[WBL] Forever No.1 [Terjemaha...

By FunzeeShu

12.9K 936 242

Ini merupakan terjemahan bahasa Indonesia tidak resmi dari novel Taiwan berjudul "We Best Love : No.1 For You... More

🌿 Catatan Penerjemah 🌿
🌿 Sinopsis 🌿
🌿 Pengenalan 🌿
🌿 Chapter 0.1 🌿
🌿 Chapter 0.2 🌿
🌿 Chapter 1.1 🌿
🌿 Chapter 1.2 🌿
🌿 Chapter 1.3 🌿
🌿 Chapter 2.1 🌿
🌿 Chapter 2.2 🌿
🌿 Chapter 2.3 🌿
🌿 Chapter 3.1 🌿
🌿 Chapter 4.1 🌿
🌿 Chapter 4.2 🌿

🌿 Chapter 3.2 🌿

696 31 8
By FunzeeShu

Chapter 3
Step by Step, Getting Closer to You

*** part 2 ***

🌿🌿🌿

Penerjemah:
Funzee Shu

Proofreader:
TheodoraMel

🌿🌿🌿

Di ruang kelas Manajemen Keuangan

        Bel tanda kelas berakhir berbunyi dan para mahasiswa yang telah menyelesaikan kelas terakhirnya melangkah keluar dari ruangan kelas.
        Zhou Shuyi menundukan kepala sambil mengemasi barang-barangnya. Setelah minum obat penghilang rasa sakit yang diberikan dokter sekolah yang suka 'menindas' itu dan tidur di klinik, sakit perutnya terasa jauh lebih baik.
        "Shuyi."
        Orang yang namanya dipanggil itu dengan refleks mengangkat kepalanya dan melihat Fang Zhengwen yang sedang berdiri di depan koridor.
        "Zhengwen?"
        Kilasan ekspresi terkejut melintas di wajah Zhou Shuyi, masa-masa 'menghindar' tersebut telah membuat dua orang yang sudah lama tak bertegur sapa itu kini jadi terasa canggung.
        "Shuyi, kau ... sepertinya sangat sibuk akhir-akhir ini ..."
        "Aku sangat sibuk, ada apa?"
        Setelah memasukkan buku-bukunya yang berat ke dalam tas ransel dan menutupnya, Zhou Shuyi segera menyampirkan tali tas ransel tersebut ke bahunya dan bersiap untuk meninggalkan tempat yang membuatnya merasa canggung itu. Namun, Fang Zhengwen yang sudah siap menghadapi hal ini dengan sigap berjalan mendekat dan langsung duduk di kursi yang ada di sebelah pria itu.
        "Apa kau menyukai Yuxin?" tanya Fang Zhengwen.
        Kalimat ini sudah cukup lama terngiang di benaknya, apalagi setelah Zhou Shuyi melihat pengakuan Jiang Yuxin kepadanya saat itu, 'Tiga Serangkai' yang biasanya selalu bertemu untuk makan malam bersama itu kini seolah kehilangan sosok pria ini.
        Zhou Shuyi mengendurkan jari-jarinya yang menggenggam erat tali tas ranselnya, lalu berbalik dan menatap teman yang tumbuh besar bersamanya itu. "Jika aku menjawab 'Ya, aku menyukai Yuxin', apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan menolak pernyataan cintanya? Atau memberikan dia padaku?" tanyanya dengan nada serius.
        "Itu mustahil!"
        Jarang sekali pria yang biasanya sangat sopan dan lembut itu meninggikan suaranya. Setelah mengatakan kalimat itu, Fang Zhengwen tampak sangat terkejut dengan reaksinya sendiri.
        "Shuyi, aku tidak ingin kehilanganmu teman sepertimu, tapi kalau kau memintaku untuk melepaskan Yuxin ... maaf, aku tidak bisa melakukannya," ujarnya dengan suara pelan dan dipenuhi rasa bersalah.
        "Nah, begitu baru benar! Demi orang yang kau sukai, kau harus bisa bersikap tegas, jangan pernah mengalah." Zhou Shuyi mengepalkan tinjunya, lalu meninju dada temannya itu dengan pelan sambil tersenyum lega. "Melihat reaksimu yang seperti itu membuatku jadi merasa lega. Kelak, si tomboy itu kuserahkan dalam perlindunganmu."
        "Jadi, kau tidak menyukai Yuxin?"
        Fang Zhengwen menatap pria yang ada di hadapannya itu dengan bingung, mungkinkah...ia telah salah paham?
        "Aku suka kalian berdua. Jangan lupa, kita selamanya adalah 'Tiga Serangkai' yang tak terpisahkan." Zhou Shuyi menunduk, mencegah agar temannya itu tidak melihat kesedihan yang terpancar di matanya. Ia meletakkan ranselnya di atas meja kemudian berjalan ke sisi Fang Zhengwen, melingkarkan tangannya di leher pria itu. "Kebahagiaan Yuxin kuserahkan padamu. Jika dia sampai menangis, bahkan jika kau itu saudaraku sekalipun, aku akan tetap menghajarmu," ancamnya.

