Let Me Be Your Healer, Mr. Na...

By vioneee12

140K 18.1K 1.2K

"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI) More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Special Part (1)
Special Part (2)
Special Part (3)
Another Special Part (1)
Another Special Part (2)
Another Special Part (3)
Another Special Part (4)
Another Special Part (5)
NEW STORY : JUNG JAEHYUN
RECOVERY | Lee Haechan

19

3.1K 450 9
By vioneee12

Dua bulan kemudian.

Yuna tampak sibuk memilih baju-bajunya yang tersusun rapi dalam lemari walk in closet kamarnya itu.

"Untuk acara semi formal, baju apa yang harus kupakai?"

Setelah berpikir beberapa saat, pilihannya akhirnya jatuh pada sebuah blouse putih, celana highwaist hitam, dan blazer cokelat muda.

"Kurasa ini akan cocok," gumamnya sambil terssnyum puas melihat outfit yang akan ia kenakan malam ini, untuk acara pesta pertemuan para penulis, diperusahaan penerbitan tempat ia bekerja.

Yuna memeriksa ponselnya, sudah sebulan sejak novel karya terbarunya diterbitkan, minat para pembaca setianya tidak memudar, melihat tingginya permintaan pemesanan, membuat Yuna terharu, penggemarnya tidak melupakannya.

"Eh? Stoknya sudah hampir habis lagi?!"

Yuna tersenyum lagi, ia hampir menangis saking bahagianya.

"Aku harus cepat-cepat pergi kesana!"

Yuna langsung berlari kecil menuju kamar mandi, sebelumnya ia sempat melirik jam, melihat jarumnya yang sudah menunjukan pukul tujuh malam, membuat Yuna mulai panik.

"Tidak, acaranya satu jam lagi. Aku tidak boleh terlambat,"

...

Yuna tersenyum melihat penampilannya sendiri dipantulan cermin.

Ia merasa puas dengan pakaian pilihannya, sekarang tinggal tatanan rambut.

"Aku apakan, ya?"

Yuna hampir saja menggelung rambutnya itu, namun tidak jadi.

"Yuta akan marah kalau aku keluar dengan gaya rambut seperti itu."

Berbicara masalah Yuta, Yuna terdiam sebentar, ia agak sedih, karena sudah dua minggu terakhir ini ia sangat jarang bertemu suaminya itu.

Dikarenakan keduanya yang sibuk dengan urusan masing-masing.

Perusahaan keluarga Nakamoto sedang merencanakan proyek besar yang akan diresmikan bersama dengan salah satu perusahaan besar asal Prancis.

Lelaki itu selalu pulang larut malam, dan akan kembali pergi kekantor pagi-pagi sekali, seringkali tidak sempat sarapan dirumah.

Yuna sendiri, ia juga sibuk mengurus penerbitan bukunya, dan bahkan diakhir pekan pun, terkadang Yuna harus berada dikantor penerbitan untuk mengurus beberapa hal, dan memakan waktu seharian penuh.

Dan begitulah, keduanya sudah jarang bertemu, bahkan saling sapa pun, hampir tidak sempat dilakukan lagi.

Yuta yang semakin jarang berinteraksi dengannya, mungkin karena lelaki itu kelelahan, dan dengan kesibukan yang seperti itu, pasti sangat menyulitkannya.

Terlebih Yuta bukanlah orang yang suka basa-basi.

Dan Yuna, merindukan Yuta.

Yuna membuka ponselnya, untuk mengirim pesan, memberitahu Yuta kalau ia akan pergi dan mungkin akan pulang terlambat malam ini.

...

Yuna tiba digedung perusahaan penerbitannya itu, ia tersenyum senang dan menyapa satu-persatu para staf dan beberapa rekan sesama penulis disana.

"Choi Yuna!" Seru seseorang, dan Yuna begitu mengenali suara itu.

"Oh, Park Eunbi?!"

Gadis bernama Eunbi itu tersenyum lebar saat berhasil mengenali sahabat lamanya itu.

"Ya ampun, sudah lama sekali, ya?!"

"Eunbi-ya~" Yuna berlari menyusul Eunbi dan memeluk gadis itu erat kemudian melepaskannya, "Bagaimana kabarmu? Dan kapan kau pindah kesini?!" tanya Yuna heboh, karena memang baru hari ini ia bertemu teman semasa kuliahnya itu.

Eunbi mendapatkan pekerjaan impiannya sebagai editor diperusahaan Jepang, jadi tidak lama semenjak keduanya lulus kuliah, Eunbi langsung pindah ke Jepang, dan berdomisili di Tokyo untuk beberapa tahun.

