkerut "lalu aku harus membayarnya dengan apa sunbae" bingung jennie.

Lim pun tersenyum "ini, aku ingin kamu membayar ku dengan ini" ucap lim saat menyodorkan handphone miliknya dihadapan jennie.

Melihat itu jennie pun semakin bingung "eoh sunbae ingin aku belikan handphone baru?" Tanya jennie asal.

Seketika tawa lim pun meledak saat mendengar ucapan jennie "hahahaha,, kau sangat lucu jennie-ssi". Ucap lim disela tawanya.

Wajah jennie pun seketika berubah warna jadi merah bukan karna marah melainkan malu sebab lim menertawai.

"Yaaa sunbae jangan tertawa seperti itu~~" rengek jennie dan mempoutkan bibirnya dengan lucu karna dia sudah tidak sanggup mendengar tawa lim yang membuatnya semakin malu.

"Haha,,arasseo " lim berusaha menghentikan tawanya.

"Sunbae ingin aku bayar dengan apa eoh" tanya jennie.

"Eoh aku ingin kamu menyimpan nomor mu di handphone ku" lim kembali menyodorkan handphone miliknya ke hadapan jennie.

"Tapi-" jennie bingung apakah dia harus memberikannya atau tidak, dia sendiri pun ragu.

Melihat jennie yang nampak bingung, senyum tipis lim pun terbentuk dibibir tebal miliknya "aku hanya ingin kita menjadi teman jennie-ssi, apakah tidak boleh" tanya lim takut, takut ketik ekspektasinya tidak sesuai realitanya.

Melihat lim yang benar-benar ingin berteman dengannya, jennie pun memberikan nomor miliknya kepada lim "arasseo sunbae aku rasa tidak ada salahnya jika kita berteman" senyum jennie saat dia menerima handphone milik lim dan menulis nomornya di layar datar itu.

"Nahh igeo , aku sudah menulisnya disini" ucap jennie saat mengembalikan handphone milik lim.

Dengan tersenyum lebar lim pun mengambil kembali handphone miliknya "gomowa jennie-ssi,aku harap kita dapat berteman baik".

"Sepertinya aku akan sangat beruntung memiliki teman yang baik sepertimu sunbae" jennie dengan tersenyum.

"Sepertinya aku yang akan beruntung memiliki teman secantik diri mu jenniessi" ucap lim dengan nada menggoda.

Jennie pun terkekeh "Kalau begitu kita sama-sama beruntung".

Tanpa jennie sadari makna kata "teman" yang lim ucapkan mengandung makna lain yang tidak jennie sadari "kalau begitu aku harus pergi jenniessi" ucap lim saat dia telah menyalakan kembali mesin motornya.

"Ne, hati-hati sunbae" ucap lim.

"Mulai sekarang jangan panggil aku sunbae jenniessi, bisakan?" Tanya lim.

Jennie pun mengangguk patuh "baiklah lim" senyum jennie.

Mendengar jennie menyebut namanya tanpa embel-embel sunbae, senyum lim pun merekah dibibir tebalnya "nah itu terdengar lebih baik" ucap lim seraya mengelus lembut rambut jennie.

Mendapat perlakuan mendadakan dari lim, tanpa jennie bisa hentikan senyum tipis terbentuk dibibirnya. "Sudah sana pulang".

"Kau mengusir ku, ahh hati ku sakit" ucap lim menunjukkan raut wajahnya yang pura-pura sedih seraya mempoutkan bibirnya.

"Kau tidak cocok seperti itu lim" jennie bergedik ngeri saat lim berusaha seimut mungkin dihadapannya.

"Hhhahah,, dasar putri es, kalau begitu aku pulang sampai jumpa lagi" ucap lim sebelum melajukan kendaraannya.

"Hati-hati" jennie melambaikan tangannya kepada lim yang saat ini sudah pergi dari hadapannya. Setelah lim sudah jauh dari hadapannya jennie pun melangkahkan kaki masuk kedalam rumah milik keluarga kim itu.

