I LOVE YOU AND YOU KNOW IT

By rubyjaneeee22

24.1K 3K 340

Kalau penasaran langsung baca More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 6
Part 7
Part 8
part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 34
Part 33
Part 35
Part 36
Part 37 END🔥

Part 5

622 83 6
By rubyjaneeee22

***

06.00 a.m
Seorang gadis yang masih tidur diatas kasur berukuran king size miliknya, dengan selimut yang menyelimuti tubuh mungilnya itu, membuat dia tidur dengan nyenyak meski jam kini menunjukkan jam 6 pagi.

Krikkk,,kriiikkk,,krikkk
Suara alarm yang sedari tadi bunyi pun tidak dapat membangunkan gadis kim itu dari mimpi indahnya.

Gukk,,gukkk,,guuukk
Suara anjing peliharaan gadis itu pun terdengar dalam kamar anak bungsu tuan kim ini, seakan kesal karna tidak mendapatkan respon dari sang pemilik anjing kecil itu pun lantas naik keatas tubuh sang majikan seraya menjilati mukanya.

"Eungghhh" lenguhan kecil dari gadis kim pun terdengar ketika sang anjing tiada henti menjilati wajahnya.

"Eohhh,, hentikan kuma-yaa,, Geli hahha"merasa geli atas tindakan yang dilakukan oleh hewan peliharaannya, gadis kim itu pun menyingkirkan hewan itu dari atas tubuhnya.

"Jam berapa sekarang" ucapnya.

"Ahh masih jam 6,, lebih baik aku mandi sekarang agar aku cepat kesekolah dan bertemu pujaan hati ku, kim jisoo" dengan penuh semangat gadis itu pun menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

*
*
*
*
*

Tapp,,tapp..
Suara langkah kaki seorang gadis yang tengah menuruni anak tangga.

"Morning baby" Ucap seseorang dari  arah belakang gadis itu.

Merasa ada yang menyapanya, gadis itu pun membalikkan tubuhnya.

"Morning oppa, hari ini jennie berangkatnya dengan chaengie yah oppa"  yahh gadis itu adalah jennie kim dan sang oppa satu-satunya.

Chupp,,
"Terserah baby, yang penting kamu hati-hati saja" ucap suho merangkul bahu sang adik menuju meja makan, yang disana sudah ada tuan kim dan nyonya kim.

"Eohh, kamu sudah turun rupanya, kalau begitu cepat kalian sarapan agar tidak terlambat, hmmm" ucap sang nyonya kim kepada kedua anaknya.

"Siapp boss" kedua anak kim itu menjawab dengan kompak.

Sesaat hanya ada suara sendok dan piring yang beradu dimeja makan itu, sebelum suara berat tuan kim memecah keheningan yang terjadi.

"Fokus makan dulu sayang, nanti main Handphonenya dilanjut kalau makannya sudah selesai" ucap tuan kim yang sedari tadi memperhatikan putrinya.

"Ahhh mianhe, appa aku bertukar pesan dengan chaengie" setelah bertukar pesan dengan temannya itu, dia pun melanjutkan makannya.

"Kenapa dengan teman mu itu" tanya sang appa

"Hari ini J berangkatnya dengan chaengie saja appa" balas jennie kim.

"Kenapa tidak bersama opp.."tuan kim tidak sempat melanjutkan perkataannya sebab sang putri telah bangkit dari duduknya.

"J pergi dulu yah Appa, eomma dan oppa, chaengie sudah ada didepan" ucapnya saat menyela ucapan sang appa.

Sebelum jennie benar-benar pergi meninggalkan rumah, dia menyempatkan mencium pipi sang appa, eomma dan oppanya rutinitas yang dia lakukan setiap paginya.

"J pergi, byee!!" Belum juga melangkah, tangan gadis itu telah dicekal oleh sang eomma.

"Tidak akan pergi sebelum kamu habiskan susunya" dengan nada serius sang eomma berucap.

