Zone

By ShookyBae3

8.1K 737 197

Pokoknya cuma tentang KookV yang sekali atau dua gigit 😁 #kookv# More

-buat aku tersenyum-
#Falling in love : 1#
#Falling in love : 2#
#she#
-I Like you so much, you'll know it-
-Maybe?-
Genseika
Yours
suntik itu sakit!

Mine

345 53 1
By ShookyBae3

"Ta, Koo janji. Kalo kita besar nanti Koo yang akan lindungi Tata, tunggu Koo besar ya Ta!"

"Ta tunggu Koo besar, janji sama Ta, ya Koo! jangan tinggalkan Tata, Tata sayang Koo sangat."

Lalu si bocah kelinci mengangguk dan memeluk bocah lelaki yang sedikit lebih besar darinya.

________

"Ta, kayaknya aku pengen punya pacar deh." Ucap pria bergigi kelinci sambil menatap punggung seorang pemuda yang sedang mencatat di meja belajarnya.

Taehyung, pemuda manis yang di ajak bicara memutar tubuhnya supaya bisa melihat si pria kelinci yang kini bergulung di bawah selimutnya.

"Kenapa tiba-tiba Kook?"

"Jengkel aku Ta, Tiap hari di pamerin Mulu sama Yugi." Ucapnya sambil menggerutu.

Taehyung menghela nafas. "Jadi kamu pengen pacaran karena iri ke Yugi?"

Jungkook tertawa kecil. Bangun dari tidurnya untuk menghampiri si pemilik kamar. "Bukan cuma itu Ta, aku ini cakep. Sayang kalo gak di manfaatin kecakepan aku ini iya kan?" Jungkook mencuri satu kecupan pada pipi Taehyung.

"Dasar jauh-jauh sana kamu Koo. Narsis!!" Ucap Taehyung sembari mengusap wajahnya membuat Jungkook makin gencar menciumi wajah itu.

______

"Ta, aku jadian sama Yumi hehe." Ucap Jungkook ketika menghampiri Taehyung di perpustakaan.

Taehyung menatap Jungkook sebentar sebelum kembali ke tugasnya. "Oh ya? Selamat." Ucapnya.

"Kok kaya gitu sih? Kamu gak seneng aku udah ada pacar?" Tanya Jungkook yang kini duduk di depan Taehyung.

"Ya aku musti gimana?"

"Ya gak tau. Tapi respon kamu datar banget, kaya gak suka aku pacaran. Tenang aja Ya, walau aku udah ada pacar kamu tetep yang nomor satu kok!" Jungkook menggerutu. Yang di balas elusan kepala oleh Taehyung.

_______

Taehyung masih berusaha mengubungi Jungkook. Hari ini dirinya begitu sial. Ban sepeda motornya tiba-tiba bocor sehingga Taehyung musti membawanya ke bengkel untuk di perbaiki. Sedangkan temannya Jimin sudah pulang lebih awal dari tempat les karena dirinya sakit perut. Ingin menghubungi orang rumah, kedua orangtuanya sedang di rumah neneknya di Daegu. Harapan satu-satunya tinggal Jungkook. Namun pemuda kelinci itu tidak bisa di hubungi sedari tadi. Sedangkan hujan sudah mulai turun. Taehyung sangat benci hujan.

Berinisiatif mengecek sosial media pemuda itu. Dan dirinya tiba-tiba di terpa kecewa. Hahaha, apanya yang nomor satu? Nyatanya Jungkook sempat update di sosmednya tapi tidak menjawab panggilannya.




Dengan melawan rasa takutnya Taehyung segera menerobos hujan. Perduli setan jika dirinya sakit. Dirinya lebih tidak suka di tempat ini dan menunggu hujan reda.

Tapi sepertinya Dewi Fortuna masih sayang padanya. Ketika baru beberapa langkah sebuah mobil sedan  menepi di sampingnya tanpa basa-basi di pengemudi membuka pintu mobilnya dan menyuruh Taehyung masuk. Dan tentu saja Taehyung mau.

