About School - Ateez (Revisi)

By hanikim124

17.8K 1.5K 696

[Completed ✅ ] Rank #1 at Minsang #2 at woosan #1 at Wooyoung #1 at Schoolhoror #3 at Ateez #1 at Woogi... More

BAB 01
BAB 02
BAB 03
BAB 4
Bab 05
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
To San
BAB 14
Bab 15
BAB 16
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22

BAB 17

449 52 20
By hanikim124

Setelah merayakan ulang tahun Mingi kemarin dan tidak sempat menyelesaikan tugas kelompok kali ini Mingi akan membuatnya bersama Yunho . Hanya mereka berdua yang belum menyelesaikan tugas mereka.

Dan juga kali ini perasaan Yunho sangatlah tidak karuan, antara senang atau tidak enak tatkala Mingi akan datang kerumahnya untuk bekerja kelompok. Dan beberapa menit lagi mungkin akan sampai karna janji mereka jam 8 malam. Sekarang masih kurang 5 menit, selain sibuk menyiapkan cemilan diruang tamu Yunho juga sibuk mengatur nafasnya. Bayangkan, crush kalian akan datang kerumah dan kalian pasti bisa berdekatan dengannya.

"Yunho...tenang yaa tenang"

Tin Tin

Yunho terkejut bukan main belum lagi jantungnya yang berdetak lebih cepat, suara motor Mingi sudah ada didepan rumahnya. Ia usap wajahnya pelan berjalan cepat ke pintu rumah, menghela nafas sebelum membukanya.

Langkah lebar itu melangkah keluar menghampiri pagar yang cukup Tinggi, menggesernya untuk mempersilahkan Mingi masuk bersama dengan motor yang dibawa.

Dreeet.

"Parkir dalem aja Gi"

Mingi mengangguk, melajukan motornya kedalam rumah Yunho lebih tepatnya digarasi yang luas. Yunho menutup kembali gerbang itu tidak lupa dikuncinya.

Dia berbalik untuk Menghampiri Mingi yang sedang merapikan rambutnya setelah memakai helm tadi. Yunho terpaku, kenapa lelaki didepannya ini tampan sekali bahkan jika rambut itu berantakan wajah Mingi terlihat keren. Baju kaos merah dengan celana panjang hitam, astaga Yunho benar-benar terkagum.

"Yun? kenapa? "

Yunho gelapapan, menggelengkan kepala beberapa kali menyembunyikan wajah nya yang mungkin saja memerah sekarang. Mingi yang tidak terlalu peduli beralih menatap sekeliling rumah Yunho.

"A-ayo Gi masuk "

Mingi mengangguk. mengikuti si tuan rumah untuk masuk ke dalam nya, berjalan keruang tamu yang seperti sudah disusun untuk belajar oleh Yunho. Meja yang ada ditengah-tengah karpet berbulu dan beberapa cemilan juga.

"Bentar ya, gue buatin minuman dulu. Mau es jeruk apa coklat panas Gi?"

"Coklat panas"

"Okay, duduk dulu aja gue buatin dulu"

Yunho segera beranjak ke dapur, malam ini dia tidak mengijinkan maid yang bekerja karena Yunho ingin membuatkan khusus untuk Mingi.

Senandung yang tersirat kebahagiaan Yunho lantunkan sembari membuat dua gelas coklat panas. Senyuman nya yang tidak pernah pudar dari wajah Yunho bahkan saat sudah selesai membuat dua minuman panas itu.

Diletakkann di nampan sebelum dibawa ke ruang tamu yang sudah ada Mingi sedang selonjoran disana. Dan juga tengah memainkan ponselnya, tersenyum-senyum sendiri sudah pasti karena Yeosang. Yunho yang semula tersenyum bahagia kini hanya bisa tersenyum tipis.

"Mingi, ini coklat panasnya.Hati-hati ya jangan sampe kepanasan"

"Iya gue tau"

Yunho meletakkan coklat panas itu dimeja, dapat dilihat Mingi mulai duduk tegak disana.

