📜
Tuhan, tidak menyatukan kita yang sama. Sampai kapanpun itu tidak akan pernah terjadi.
———
[ Let's read while listening to the song: ]
♪ Secret love song — Little Mix ♪
🎴
“Jeno, aku ingin bertanya boleh?”
“Ya, terserahmu.”
“Apa alasanmu membenci gay?” Jeno menimang-nimang. Ketika Jaemin tidak mendapatkan respon cepat, ia merasa tidak enak karena dirinya seperti terlalu ingin tahu urusan kehidupan orang lain. Juga ditambah mereka berdua sekedar teman sekamar, tidak lebih tidak kurang.
“Kalau kau tidak mau menceritakannya tidak apa Aku tahu, kalau aku terlalu ingin tahu privasi orang lain.” Sambung Jaemin tidak enak, ia memutar badannya menengok ke Jeno yang sedang menatapnya juga. Ada helaan nafas kecil yang keluar dari hidung bangir Jeno.
“Kau ingin tahu? Baiklah akan kucerita—”
“Tidak usah! Nanti kau merasa keberatan.” Potong Jaemin dengan cepat.
“Bukan masalah besar. Aku hanya ingin meringankan beban yang kupikul sendiri.” Jaemin menghampiri Jeno, lalu meraih tangan pemuda Lee itu untuk ia genggam.
“Ceritakanlah kalau menurutmu itu beban terberat selama ini..” Jeno menarik nafas panjang sebelum bercerita tentang masa lalunya yang selama ini menjadi pertanyaan untuk Jaemin. Ya, tentu pasti disetiap sebuah rasa kebencian. Terselip adanya alasan, baik itu trauma atau hanya dendam belaka.
“Dulu, ketika aku berumur sembilan tahun. Saat itu pertama kali dalam hidupku menyukai sepak bola. Rumah lamaku saat itu berada didekat hutan belatara, hanya ada tujuh keluarga yang tinggal disana. Pada saat itu, rumahku berada paling ujung. Dan didalam hutan itu, ada tempat yang dulu ibuku bilang padaku sebagai tempat berbuat dosa. Ia melarangku keras untuk aku kesana, ketempat berbuat dosa itu. Namun suatu hari dihari sore, ketika aku bermain bola sendirian. Aku tidak sengaja menendang bola itu dengan lumayan kuat hingga masuk kedalam hutan. Ibuku sedang didalam rumah, tidak menyadari kalau aku masuk kedalam hutan.” Jeno mengambil jeda untuk menarik nafasnya. Jaemin senantiasa menunggu kelanjutannya.
Sebenarnya Jaemin merasa tidak enak. Tentu saja, itu berarti Jeno harus membuka kembali luka yang sudah tertutup rapat. Meskipun masih ada bayang-bayang kelam yang mengerikan. Ketahuilah, Jaemin hanya ingin Jeno berbagi. Agar Jaemin mendapatkan celah sedikit untuk masuk kedalam hati Jeno. “Aku masuk kedalam hutan itu untuk mengambil bolanya. Tapi ternyata bola itu berada ditempat berbuat dosa, tadinya aku ragu untuk tidak mengambil bola itu. Namun bola itu bola pertama dan kesayanganku, jadi aku mengambilnya. Ketika aku ingin mengambil bola itu, ada pria yang menarik tanganku dengan kuat kedalam tempat berbuat dosa itu. Aku ingin berteriak, tapi mulutku malah dibekap dengan tangannya yang berbau bekas merokok. Setelahnya, aku terbangun dengan tubuh terikat dengan rantai.”
Kedua bola mata Jeno berkaca-kaca, dirinya jadi teringat kejadian sepuluh tahun silam yang sudah terpendam dalam. Jaemin menarik Jeno dengan cepat dalam dekapannya, Jaemin tidak tega. Seharusnya ia tidak membuat kesayangannya menangis karena ulahnya. Kesayangannya ya? Sepertinya Jaemin sangat menginginkan Lelaki bermarga Lee ini.
“Selama disana.. Aku diperkosa dan disiksa oleh pria itu. Tidak ada yang menemukanku, bahkan kedua orang tuaku tidak menyadari jika aku telah hilang. Aku tidak diberi makan dan—”
“Sudah Jeno! Kau tidak perlu melanjutkannya.” Potong Jaemin dengan cepat. Ia tidak tega dan kasihan. Tega kepada pria yang telah melakukan itu kepada Jeno, dan Kasihan kepada Jeno yang harus membuka luka lama itu.
“Dan... Aku dipaksa untuk menjadi budak seks dengan mengoral penis pria itu didalam mulutku. Kalau aku menolak—” Ucapan Jeno terhenti. Secara tiba-tiba, bibirnya ditimpa dengan bibir lain. Itu bibir milik Jaemin yang menimpanya. Jeno tidak bergeming, Sedang Jaemin sudah melumat pelan bibirnya. Jaemin menyudahinya, takut merasa Jeno tidak nyaman.
