Babysitter, I Love You | [Hwa...

By 99noranhee

178K 23.1K 5.2K

ayah Minhee memiliki banyak hutang pada perusahaan Hwang Group. Saat hutang tersebut jatuh tempo ayah Minhee... More

Prologue
πŸ‡1
πŸ‡2
πŸ‡3
πŸ‡4
πŸ‡ 5
πŸ‡ 6
πŸ‡7
πŸ‡8
πŸ‡9
πŸ‡10
πŸ‡11
πŸ‡12
πŸ‡ 13
πŸ‘„ Da Deul Bla Bla πŸ‘„
πŸ‡14
πŸ‡15
πŸ‡16πŸ‡
πŸ‡17
πŸ‡18
πŸ‡19
πŸ‡20
πŸ‡21
πŸ‡22
πŸ‡ 23
πŸ‡24
πŸ‡25
πŸ‡26
πŸ‡27
πŸ‡28
πŸ‡29
πŸ‡30
πŸ‡31
πŸ‡32
πŸ‡33
πŸ‡34
πŸ‡35
πŸ‡36
πŸ‡37
πŸ‡38
πŸ‡39
KISSING YOU
πŸ‡40
πŸ‡41
πŸ‡42
πŸ‡43
πŸ‡44
πŸ‡45
πŸ‡46
πŸ‡47
πŸ‡48
πŸ‡49
πŸ‡50
πŸ‡51

πŸ‡52

1.8K 119 12
By 99noranhee



Happy Reading All























































"Lo udah bawa bunganya?"

"Udah"

"Lo nggak lupa bawa bingkisan sama buah yang kita siapin, kan? Kita udah nyampe ke rumah sakit tapi lo lupa bawanya sama aja"

Dohyon menghela nafas pelan lalu melirik ke arah Hyeongjun, "semuanya udah gue masukin dibagasi mobilnya Jungmo, lo nggak usah panik kalok semuanya nggak kebawa"

"Lagian kalok bunga bingkisan sama buahnya nggak kebawa bisa dibeliin Jungmo lagi kok, ya kan Mo?"

"Enak banget ngomongnya gue yang udah beli, kalok lupa bawanya gue yang beli lagi. Kalok nerima bunga sama bingkisan harusnya Minhee dan om Seungwoo bilang terimakasihnya ke gue doang bukan sama lo pada juga"

"Lah kok gitu?"

"Ya iyalah, yang milih bunga, buah dan bingkisan gue yang bayar pakek duit gue juga kalian mah cuma ngikut"

Jungmo menjalankan mobilnya masuk ke halaman rumah sakit lalu menuju parkir khusus mobil. Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar Jungmo, Hyeongjun dan Dohyon turun dari mobil. Jungmo membuka bagasi mobilnya untuk mengambil bingkisan, sekeranjang buah dan sebuket bunga mawar.

"Nih, lo bawa bunganya dan lo bawa buahnya"

Jungmo menutup bagasi mobilnya kembali lalu mereka bertiga jalan menuju ruang rawat Minhee. Sesampainya mereka di ruang rawat Minhee, Jungmo kemudian mengetuk pintu. Dan pintu itu terbuka memperlihatkan ayah si pasien, segera mereka menundukan kepala.

"Selamat pagi, om Seungwoo"

"Selamat pagi, ayo silahkan masuk"

Seungwoo tersenyum ramah mempersilahkan ketiga teman Minhee untuk masuk. Mereka bertiga lalu masuk ke ruang rawat Minhee dan terkejut melihat si pasien memberikan senyum manis pada mereka.

"Minhee!"

"Minhee lo sudah sadar"

"Ya, kemari sore gue udah sadar dan kondisi gue udah membaik"

Seungwoo ikut tersenyum teman-teman Minhee bahagia melihat anaknya telah sadar, "Hyeongjun, Dohyon, Jungmo tolong kalian jaga Minhee ya? Om mau keluar sebentar"

"Baiklah, om"

Seungwoo lalu keluar dari ruang rawat Minhee memberi 3 sekawan itu ruang untuk menjenguk anaknya kemudian pergi menuju taman rumah sakit mencari udara segar. Sepeninggalan Seungwoo dari ruang rawat Minhee, ketiga sekawan itu kemudian menatap Minhee kembali dengan rasa bahagia terpampang nyata di wajah mereka terutama Hyeongjun yang melihat Minhee dengan mata berkaca-kaca.