"Hufft,, baiklah nyonya kim" dengan malas jennie menghabiskan segelas susunya.

"Nah sudahkan, apa sekarang j boleh pergi atau j akan terlambat nanti" ucap jennie setelah menghabiskan susunya.

Dengan tersenyum eomma kim membalas "Boleh, hati-hati sayang"

Setelah mendapat persetujuan dari sang eomma, anak bungsu pasangan kim itu pun keluar dari rumah, dan menuju mobil yang sedari tadi terparkir rapih depan gerbang rumah keluarga kim itu.

"Morning changie" sapanya pada chaeng sang teman, yang sudah menampilkan raut wajah kesalnya.

"Kenapa lama sekali jennie kim, kau tahu aku sudah menunggu mu selama 15 menit" ucap chaeng dengan kesal.

Dengan menampilkan cengirannya yang membuat chaeng mendengus kesal "maaf chaengie, biasa nyonya kim mempersulit ku"

"Terserah mu jennie kim" kesalnya lalu melajukan kendaraan roda 4 itu menuju sekolah mereka.

"Pokoknya, aku harus mengetahui siapa gadis yang berani menggoda kim jisoo ku kemarin" ucap jennie dengan nada tegasnya.

Bertepatan dengan jennie yang menyelesaikan ucapannya, mobil chaeng juga telah sampai diparkiran sekolah mereka.

"Cihhh,, dia bilang kim jisoo nya,, mereka saja tidak memiliki hubungan" lirih chaeng dan keluar dari mobilnya.

Saat akan meninggalkan area parkiran tiba-tiba saja ada seseorang yang baru saja tiba dan memarkirkan kendaraannya ditempat khusus sepeda motor.

Jennie Pov
Saat aku dan chaeng ingin menuju kelas, aku melihat pujaan hati ku kim jisoo yang baru saja tiba.

Tiba-tiba saja sebuah senyuman tipis terukir dibibir ku saat aku melihatnya datang seorang diri, itu tandanya tidak ada hubungan spesial antara jisoo dan gadis centil kemarin.

"Dia datang sendiri, kemana gadis centil kemarin" tanya ku kepada chaeng.

"Mana aku tahu jennie kim, kamu kira aku penguntit mereka" sewot chaeng.

"Yahh santai dong, apa kamu lagi datang bulan chaengie" malas ku.

Saat aku melihat jisoo yang melangkahkan kaki kearah ku, aku dengan otomatis merapikan penampilan ku agar tidak terlihat menyedihkan dimata jisoo, yahh walau pun aku tahu bahwa penampilan ku saat ini sangat jauh dari kata menyedihkan, tapi apa salahnya menyiapkan diri yaa kan.

"Annyonghaseyo" sapa jisoo saat berada tidak jauh dari ku dan chaeng.

Otomatis aku dan chaeng membungkukkan badan ku kepada jisoo, walau bagaimana pun dia senior disekolah ku.

"O-ohh,, annyonghaseyo sunbaenim" ucapku dan chaeng.

"Panggil jisoo saja biar kita kelihatan lebih akrab" ucapnya dengan tersenyum.

Ahhh,, sial belum apa-apa aku sudah meleleh akan senyumnya.

"Ahh baiklah sun,, eehh maksud ku jisoo" ucap ku dengan kikuk.

"Ahhh,, aku tiba-tiba saja kebelet, aku ke toilet duluan yah J" ucap chaeng yang saat ini tengah berlari menjauh dari ku dan jisoo.

Good job chaeng!!
Aku tahu itu hanya akal-akalan dari seorang park chaeyoung, agar aku dan jisoo memiliki waktu berdua.

"Yakk!! Park chaeyoung tunggu aku, aku tidak ingin berjalan sendiri!!" Aku berteriak karna saat ini chaeng sudah cukup jauh dari kami.

"Kan ada aku yang bisa menemani mu menuju kelas" ucap jisoo tiba-tiba.

