Love Me Not.

נכתב על ידי wldstrs

6.1K 477 28

Sebagai pengacara profesional, mengerjakan satu kasus seharusnya menjadi hal yang singkat. Yang harus dilakuk... עוד

Prolog
1
2
3
5
6
Break! Opinion?
7
8
9
10
11
Break! :(
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Break! Thoughts!
40
41
42
43
44
45
Epilog
Break! Meh \Ω/
Break! Almost :(

4

234 16 0
נכתב על ידי wldstrs

Kasus Galilee ditutup setelah 1 bulan bolak-balik mendatangi pengadilan, dan keputusan juri sungguh menyenangkan hati ku, mereka memutuskan kalau Galilee tidak bersalah. Aku memenangkan kasus pertama ku! Oh, ini lebih dari luar biasa, tidak ada kata yang bisa sepenuhnya mendeskripsikan kebahagiaan ku.

Untuk merayakan tutup kasus yang dimenangi, biasanya akan ada perayaan entah mentraktir minum atau yang lain, dan kali ini, Galilee Rockham memilih untuk mentraktir minum. Hanya ada satu masalah, aku tidak minum, aku juga tidak merokok, dan jelas tidak menggunakan narkotika. Setiap saat teman ku dulu mengajak ku datang ke bar atau club, yang selalu ku pesan hanya soda atau air, aku belum pernah tahu apa rasanya mabuk seumur hidup ku, tapi aku tahu seperti apa gambaran mabuk itu, aku sering melihatnya, apalagi kalau ada Mia, aku bisa-bisa hanya satu orang tersisa yang masih 100% sadar. Sepertinya mulai sekarang aku harus membiasakan diri ku untuk minum setidaknya segelas atau sebotol bir.

Sementara Nabiel dan bosku langsung pulang, Galilee menepati janjinya untuk mentraktir ku minuman, tapi rasanya aneh kalau cuma berdua saja, jadi aku memaksa asisten bos ku dan 2 paralegal lainnya untuk ikut serta, semakin ramai, semakin asik bukan?

**

Bulan telah berlalu, dan aku telah membantu menyelesaikan beberapa kasus lain, tetapi aku masih saja diingat sebagai pengacara wanita yang memenangkan kasus Galilee Rockham, seolah itu adalah hal yang sangat luar biasa—kalau diliat dari sisi uang, ya jelas.

Aku masih tinggal dengan Mia, dan hampir setiap malam, Mia membawa pria pulang ke kamarnya. Tidak bermaksud menghakimi, tapi aku selalu penasaran, mengapa kebanyakan gadis amerika itu liar-liar? Mereka selalu saja dengan mudah mencium pria, membawa mereka pulang, lalu tidur dengan mereka, dan di keesokan harinya, si pria sudah hilang, mungkin juga tidak akan pernah kembali. Sungguh, aku beruntung dilahirkan di negara yang tidak begitu liar dan juga memiliki orang tua yang cukup peduli untuk tidak membiarkan anaknya tertawa ke tempat tersebut.

"Hey, b," sapanya membuka pintu kamar ku

"Yep?" balasku memutar kursi yang ku duduki

"Ada pesta malam ini," ucapnya

"Aku tidak—"

"Bukan jenis pesta itu," potongnya cepat, "orang tua ku mengundang mu, ini pesta anniversary mereka, 50 tahun, kau percaya itu? Anyway, mereka ingin kau datang!"

"Kau seharusnya mengundang ku kemarin atau hari-hari sebelumnya!" komplain ku berdiri dari kursi

"Iya, maaf, aku lupa," ia tersenyum malu

"Jam berapa?" tanya ku membuang nafas lelah

"30 menit?" ucapnya pelan

"Benar-benar kau ya, Mia!" pekik ku

"Apa kau punya gaun yang cukup keren?" aku menatapnya bingung, "oh, kau lupa? Gaun mu itu seperti gaun nenek-nenek, juga sungguh ketinggalan jaman!"