"Jennie pulang" teriak jennie saat dia masuk kedalam rumah.

"Eohh nyonya muda, selamat sore" bungkuk maid kepada jennie.

"Ahjumma, eomma dan appa kemana" tanya jennie saat dia tidak mendapati kedua orang tuanya.

"Nyonya dan tuan ada meeting, kemungkinan akan pulang larut malam" ucap maid.

"Ahhh gomawo ahjumma atas informasinya, kalau begitu jennie mau ke kemar dulu" ucap jennie saat melangkahkan kakinya tanpa harus menunggu jawaban sang maid.

Brukk,,
Suara tubuh jennie saat dia menjatuhkan tubuh mungilnya diatas kasur king size miliknya"Ahhh lelahnya" desah jennie saat dia membaringkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya.

Drrrtt,, drrrtt,,
Suara handphone yang berbunyi mengganggu kegiatan jennie, dan dengan terpaksa jennie mengambil handphone miliknya dan mendeal tombol hijau yang terdapat pada layar datar tersebut.

"Ne yeoboseyo"

"..."

"Aku malas rasanya aku ingin istirahat saja"

"..."

"Hufftt arasseo".

Tutt,,,

Setelah mengakhiri panggilannya, jennie dengan terpaksa melangkahkan kakinya kearah lemari pakaian miliknya "mereka punya berita apa sihh sampai-sampai aku harus datang, sudah tahu aku mager" gerutu jennie.

Setelah beberapa menit jennie pun selesai mengganti pakaian sekolahnya menjadi lebih santai dan segera menuju tempat yang telah dijanjikan oleh sipenelfon tadi.

*
*
*
*
*
Setelah beberapa menit mengendarai kendaraan roda empatnya, kini jennie telah sampai ditempat yang telah mereka janjikan.

"Haisshh kemana mereka, tadi bilangnya sudah menunggu disini tapi nyatanya tidak ada" kesal jennie.

"Awas saja kal-" belum sempat jennie menyelesaikan perkataannya, ada suara yang sangat tidak asing memanggil namanya dari arah belakang.

"Jennie-ya" teriak orang itu.

Jennie yang merasa namanya disebut pun membalikkan tubuhnya "yakk kalian dari mana saja, aku fikir kalian membohongi ku" kesal jennie.

Tanpa merasa berdosa, orang itu hanya menampilkan senyum yang sangat menyebalkan bagi jennie "mianhe, jennie-ya".

"Tapi setelah kau mendengar informasi dari kami,rasa kesal mu pasti akan hilang, percaya pada kami" lanjut orang itu.

"Kalian jangan mengulur waktu, langsung katakan saja irene-ya" kesal jennie karna menurutnya irene sangat merebut waktu istirahatnya. Ya orang yang menghubungi jennie tadi adalah teman-temannya, siapa lagi jika bukan irene dan joy.

"Kalau begitu kita langsung saja masuk" ajak irene kepada jennie.

Tanpa banyak kata jennie pun melangkahkan kakinya kedalam cafe yang dimaksud irene dan sahabatnya itu. Untung saja jennie memiliki kesabaran yang tidak ada batasnya untuk para sahabatnya itu, jika tidak mungkin mereka hari ini juga akan tinggal nama.

"Langsung saja, apa yang ingin kau katakan irene-ya"

"Jika tidak penting aku akan membunuh kalian berdua" ancam jennie.

Mendengar ancaman dari jennie, mereka pun bergedik ngeri sebab yang mereka tahu, jennie tidak pernah main-main dengan ucapannya.

"Tenang jennie kau pasti akan sangat senang jika mengetahuinya". Yakin joy.

Jennie berusaha sebar menghadapi sahabat-sahabatnya itu, bagaimana tidak menurut jennie mereka bisa langsung saja katakan informasi apa yang mereka punya kenapa harus mengajaknya ke cafe yang tidak terlalu jauh dari sekolah mereka, dan apa ini kenapa mereka masih menggunakan baju sekolahnya, itu berarti mereka tidak langsung pulang kerumah mereka.