"Nyemil dulu atau mau langsung belajar?" tanya Yunho

"Langsung belajar aja biar cepet"

Yunho hanya bisa mengangguk, membuka buku pelajaran yang akan dipakai untuk materi kelompok mereka. Mingi meletakkan ponselnya ikut duduk disebelah Yunho

"Lo ringkas yang ini ya Gi, biar gue yang ini. Buku lo mana?"

"Pake buku lo aja"

Yunho meraih buku yang sudah ada beberapa tumpuk didepannya, memang sudah disiapkan. Lihat, sespesial itu Mingi dimata Yunho tapi masih diacuhkan. Sabar Yunho Sabar.

"Nih, ini pulpen nya"

Mingi menerima buku juga pulpen pemberian Yunho , mulai meringkas sesuai yang ditunjuk kan tadi. Menulis dengan cepat karena benar meringkas bukanlah hal yang sulit untuk orang sepintar Mingi.

Karna bagian Mingi lebih sedikit dari Yunho ia jadi lebih cepat selesai, meletakkan pulpen itu dibuku nya. Sambil menunggu Mingi hendak mamainkan ponselnya tapi tidak jadi, ia mengingat pesan terakhir Yeosang yang meminta nya agar fokus belajar jika tidak Yeosang tidak akan membalas pesan Mingi. Mau tidak mau Mingi memilih minum coklat panas dan hendak meneguknya.

"Gak lo kasiian sesuatu kan?"

Hah? Yunho terkesiap dengan pertanyaan Mingi yang menurutnya itu menyakitkan. Kenapa lelaki Song itu berpikir seperti itu, apa Yunho seburuk itu dimata Mingi.

"Eng-enggak Gi. Ngadi-ngadi deh lo"

Mingi mengedikkan bahunya lalu meniup minunan panas itu sebelum diminum. Yunho  kembali menulis, berusaha berkonsentrasi dengan tugasnya lagi.

Mingi selesai dengan coklat panasnya, satu tangan ia bawa untuk menyangga kepalanya untuk menatap tugas Yunho . Lelaki manis Jeong itu sangat serius mengerjakannya, Mingi jadi tertarik menatap wajah itu. Jika dilihat-lihat Yunho itu cantik kok, manis juga. Hidungnya mancung bibirnya yang lucu itu ditambah pipi yang gembil, kenapa hati Mingi tidak tidak bisa terbuka untuk lelaki secantik Yunho.

"Ming ini-"

Nah kan, Yunho kembali terpaku ditambah Mingi yang menatapnya sedari tadi. Bahkan mereka sekarang melakukan eyes contact entah Mingi sadar atau tidak. Yunho tidak ingin memanfaatkan keadaan, dia harus fokus dengan belajarnya.

"Em Mingi??"

"Ah-iya gimana??"

Yunho tersenyum malu melihat Mingi gelapan didepannya, untuk pertama kali dia melihat Mingi seperti ini karena dirinya.

"Ini, dari yang gue baca nanti kita print beberapa gambar yang udah ditentuin terus presentasinya dihapalin-"

Yunho  terus berbicara untuk menjelaskan seperti seorang guru, sedangkan Mingi bak terhipnotis untuk tetap menatap wajah Yunho. Mata itu tidak lepas dari pergerakan lelaki cantik Jeong itu, mata cantiknya sibuk menatap buku didepan lalu Mingi secara bergantian.

Tangannya juga sibuk bergerak mempraktekan apa yang ia ucapkan, Mingi sibuk mengangguk sesekali tersenyum, posisinya masih sama menyangga kepala dengan tangan kearah Yunho.

"Paham gak Gi?"

Mingi diam tidak bicara, hanya mengangguk sebagai jawaban. Yunho hanya bisa tersenyum kikuk.

"Istirahat aja dulu yuk"

Mingi mengangguk lagi, ikut membereskan buku didepannya sama sepertu yang Yunho lakukan. Meja kembali rapi dengan beberapa tumpukkan diujung meja, didepan mereka masing-masing masih ada coklat panas yang sudah mulai mengdingin.