Yasshhh,, Ini lahh kata yang aku harapkan dari seorang kim jisoo.

"Ahhh,, maksud ku jika kamu tidak keberatan aku temani menuju kelas mu" koreksinya saat melihat ku menunjukkan wajah kebingungan atas perkataannya. Padahal itu hanya topeng yang ku gunakan untuk menutupi raut wajah kelewat bahagia ku.

Dengan berpura-pura jual mahal aku pun menolaknya.

"Ahh tidak perlu jisoo-ssi,, aku bisa sendiri" saat aku akan melangkah, aku berpura-pura meringis kesakitan agar jisoo membantu ku.

"Awwhh, kok masih sakit saja" ucap ku dengan nada meringis.

"Kau baik-baik saja??". Ucapnya khawatir.

"Ahh,, aku baik-baik saja jisoo-ssi" dengan masih  nada meringis.

"Sepertinya tidak, aku antar kamu ke kelas saja yah" ucapnya seraya melingkarkan tangannya dibahu ku.

"Tidak ada penolakan jennie kim" ucapnya dengan tegas saat dia melihat ku akan mengeluarkan suara.

"Waaww!! Apa ini, kim jisoo menyentuh ku, kau hebat dalam berakting jennie kim" hati ku bersorak gembira.

"Luka mu masih belum kering sepenuhnya, kenapa memaksakan diri untuk kesekolah" ucapnya saat kami tengah berjalan menuju kelas ku.

"Dan membiarkan wanita penggoda itu mendekati mu sepuas hatinya hari ini?? Ohh tidakk, jennie kim tidak akan membiarkannya"  tegas ku dalam hati.

"Ahh,, aku bosan jika harus berdiam diri dalam rumah" ucap ku disertai senyuman termanis ku dan berharap agar jisoo terpanah akan senyuman ku.

"Tapi lihatlah akiba.." jisoo tidak dapat melanjutkan perkataannya karna suara seseorang dari arah belakang kami yang memotongnya.

"Kim jisoo!!"

Aku dan jisoo yang mendengar teriakan itu, lantas memberhentikan langkah kaki kami dan menoleh kearah belakang, dimana suara itu berasal.

"Haisshh sial mau apa dia, merusak suasana saja" kesal ku dalam hati.

"Ohhh nayeonie,, kamu baru datang" tanya jisoo dengan disertai senyumannya.

Heyyy,, apa-apaan ini baru saja dia tiba dan jisoo telah memberikannya senyuman termanis yang pernah jisoo tunjukkan. Sepertinya gadis didepan ku ini bukan lawan yang bisa aku remehkan, dia sudah satu langkah didepan ku untuk mendekati kim jisoo.

" Ahhh iya kim tadi jalanan sedikit macet jadinya aku telat datang" balas gadis bernama nayeon ini.

Apa-apaan ini,, apa mereka menyueki ku sekarang??.

"Ahhh iya nayeonie, aku hampir lupa memperkenalkan mu padanya". Ucap jisoo seraya menatap ku.

"Ouhh,, aku masih diingat rupanya"sinis ku dalam hati.

"Jennie-ya, perkenalkan dia nayeon dia adalah sahabat ku, dan nayeonie dia adalah jennie kim, junior di sekolah kita" ucap jisoo dengan lembut.

"Aku nayeon, Im nayeon" ucapnya memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya, bermaksdu agar aku menyalaminya.

"Aku sudah tahu nama mu nayeon tanpa harus kau ucapkan dasar bodoh,, dan apa ini?? Apa aku harus menyentuhnya,, aduhh tangan ku akan jadi kotor nantinya" ucap ku dalam hati.

Dengan tersenyum aku pun membalas uluran tangannya "jennie, jennie kim".

"Kim ayoo kita ke kelas sekarang nanti kita terlambat masuknya" paksa nayeon kepada jisoo.