"Terimakasih Hyung, maaf mobil mu jadi basah." Ucap Taehyung.

Pemuda yang di panggil Hyung itu terkekeh sembari mengulurkan handuk kecil ke arah Taehyung. "Tak masalah, dari pada kau sakit hujan-hujanan."

Taehyung tersenyum.

______

Jungkook baru tiba di teras rumahnya ketika sebuah mobil berhenti tepat didepan pagar tetangganya, matanya masih mengawasi mobil itu, hingga Jungkook melihat Taehyung yang keluar dari dalam mobil.

Pemuda yang menjadi sahabatnya sedari kecil itu terlihat melambai pada si pengendara mobil, wajahnya tersenyum manis, samar-samar terdengar ucapan Taehyung. 'bye hyung, makasih ya. Hehe'

Jungkook masih memperhatikan, bahkan ketika Taehyung melambai ceria dan berbalik menuju rumahnya, tatapan mereka bertemu, Jungkook melempar senyuman dan melambai pada pemuda itu. Tapi sedetik kemudian senyum lebarnya luntur begitu saja.

Taehyung mengacuhkannya. Pemuda itu masuk kedalam rumah tanpa membalas senyuman darinya.

Jungkook bingung, juga merasa kesal. Taehyung tidak pernah mengacuhkannya, dia tidak suka di acuhkan, apalagi oleh Taehyung. Jadi tanpa pikir panjang, Jungkook kunci lagi pintu rumahnya, berlari menuju rumah keluarga Kim.

_____

"Ta!"

Taehyung menoleh saat suara Jungkook terdengar, tak lama pintu terbuka, menghela nafas keras tanpa menutupi sedikitpun dari Jungkook.

Memilih Meletakkan tas sedikit basahnya ke atas meja belajar dari pada menanggapi Jungkook yang kini sudah meloncat naik ke atas ranjangnya. "TA!!"

Taehyung tetap abai meski kini suara Jungkook naik beberapa oktaf. Dirinya lebih baik segera mandi. Air hujan tidak baik untuk kesehatannya. Mengambil handuk juga gantinya di lemari, masih dengan mengacuhkan Jungkook yang menatap tajam dirinya, perlu di ketahui rasa kesalnya lebih besar dari rasa takutnya.

Jungkook geram, Taehyung sedari tadi mengabaikannya, rasa kesal yang sudah ada sedari Taehyung tersenyum pada pengantarnya kini bertambah berkali lipat besarnya. Jungkook tidak suka!

Maka hal yang dilakukannya adalah menarik tangan Taehyung, membuat pemuda itu berbalik ke arahnya. Tatapannya masih setajam tadi, bahkan lebih.

"Jung, lepas."

Jungkook kembali tercengang, apa tadi, Jung? Jungkook bersumpah, Taehyung tidak pernah memanggilnya demikian. Selalunya Taehyung memanggil namanya dengan sebutan Kook, atau Koo.

"Ta, kamu kenapa sih?!"

"Jung, lepas. gue harus mandi. Gue ke ujanan!"

Lagi? Dan kini lo-gue?!

"Ta? Seriously?!"

"Apa sih? Please gue gak mau sakit ya! Biarin gue mandi." Taehyung menyentak tangannya hingga genggaman Jungkook terlepas.

Tak perduli dengan ekspresi terkejut dari sahabatnya, Taehyung lantas masuk ke kamar mandi.

Tak lama kemudian dirinya keluar, dilihatnya Jungkook yang masih di dalam kamarnya, duduk dengan menundukkan wajahnya.

"Kok masih di sini?" Ujarnya sambil mengeringkan rambut. Dahinya mengernyit menatap pemuda yang kini mendongakkan wajahnya.

Tatapan Jungkook menyiratkan rasa tidak suka, tapi Taehyung memilih untuk tidak memperdulikannya.