        Fang Zhengwen tersenyum, lalu balas meninju pelan dada pria di sampingnya itu. "Jangan khawatir! Kau tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melakukan itu," janjinya.
        "Tapi kau itu benar-benar payah! Bahkan dalam hal menyatakan perasaan pun harus didahului oleh perempuan, kau ini laki-laki atau bukan, sih?"
        Setelah puas tertawa dan mengejek, nada suara Zhou Shuyi terdengar berubah. "Aku sebenarnya iri padamu, orang yang kau sukai ternyata juga menyukaimu, aku tidak tahu kapan takdirku akan muncul," lanjutnya sambil melihat ke arah pria yang ada di sampingnya itu.
        "Tenang, pasti akan muncul. Aku jamin."
        "Baguslah kalau kau bisa menjaminnya!" Zhou Shuyi menarik kembali lengannya yang melingkar di leher temannya itu, lalu berjalan ke arah meja dan meraih ranselnya kemudian menyampirkannya ke punggung. "Ayo, pergi! Kita makan hotpot!" usulnya.
        "Masih mau makan itu? Kau baru saja menghabiskan satu jam pelajaran penuh dengan berbaring di klinik. Apa kau tidak bisa memetik pelajaranan dari hal itu? Pokoknya tidak boleh makan."
        "Kau ini, benar-benar semakin mirip Yuxin saja, seperti ibu mertua yang bawel."
        Sambil tersenyum, Fang Zhengwen melingkarkan tangannya di bahu sahabatnya itu, mengabaikan nada protes yang keluar dari mulut pria tersebut dan berjalan keluar dari kelas. "Kau hanya boleh makan bubur dan lauk pauk pendampingnya saja, sisanya dilarang," tegasnya.
        "Sial!"
        Suara protes bergema di lorong luar kelas, dan dua pria yang tengah berjalan berdampingan itu tampak kembali berbicara, tertawa lepas serta saling mengolok-olok seperti sebelumnya.

***

Dua minggu kemudian, di depan gedung sekolah

        Pada malam hari, suasana kampus seolah menebarkan sensasi menakutkan. Ruang kelas dan lantai yang biasa terasa begitu familiar kini tampak mencekam karena minimnya pencahayaan, bahkan bisa membuat seseorang merinding tanpa alasan. Tidak heran banyak cerita hantu terjadi di kampus pada larut malam, karena kau tidak akan pernah tahu bisa saja sesuatu yang menakutkan mendadak muncul dari sudut lorong yang gelap atau toilet yang kosong.
        Pembawa acara 'Uji Nyali'* tampak memegang mikrofon dan menjelaskan aturan permainan kepada para mahasiswa yang berkumpul di ruang terbuka.

*) 试胆 [Shì dǎn] : courage test/uji nyali

        "Terima kasih atas partisipasi kalian semua dalam acara 'tur malam perpisahan'* yang diselenggarakan bersama oleh gabungan organisasi mahasiswa, para peserta harap maju berpasangan untuk mengambil nomor peserta dan melaporkan diri ke staf panitia, kemudian serahkan ponsel kalian kepada staf untuk diamankan. Selama kalian bisa berhasil melewati ujian ini, kalian bisa mendapatkan hadiah yang menarik. Mari bersama-sama kita ciptakan kenangan indah sebelum lulus!"