"Aku baru tiba disini kemarin, dan aku dipindah kesini, karena direktur perusahaan ini akan diganti, jadi beberapa staf ikut diganti juga, dan aku salah satunya," Eunbi tertawa, "Pada akhirnya aku bisa kembali ke negaraku sendiri," 

"Benarkah? Siapa yang akan jadi direktur barunya?"

"Aku dengar dia itu keponakan dari direktur lama, tapi aku lupa namanya, yang aku tahu dia orang Jepang, laki-laki."

"Oh, ya? Wah, aku jadi penasaran."

Eunbi mengangguk, "Hei, bagaimana kabarmu? Sayang sekali aku tidak bisa datang ke pernikahanmu saat itu. Padahal aku ingin sekali melihatmu bisa menikahi lelaki impianmu sejak..." Eunbi tersenyum meledek.

"Diam, Eunbi!"

Eunbi tertawa lagi, "Ah, aku sudah membeli novel terbarumu, aku sudah membacanya setengah, sesuai tebakan, karya sahabatku ini memang tidak pernah gagal."

Yuna hanya tersenyum malu-malu mendengarnya.

"Tokoh utama laki-laki itu... pasti suamimu sendiri, kan?"

"T-tidak kok,"

"Untuk apa berbohong padaku?"

Yuna tersenyum kikuk, "Aku hanya terinspirasi,"

"Tetap saja."

...

Saat pertengahan acara, pihak perusahaan terdengar mulai akan memperkenalkan direktur baru mereka.

"Nah ini dia yang kita tunggu," Eunbi menggoyang-goyangkan lengan Yuna.

"E-eh? Iya,"

"Kau kenapa?" tanya Eunbi merasa ada yang aneh dengan Yuna, sahabatnya itu tampak tidak fokus.

Yuna melirik Eunbi sekilas, kemudian menggeleng.

"Tidak, ini ada nomor tidak dikenal yang menelponku, tapi aku tidak sempat mengangkatnya."

"Oh, benarkah? Paling spam iseng, blok saja." ucap Eunbi. Kemudian diangguki oleh Yuna.

"Kami akan memperkenalkan direktur baru perusahaan,...."

Semua orang terfokus pada sang pembawa acara yang sedang membacakan biodata orang yang disebut akan menjadi direktur baru perusahaan penerbit tersebut.

Dan ketika nama orang itu disebut, Yuna terkejut mendengarnya, ia menoleh kearah Eunbi, dan anehnya, raut wajah sahabatnya itu dengan jelas berubah drastis, seperti menegang, dengan dahi berkerut dalam.

"Eunbi?"

Dan saat suara riuh tepuk tangan mulai memenuhi ruangan, Yuna melihat kearah seseorang yang sekarang menjadi satu-satunya pusat perhatian itu.

Yuna sungguh terkejut melihatnya.

"Kak Kenta?"

"Ya, selamat malam semuanya, saya Kenta Takada, direktur baru yang akan memimpin perusahaan ini, mohon bantuan dan kerjasamanya,"

Yang membuat Yuna semakin bingung adalah reaksi Eunbi sekarang, gadis itu terlihat jauh lebih syok daripada Yuna.

"Park Eunbi? Kau kenapa?" tanya Yuna sambil menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"Ke-kenapa dia disini?! Kenapa harus dia?!"

"Eh?" Yuna semakin kebingungan, "Kau mengenal Kenta?"

Eunbi menghela nafas berat, ia menatap Yuna.

"Dia mantan kekasihku,"

"A-apa?!"

....

Yuna berdiri tidak jauh dari gedung perusahaan itu, ia sungguh merasa lelah sekarang.

Dan selain lelah, ia juga teringat hal mengejutkan yang ia baru ketahui dari Eunbi, kalau ternyata seniornya itu, Kenta. Adalah mantan kekasihnya.

Semakin terkejut lagi setelah mengetahui kenapa alasan Eunbi mengakhiri hubungannya dengan lelaki itu.

Karena Kenta selingkuh darinya, dengan seorang model. Tidak hanya sekali, bahkan lelaki itu pernah selingkuh juga dengan seorang staf perusahaan tempat Eunbi bekerja di Jepang.

Tentu saja Yuna tidak menyangka, kalau Kenta yang ia kenal baik, bisa seperti itu.

Yuna melirik jam tangannya, sudah hampir pukul dua belas malam, ia yakin Yuta sudah pulang sekarang, dan mungkin lelaki itu sudah tidur.