Dasar wanita penggoda!! Apa dia tidak punya malu, sudah jelas-jelas aku yang duluan bersama jisoo terus dia seenaknya ingin membawanya pergi. Huhh aku tidak akan biarkan.

"T-tapi nayeon-ah.." lagi-lagi jisoo tidak dapat melanjutkan perkataannya sebab wanita itu sudah menarik-narik lengan jisoo.

"Kau tahu kan sebentar lagi Oh-ssaem , akan segera masuk,, dan kau pun tau akibatnya jika kita terlambat datang" ucap nayeon.

"A-akuu.." lagi dan lagi jisoo tidak dapat meneruskan ucapannya, tapi kali ini aku yang menyelanya.

"A-aduh kaki ku" lagi-lagi aku berakting kesakitan didepan jisoo.

"Jennie kamu kenapa,, apa kita keruang UKS saja untuk mengobati luka mu" ucap jisoo khawatir dan kini dia kembali merangkul bahu ku.

"Lihat wanita penggoda,, kim jisoo lebih memilih bersama ku dari pada diri mu" puas ku dalan hati.

"Ahh tidak perlu ke UKS jisoo-ssi, cukup antarkan saja aku kekelas jika tidak keberatan" ucap ku dengan berpura-pura menahan sakit kaki ku.

"Ahh tentu saja tidak jennie-ya, " balas jisoo.

"Nayeonie duluan saja kekelas, aku harus mengantarkan jennie terlebih dahulu ke kelasnya" ucap jisoo kepada nayeon.

"T-tapi jisoo.." belum selesai nayeon tapi aku sudah memotongnya.

"Aduhhh kaki ku,, jisoo-ssi bisa tidak kita ke kelas ku sekarang, karna aku tidak bisa jika terlalu lama berdiri" ucap ku cepat saat wanita itu ingin membawa jisoo pergi tapi aku tidak akan membiarkannya.

"Ahh baiklah jennie" angguk jisoo.

"Nayeonie maaf yah aku pergi dulu" setelah mengatakan itu kami pun melangkah pergi meninggalkan nayeon seorang diri dibelakang kami.

Sebelum benar-benar menghilang dari hadapan nayeon, aku menyempatkan diri menoleh kebelakang dan memberikan senyum kemenangan kepada nayeon.

"Ini masih awal wanita penggoda" ucap ku puasa dalam hati.

Tanpa mereka sadari ada 3 pasang mata yang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Huhhh akting seorang jennie kim memang tidak dapat diragukan" ucap seorang diantara mereka

"Hemm jennie kim pantas mendapatkan piala aktris terbaik tahun ini" ucap seorang gadis lagi.

"Huhhh aku laparr joyie, irene-ya," chaeng tiba-tiba saja merengek.

Yahh orang yang sedari tadi menyaksikan aksi jennie kim dari kejauhan adalah irene, joy dan chaeyoung sahabatnya.

"Kau selalu saja lapar chaeng-ah, bagaimana pun situasinya" kesal irene.

"Namanya juga manusia miss bae" balas chaeng menampilkan senyumannya.

"Lebih baik kita ke kelas masih-masing sebulum seonsaengnim datang" ajak irene kepada kedua sahabatnya.

"T-tapi aku lapar nanti kalau aku pingsan di kelas bagaimana" ucap chaeng saat mensejajarkan langkahnya dengan dua sahabatnya yang telah pergi meninggalkannya.

"Haishh,, kau tidak akan pingsan chaeng, kau lupa atau pura-pura lupa kau tadi baru saja menghabiskan roti ku" kesal irene yang sejak tadi jengah akan tingkah sahabatnya itu.

"Itu kan 1 roti mana cukup untuk ku" ucap chaeng dengan lemah.

"Kau.."

"Sudahlah,,tidak akan ada habisnya jika kau meladeninya joohyunie" ucap Joy menengahi pertengkaran antara dua sahabatnya itu.