"Gue bersyukur banget lo udah sadar, Hee"

Hyeongjun menggenggam tangan Minhee menahan diri agar tidak menangis. Minhee tersenyum kcil melihat Hyeongjun seperti ingin menangis, ia melepas genggamannya untuk mengusap pundak Hyeongjun lalu dengan perlahan menariknya kedalam pelukan.

"Udah jangan nangis, gue baik-baik aja sekarang"

"Gue takut lo nggak sadar juga dan kondisi lo makin memburuk. Gue takut lo kenapa-napa, Hee gue takut"

Minhee menepuk dan mengusap punggung Hyeongjun untuk menenangkannya, "cup cup cup, lo liat sekarang gue udah sadar dan kondisi gue udah baik-baik aja jadi lo jangan terlalu khawatir, ya?"

Hyeongjun menegapkan tubuhnya lalu mengangguk kepala sembari mengusap matanya pelan. Jungmo merotasikan bola matanya melihat Hyeongjun terlalu mendramatisir.

"Cengeng banget sih lo, heran"

"Biarin, gue juga nangis karena terharu ngeliat teman gue yang paling baik udah sadar emang lo temen tapi kek setan"

"Dih, gini-gini gue juga pernah baik ke elonya kali"

"Ho.oh baik tapi ujung-ujungnya diungkit lagi buat minta imbalan juga, dasar medit"

Dohyon merotasikan bola matanya, "mulay, tolong ya kita sekarang ada di rumah sakit gelutnya dipending dulu bisa? Heran, gue sumpahin lo pada gini terus sampai akad nikah baru tahu rasa"

"Dih! Ogah kalik gue nikah sama dia!"

Hyeongjun dan Jungmo mengucapkan kata itu secara bersamaan dan saling menunjuk, membuat Minhee menggeleng kepala pelan dan Dohyon yang merotasikan bola matanya ke sekian kali. Kalau mereka berdua nggak gelut gak bakal hidup keknya :")

>•<

Seungwoo berjalan santai menelusuri taman rumah sakit sembari menghirup udara segar dan merasakan sinar matahari hangat mengenai tubuhnya. Setelah puas menghirup udara segar untuk mengisi paru-parunya, Seungwoo duduk disalah satu bangku taman yang berhadapan dengan taman bunga yang cantik. Saat itu pula ada seseorang yang juga ikut duduk disampingnya. Seungwoo menoleh dan medapati Hangyul lah yang ternyata duduk disampingnya.

"Lah Gyul, sejak kapan lo kesini?"

"Sejak...tadi? Gue awalnya mau ngejenguk Danhee tapi gue nggak sengaja liat lo ada di taman ini jadi gue samperin aja. Kenapa lo malah kesini nggak jagain Minhee?"

"Temennya Minhee mampir jenguk Minhee jadi gue kasih mereka ruang buat temu kangen daripada jadi nyamuk mending kesini aja nyari angin"

"Oh gitu"

"Lo nggak langsung ke ruang rawatnya Danhee?"

"Nanti aja deh, sumpek gue nyium bau obat rumah sakit terus"

Seungwoo terkekeh pelan lalu melihat pasien lain berlalu lalang di taman rumah sakit. Sejenak mereka berdua terdiam sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga beberapa saat Hangyul mulai membuka suara.

"Sekarang hari sabtu, katanya lo mau ngajak Seungyoun jalan diakhir pekan? Jadi nggak?"

Seungwoo menolehan kepalanya menatap Hangyul, "entahlah, kayaknya bakal gue tunda atau mungkin gue batali. Gue juga harus jagain Minhee karena dia baru sadar dari tidur panjangnya"

"Sayang banget sih, Seungyoun mesti kecewa berat"

"Kok?"