*) 送旧夜游活动 [Sòng jiù yè yóu huódòng]

Kata 送旧 [Sòng jiù ] terambil dari idiom 送旧迎新 [sòng jiù yíng xīn], kalimat ini biasa diucapkan pada saat malam pergantian tahun yang artinya "tinggalkan yang lama, sambutlah yang baru". Dalam kalimat 送旧夜游活动 [Sòng jiù yè yóu huódòng] artinya jadi "menghantar pergi para senior" alias perpisahan.

        "Wow!"
        Para mahasiswa bertepuk tangan dan berteriak dengan riuh, menantikan kegiatan 'memecahkan tantangan'* berikutnya.

*) 闯关活动 [Chuǎngguān huódòng] - Breakout Activities atau Breakout Games adalah permainan 'memecahkan tantangan' yang dimainkan oleh sekelompok orang yang harus bekerjasama untuk menyelesaikan serangkaian tantangan/teka-teki untuk membuka wadah atau ruangan tersembunyi yang terkunci sebelum batas waktu berakhir. Permainan ini adalah aktivitas yang menarik untuk meningkatkan kemampuan para pesertanya dalam menganalisa sesuatu, mendorong kerjasama yang baik serta keterampilan untuk memecahkan masalah secara berkelompok. Pernah denger Escape Room Games? Nah, itu salah satu contoh dari permainan ini.

        "Saat ini sudah ada sepuluh kelompok senior* kalian yang telah berhasil. Siapa kelompok selanjutnya? Tolong angkat tangan kalian agar aku bisa melihatnya."

*) di teks aslinya menggunakan 学长姊 [Xuézhǎng zǐ - Taiwan pr: jiě] - senior sister/kakak kelas perempuan, tapi karena ketika di-indonesia-kan jadi terasa janggal jadi aku pakai term yang netral aja, 'senior'.

        "......"
        Gao Shide dan Zhou Shuyi saling pandang, memutar bola mata masing-masing kemudian mengangkat tangan kanan mereka. Kedua orang yang sama sekali tidak berniat untuk ikut ambil bagian dalam acara ini terpaksa ikut karena 'dipaksa ikut' oleh Liu Bingwei yang merupakan salah satu panitia penyelenggara acara tersebut. Jadi, mereka tidak punya pilihan lain selain dengan enggan menerima nomor peserta tim.
        "Oke, kalian berdua silahkan pergi ke sisi kananku, aku harap kalian berdua bisa mengumpulkan ketujuh setempel kampus yang luar biasa itu dan 'menikmati' malam yang menakutkan ini."
        Pembawa acara itu terlihat sengaja melebih-lebihkan suasana ajang 'uji nyali'* dengan melemparkan senyuman yang tampak ganjil...

*) 试胆关卡 (Shì dǎn guānkǎ) - Test Uji Tingkat Keberanian (aka Uji Nyali)

        "Sialan, sejak kapan area kampus ini menjadi terlihat begitu menyeramkan ..."
        Koridor suram itu dihiasi dengan banyak sekali ornamen setan dan hantu. Zhou Shuyi berjalan melintasi koridor itu sambil bergumam pada dirinya sendiri.
        Sebenarnya, Zhou Shuyi sangat takut dengan hantu, tetapi ia tidak ingin menunjukkan kelemahan itu di depan Gao Shide, jadi ia bersikeras untuk ikut berpartisipasi. Ia bahkan harus menjaga jarak agar rasa takutnya itu tidak diketahui oleh pria itu.
        Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu menyentuh jarinya, Zhou Shuyi segera menundukkan kepalanya, dan mendapati kalau jari telunjuk Gao Shide tampak mengait jari kelingkingnya.
        "Kau, apa yang kau lakukan?"
        "A-aku takut hantu..."
        Di lorong yang sangat gelap itu, ekspresi wajah Gao Shide tentu saja tidak bisa terlihat dengan jelas, hanya suara familiar dengan nada datar yang terdengar menjawab.
        "Apa?! Apa kau takut hantu? Kau ini, badanmu saja yang 'tinggi'*."