"Eung..m-mau- mau main game dulu? eh, hehe maaf "

Yunho menunduk tidak enak secara spontan mengajak Mingi bermain tadi, mana sudi kan lelaki Song itu bermain dengannya.

Tidak disadari satu tangan Mingi terangkat untuk mengusak rambut Yunho lalu menepuk bahunya. Yunho mendongak menatap Mingi dengan wajah terkejut, sungguh ini tidak terduga.

"Ayo main"

Mingi menunjuk sebuah beberapa balok kayu berukuran kecil, tau kan game yang menumpuk balok kayu dengan jumlah 3, lalu akan ditarik satu persatu tetapi harus ada keseimbangan agar tidak jatuh semua.

Yunho mengangguk antusias meraih mainan tersebut lalu menyusun dimeja Mingi pun tururt membantu. Beberapa menit sudah jadi dan tinggal menunggu giliran untuk mengambil balok kayu itu.

"Lo aja dulu" ucap Mingi

Yunho mengangguk sebelum memilih balok kayu nya, meraih sisi bawah yang terletak ditanah. Secara perlahan sangat perlahan dan berhasill.

"Yeaaay!"

Yunho bersorak ketika berhasil mengambil dan meletakkan kembali balok kayu itu diatas nya. Okay, Yunho melupakan perasaan malu nya dengan Mingi karena saking senang sudah berhasil.

Giliran Mingi, dan masih berhasil. Beberapa balok kayu memang berhasil hingga kini giliran Yunho lagi tersisa hanya beberapa balok kayu yang renggang siap jatuh kapanpun.

"Ayo Yun semangat!"

Mingi bersorak juga mengangkat kedua tangannya, Yunho masih memikirkan mana yang bisa ia ambil tanpa menjatuhkan semua balok kayu itu.

"Gue itung ya, satu...duaaa"

Sreet.

Brak!!

Balok kayu nya hancur karena Yunho menarik yang salah, jadilah berserakan dibawah sana.

"Yeaay gue manang Hahahhaa!"

"AAAA kok kalah sih, dikit lagi padahal"

Mingi meledek Yunho dengan tawa nya sedangkan lelaki cantik Jeong itu sibuk merenggut bibirnya juga dipout hingga telihat seperti puppy dimata Mingi. Karena gemas ia cubit hidung Yunho pelan sembari tersenyum senang.

"Mau main lagi?" tanya Mingi

"Udahan deh, nanti lo lama lagi disini. lanjut belajar yuk?"

"lo mau gue cepet pulang? "

Yunho menggeleng cepat"gak gitu Gi, kan gue gak mau lo nya malah kepaksa sama gue"

Mingi menggelengkan kepala nya , Yunho berpikir lelaki Song itu akan bermain lagi tapi jawabannya malah meleset.

"Gue gak kepaksa. Yaudah, ayo lanjut belajar aja "

"I-iya Gi "

Kembali lagi Yunho bergelut pada buku didepan bersama Mingi yang hanya memandang lelaki Jeong itu. Tugas dia sudah selesai tinggal menghafal saja sih, itu bukan hal yang sulit juga.

"Ming, tolong ambilin pensil dong disitu"

Mingi menoleh kearah yang ditunjuk Yunho , meraih pensil yang memang ada disana lalu memberikan kepada Yunho.

"Gomawo"

Hanya dijawab dehaman oleh Mingi. lama menunggu kedua mata sipitnya perlahan terpejam, tangan yang dipakai untuk menjadi bantal dimeja itu.

Yunho menoleh ke arah Mingi karena tidak ada pergerakan apapun, hati nya menghangat saat melihat wajah damai Mingi saat tidur. Yunho tersenyum manis, masih menatap wajah Mingi yang masih tampan dengan kedua mata terpejam. Seandainya ada keajaiban yang bisa membuat Mingi berubah mencintai Yunho , pasti akan sangat menyenangkan. Tapi sayang hanya Yeosang yang ada dipikirin Mingi dan Yunho bukanlah apa-apa.