Sebenarnya ia sudah sempat memberanikan diri untuk mengirim pesan pada Yuta, meminta jika lelaki itu tidak keberatan untuk menjemputnya, karena Yuna yakin akan sulit menemukan taksi jika sudah lewat pukul sepuluh malam. Dan hal itu memang terjadi.

Yuna terus memeriksa aplikasi pemesanan taksi diponselnya, namun tidak ada tanda-tanda taksi yang sedang kosong, hal itu membuat Yuna mulai cemas. Sedangkan Yuta tidak membalas pesannya.

"Ini sudah hampir tengah malam, bagaimana ini?"

Ia terlalu tidak berani untuk menghubungi Yuta, mengingat bagaimana kondisi lelaki itu.

"Aku tidak boleh mengganggunya,"

Kembali Yuna dengan rasa cemasnya, ia tidak pernah pulang selarut ini. Dan sampai sekarang, ia masih tidak menemukan jalan keluar bagaimana caranya ia pulang kerumah.

Ditengah rasa cemas hampir putus asa, Yuna terpekik saat seseorang menepuk pundaknya.

Yuna menoleh dengan wajah syok, kemudian saat mengetahui siapa pelakunya, ia bisa sedikit bernafas lega.

Kenta.

"Yuna, tidak pulang? Ini sudah hampir tengah malam,"

"O-oh, aku sedang menunggu taksi," jawab Yuna pelan, entah kenapa ia merasa takut dan harus menjaga jarak dengan Kenta sejak mendengar ucapan dari Eunbi.

Terlebih, Yuta juga tidak terlalu menyukai lelaki itu.

"Taksi? Yang benar saja, tidak ada taksi lagi jam seperti sekarang."

Yuna terdiam, otaknya berpikir, "B-bus. Bus. Mungkin ada masih ada bus."

"Percuma saja, juga akan sulit menemukan bus. Dan lagi berbahaya wanita cantik sepertimu berada dihalte sendirian,"

Tidak, Yuna ingin menangis saja rasanya.

"Aku akan mengantarmu pulang," ucap Kenta tiba-tiba yang membuat Yuna refleks menggeleng menolak.

"Kenapa? Kalau tidak denganku, bagaimana caranya kau bisa pulang?"

Yuna kembali terdiam, dilanda kebingungan.

Dan ia semakin terkejut saat Kenta tiba-tiba menggenggam tangannya.

"Lihat, tanganmu sudah sedingin ini. Tidak usah khawatir, aku akan mengantarkanmu pulang, Yuna." ucap Kenta sambil mengelus lembut tangan Yuna.

"A-ah, i-itu..."

"Lepaskan tanganmu."

Deg!

Yuna langsung menoleh kearah suara yang begitu dikenalnya itu.

Ajaib sekali, Yuta datang.

Lelaki itu keluar dari mobil hitam yang berhenti tidak jauh dari Yuna dan Kenta berada.

Bahkan masih lengkap dengan pakaian kantornya.

Sekarang, Yuta sedang berjalan kearah mereka dengan sorot mata tajamnya.

"Y-Yuta?"

Kenta yang melihat kedatangan Yuta, dengan terpaksa melepaskan tangannya. Ia mencoba tersenyum sambil berbasa-basi menyapa teman sekolahnya itu.

"Aku hanya tidak tega melihatnya sendirian disini, bahaya, kan? Kau kemana saja, bung?"

Yuta tidak menggubris ucapan Kenta, ia menatap Yuna.

"Kita pulang sekarang." ucapnya dingin tak terbantah.

To Be Continued.

Jangan lupa vote + comment sebanyaknya ya? Biar author semangat terus updatenya, xixi.

Thankyou

and

See You

-vioneee12





































Continue Reading

You'll Also Like

118K 15.9K 21
"Gue suka sama lo." Juni, 2018
175K 16.3K 46
❝kita adalah dua hal yang saling terjerembab dalam satu bagian tentang suatu kesamaan, yaitu perasaan❞ Start : 1 April 2020 Finish : 19 June 2020
115K 19.4K 30
[15+] "Kamu tau, aku nggak kaya, rumah masih ngontrak, dan pekerjaan aku juga belum tetap. Tapi aku mau menikahi kamu. Bagaimana?" -Taeyong Adriansyah
17.8K 1.7K 24
"Memang, terkadang apa yang membuat sakit, itulah obatnya" - Njh "Jangan membenci terlalu lama, nanti jatuh sayang" - Dks