"Lo tunda atau batalin janji lo ke Seungyoun pastinya anak itu bakal bilang nggak papa dan ngertiin posisi lo sekarang tapi aslinya dia kecewa, asal lo tahu aja dia tipe paling benci sama orang yang ingkar janji"

"Dia gitu karena dia ngerasa cuma dipermainkan doang, mending lo pikir-pikir lagi buat ngebatalin janji jalan sama Seungyoun"

Hangyul menatap Seungwoo sejenak lalu menatap bunga-bunga dihadapannya yang diberi jarak jalan kecil. Seungwoo menghela nafas lalu menatap rerumputan dibawahnya. Seungwoo bingung, dirinya harus menjaga Minhee karena anaknya masih membutuhkannya tapi disisi lain dirinya telah berjanji mengajak Seungyoun untuk jalan bersama diakhir pekan.

Mungkin ketika Seungwoo membatalkan ajakannya Seungyoun akan merasa tidak masalah karena ia mengerti kondisinya sekarang dan memakluminya. Namun Seungwoo juga merasa tidak enak sendiri telah mengingkar janji pada orang sebaik Seungyoun. Hangyul melirik Seungwoo yang diserang dilema, dengan perlahan Hangyul menepuk pundak Seungwoo.

"Sorry buat lo jadi mikir keras gini, gue ngasih tahu agar lo lebih tahu banyak soal Seungyoun daripada lo kaget dan nyesel duluan hehehe pengalaman pribadi gue soalnya"

Seungwoo hanya tersenyum dan mengangguk kecil menanggapi perkataan Hangyul. Hangyul mengambil ponselnya yang bergetar lalu melihat chat masuk dari Sihoon yang isi ketikannya capslock jebol semua. Hangyul meringis melihatnya lalu memasukan ponel disaku baju.

"Gue ke ruang rawat Danhee dulu, ya? Sihoon udah ngamuk-ngamuk dichat nanyain gue kemana"

"Iya, awas barbel melayang"

Hangyul tertawa menanggapi perkataan Seungwoo, jangankan barbel ngangkat galon aja Sihoon nggak kuat. Hangyul lalu jalan menuju ruang rawat Danhee meninggalkan Seungwoo sendirian ditaman. Seungwoo mengusap wajahnya pelan, dirinya pun masih bingung harus bagaimana? Menepati janji dan mengajak Seungyoun jalan atau malah menunda dan membuat Seungyoun kecewa karenanya.

*****

"Danhee, ini kakek bawain makanan dan minuman kesukaan kamu"

Hangyul masuk kedalam ruang rawat Danhee lalu memberikannya biskuit cokelat dan susu strawberry lalu memberikan susu cokelat dan roti cokelat untuk Hyunjin kemudian memberi susu cokelat juga untuk Yunseong. Yunseong yang melihat sang papa memberikan susu yang sama dengan Hyunjin mengangkat satu alisnya bingung.

"Papa ngapain kasih aku susu yang sama kayak Hyunjin? Aku bukan bocah, pa"

"Walau kamu dah gede kamu tetep kek 'bocah', dah diminum susunya biar cepet 'gede' "

Entah itu sebuah sindiran untuknya atau bagaimana, tapi Yunseong merasa tersindir. Yunseong tahu kata 'bocah' dan 'gede' yang ditekankan papanya. Yunseong melirik Hyunjin dan Danhee yang cekikikan mendengar dirinya dipanggil bocah lalu melanjutkan pekerjaannya kembali di laptop.

Sihoon hanya menggeleng kepala pelan lalu melihat Hangyul mendekat, "kamu dari mana saja, sih?"

"Kenapa, kangen ya? Cieeee kangen"

"Kangen kangen, ya iyalah pakek nanya lagi"

Hangyul mah mesam-mesem denger jawaban Sihoon lalu memberikan yogurt peach kesukaan Sihoon, "xixixi jadi malu padahal kita sering barengan, nih buat ayank Sihoon"

"Makasih, sayang"

"Sama-sama, ciumnya mana?"

Sihoon menatap datar Hangyul yang sudah monyong-monyongin bibir dan langsung kena toyoran dari Sihoon, "tuman, aku nanya beneran habis dari mana?"