"Eoh makanan siapa ini, apa kalian sudah dari tadi di cafe ini?" Tanya jennie bingung sebab diatas meja mereka sudah ada piring kotor.

"Yaa kami sedari tadi sudah ada disini, dan karna itu kami tahu sesuatu yang akan membuat mu bahagia" semangat irene.

"Aku sudah sesabar mungkin menunggu mu mengatakannya irene-ya, jika kau masih mau mengulur waktu lebih baik aku pulang saja" jennie masih kesal dengan dua orang dihadapannya ini.

"Ahhh bagaimana kalau kita pesan minuman terlebih dahulu" joy memanggil seorang waiter untuk datang dimeja mereka.

Jennie kali ini benar-benar kesal dengan dua sahabatnya itu, dia datang kesini bukan untuk makan, tapi lihatlah mereka malah memesan minuman, dengan kesal jennie pun berdiri dari duduknya "lebih baik aku pulang saja" jennie benar-benar akan segera melangkahkan kakinya untuk pulang, jika saja tidak ada suara yang sangat dia kenal menghentikannya.

"Ingin memesan apa nona" ucap waiter itu dengan tersenyum.

Jennie yang akan pulang pun membalikkan badannya dan menatap waiter itu "k-kau, kenapa bisa ada disini" ucap jennie, dia kaget kenapa orang ini ada dihadapannya sekarang dan memakai baju pelayan cafe ini.

Dengan tersenyum waiter itu pun menjawab "hai jennie-ya, aku bekerja paruh waktu di cafe ini".

Mendengar itu, keterkejutan jennie pun semakin besar, kenapa dia tidak tahu jika orang itu bekerja paruh waktu disini.

"Sejak kapan kau bekerja paruh waktu disini-"

"Jisoo-ya" lanjut jennie.

Yahh waiter itu adalah jisoo, dengan masih mempertahankan senyumannya, jisoo pun menjawab pertanyaan dari jennie "sekitar satu tahun yang lalu".

"Oiya kalian ingin pesan apa tadi" tanya jisoo.

"cappucino, Samakan saja semua jisoo-ssi" ucap irene tersenyum.

Jisoo pun mencatat pesanan irene, dan balas tersenyum kepada sahabat jennie itu "baiklah pesanan kalian akan segera datang, mohon tunggu sebentar".

Sebelum pergi jisoo kembali menatap jennie tepat dimata gadis itu dan tersenyum "Aku bekerja dulu jennie-ya annyong" pamit jisoo.

Jennie yang masih dalam keadaan terkejut itu hanya mengagguk dan menatap punggung jisoo yang telah menjauh darinya itu.

"Apa kau akan terus berdiri dan membuka mulut mu seperti itu jennie-ya" ucap irene.

"Ckkk kemana perginya jennie yang dingin dan berwibawa jika bertemu jisoo" cibir joy.

"Kau sungguh seperti orang bodoh jika sudah bertemu dengan cinta mu jennie-ya" irene menggelengkan kepalanya melihat jennie saat ini.

Jennie yang sudah kembali sadar, menatap kedua sahabatnya dengan tatapan bertanya "apa kalian mengatuhui ini" tanya jennie.

Irene pun hanya memutar bola matanya dengan malas "lebih baik kau duduk saja dulu" irene menarik jennie kembali duduk ditempatnya semula.

"Aku tanya, apa kalian mengetahui ini" tanya jennie lagi.

Irene pun mengangguk mendengar pertanyaan jennie " hmmm kami sudah tahu".

"S-sejak kapan, kenapa kalian tidak memberitahu ku" kesal jennie karna sahabatnya itu merahasiakan ini darinya.

"Ckk tenanglah J, kami juga baru tahu tadi saat aku dan irene makan disini" jelas joy.