Yunho memilih kembali mengerjakan tugasnya, sebentar lagi selesai. Jika dipikir malam ini Tuhan mungkin saja berpihak pada Yunho , memberikannya kesempatan untuk melihat Mingi yang tidur tepat berada disampingnya. Yunho semakin ingin berharap bisa memiliki Mingi seutuhnya, merasakan pelukan hangat lelaki Song itu juga perhatiannya.

Drrrrrt Drrrrt Drrrt Drrt

Yunho menoleh cepat ke ponsel Mingi ingin mengambil nya namun kalah cepat dengan si pemilik yang ternyata sudah bangun.

"Aang?"

"iya iya nanti Igi tidur dirumah dia, masih kerpok ini loh"

"Iya eomma sayang, bawel banget. dah ya

"Iyaaaaaaaaaaa tidur disana suer"

Yunho menahan tawanya melihat Mingi yang berbicara kesal dengan kedua mata setengah terbuka. Lucu sekali lelaki Song itu.

Mingi meletakkan kembali ponselnya disaku celana, mengusap wajah agar menghilangkan kantuk, menoleh kearah Yunho yang ternyata menatapnya juga.

"Sorry ketiduran, udah selesai?"

"Udah kok, lo bisa nyetir? gak ngantuk?"

Mingi menggeleng tapi menguap.

"Kalo gitu gue pulang duluan ya, udah jam 10 juga"

Yunho mengangguk mengiyakan ucapan Mingi, tak mungkin dia memaksa lelaki Song itu untuk menginap. Sebelum bangun Mingi sempatkan untuk membantu Yunho merapikan meja tersebut. Meminum habis coklat panasnya agar tidak sia-sia dibuatkan oleh Yunho. Hanya menghargai saja.

"Gomawo coklat panasnya"

"O-oh nee cheonman Gi"

Mingi bangun dari duduknya diikuti Yunho , berjalan keluar menuju garasi untuk mengambil motor miliknya. Memakai helm tak lupa menyalakan motor itu, Yunho hanya menatap Mingi setelah gerang dibuka. Menunggu lelaki itu memutar motornya hingga berenti didepan Yunho .

"Hati-hati dijalan ya Gi ,eung jalja"

"Makasih, jaljado Yun.annyeong!"

Mingi lagi mengusak surak Yunho,membuat jantung lelaki cantik itu tak karuan detaknya. Bisa-bisanya Mingi seperti ini setelah melakukan tugas bersama nya.

Tin

Akhirnya motor Mingi keluar dari rumah Yunho, menjauh dari sana menyisakan tuan rumah yang sibuk menatap kepergian Mingi. Sungguh, waktu begitu cepat ya padahal Yunho sangat menikmati nya bersama Mingi. Juga dia bahagia lelaki Song itu mau melakukan skinship dengannya setelah sekian lama berteman, ya berteman.

°Д°

Tin Tin

Tin Tin

Tinnn

"IGI RIBUT IH!"

Si pelaku yang masih didepan rumah seseorang itu hanya menunjukkan cengiran khasnya sembari menatap kebalkon rumah tersebut.

"Bukain mangkannya!" Teriak si pelaku lagi

Tak lama tuan rumah masuk kedalam untuk turun ke pagar rumah nya, menghampiri siapa yang malam-malam malah membuat keributan.

"Hi cantik, gue tau lo lagi gabut gue beliin cemilan kesukaan lo"

Tuan rumah a.k.a Yeosang memutar malas kedua matanya, namun mengambil plastik berukuran sedang dari tangan Mingi.

"Makasih, gimana belajarnya?"

"Biasa aja, mau gue ceritain?"

Sudah biasa sih jika Mingi menceritakan sesuatu kepada Yeosang, mereka berdua sama-sama terbuka.

"Bilang aja mau mampir"

"Gak mau?"