"Ta! Kamu tuh kenapa sih?! Kamu nyuekin aku, kamu manggil aku Jung, kamu juga pake lo-gue ke aku?! Seriously?! Kita udah sepakat ya buat gak ubah kebiasaan kita?"

"Lo kalo cuma mau marah-marah, mending sekarang Lo balik, gue lagi gak mood berantem. Gue pusing!"

"Ta!" Jungkook kembali meninggikan suaranya. Merasa geram sekali karena Taehyung tidak menanggapinya dengan benar.

"Apa sih Kook?! Gue pusing please, cuma perkara sepele Lo sampe begini?!"

"Sepele kamu bilang? Ini sama sekali gak sepele buat kita Ya, nyadar gak sih kalo akhir-akhir ini kamu tuh berubah?!"

Taehyung menatap tajam Jungkook yang sama menatap tajam dirinya. Ini kali pertama mereka bertengkar hebat selama masa pertemanan mereka.

"Please tolong ngaca, disini yang berubah itu Lo! Gue cuma ngimbangin Lo doang kok! Terus salah gue di mana gue tanya?!"

Taehyung kembali pijat pelipisnya yang berdenyut ngilu. Rasa pusing yang tadinya dirasa samar kini kian menjadi-jadi.

"Sekarang gue mohon, Lo pulang. Gue mau istirahat."

"Aku belum selesai ya ta_"

"Gue bilang pulang ya PULANG!" Jerit Taehyung. Tangan pemuda itu mendorong tubuh Jungkook untuk keluar dari kamarnya.

Jungkook sendiri tidak melawan masih terkejut dengan teriakan Taehyung tadi. Taehyung tidak pernah berteriak di depannya.

____

Jungkook bangun pagi sekali, atau lebih tepatnya pemuda itu tidak bisa tidur nyenyak semalam. Akibat melihat chat dari Taehyung semalam. Dirinya sudah berusaha untuk meminta maaf melalui chat, namun tidak ada balasan dari pemuda itu.

Jungkook awalnya heran ketika melihat notif chatnya, kapan dia mematikan notifikasi? Seingatnya, dua tidak pernah mematikan notifikasi pada ponselnya, terlebih milik Taehyung memiliki notifikasi khusus.


Pantas Taehyung marah sekali, saat itu dirinya tengah menemani Yumi jalan-jalan. Dirinya tenang-tenang saja karena tidak ada bunyi notifikasi. 

Yang Jungkook tau semalam dirinya harus meminta maaf pada Taehyung, maka dari itu dirinya mengirimi chat pada Taehyung, namun tidak ada balasan dari pemuda itu.

Kini, dirinya mencoba untuk mengajak Taehyung berangkat bersama, berharap Taehyung sudah memaafkannya. Namun, balasan yang di kirim Taehyung tidak membuatnya puas.

_____

Sebenarnya Taehyung merasa bersalah pada Jungkook, dirinya mengabaikan Jungkook, merubah gaya bicara mereka, dan bersikap dingin pada pemuda itu.

Tapi bagaimana lagi, Taehyung merasa kecewa padanya. Taehyung ingin melupakan rasa kecewanya terlebih dahulu supaya bisa berbicara dengan tenang bersama Jungkook.

______

Sudah beberapa hari ini Taehyung mengabaikan ajakan berangkat dan pulang bersama dari Jungkook, membuat pemuda yang kini berpenampilan berantakan itu frustasi. Rasa tidak nyaman yang menyelimuti perasaannya kian menjadi. Apa lagi ketika melihat mobil yang terparkir di depan rumah Taehyung. Ini membuatnya panas. Melihat Taehyung yang tersenyum bahkan tertawa ketika pucuk kepalanya di usap oleh pemuda lainnya. Jungkook tidak terima.

Dengan perasaan dongkol Jungkook berangkat sekolah, dirinya mengikuti mobil yang membawa Taehyung di dalamnya.