*) disini Zhou Shuyi sengaja menyindir Gao Shide dengan menggunakan teknik permainan kata yang sudah umum digunakan di sana. Nama Gao Shide [高仕德] memiliki unsur kata '高' [gao] yang artinya 'tinggi', dan kebetulan postur tubuh Gao Shide sendiri memiliki tinggi 182 senti dan itu tergolong tinggi dan 'besar', jadi maksud dari kalimat sindiran yang dilontarkan Zhou Shuyi itu arti lengkapnya tuh kira-kira seperti ini "Kau ini, badanmu saja yang 'tinggi', tapi nyalinya ciut/tidak punya nyali.", bahasa gaulnya tuh "Kamu tuh gede badan doang, tapi gak ada nyalinya alias penakut", gitu deh.
Semoga paham ya

        Zhou Shuyi sengaja melontarkan beberapa patah kata untuk mengolok-olok pria itu, kemudian mengambil inisiatif memegang tangan Gao Shide, lalu berpura-pura menghela napas yang sengaja dibuat-buat.

        "Sudahlah, lupakan saja. Karena kau takut, kesepakatan sebelumnya untuk menggunakan ajang 'uji nyali' ini sebagai bagian dari kompetisi untuk menentukan siapa yang menang atau kalah tidak jadi masuk hitungan. Toh, kalau aku menang pun aku tidak akan merasa jadi pemenangnya. Jadi, tenang saja, asalkan kau ikut denganku, aku pastikan kau akan dapat mengumpulkan semua setempel itu."
        "Baiklah."
        Gao Shide mengangguk, menatap pria yang jelas-jelas takut tapi masih berusaha untuk terlihat berani itu, dan tak mampu menahan lengkungan yang terbentuk di sudut bibirnya.