Tentu Yeosang mau! Dan tentu Mingi akan memaksa jika ditolak. Yeosang mengangguk sebelum membiarkan Mingi masuk dengan motornya, menutup gerbang kembali tak lupa menguncinya.

Belum juga Yeosang mempersilahkan masuk, lelaki Song itu sudah berjalan mendahului ke pintu rumah tak segan-segan masuk kesana setelah membuka helm nya.

"Igi pulaaaaang!! Eomma! Appa! "

Mingi berteriak agak pelan meskipun seperti rumah sendiri takut menganggu tetangga, meresahkan.

Tidak ada siapapun yang meyambut kedatangannya dari nama yang ia sebut kecuali seorang maid yang sudah mengenal Mingi.

"Eh Mingssi, tuan nyonya lagi keluar kota" Ucap maid tersebut setelah membow

"Oohh yaudah deh gapapa. Yeosang ! ayo masuk anggep rumah sendiri"

Maid didepan Mingi hanya menggeleng pelan, tertawa kecil melihat Yeosang yang menatap Mingi kesal. Ini rumah Yeosang kenapa lelaki Song itu yang menyambut kedatangannya.

Mingi bukan lagi duduk diruang tamu maupun ruang keluarga, dia memilih masuk ke kamar Yeosang sambil merebahkan tubuhnya dikasur besar itu.

Yeosang ikut masuk kedalam membawa coklat panas, meletakkan minuman itu dinakas lalu duduk disisi ranjang.

"Jadi?"

Mingi menoleh kearah Yeosang, bangun dari posisi tidur berpindah menjadikan paha Yeosang sebagai bantalnya. Menyamankan posisi disana, merasa lebih baik saat tangan Yeosang mulai mengelus rambutnya.

"Gue tadi liatin Yunho"

"Terus??"

Mingi menggenggam tangan Yeosang membawanya kepipi sebelum mulai bicara lagi.

"Dia cantik Yeo, lucu juga. Gue liatin dia sepanjang dia jelasin ke gue, terus gue main game sama dia. Dia kalah gue acak-acak rambut Yunho pelan-pelan, gue ketiduran disana teruuusss nyubit hidung dia"

"Oohhh, dia nya gimana?"

"Menurut lo?"

Mingi mendongak menatap Yeosang, bahkan wajah itu tambah cantik jika dilihat dari bawah.

Cup!

"EH??!"

Mingi tersenyum lebar karena mendapat kesempatan untuk mencium bibir Yeosang meskipun singkat.

"Jawab dong, malah bengong" ucap Mingi

Yeosang tertawa kecil tak menyadari bahwa dia melamun tadi.Tangannya sibuk mengusap pipi Mingi namun tatapan Yeosang beralih dari mata Mingi.

"Dia bahagia lo kayak gitu Igi, kapan lo jadiin dia pacar?"

"Lo gimana Yeo?"

Yeosang mengedikkan bahu nya "Gue bisa sama yang lain Gi, gue gak tega sama Yunho"

"Lo gak cinta sama gue?"

"Gue yakin lo tau jawaban gue tapi gue juga gak mau bikin Yunho sedih , Igi"

Ini yang Mingi tidak suka dari Yeosang, dia terlalu peduli dengan perasaan orang lain hingga berani mengorbankan perasaannya sendiri. Mingi tidak ingin memaksa Yeosang juga tidak ingin menyakiti Yunho terlalu lama.

Yeosang juga membantu Mingi berkali-kali untuk jatuh cinta dengan Yunho namun sampai saat ini tidak bisa. Karena cinta Mingi terlanjur jatuh untuk yeosang.

"Gue gak bisa"

Mingi bangun dari posisi tidurnya, meraih segelas coklat panas yang dibuatkan Yeosang membawanya ke balkon kamar. Berdiri sembari memandangi beberapa bangunan rumah lainnya, menengadahkan kepala melihat ribuan bintang yang sibuk berkilapan diatas langit malam.