Mengabaikan getaran pada saku celananya. Mungkin telfon dari Yumi, Jungkook tidak perduli, yang menjadi fokusnya adalah Taehyung.

Mobil itu berhenti di parkiran sekolah, pintu kemudi terbuka. Menampilkan seorang pemuda yang tersenyum sambil berlari mengitari depan mobilnya, hal selanjutnya yang di lakukan pemuda itu adalah membukakan pintu penumpang, disana Taehyung keluar dengan senyum kotaknya yang manis. Senyum mahal Taehyung, yang biasanya hanya di perlihatkan ke Jungkook atau orang terdekatnya.

Jungkook turun dari motornya ketika melihat Taehyung hendak meninggalkan parkiran bersama pemuda di sebelahnya. Tangan mereka bergandengan dan Jungkook tidak suka.

"Ta!"

Taehyung menoleh, sudah tau kalau Jungkook lah yang memanggil. Taehyung bisa melihat pemuda itu berlari-lari kecil kearahnya. Jungkook tersenyum, tapi bukan senyum yang Taehyung sukai

"Apa?" Taehyung bertanya ketika Jungkook sudah di hadapannya.

Jungkook melihatnya, tatapan dingin Taehyung. Genggaman yang kian mengerat. Jungkook jelas tidak suka. Tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk mempermasalahkan hal ini. Jungkook tidak ingin memperkeruh suasana.

"Tadi kamu berangkat sama dia?" Ujarnya. Pertanyaan bodoh, tapi Jungkook tidak perduli.

"Ya."

Lagi, Taehyung menanggapinya dingin. Kata tidak suka terus bergaung di kepalanya. Perlahan tangannya terkepal.

"Emm... Gue belum pernah lihat lo, Lo murid baru ya?" Jungkook berusaha ramah.

"Oh, kenalin gue Bogum. Kelas Xll gue murid pindahan."

"Oh, gue Jungkook sahabatnya Ta-taehyung. Btw, kenal Taehyung dari mana?"

"Kalo gak ada yang penting gue mau masuk kelas. Ayo Hyung." Taehyung menyahut. Sedari tadi dirinya mengamati tangan Jungkook yang terkepal erat. Pemuda itu tengah tahan emosinya dengan berpura-pura ramah. Taehyung tau. Dan kepalan itu semakin erat saat dirinya ajak Bogum untuk tinggalkan Jungkook. Jungkook tundukkan kepala, tak ingin tunjukkan rahangnya yang mengeras. Tidak sekarang.

____

Jungkook rasanya ingin tertawa, bagaimana mungkin Taehyung tidak melihat chatting nya? Pesan itu sudah di read 5 menit setelah dirinya mengirim. Namun tidak Taehyung balas, lalu setelah dirinya menunggu bermenit-menit Jungkook melihat Taehyung keluar bergandengan tangan dengan Bogum. Lalu Taehyung membalas demikian. Rasanya Jungkook sangat marah. Apa pantas Taehyung mengabaikannya seperti ini?

_____

Jungkook belum menyerah untuk meminta maaf, lagi pun ini kesalahannya. Hari ini dia ingin berangkat bersama Taehyung, dirinya sudah siap sedari pagi sudah mengirimi pemuda itu chat, rencananya sepulang sekolah dia akan bawa sahabatnya itu ke caffe langganan mereka. Pasti Taehyung suka.

Namun Jungkook kembali merasa kecewa dengan jawaban Taehyung.

Tidak bisakah Taehyung memaafkannya, mereka salah paham dan Taehyung tidak membiarkannya untuk menjelaskan.

Apa sebegitu kecewanya Taehyung?

_____

"Kenapa sih murung terus?" Yugyeom bertanya ketika melihat Jungkook yang beberapa hari ini berperilaku aneh. Ah, lebih tepatnya lebih labil dari biasanya.Pemuda itu akan marah dengan hal kecil, lalu melamun, kemudian memasang wajah sedih.