"Kalau begitu kau sudah tahu jawabannya," balasku malas

"Tak apa, kau sudah aman, aku sudah menyiapkannya untuk mu!" ucap Mia senang dan menarik ku keluar kamar ku menuju kamarnya.

Gaun cocktail berwarna biru malam. Wow, membayangkan diriku di dalam balutan gaun itu sepertinya mustahil. Terakhir aku cek, Mia itu ukuran 4, sementara aku 6, bagaimana aku bisa muat dalam gaun tersebut? Oh, jangan lupakan bagian punggungnya yang bisa dibilang tidak ada, lalu pendeknya bagian depan dan banyaknya bagian tubuh yang terbuka

"Kau akan terlihat sangat menawan di dalamnya," ucap Mia, tersenyum

"Aku tidak muat dalam ukuran 4, Mia," protes ku

"Honey, ini ukuran mu," ia tersenyum meyakinkan, "aku membelikannya khusus untuk mu, untuk malam ini!" lanjutnya menyeringai

"Ah, kau tahu aku tidak begitu percaya diri menunjukan banyak kulit..." Keluh ku menggeleng

"Aku pernah melihat mu memakai celana pendek dan tank top, lagipula kau itu menawan!" balasnya keras kepala, "sudah, jangan banyak bicara lagi, kau harus siap-siap!" lanjutnya sebelum mendorong ku kembali ke kamar bersama gaun ku, "aku akan kembali mengecek mu dalam waktu 10 menit."

Mandi adalah hal pertama yang muncul dalam kepala ku, baru setelah itu aku akan mencoba gaunnya lalu dandan muka dan rambut, baru setelah itu mencari sepatu yang cocok.

Seperti yang Mia janjikan, 10 menit kemudian Mia datang memasuki kamar ku dengan berbagai macam bawaan di tangannya, case make up, pengkeriting rambut, dan 3 box sepatu berhak—yang omong-omong membuat diriku menjadi terlalu tinggi. Uh, tidakkah ia sadar kalau ini itu acara 50 tahun pernikahan orang tuanya bukan semacam acara pesta apalah? Mengapa sepertinya sangat berlebihan?

Sesampainya disana, aku mengerti mengapa Mia mematut ku dengan semangat sebelumnya. Ini bukan sekedar acara 50 tahun pernikahan biasa, bahkan kalau Mia tidak memberitahu ku ini semacam pesta itu aku akan berpikir ini semacam single dance party and mixer, kau tahu, pesta yang peruntukan untuk orang-orang yang masih lajang, bukan pesta selamatan 50 tahun pernikahan.

Melihat ke sekeliling ku, aku menyadari tamu yang hadir pada dasarnya orang-orang yang memiliki nama, seperti artis dan pengusaha atau yang sejenisnya, intinya hampir seluruh tamunya itu orang terkenal. Aku berani bersumpah baru saja melihat Johnny Depp di dekat kolam.

Aku membawa diri ku masuk ke dalam rumah, setidaknya di sana tidak seramai di luar. Aku melihat beberapa orang yang aku tidak kenal duduk-duduk di sofa dan saling berbincang. Sebelum aku sempat berhasil mengambil kue kecil yang ku incar sedari tadi, Mia sudah menarik ku menjauhi kue tersebut. Ah sedihnya.

Mia membawa ku kembali keluar, tapi tidak kembali menggiring ku menuju keramaian, melainkan ia membawa ku ke bagian yang lebih santai, di sana berdiri seorang wanita yang mengamit lengan seorang pria dan sedang bicara dengan seseorang, aku mengenali mereka sebagai orang tua Mia dari foto yang terpajang di kamar Mia.

"Hey, lovebirds!" panggil Mia masih menarik ku.