Mingi tidak suka topik tadi, tentang Yeosang yang selalu memaksanya untuk mencintai Yunho. Mingi tidak bisa membentak Yeosang untuk berhenti melakukan itu, hanya diam dan menghindari si cantik yang bisa dia lakukan.

Sedangkan Yeosang hanya menatap tubuh tinggi itu dari tempatnya, meraih coklat panas juga dari nakas. Meniup lalu meminumnya tanpa berniat menyusul sang dominan.

Drrt Drrt

Ponsel Yeosang bergetar diatas nakas menandakan ada pesan baru, tangannya meraih benda pipih itu untuk membaca pesan tersebut.

" Song Eomma" gumam nya sebelum membuka app chat yang digunakan untuk membalas pesan dari Song eomma yang dimaksud.

Song Eomma

Yeosang ~ya...
Sangie, Igi tidur disana kan?
gak bohong kan dia?

nee eomma,
Igi disini kok eomma
mau bicara sama Igi?

Oohh gak usah Yeo.
Kamu suruh makan dulu ya sayang

Igi belum makan malam

eomeona!!!
iiih udah jam 10 eomma π_π
mianhae, Yeo gak tau kalo Igi belum makan

Gwenchana princessnya eomma.
Tolong kasi tau si bandel itu ya
eomma tidur dulu, jalja kalian
Saranghaeee

aaaa >_< Nee eomma Yeo bilangin Igi nanti. Jaljado uri eomma
nado saranghae♥♥

Yeosang menghela nafasnya, meletakkan ponsel serta gelas itu kembali dinakas. Melangkah keluar kamar membiarkan Mingi yang masih dibalkon.

Berjalan menuruni tangga, dilihatnya sang maid tengah membereskan ruang tamu segera Yeosang hampiri untuk mengajak nya memasak malam untuk Mingi.

"Ahjumma, bisa bantuin Yeo masak gak?"

"Tentu Yeosang ~ssi, mari ke dapur"

Yeosang mengangguk antusias, berjalan cepat ke dapur tak lupa mengambil beberapa bahan didalam lemari pendingin.

"Igi belum makan, kebiasaan banget. " omel Yeosang bak istri yang merasa kesal dengan sang suami jika tidak menjaga kesehatan.

Sang maid terkekeh gemas melihat majikannya yang mengomel disepanjang masaknya. Sudah kebiasaan dimalam tertentu Yeosang akan memasak untuk Mingi, nasi goreng adalah menu favorite lelaki Song itu. Maid yang disana pun sampai hafal dengan kebiasaan majikan dan eung temannya (?) itu.

Beberapa menit kemudian makanan nya sudah matang, sudah siap dinampan dengan gelas berisikan air juga.

"Gomawo Ahjumma Yeo ke kamar dulu"

"Em sama-sama tuan muda"

Yeosang mengangguk sebelum berjalan ke lantai dua, membuka pintu pelan dan kembali menutupnya. Mingi masih belum beranjak dari posisinya,masih betah berdiri dibalkon dengan gelas yang mungkin sudah kosong. Yeosang berjalan dengan perlahan kesana, meletakkan nampan itu diatas meja yang ada disana. Menatap si lelaki Song dari belakang sembari bersidekap.

"Igi Gak dingin ?"

Tidak ada jawaban, tidak ada pergerakan juga. Yeosang mendengus kesal, Mingi jika marah sangat sulit dibujuk. Ya ya ya salahkan dia yang malah mencari ribut dengan lelaki Song itu.

Greb.

Yeosang menarik tangan Mingi paksa, mendudukkan nya dikursi begitupun dia juga duduk dikursi depan Mingi. Lelaki Song itu hanya diam sembari meletakkan gelas berisikan coklat panas yang sudah habis. Yeos Meraih piring yang berisikan nasi goreng kimchi buatannya, memberikan segelas air terlebih dahulu ke Mingi.

"Minum dulu" ucapnya

Sang dominan menurut, meminum air itu hanya seteguk lalu menjauhkan wajahnya dari gelas tersebut. Yeosang meletakkan kembali gelas itu dinampan, mulai menyendokkan nasi goreng lalu menyuapkannya ke Mingi.