Jungkook menggeleng, malas membalas pertanyaan Yugyeom.

"Cewek Lo dari kemaren gak lu waro, lu lagi ada masalah sama dia."

Lagi, Jungkook menggeleng. Jungkook bahkan lupa jika dirinya sudah memiliki pacar. Fokusnya tertuju hanya pada Taehyung dan hubungan mereka.

"Terus Lo kenapa coba!"

"Gue berantem sama Tata." Jawab Jungkook akhirnya.

"Oh pantes. Iya sih Lo gak mungkin kaya gini kalo bukan karena tata Lo itu." Ucap Yugyeom.

"Gue dengar-dengar Taehyung lagi Deket sama anak baru ya? Sapa tuh namanya Bogum?" Katanya lagi. Dan Yugyeom bisa melihat rahang mengeras dan tangan terkepal Jungkook

Yugyeom terdiam menatapi Jungkook, pemuda di sampingnya ini terlihat frustasi. Yugyeom paham, kenapa Jungkook bisa begini, selain karena ini pertengkaran pertama  sepasang sahabat itu, tak ada rasanya yang akan buat Jungkook sekacau ini.

Yugyeom juga tau jika pemuda ini juga selalu Denial pada perasaannya sendiri. Selalu menyangkal jika dirinya mengatakan bahwa Jungkook menyukai sahabat kecilnya. Hingga akhirnya Jungkook memilih untuk menerima Yumi yang saat itu menyatakan perasaan pada Jungkook, Sebagai pembuktian pemuda itu bahwa dirinya tidak menyukai Taehyung lebih dari sahabat.

_____

Besok hari libur, Jungkook ingat sudah agak lama dirinya dan Taehyung pergi bersama. Maka dari itu Jungkook akan mengajak Taehyung jalan-jalan bersama.

Lagi? Mau seberapa lama Taehyung menghindari dirinya?

____

Esoknya

Jungkook geram, Taehyung terus menghindarinya. Ditambah lagi dengan Yumi yang terus saja menspam WhatsApp nya

Jungkook tidak bisa melanjutkan lagi hubungannya dengan Yumi, Jungkook tidak menyukai gadis itu, Jungkook hanya menyukai satu orang dan itu adalah Tata nya. Sahabat kecilnya. Ucapan Yugyeom kemarin dan rasa cemburu tiap kali melihat Taehyung yang tertawa bersama Bogum cukup untuk meyakinkan Jungkook akan perasaannya. Mungkin sedikit terlamat tapi Jungkook tak ingin lewatkan kesempatan yang tersisa.

Ah, Taehyung rupanya tengah bersama Bogum, Jimin benar, Taehyung selalu bersamanya dan akan begitu selamanya. Hanya akan ada Tata dan Koo, tidak ada Bogum, Yumi atau siapapun. Hanya mereka. Taehyung miliknya hanya miliknya.

Setelah dapatkan chat balasan dari Taehyung, Jungkook bergegas menuju lokasi yang dikirimkan Taehyung. Di caffe dalam postingan Taehyung.

____

"Jungkook akan kesini Hyung." Ucapnya.

"Ya bagus dong, kalian itu memang harus selesaikan masalah. Jangan lari-larian begini Taehyung gak baik. Perbaiki semuanya sebelum terlambat."

Taehyung mengangguk, memang benar ucapan Bogum, tidak seharusnya Taehyung bersikap begini. Bukannya merasa tenang, beberapa hari ini Taehyung malah merasa bersalah tiap kali matanya tak sengaja menatap Jungkook. Jungkook tampak menyedihkan dengan raut frustasinya.

"Hyung, bisakah aku selesaikan berdua dengan Jungkook?"

"Kau yakin?"

Taehyung mengangguk, dia akan selesaikan ini berdua dengan Jungkook. Ini masalah mereka berdua rasanya tak etis jika libatkan Bogum di dalamnya. Walau sepertinya tanpa sadar Taehyung bawa Bogum kedalam masalahnya.