"Ngobrol bentar di taman sama Seungwoo masalah dia mau jalan sama Seungyoun"

"Seungwoo mau ngajak Seungyoun jalan?"

"Iya, kata Seungwoo dia mau batalin jalannya tapi aku kasih tahu kalok Seungyoun nggak suka sama orang yang kayak gitu, jadi mungkin sekarang Seungwoo lagi mikir dua kali"

"Memang mereka mau jalan kapan?"

"Nanti malam, Seungwoo ngajak Seungyoun jalan udah jauh-jauh hari sebelum Minhee ngalamin kecelakaan. Lebih baik kita berjaga di ruang rawat Minhee dan membiarkan Seungwoo dan Seungyoun jalan bersama. Menurutku ini kesempatan bagus agar mereka bisa semakin dekat"

Sihoon nampak memutar botolnya lalu mengangguk pelan, "ya aku rasa itu bagus, udah saatnya Seungwoo ngebuka lembaran baru"

>•<

"Kalau begitu kami bertiga pamit untuk pulang, om"

"Sering-seringlah kalian menjenguk Minhee disini agar Minhee tidak merasa bosan"

"Iya om sebisa mungkin kami akan sering menjenguk Minhee"

"Minhee, kita pulang dulu ya? Cepet sembuh biar bisa berkegiatan dengan lancar terus ngumpul lagi bareng kita"

"Iya, makasih semuanya. Kalian juga hati-hati dijalan"

Dohyon, Hyeongjun dan Jungmo lalu jalan menuju mobil Jungmo untuk pulang kerumah masing-masing. Seungwoo menutup pintu kembali lalu duduk dikursi dekat brankar Minhee.

"Ayah tidak pulang? Ini sudah sore"

"Tunggu Seungyoun kesini dulu, baru habis itu ayah pulang"

"Jangan lupa setelah pulang ayah harus makan, jangan kayak waktu itu. Ayah habis pulang kerja, bersih-bersih diri terus langsung datang kemari nggak makan. Jika sampai bi ijah melapor pada ibu Seungyoun kalok ayah nggak makan lagi terus Minhee tahu, Minhee nggak mau ngomong sama ayah"

Seungwoo terkekeh pelan mendengar Minhee memarahinya lalu mengusap kepala si anak, "iya iya, ayah janji akan makan dulu baru datang kemari"

Seungwoo dan Minhee menolehkan kepala melihay pintu yang terbuka. Seungyoun masuk kedalam ruang rawat Minhee lalu menutup pintunya kembali.

"Halo selamat sore hehehe"

"Sore, tumben lo cepet datang kesini"

"Ya itu karena...ini sudah sore lo harus bersih-bersih diri juga, biar gantian gue yang jagain Minhee"

"Hm baiklah, Minhee ayah pulang dulu ya?"

Minhee menganggukan kepalanya melihat sang ayah keluar dari ruang rawatnya lalu melirik Seungyoun yang duduk disamping brankarnya. Untuk sesaat Minhee melihat Seungyoun dari bawah ke atas sambil terkekeh pelan lalu tersenyum jahil. Seungyoun yang dilihat seperti itu oleh Minhee langsung melihat pakaiannya dari bawah ke atas juga dengan bingung.

"Ada apa Minhee, kenapa kamu menatap saya begitu?"

"Ah tidak, aku jadi ingat ternyata hari ini adalah hari kencan pertama ibu dengan ayah"

Seungyoun hanya mengusap punggung tangannya gugup mendengar perkataan Minhee, "a-ahahahaha i-itu kau bisa saja..."

Minhee tersenyum melihat Seungyoun salah tingkah lalu meraih tangan Seungyoun yang sedikit mendingin, "aku penasaran kencan pertama kalian akan seperti apa. Aku tidak bisa memata-matai kencan kalian karena aku harus menunggu sembuh total terlebih dahulu"

"Minhee"

Minhee terkekeh lagi mendengar Seungyoun merajuk memintanya agar berhenti menggodanya, "hahaha, aku hanya bercanda. Tapi yang terpenting saat kencan nanti ibu mendapatkan perhatian dan hati ayah"

"Ya, semoga saja"

*****

Jam menujukan pukul 7 malam, Seungwoo sudah kembali kerumah sakit satu jam yang lalu dan sedang sibuk menyuapi Minhee makan malam dari rumah sakit. Selain itu Hangyul dan Sihoon juga berada didalam ruang rawat Minhee sedang mengobrol santai bersama Seungwoo dan Minhee.