"Makan! lo kebiasaan banget gak makan dulu. Tadi eomma chat aku, gimana gak kurus terus lo nya males gini makan nya. Habisin ini nasi gorengnya jangan sampe sisa. Nih makan lagi, awas aja kalo lo ketauan gak makan besok gue gak mau ketemu lo lagi"

Mingi menatap yeosy yang terus menerus berbicara sembari menyuapi nya, bahkan makanan didalam mulutnya belum habis tapi masih disuapi oleh lelaki cantik itu. Sepertinya Yeosang benar-benar kesal.

"Nih yang terakhir"

Suapan terakhir dan Yeosang meletakkan kembali piring itu dimeja, meraih gelas lalu menunggu Mingi menghabiskan yang mengisi mulutnya.

"Nih minum."

Mingi meraih gelas yang diberikan Yeosang meminumnya hingga habis lalu meletakkan gelas itu di nampan.

Masih diam, Mingi enggan berbicara. Matanya menatap lurus kedepan tanpa mau menatap Yeosang.

"Gue gak mau ninggalin beberapa hal yang udah gue alamin sama lo. Lo yang buat gue tambah cinta disetiap perhatian lo. Jangan paksa gue lagi atau gue gak bakal pernah anggep Yunho ada didunia ini. makasih makanannya."

Kalimat terakhir Mingi ucapkan sebelum bangun dari duduknya berjalan ke kasur untuk merebahkan tubuh itu dengan kasar. Meraih selimut tebal Yeosang untuk menyelimuti tubuhnya sebatas pinggang.

Dibalkon Yeosang hanya menghelas nafas, dia tidak ingin egois tapi posisinta sangat membingungkan sekarang. Kasian juga dengan Yunho tapi cinta Mingi tidak bisa dipaksakan.

Ia ikut masuk kedalam kamar, menutup pintu balkon membiarkan nampan itu disana. Berjalan ke kasur serta merebahkan tubuhnya ikut berselimut sebatas dada, membelakangi Mingi memilih memeluk guling.

Bukan kali pertama mereka seperti ini, akan terjadi saat yeosant kembali membahas tentang Yunho. Lelaki cantik Kang itu memang tidak ada lelahnya membuat Mingi kesal namun cinta lelaki Song malah bertambah untuk Yeosang.

Greb.

Mingi malah berbalik, memeluk tubuh yang lebih kecil mencari kehangatan. Memeluk pinggang ramping itu sembari meletakkan kepala nya diatas kepala Yeosang.

Memang sudah biasa jika Mingi menginap dirumah Yeosang begitupun sebaliknya. Orangtua mereka bahkan sudah saling mengenal, siapa sangka cinta mereka terhalang oleh satu orang.

"Saranghae Yeo"

"Nado saranghae Igi" lirih Yeosang

°Д°


Makasih komenannya kemaren wkwokwowkow. Tencuuu udah baca first time nembus 3k😭mianhae😭

maap typo

See ya!

Continue Reading

You'll Also Like

6.2K 389 15
(ON HOLD) Kisah para penghuni kontrakan elit tapi isinya orang-orang dengan latar belakang random. 'Dikontrakan kamar kosong, fasilitas lengkap. Sila...
19.9K 2.2K 61
Sebuah perpisahan lama dan sebuah pertemuan singkat yang membuat mereka bertemu kembali setelah sekian lama,, sebuah cinta dan kebencian menjadi sat...
2.1K 93 36
#DILARANG PLAGIAT# 🙅❌ 🗣️ Sangat di larang membaca cerita ini di waktu sholat. Jangan karena membaca cerita ini , kalian jadi melalaikan ibadah. ☘️...
21.9K 3.4K 18
"Mereka yang berulah, gue yang kena getah." Ratapan hati Beomgyu. ⚠️GS agar tetap halal meskipun judulnya bukan Halal #1 in bamtyun 26-07-2022 #1 in...