Bogum mengangguk, usap kepala Taehyung lalu berdiri. "Kalau begitu Hyung pulang, nanti pulang dengan Jungkook okey? Selesaikan baik-baik jangan terpancing emosi. Mengerti?"

Taehyung beri anggukkan kepala tanda dia akan lakukan seperti yang Bogum katakan.

_____

Jungkook tiba di caffe, matanya langsung mengedar untuk mencari eksistensi Taehyung. Bisa di lihatnya pemuda itu duduk di bagian tengah caffe, tangan pemuda itu mengaduk-aduk strawberry smoothiesnya. Tapi Jungkook tidak melihat Bogum di dekat pemuda itu.

Jungkook berjalan mendekat, tanpa permisi Jungkook mendudukkan dirinya di depan Taehyung. Membuat Taehyung mendongak untuk melihat Jungkook.

Mereka terdiam beberapa saat setelah Jungkook memesan untuknya.  Tak ada perbincangan di antar mereka. Taehyung kembali pada smoothiesnya dan Jungkook pada pikirannya. Namun begitu mata Jungkook tak lepas dari Taehyung. Menatapi bagaimana Taehyung memainkan smoothies miliknya.

Jungkook rindu wajah ini, rindu duduk sedekat ini dengan Taehyung. Jika saja tidak ada masalah di antara mereka, ingin rasanya Jungkook peluk erat Taehyung saat ini. Ingin saksikan Taehyung tertawa olehnya.

"Apa yang ini kau bicarakan?" Taehyung memulai setelah Jungkook tak juga angkat bicara.

"Kita pulang dulu ya Ta, aku pengennya kita ngomongin ini di rumah." Ucap Jungkook.

Taehyung hanya mengangguk mengiyakan. Maka setelah mengambil pesanan dan kembali memesan untuk mereka nikmati dirumah Jungkook ajak Taehyung pulang.

______

Jungkook Hela nafasnya. Setelah tiba di kamar Jungkook dan kembali diam-diaman Jungkook memulai pembicaraan mereka, "Maafin aku. Ta, gak seharusnya aku cuekin kamu waktu itu, tapi sumpah demi apapun, aku gak tau kalau waktu itu kamu chat aku, aku baru tau kamu chat pas aku pulang dari rumah kamu Ta."

" Terus, Gak seharusnya aku pacaran sama Yumi saat aku tau kalau_"

"Aku gak masalah kamu pacaran Kook, itu hak kamu. Aku cuman gak suka kamu khianatin janji kamu sendiri. Aku juga gak masalah kalau kamu jadiin aku prioritas nomor dua kamu, cuman tolong tepati apa yang kamu bilang. Itu aja gak ada gak lain. Kamu udah beberapa kali gak tepati janji kamu, aku gak suka itu. Tapi aku masih maklumin. Kalau aja waktu itu aku lagi gak kepepet dan kamu jawab panggilan aku terus bilang kamu lagi jalan, juga aku gak bakal permasalahin. Aku juga gak suka kamu yang gak ngerti keadaan, aku lagi capek, pusing habis kehujanan, kamu malah marah-marah kaya gitu. Seenggaknya aku juga butuh waktu buat aku tenang. Disini aku juga minta maaf karena aku malah gak kasih kesempatan buat kamu jelasin dan malah lari dari masalah. Seharusnya ini masalah sepele tapi aku buat ini jadi hal besar. Aku minta maaf sama kamu Koo." Ucap Taehyung memotong ucapan Jungkook, dia tahu ini tidak sopan, tapi Taehyung tidak suka pembicaraan mereka di selipi nama orang lain.

Jungkook perhatikan Taehyung yang tersenyum ke arahnya. Akhirnya.

"Ta, aku maafin kamu, kamu juga maafin aku kan?"