Sedangkan Seungyoun duduk disofa hanya diam menundukkan seakan menunggu sesuatu. Seungyoun mendonga pelan menatap Seungwoo lalu menunduk lagi menghela nafas pelan.

"Youn, kenapa?"

"Ha, ya?", Seungyoun mendonga menatap Hangyul yang memanggilanya.

"Lo kenapa sedari tadi diam terus?"

Seketika semua orang diruangan juga menatap ke arah Seungyoun. Seungyoun yang tidak terlalu suka ditatap oleh orang banyak hanya mengusap lengan atasnya.

"Gue nggak papa, cuma nahan lapar aja soalnya gue lupa makan. Kalok gitu gue keluar dulu mau cari makan"

Seungyoun keluar dari ruang rawat Minhee membuat satu ruangan melihat tingkahnya bingung. Hangyul sekilas melirik Seungwoo masih menatap pintu yang ditutup Seungyoun beberapa menit lalu. Seungwoo terdiam sejenak kemudian menyuapi Minhee lagi dan itu membuat Hangyul pengen nyekek temennya ini, dasar nggak peka.

Hangyul menyenggol punggung Seungwoo dan membuat si empu menoleh menatapnya. Hangyul memberi gestur kepala untuk segera menyusul Seungyoun. Namun Seungwoo hanya mengerjap mata tidak mengerti.

"Ayah tidak mau nyusul ibu Seungyoun? Ayah lupa kalok ayah janji mau ngajak ibu Seungyoun jalan berdua akhir pekan ini? Padahal ayah yang ngajak loh"

'Ck, hadeh heran gue sama manusia satu ini anaknya aja peka tapi dirinya sendiri dahlah...', Hangyul merotasikan kedua matanya jengah.

"Tapi kamu bagaimana?"

"Ada kita berdua disini lo tenang aja, dah sana susul"

Seungwoo mengangguk kepala pelan lalu meletakan mangkuk kosong dimeja nakas, "kalok gitu gue susul dia dulu"

Seungwoo mengambil jaketnya lalu keluar menyusul Seungyoun yang entah pergi mencari makan kemana.

>•<

Seungyoun duduk dibangku yang berhadapan dengan kolam ikan sembari memegang bapau yang dibelinya 5 menit lalu. Seungyoun hanya mengamati bapau ditangannya tanpa niatan untuk memakannya lalu menghela nafas pelan. Akhirnya Seungyoun memasukan bapau kedalam bungkusan kembali lalu meletakan bapau dingin itu disamping tempat duduknya.

Di arah yang berbeda Seungwoo berdiri berjauhan dari tempat Seungyoun berada. Mengamati Seungyoun yang tidak memakan bapaunya dan mengingat perkataan Hangyul pagi tadi.

"Lo tunda atau batalin janji lo ke Seungyoun pastinya anak itu bakal bilang nggak papa dan ngertiin posisi lo sekarang tapi aslinya dia kecewa, asal lo tahu aja dia tipe paling benci sama orang yang ingkar janji"

"Dia gitu karena dia ngerasa cuma dipermainkan doang, mending lo pikir-pikir lagi buat ngebatalin janji jalan sama Seungyoun"

Seungwoo menghela nafas lalu pergi keluar rumah sakit. Dan hal itu tidak sengaja dilihat oleh seungyoun. Lagi-lagi Seungyoun menghela nafas pelan kemudian menatap ikan-ikan koi yang berenang kesana kemari didalam kolam.

"Harusnya lo jangan terlalu berharap, Youn"

"Kalok udah kayak gini yang repot lo sendiri. Makanya jadi orang nggak usah kepedean, udah ngerasa terbang ujung-ujungnya jatoh juga"

Seungyoun memejamkan matanya menunduk dalam lalu mengusap wajah perlahan. Namun saat akan membuka mata dirinya terkejut melihat sebuket bunga tulip telah berada dihadapannya.