*
*
*
*
*

Normal Pov
Saat ini terlihat seorang gadis yang tengah terduduk sendiri di kursi kelasnya sembari sesekali melihat kearah pintu kelas, berharap seseorang yang ditunggunya akan muncuk dibalik pintu itu.

"Haishh kemana sih dia, kenapa lama sekali munculnya" kesalnya sebab orang yang ditunggu belum juga datang.

Tidak lama setelah dia menyelesaikan ucapannya, orang yang ditunggu sedari tadi pun muncul dibalik pintu masuk kelas.

"Morning yorobun" teriaknya saat memasuki kelas.

Siswa yang berada dalam kelas pun kompak melihat kearah orang yang berteriak sangat keras saat memasuki ruang kelas itu.

"Hayy jennie kim bagaimana tadi apa kau senang setelah berinteraksi dengannya" ucapnya saat mendudukan dirinya tepat disamping kursi gadis yang tengah menatap malas kearahnya itu.

"Dari mana saja chaengie kenapa kau lama sekali masuknya" kesal jennie.

"Ahhh itu,,tadi aku mengawasi mu bersama irene dan juga joy tadi" ucap chaeng dengan menampilkan deretan giginya yang tersusun rapi.

Mengingat kejadian tadi, rasa kesalnya pun seketika lenyap dan digantikan dengan raut wajah bahagia yang tepampang jelas diwajah gadis kim itu.

"Tidak usah senyum seperti itu, aku tahu kau sangat bahagia tapi jika kau terus saja tersenyum, nanti kau disangka gila oleh siswa lain" malas chaeng saat melihat raut wajah sang sahabat.

"Terserah apa kata mu chaengie, yang penting sekarang aku lagi bahagia" dengan masih tersenyum lebar gadis kim itu membalas ucapan gadis park disebelahnya itu.

Dengan gelengan kepala kecil chaeng menanggapi sahabatnya itu "dasar gadis gila" fikirnya.

"Chaengie tahu tidak tadi.."

"Tidak" cuek chaeng.

Plakk,,
"Yakk aku belum selesai ishh" ucap jennie setelah memukul bahu sang sahabat dengan pelan.

"Diamlah sebentar lagi jeon ssaem akan datang" malas chaeng, jujur saja moodnya saat ini sedang jelek karna dia sedang merasa lapar.

"Kau ini kenapa, eohh" bingung jennie saat melihat sahabatnya itu

"Diamlah Kim aku sedang merasa lapar, dan mood ku sedang tidak baik jadi jangan ganggu aku" ucap chaeng saat dia memasang headset dikedua telinganya.

Pfttt,,
"Hahhhhahhahahah" sekuat tenaga gadis kim itu menahan tawanya, namun akhirnya dia keluarkan juga karna tidak tahan akan alasan menggelikan dari sahabatnya itu.

"Yahh, yahh, yahh, tertawa lah sepuas mu nona kim" saat ingin beranjak meninggalkan jennie yang masih saja menertawainya itu, tangannya tiba-tiba saja dicekal, siapa lagi jika bukan jennie yang saat ini masih tengah menertawainya meski tidak sekeras tadi.

Paham akan mood sahabatnya yang benar-benar buruk saat ini, jennie pun meminta maaf "baiklah, baiklah, changie maafkan aku, okee" dia menarik lagi sang sahabat agar duduk lagi ditempatnya semula.

"Bagaimana jika aku traktir kamu makan dikantin sekolah saat jam istirahat sebagai permintaan maaf ku" bujuk gadis kim itu.

"Serius" cuek chaeng.

"Iyaaa aku serius chipmuk" memainkan pipi chaeng yang berisi itu.

Mendengar akan ditraktir makan oleh sahabatnya, mood gadis park itu kembali lagi.

"Yeeyyy!! Jennie kim memang yang terbaik" senyum kepada sang sahabat.