"Tapi bukan kah ini bagus untuk mu" ucap irene.

"Bagus bagaimana maksud mu" jennie menatap irene dengan tatapan bingung.

Irene pun hanya memutar bola matanya malas, sahabatnya itu benar-benar tidak bisa berfikir jika sudah bertemu dengan jisoo.

"Ckkk paboya, dengan kau mengetahui jisoo bekerja disini, jadi kau bebas mendatanginya kapan pun kau ingin" geram irene.

Jennie pun mengerti akan perkataan sahabatnya itu sekarang "ahh kau benar irene-ya" jennie pun menunjukkan gummy smile andalannya itu.

"Aku memiliki rencana" ucap joy tiba-tiba dengan smirknya yang terbentuk dibibirnya.

Jennie dan irene pun menatap joy dengan tatapan bingung mereka "kau punya rencana apa" tanya irene penasaran.

"Kau hanya perlu meminjamkan mobil mu pada ku" senyum joy, dia yakin rencananya kali ini akan berhasil.

"Ckkk bilang saja kau ingin memakai mobil ku" malas jennie.

"Aniyo jennie-ya aku sungguh punya rencana untuk jisoo" senyum joy.

"Kau-" jennie menghentikan ucapannya sendiri ketika melihat jisoo menghampiri meja mereka

"Nahh ini pesanan kalian, selamat menikmati" ucap jisoo saat meletakkan pesanan irene diatas meja.

"Ahh gomawo jisoo-ssi" ucap irene.

Dengan tersenyum jisoo pun mengangguk "Ahh ne, kalau begitu aku akan bekerja kembali".

"Ahhh jisoo-ssi" panggil joy sebelum jisoo pergi.

Merasa terpanggil, jisoo pun menatap joy "wae joy-ssi".

"Apa aku bisa meminta tolong pada mu" tanya joy.

"Bisa, memangnya kamu perlu bantuan apa" ucap jisoo.

"Ahh itu kami bertiga datang kesini menggunakan mobil irene, dan sebentar aku dan irene ada urusan, jadi bisa kah aku meminta tolong kau mengantar jennie pulang" ucap joy.

Mendengar perkataan joy barusan, tidak hanya jisoo yang kaget namun jennie dan irene juga, terlebih jennie yang sama sekali tidak pernah mengira joy memiliki ide seperti itu.

"Sialan kau joy" ucap jennie dalam hati.

"M-mwo " kaget jisoo.

"Bagaimana jisoo-ssi apa kau bisa" tanya joy tersenyum.

Semua menunggu jawaban dari jisoo,tapi jennie yang melihat jisoo yang nampak tidak nyaman akhirnya buka suara "Aku bisa naik taxi saja jika kalian ada keperluan mendadak" ucap jennie santai.

Sesaat setelah jennie menyelesaikan perkataannya, semua mata langsung tertuju padanya, terutama joy dia tidak menyangka jennie akan mengatakan itu.

"Wae apa aku salah, kenapa kalian menatap ku seperti itu" tanya jennie bingung sebab mereka menatap jennie dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau serius ingin naik taxi saja, sebentar lagi akan malam bahaya jika kau naik taxi sendiri jennie-ya, aku takut kau diculik dan dijual kepada pria hidung belang" joy mendramasir berharap jisoo mau mengantar jennie.

"Aku sudah besar joy, kau tidak perlu khawatir, lagi pula jisoo nampak tidak bisa mengantar ku, iyakan jisoo-ssi" tanya jennie dan menatap jisoo.

"I-itu aku tidak keberatan sama sekali, justru aku tidak yakin jennie mau aku antar menggunakan motor" jisoo menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Uhukk,, uhukk
Jennie tersedak minumannya sendiri saat mendengar jisoo akan mengantarnya pulang, apakah dia sedang bermimpi jika iya tolong jangan bangun kan dia lagi.

"Jika begitu kami pergi dulu, kami buru-buru, irene-ya kajja" ajak joy, meski bingun irene tetap mengikuti joy.