        Tangan kanan yang digenggam erat itu membawa serta suhu tubuh orang lain dan suara detak jantung yang berdegup cepat.
        "Kau jalanlah di depan."
        Pria yang baru saja selesai mengatakan "jangan khawatir" beberapa saat yang lalu itu meraih pergelangan tangan Gao Shide dan mendorong pria tersebut agar berada tepat di depannya, dan tidak lupa menambahkan kalimat "Aku di belakangmu, jangan takut."

~~~

        Di ujung koridor yang lain, Shi Zheyu, yang juga datang untuk berpartisipasi dalam 'tur malam perpisahan' yang sama, menatap punggung kedua pria itu dan menghentikan niatnya untuk mengejar mereka ......
        "Shuyi!"
        Sekelebat bayangan hitam tanpa disadari menyelinap dari belakang, mengira kalau dirinya adalah Zhou Shuyi, dan menepuk bahunya.
        "Aaahhh, sial!"
        Shi Zheyu mengumpat di tempat, lalu berbalik dan siap menghajar si idiot yang telah membuatnya ketakutan itu, tetapi setelah melihat siapa orang tersebut, keduanya tampak kebingungan.
        "Haish. Kenapa malah kau?!"
       Liu Bingwei menatap Shi Zhiyu yang tadi salah dikenalinya itu dengan tertegun, sementara pria di hadapannya tersebut balas menatap dengan penuh keheranan, kenapa pria ini bisa muncul disini juga.
        "Maaf, aku pikir kau Shuyi."
        Liu Bingwei menarik kembali tangan yang tadi menepuk bahu itu disertai dengan permintaan maaf. Namun, apa yang ia katakan barusan itu bagai menginjak 'ranjau emosi'* seseorang, dan rasa ketidakpuasan yang telah sekian lama terpendam itu pun akhirnya meledak seketika.

*) sisi sensitif seseorang

        Shi Zhiyu menatap orang di hadapannya tersebut dengan penuh amarah, kemudian berteriak menumpahkan segala kekesalan yang telah lama terpendam di hatinya itu. "Zhou Shuyi, Zhou Shuyi, kenapa semua orang hanya peduli pada Zhou Shuyi?!"
        "Hey, ada apa denganmu?"
        "Itu bukan urusanmu!"*)
        Liu Bingwei menjulurkan tangannya untuk menepuk pelan bahu pria di hadapannya itu, tapi segera ditepis dengan kasar.
        Tiba-tiba sebuah benda berwarna putih tampak melayang melewati punggung Liu Bingwei. Orang yang posisinya memunggui benda itu tentu saja tidak mengetahuinya, tapi orang yang bisa melihat benda tersebut terkejut dan berteriak.
        "Ah!"
        "Hei, awas!" Liu Bingwei dengan cepat merengkuh orang yang tengah ketakutan itu agar tidak jatuh ke belakang, lalu mengerutkan alisnya, "Kalau kau takut, kenapa masih ikut berpartisipasi dalam acara ini?"
        "I-itu...b-bukan....bukan...."
        Bibir yang gemetaran itu tak mampu mengucapkan kata* 'itu bukan urusanmu'** dengan lancar, dada yang tiba-tiba terasa sesak itu menyampaikan rasa ketakutan yang hebat melalui detak jantung yang kini berdebar kencang itu.

*) di teks aslinya menggunakan kalimat 'mengucapkan empat kata', bukan 'kata'.

**) dan empat kata yang dimaksud disini adalah "不用你管" [bùyòng nǐ guǎn] yang artinya secara umum adalah "Itu bukan urusanmu" dan kalimat ini masih terkait dengan kalimat yang diucapkan Shi Zhiyu pada dialog sebelumnya.
Dan karena kalau di Indonesiakan jatuhnya jadi tidak 4 kata lagi sesuai dengan teks aslinya, maka kalimatnya otomatis harus diubah dikit deh biar sesuai dengan tata bahasa kita 😉✌🏻

        Liu Bingwei menatap ujung rambut Shi Zhiyu, hidungnya mencium aroma samar wangi sampo dari tubuh pria tersebut. Tiba-tiba perasaan ingin melindungi pria itu diam-diam tumbuh di hatinya, dan sebuah usul pun terlontar dari mulutnya.
        "Apa...kau mau bergabung denganku? Ayo, kita hadapi tantangan ini bersama-sama. Katanya, hadiah yang disediakan kali ini sangat mahal, sayang sekali kalau kita tidak berhasil mendapatannya."
        Melihat tidak ada reaksi penolakan dari pria tersebut, Liu Bingwei tersenyum puas dan melanjutkan bujukannya.
        "Aku tahu kau mau mengatakan 'itu bukan urusanmu' lagi, kan. Tapi cobalah untuk bertahan bersamaku selama 20 menit dan biarkan aku yang 'mengurus'* hal ini, aku jamin kau akan berhasil melewati tantangan ini dengan sukses."

*) kata yang dipakai disini adalah kata '管' [guǎn] yg sama dengan yang dipakai dalam kalimat "不用你管" [bùyòng nǐ guǎn]. Yang artinya bisa 'mengurus' atau 'mengatur' dan disini Bingwei juga melakukan teknik permainan kata dengan sengaja memberi penekanan pada kata 'guǎn' ketika 'membujuk' Zhiyu yang bolak-balik ngomong "itu bukan urusanmu" 😉 ✌🏻

        Shi Zhiyu mendorong tubuh pria itu, mengangkat wajahnya lalu berkata dengan angkuhnya. "Oke, aku bisa saja menyetujuinya, tapi kau harus menyerahkan bagian hadiahmu padaku."
        "Oke, sepakat! Berikan tanganmu, kita akan mengumpulkan semua setempel kesuksesan itu bersama-sama." Liu Bingwei kemudian membuka telapak tangannya menghadap ke atas, menanti pria di hadapannya itu menyambutnya.
        "Sepakat."
        Shi Zhiyu tampak meragu sejenak, tapi kemudian mengambil inisiatif untuk memegang tangan Liu Bingwei, melupakan rasa takut yang ia rasakan sesaat sebelumnya, dan berjalan ke koridor gelap bersama rekan satu tim sementaranya itu.

🌿🌿🌿

🗂 Funzee's little corner:

Scene GSD-ZSY yang pas bagian 'kait jari' itu uwu bgt gak sih? Kalian ngerasa gitu juga gak?

Kalo scenenya LBW-SZY tuh pas yang nyium aroma sampo itu loh, awwhhh ❤

Tengkyu yang sudah sabar menanti. Jangan lupa laik & komennya ya...

Jangan lupa, nanti malam Fighting Mr. 2nd Special Edition bakal tayang di WeTV. Hayooooo! Pasti udah pada gak sabar ya liat adegan di sofa kali aja ada tambahannya hahahaaa 😁✌🏻

Be still my ❤

~fs20210722

Continue Reading

You'll Also Like

690K 108K 41
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
645K 42.2K 61
Dokter Rony Mahendra Nainggolan tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya kekasih kemudian besok ia menikah dengan yang lain. Set...
5.3M 286K 55
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...