"Iyalahh jennie kim memang yang terbaik, semua orang pun tau" sombong gadis kim itu.

"Cihhh dasar kucing" elusnya pada rambut gadis kim itu.

"Disogok dengan makanan baru luluh, dasar park chaeyoung" ucap jennie.

"Eyyy,, siapa yang bisa menolak makanan nona kim, apa lagi jika itu gratis" balas chaeng.

Baru saja akan membalas perkataan gadis park itu, tiba-tiba saja pintu kelas Mereka dibuka oleh seseorang yang kedatangannya tidak diharapkan oleh sebagian besar siswa yang ada dalam ruangan itu.

"Morning, baiklah kita mulai saja pelajaran kita pada pagi ini" ucap seonsaengnim kepada siswanya.

"Ne seonsaengnim" ucap seluruh siswa dengan kompak.

*
*
*
*
*

Kringg,,kringgg..
Terdengar bunyi suara bell, yang tandanya saat ini adalah jam istirahat untuk para siswa.

"Nah untuk hari ini cukup sampai disini saja" ucap seonsaengnim sebelum menghilang dibalik pintu.

"Nahh kajja, jennie-ya aku sudah sangat lapar" ucap chaeng seraya menarik-narik lengan jennie.

"Iya sebentar chaengie, sabar sedikit bisakan" kesal jennie karna sedari tadi chaeng menarik-narik lengannya yang ingin merapikan alat tulis sekolahnya.

"Tidak bisa kim aku sudah sangat lapar" paksanya lagi.

"Huffftt,, ara,,kau menang nona park, kajja kita pergi mengisi perut mu itu" akhirnya gadis kim itu pun pasrah akan sahabatnya.

"Yeeyy!! Kajja,,jennie-ya" semangat chaeng.

"Tunggu Sebentar chaengie" ucap jennie memberhentikan langkah mereka.

"Waeyo jennie kim~~" rengek chaeng

"Ckk,, bersabarlah kantin juga tidak akan pergi meninggalkan sekolah" malas jennie.

"Ayo cepat jennie aku sudah tidak sabar" ucap chaeng sudah tidak sabar

"Jika kau terus-terusan merengek seperti itu, kita akan lama perginya" kesal jennie.

"Ckk yah sudah cepatlah" malas chaeng duduk kembali ditempatnya semula.

"Lagian aku hanya ingin mengubungi irene dan joy, jangan memperlihatkan raut wajah kesal mu itu chaengie" ucap jennie seraya menghubungi dua sahabat lainnya.

"Yeoboseyo joohyunie"

"Ne wae jennie-ya"

"Aku dan chaeng ingin ke kantin, apa kalian tidak ingin ikut"

"Ne kami ikut, tapi duluan saja yah nanti kami menyusul"

"Arasso, sampai jumpa"

"Ne sampai jumpa"

"Nah sudah selesai, hanya sebentar kan chaengie" ucap jennie saat dirinya selesai mengabari kedua sahabat lainnya.

"Kajja, aku sudah benar-benar lapar" ucap chaeng menarik jennie menuju kantin.

"Jalannya bisa pelan-pelan saja kan chaengie" kesal jennie sebab sedari tadi sahabatnya itu berjalan dengan sangat cepat, seperti orang yang sedang dikejar hantu.

"Tidak bisa jennie-ya, jika berjalan lambat, bisa-bisa kita kehabisan tempat" balas chaeng.

Mendengar itu, jennie hanya memutar bola matanya dengan malas.

Setelah beberapa menit kemudian mereka telah sampai dikantin sekolah.

"Kita akan duduk disebelah mana" tanya jennie setelah mereka tiba dikantin.

"Ahhh kita disitu saja jennie-ya" tunjuk chaeng pada meja kosong yang ada dipojok kantin.

"Hmmm kajja" ajak jennie.

"Kamu mau makan apa J, biar aku yang pesankan" tawar chaeyoung.