Secara serentak yang merasa terpanggil menoleh

"Amelia, sweetheart! Senang kau bisa datang," ucap sang wanita melepas tangan sang pria untuk memeluk Mia

"Tentu saja, aku tidak akan melewatkannya!" ucap Mia tertawa pelan

"Siapa teman mu yang terlihat menakjubkan ini?" ucap sang pria berdiri sejajar di samping sang wanita

"Dad, kau tahu siapa dia, ini Ali, aku sudah cerita tentangnya padamu"

"Oh, senang akhirnya bisa melengkapi sebuah nama dengan wajah," ucap sang wanita tersenyum santai ke arah ku

"Begitu juga sebaliknya, Mr. & Mrs. Wickham!" balasku

Setelah berbicara topik ringan seperti apa pekerjaan ku dan sebagainya—yang ku yakin mereka juga sudah tahu dari Mia—mereka membiarkan ku kembali menikmati pesta.

Satu per satu orang-orang yang ku lewati ku perhatikan wajahnya, ada beberapa yang sadar, terutama para wanita dan memberi ku seulas senyum. Artis, artis, artis, pengusaha, artis, atlit, atlit, pengusaha, orang biasa, miliader, pengusaha, dan lebih banyak lagi. Wow, orang tua Mia memang benar-benar miliki uang yang terlalu banyak sampai tidak tahu harus digunakan untuk apa!

Entah untuk apa, aku membawa diri ku ke lantai atas rumah. Aku tahu itu semacam lancang, tapi entah kenapa kaki membawa ku kemari. Pintu pertama yang ku buka untungnya sebuah toilet yang kosong, bukan kamar tidur sang penyelengara pesta, kalau ternyata iya, sungguh memalukan walau tidak ada yang melihat.

Kamar mandi itu memiliki kaca seluruh badan, dan sejak tadi sebelum berangkat, aku tidak bisa berhenti mengagumi gaun yang membalut tubuhku terlihat begitu pas dengan ku, seperti itu memang dibuat hanya untuk ku.

Untuk pertama kali sejak aku bertumbuh terlalu tinggi aku bisa merasakan kalau tidak ada yang salah dengan tinggi badan ku, warna rambut ku, bahkan warna kulit ku, seolah saat ini menyadarkan diri ku kalau apa yang ku yakini sebelumnya itu hanya sugesti, sesuatu yang tidak benar.

Puas memuaskan kenarsisan diri ku, aku keluar dari toilet tersebut. Seluruh tamu pesta sudah tidak lagi ada yang berkeliaran dalam rumah, sepertinya mereka telah digiring keluar menuju taman belakang untuk menyaksikan sesuatu yang menarik, sebaiknya aku ikuti mereka.

Dengan langkah cepat aku menuruni tangga dan berlari kecil keluar agar tidak tertinggal melihat acara apapun yang sedang berlangsung. Aku hampir saja salah injak dan jatuh kalau aku tidak menyadari ada kabel melintang di tengah jalan. Sungguh memalukan.

Acara yang sedang terjadi adalah pasangan yang berbahagia tadi sedang berdiri di tengah panggung menyaksikan video kejutan yang Mia dan kakaknya buat untuk mereka tentang bagaimana perjalanan 50 tahun mereka. Sungguh manisnya pasangan itu di tahun muda mereka. Aku jadi ingin tahu apakah aku bisa seperti mereka saat aku sudah menikah nanti. Tentu saja, aku berharap bisa, mungkin lebih baik dari mereka kalau ada kemungkinannya.

המשך קריאה

You'll Also Like

20.8K 1.9K 45
Jadwal : Selasa, Kamis, Sabtu Adena tidak tahu kalau menikah akan memberinya banyak warna dalam hidup; kesibukan, tekanan dan juga beban mental. Memi...
45.8K 5.9K 41
Menangis seorang diri karena pengangguran sudah sering dia lakukan namun dia tidak menyerah, darah Batak dalam dirinya membuat ia pantang menyerah de...
1.3M 101K 55
Meta memutuskan pulang kampung untuk menemani orang tua ketika mendengar bahwa sang adik harus merantau karena kuliahnya, namun seperti dugaannya, ke...
225K 41.1K 40
Bagi Padaka Upih Maheswari, jatuh cinta pada pandangan pertama sangat mungkin terjadi termasuk ke pria kewarganegaraan Daher Reu yang sering wara-wir...