"Kalian berdua mau ke-"

"Sampai jumpa jennie-ya, jisoo-ssi kami pergi dulu" ucap joy menyela jennie dan melangkahkan kakinya keluar dari cafe.

Kini tinggal hanya ada jennie dan jisoo, suasana diantara mereka kini berubah canggung, entah kata apa yang harus mereka ucapkan terlebih dahulu dalam suasana seperti ini.

"Ehemm jennie-ya, kau tunggulah sebentar, kebetulan jam kerja ku sudah selesai, aku akan merapikan barang bawaan ku, lalu aku akan mengantar mu" jisoo memecehkan keheningan yang beberapa saat terjadi diantara mereka.

"Eohh baiklah jisoo-ya" ucap jennie tersenyum.

Tanpa membuang waktu lagi, jisoo segera pergi dari hadapan jennie.

"Huhh apa ini, apa dia serius akan mengantar ku pulang" ucap jennie dengan raut wajah bahagia yang terpampang jelas diwajahnya.

*
*
*
*
*

19.00 pm.

Ciitttt,,brumm,,

Suara sepeda motor yang berhenti dihalaman rumah keluarga kim itu.

"Gomawo jisoo-ya karna sudah mengantar ku" ucap jennie ketika dia sudah turun dari kendaraan roda dua milik jisoo.

Dengan tersenyum jisoo pun mengangguk "aku juga merasa senang bisa mengantar mu pulang jennie-ya" tanpa sadar jisoo mengucapkan kalimat, yang membuat jantung jennie berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

"M-maksud mu apa jisoo-ya" ucap jennie bingung, jennie hanya ingin memperjelas ucapan jisoo dia tidak ingin berharap lebih dari perkataan jisoo tadi.

Dengan senyum yang masih terbentuk jelas dibibir love miliknya, jisoo pun turun dari kendaraan miliknya seraya mendekati jennie.

"Hmm aku tidak ingin membohongi diri ku sendiri, bahwa aku senang bertemu kembali dengan mu setelah sekian lama" ucap jisoo tanpa ragu.

Jangan tanyakan keadaan jennie saat Mendengar perkataan jisoo, rasanya dia ingin memeluk jisoo dengan sangat erat tapi dimenahannya.

"Bolehkah aku memeluk mu jennie-ya" tanya jisoo ragu.

namun tanpa menunggu jawaban dari jennie, dia segera menarik jennie kedalam pelukan hangatnya. Tubuh jennie benar-benar kaku dalam pelukan jisoo, dia tidak menyangka bisa seperti ini sekarang bersama jisoo.

"Kau banyak berubah jennie-ya kau semakin cantik".

"Bogosipeo jennie-ya" lanjut jisoo mengeratkan pelukannya lagi, menyalurkan segala rasa rindu yang dia rasakan selama ini.

Mendengar itu jennie pun tersenyum dan membalas pelukan tak kalah erat dari jisoo "rasa itu masih ada jisoo-ya, mianhe tapi aku masih mencintai mu" lirih jennie tapi masih bisa didengar dengan jelas oleh jisoo.





***





okee cuttt!!!



~24-juli-21~

Continue Reading

You'll Also Like

72K 6.5K 64
"Memang aku bukan yang pertama bagimu. Tapi apa pantas aku di permainkan seperti ini?"-pjm "Tapi kau tidak pernah tahu penderitaan dan perjuanganku s...
2.1K 335 62
Lugu 17 aastasest Sofiast, kes on peale traagilist sündmust enda elus, muutunud, kuid kui olukord hakkab kontrolli alt väljuma, saadavad vanemad tüdr...
406K 16.9K 117
Le coup de foudre existe vraiment?
102 16 7
Loos olevad inimesed eksisteerivad päriselt. Loo autorid on Emmad Lugu pole muidugi 100% tõsi aga osa muidugi on. rospar on pede (sina ka)