"Samakan saja dengan mu chaengie" ucap jennie

"Lalu irene dan sooyoung ingin makan apa" tanya chaeyoung.

"Entah, mereka tidak mengatakan pada ku" acuh jennie.

"Ahh kalau begitu biar mereka saja yang pesan sendiri jika sudah tiba" ucap chaeng, setelah itu dia pergi dari hadapan jennie untuk memesan makanan.

Setelah beberapa saat chaeng datang dengan nampan yang ada ditangannya "Nahh ini makanannya sudah datang jennie-ya" ucap chaeng saat meletakkan pesanan mererak diatas meja.

"Nee gomawo chaengie" ucap jennie.

Karna sudah merasa sangat lapar, chaeng tidak perlu repot-repot menjawab ucap sahabatnya itu.

"Ngomong-ngomong irene dan joy kenapa belum datang yah" tanya jennie disela acara makannya.

"Entah, coba kau hubungi mereka" cuek chaeyoung.

Saat ingin menghubungi kedua sahabatnya, tidak sengaja jennie melihat kedua sahabatnya yang masuk kedalam kantin.

"Ahh, itu mereka" tunjuk jennie pada kedua sahabatnya yang baru datang itu

"Irene-ya disini" teriak jennie seraya melambaikam tangannya.

Sementara irene yang Merasa ada yang memanggilnya, dia pun mencari dimana sumber suara itu.

"Ahhh itu mereka, ayo joy kita hampiri saja" ajak irene.

Saat akan menghampiri kedua sahabatnya, tanpa sengaja irene menabrak tubuh seorang pria yang lewat dihadapannya.

"Ahhh mianheyo aku tidak sengaja" ucap irene kepada seseorang yang tidak sengaja dia tabrak tadi.

"Yakkk!! Apa kau tidak punya mata eohh" teriak seseorang yang tadi irene tabrak

"Yakk!! Aku kan sudah bilang, aku tidak sengaja dan lagi pula aku juga sudah minta maaf kepad mu" karna kesal irene pun balas berteriak kepada orang yang dia tabrak tadi.

Sementara jennie yang melihat sahabatnya sedang mengalami masalah, dia pun tidak tinggal diam jadi menghampira sahabatnya itu.

"Ada apa irena-ya" tanya jennie saat dia sudah berada disamping sahabatnya itu.

"Ohh jadi dia teman mu, tolong katakan pada teman mu ini kalau jalan itu pakai mata" dengan masih berteriak, orang yang tidak sengaja irene tabrak itu berbicara pada jennie.

"Heyy kau..." Irene tidak dapat meneruskan ucapannya sebab telah dipotong oleh jennie.

"Ahhh, baiklah sunbaenim, sekali lagi aku minta maaf atas kesalahan yang tidak disengaja oleh sahabat ku" sopan jennie.

"Yakkk jennie-ya kenapa kau yang meminta maaf" tanya irene.

"Tidak masalah irene-ya"

"Kalau begitu kami permisi sunbaenim" ucap jennie, belum juga melangkahkan kakinya suara dari seseorang yang irene tabrak tadi menghentikan langkahnya.

"Siapa bilang kalian boleh pergi begitu saja" ucap orang yang irene tabrak tadi.

Mendengar ucapan dari sang senior jennie pun lantas bertanya "lalu sunbae ingin apa dari kami, agar kami bisa pergi".

"Kau, aku ingin kau ikut dengan ku" ucap orang itu seraya menarik tangan jennie keluar dari kantin.

"Yakkk!! Apa-apaan kau seenaknya menarik jennie seperti itu, Lepaskan!!" Kesal irene karna sahabatnya ditarik paksa oleh orang itu.

"Diam" tegas orang itu pada irene.

Sedangkan jennie yang sejak tadi ditarik-tarik tidak tinggal diam, dia berusaha melepas tangan orang itu yang mencengkram tangannya dengan sangat erat.