Seungyoun menegakan kepalanya untuk melihat siapa yang telah memberinya bunga itu, "Seungwoo?"

"Kalok lo jatoh gue yang tangkep, jadi nggak kerasa sakitnya"

Seungwoo tersenyum lalu menyingkirkan bapau dingin itu untuk duduk disebelah Seungyoun. Seungyoun hanya mengerjapkan matanya masih memproses apa yang telah terjadi beberapa detik lalu.

"Ini bunga buat lo"

"Oh, t-terimakasih"

Seungyoun menerima bunga itu dan menatapnya. Seungwoo juga memberikan bapau yang masih hangat pada Seungyoun. Seungyoun sendiri hanya mengerjapkan mata melihat 2 bapau cokelat yang masih mengepul lalu menatap Seungwoo.

"Gue masih punya bapau, bahkan belum gue makan"

"Bapau lo udah dingin mending lo makan yang ini aja, masih anget"

"Eh, makasih", Seungyoun menerima bapau itu dari tangan Seungwoo

"Maaf, harusnya gue ngajak lo jalan hari ini tapi gue malah nggak menepati janji. Gue tahu lo kecewa, jadi gue minta maaf untuk semuanya."

"Nggak papa, gue juga ngerti posisi lo. Awalnya gue emang kecewa tapi gue pikir-pikir gue bisa memaklumi itu karena Minhee lebih membutuhkan lo saat ini. Guenya aja yang terlalu berharap"

"Nggak, gue yang salah ngajak lo jalan tapi gue yang nggak nepatin janji"

"Tidak tidak, aku yang terlalu berharap aku..."

Seketika mereka saling bertatapan dan tertawa bersama, "ini lucu, kita malah saling menyalahkan diri sendiri"

"Ah ya, mau makan bapaunya? Nanti keburu dingin"

Seungwoo mengambil lalu menyobek bapau dan mengarahkan pada Seungyoun bermaksud untuk menyuapinya. Seungyoun yang melihat itu lalu memakannya, sesekali dirinya melakukan hal yang sama. Walau mereka tidak bisa jalan berdua diakhir pekan ini setidaknya mereka bisa duduk berdua memakan 2 bapau sembari bercanda dan bercerita bersama.











































****************TBC*****************
Charter 52 update! 🎉

Maaf seharusnya chapter ini jadi double update sabtu kemarin barengan sama chapter 51 tapi lupa author publish. Author kemarin terinfeksi covid, padahal author jarang banget yang namanya keluar rumah kecuali kalau ada perlu mendesak jadi author juga agak males update dan fokus buat sembuh :(

Tapi alhamdulilah author udah sembuh hari senin yang lalu dan siap juga buat lanjutin fanfic ini lagi 🙏, buat reader-nim yang belum terkena covid tetep stay safe ya jaga kesehatan kalian dan tolong banget patuhi protokol kesehatan karena serius kena covid bener-bener nggak ngenakin. Tidak bermaksud menakuti, author hanya mengingatkan saja karena author sendiri juga yang mengalami 😁
Maaf author jadi curhat 😩

Oh ya selain itu...


Ternyata ada alasan kenapa chapter ini dipublish hari ini karena itu, cuma liat Seungwoo dihadapannya si Seungyoun nangis gaess taulah maksud perasaannya kayak gimana, hikd kenapa jadi kangen kapal ryeonseung gini sih? 😭😭😭😭

Siapa yang kangen juga sama kapal ini? 😩

Ya sudah,

Jangan lupa voment ya gaess!! 👉🌟💬

Thankyou 🙏

See you next chapter! 🙋

Continue Reading

You'll Also Like

766K 4.3K 12
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! ⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️ ⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange...
122K 1.5K 41
Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita...
73.7K 3.9K 31
☠️ PLAGIAT DILARANG KERAS☠️ FOLLOW SEBELUM BACA!!! Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ayla Humairah Al-janah, yang dijodohkan oleh kedua oran...
189K 6.2K 16
Tentang cyara dan pasien gilanya yang tampan.