Menatap kedua bola mata sipit bak bulan sabit itu. Jaemin meletakkan kedua tangannya pada pipi Jeno, mengusap airmata Jeno dengan ritme pelan. Kemudian tersenyum lembut,
♪ So take my hand now, see me... ♪
♪ ‘Cause you’ve made me into this man ♪
♪ I promise i’ll treasure you, boy~ ♪
♪ You’re all that i’ve needed.. ”
Jaemin menyanyikan separuh dari bagian pertama lagu It's you yang dinyanyikan oleh Sezairi sezali. Jaemin merasa jika lirik lagu tersebut sangat pas jika disampaikan, namun separuhnya lagi sangat pas ketika Jeno benar-benar bisa ia miliki.
“Kenapa berhenti?”
“Lagu ini akan berlanjut ketika kau sudah menjadi milikku.”
“Astaga, ya ya aku salah FELIX!” Usai Jeno pergi, Felix menyuruh adiknya untuk membereskan kamarnya. Felix kesal, lalu mengancam tidak akan berbagi makanan lagi.
“Kau masih ketinggalan dipinggir meja belajarku.” Felix terus menunjuk-nunjuk sesuatu yang tertinggal, padahal Fela tahu itu. Jika bukan karena makanan, ia tidak rela diperbabukan seperti ini!
Satu jam setengah akhirnya Fela selesai membereskan kamar Felix yang sangat berantakkan. Lelaki itu jarang bahkan dua bulan sekali membersihkan kamarnya sendiri. Benar-benar jorok kalau kata Fela sendiri. Bisa-bisanya Felix tidak risih atau gatal-gatal kalau tidur. Apakah tidak terganggu oleh nyamuk? Sangat membuat tidak habis pikir.
“Aku sudah membereskan kamar sekaligus gudangmu itu. Mana imbalan makanku?” Felix yang ditanya pada saat itu tengah rebahan disofa depan televisi. Matanya terpejam, belum menjawab pertanyaan Fela.
“Ya Felix! Aku adukan ibu ya!”
“Kau itu tidak sopan sekali memanggil kakakmu dengan nama langsung.”
“Kau sangat menyebalkan.”
“Yasudah, aku tidak akan memberikanmu imbalannya kalau kau masih memanggilku tanpa Hyung.” Kedua tangan kecil Fela terkepal kuat, dengan telinganya yang memerah. Felix masih abai terhadap adik kesayangannya itu.
“Ibu kak Felix memecahkan vas bunga kesayanganmu!” Kedua bola mata Felix seketika melotot tidak terima. Apa-apaan ini?
“Lee Felix!” Teriak ibunya dari dapur.
“Aku tidak melakukannya demi Tuhan!”
“Nah gitu dong Hyung. Aku kan makin sayang jadinya~” Felix merotasikan bola matanya. Setelah tadi ia kena jewer ibunya karena fitnah-an adiknya, barulah ia memberikan imbalan berupa cemilan kesukaan adiknya.
“Katensi kasogen norel sarangbego iso~”
“Kau bernyanyi apa baca mantra sih Lucas?” Setelah insiden kecup basah itu, sifat autis nan Ah susah untuk mendeskripsikannya. Lucas kembali kesedia kala. Ya, sifatnya yang penuh kealayan jika menurut Jungwoo. But he like.
“Nyanyilah. Aku menyanyikan bagian kedua milik Donghyuck. Lagu nct dream yang baru dirilis ini, Halo masa kelam.” Jungwoo menggeleng-geleng kepada heran. Ia memang tidak mengetahui apapun tentang lagu per K-pop an. Cuma, bahasa korea yang dinyanyikan Lucas itu menurut Jungwoo aneh dan salah. Sesuka Lelaki China itulah, yang penting senang.
“Kenapa berhenti?”
“Lagu ini akan berlanjut ketika kau sudah menjadi milikku.” Jeno hanya diam membisu. Tidak tahu, biasanya ia akan langsung berbicara dengan nada judes pada Jaemin. Biarkan Jaemin mengambil separuh raganya.
“Tapi itu sepertinya tidak pernah terjadi..”
[ Bersambung ]
Maaf kalau terlalu pendek😣✌🏼, lagi kurang ide hehehe.
Update cepet nih, oh ya alur ceritanya agak dicepetin. Kasian sama kalian 13 chapter ngeliat jaemin sama jeno berantem terus hehehe
Juga, saya mau ngucapin terimakasih untuk 7k + pembaca, dan 1,5k + vote. Ga nyangka hari ini sebulan cerita ini dipublish. Makasih banyak bnget yang udah dukung cerita ini dari awal yang cuma 9 pembaca, 3 vote.
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA!
BAGI YANG MENJALANKAN!
Jangan lupa tinggalkan jejak! See u, love!
Oke ini bonpict yang ketinggalan hehe