"S-sunbae tolong lepaskan, kau ingin bawa aku kemana" berontak jennie.

"Kau juga diam" sentak orang itu.

"Yakk aku bilang lepaskan dia!!!" Teriak irene lagi pada orang itu.

Karna merasa tidak ada gunanya jika hanya berteriak irene beserta joy dan chaeyoung yang sejak tadi menyaksikan mereka pun menarik sebelah tangan sang senior yang tidak mencengkram tangan jennie.

Akibat ulah mereka terjadi lah aksi tarik-menarik antara irene dan dua sahabatnya dengan sang senior.

"Lepaskan tangan mu darinya seulgi-ssi"

Mendengar ada seseorang yang berbicara dan menyebut namanya, orang yang sedari tadi mencengram tangan jennie itu pun melirik orang tersebut.

"Apa, kenapa kau ikut campur ini bukan urusan mu, lebih baik kau pergi atau kau tahu akibatnya" kesal seulgi kepada orang yang menyebut namanya. Yah orang yang sejak tadi mencengkram tangan jennie adalah seulgi, senior jennie disekolah.

Mendengar perkataan seulgi, orang itu bukannya takut. Dengan tersenyum orang itu pun berdiri disamping jennie dan memegang tangannya yang bebas dari cengkraman seulgi.

"Ini memang bukan urusan ku, tapi kau menyakitinya seulgi-ssi, dan aku tidak akan membiarkan mu melukai junior di sekolah kita" ucapnya seraya menarik jennie dengan satu kali tarikan yang menyebabkan cengkraman seulgi terlepas.

"Kau tidak apa-apa kan?" tanya orang itu kepada jennie.

"Ahh tidak apa-apa sunbae " sopan jennie.

"Omo!! Tangan mu merah jennie-ya" panik joy.

"Ayo kita obati tangan mu di UKS" ajak senior itu kepada jennie.

"Ahh tidak perlu sunbae, "sopan jennie

Mendengar penolakan dari juniornya, orang itu pun tersenyum dan mendekatkan wajahnya tepat disamping telinga jennie "lebih baik kau terima bantuan ku atau tidak kau tidak akan lolos dari seulgi hari ini".

Mendapat bisikin dari senior yang menawarinya bantuan, tanpa perlu berfikir dua kali, jennie pun menerima bantuannya.

"Ahhh baiklah sunbae jika tidak merepotkan" ucap jennie takut akan bisikan sang senior.

Dengan tersenyum senior itu pun merangkul bahu jennie seraya melangkahkan kaki menuju ruang UKS meninggalkan seulgi yang sedang  marah.

"Yakk!!! Mau kau bawa kemana dia" teriak seulgi, namun tidak dihiraukan oleh orang itu.

"Sial!! Kau akan tahu akibatnya karna kau berani membawa mainan ku limario-ssi" ucap seulgi dengan marah seraya meninggalkan area kantin.

Yaa orang yang tadi menolong jennie dan sahabatnya adalah limario senior mereka juga di sekolah.

***



Cast tambahan lagi

Kang seulgi

Limario manoban

Im nayeon


Okeee cutt!!






~17-juli-21~

Continue Reading

You'll Also Like

167K 10.5K 47
▪ riivatu häbematu, kõlvatu; solvatu, puudutatu ▪
99.9K 6.1K 32
Mis saab siis, kui Annie, seitsmeteistkümneaastane neiu, sõidab elus esimest korda oma isale külla, et temaga viimaks kohtuda; saab teada, et ta pool...
40.6K 3.1K 35
Nora Chiara Mauzy on 18 aastane tüdruk, kes elab koos oma ema, isa ja kahe vennaga. Tema elu on kõike muud kui lihtne, kuid raskusi seljatades tuleb...
102 16 7
Loos olevad inimesed eksisteerivad päriselt. Loo autorid on Emmad Lugu pole muidugi 100% tõsi aga osa muidugi on. rospar on pede (sina ka)