Taehyung balas dengan anggukan tak hilangkan senyumnya. Jungkook turut tersenyum. Jungkook raih tangan Taehyung untuk ia genggam.

"Ta, aku sadar sesuatu saat kita diem-dieman kemarin. Tau gak Ta? Kalau selama ini sayangku ke kamu tuh ternyata bukan sebagai sahabat, tapi lebih dari itu. Kamu juga tau Ta? Aku selalu cemburu liat kamu sama Bogum terus. Disini sakit banget tau Ta!" Jungkook arahkan tangan Taehyung ke dadanya.

Taehyung tidak tau harus berkata apa. Tangannya masih terkepal di dada Jungkook yang nyatanya memang berdetak lebih cepat, lebih berisik. Hal itu mau tak mau membuat Taehyung tergelitik, perutnya serasa di aduk-aduk dengan cara yang menyenangkan. Sekali lagi, Taehyung ingin pastikan, maka Taehyung tatap mata Jungkook. Ah, tentu saja Jungkook tidak pernah bohong padanya. Matanya katakan ketulusan Jungkook.

"Ta, setelah aku bilang ini, aku kayaknya gak bakal bisa tatap kamu sebagai sahabat aku lagi, mau mundur juga aku udah terlanjur basah, jadi sekalian aja deh, Ta, aku cinta, sayang banget sama kamu. Lebih dari sahabat. Maunya aku, hubungan kita ini bukan cuma sahabatan aku maunya kita jadi pasangan aja. Jadi Ta, kamu mau kan jadi pasangan aku? Buat sekarang dan selama-lamanya. Ya Ta, ya? Mau ya?" Ucap Jungkook panjang lebar, sedikit memaksa tapi itulah Jungkook.

Taehyung Hela nafas, "Kamu nanya apa maksa?"

"Maksa!"

"Kalau aku nolak gimana?"

"Ya kamu harus mau Ta!"

"Kenapa aku harus mau coba? Lagian kamu masih berpacaran dengan Yumi."

"Aku sudah tidak dengannya! Aku cintanya dengan kamu, dengan dia itu agar kamu cemburu, tapi dia buat kamu marah denganku alih-alih buat kamu cemburu. Lagian aku punya Dua alasan kamu tidak akan tolak aku!. Satu, karena aku gak suka liat kamu sama orang lain. Maunya kamu sama aku terus. Dua, kamu gak bakal bisa nolak aku, soalnya kamu sama cintanya kaya aku. Jangan ngelak! Mukamu dari tadi merah tau! Terus jantung kamu juga berisik banget. Tuh dari tadi nahan senyum gitu. Lagian memang kamu tega kalau Koo mu ini patah hati? Aku bakal jadi perjaka tua kalo kamu nolak aku!"

Lagi Taehyung Hela nafas. Memangnya dia bisa apa jika Jungkook sudah bilang begitu, "Ya udah, coba dulu. Lagian kamu maksa gitu. Memangnya aku bisa nolak? Aku gak mau di terror seumur hidupku." Ucapnya sambil tersenyum.

Jungkook tersenyum senang. Taehyung memang tau bagaimana menyenangkannya. "Tata, I love you!"

"I love you more than you know." Balas Taehyung dengan tersenyum.

"Kok kamu lebih romantis sih Ta?!" Ucap Jungkook gemas. Di pelukannya tubuh Taehyung erat. Sesekali beri ciuman pada pelipis,pipi dan bibir Taehyung. Ciuman polos yang sebenarnya sudah mereka lakukan sedari dulu. Namun kali ini berbeda, ciuman pada bibir itu terjadi lebih lama dan di sertai lumatan-lumatan. Jungkook suka ini, sudah lama Jungkook menginginkan bibir Taehyung berada di ampitan bibirnya.

Ciuman terlepas, dan Jungkook bawa tubuh Taehyung berbaring di ranjangnya, sama-sama menatap mata berbinar masing-masing. Bahagia rasanya, ketika perasaan mereka sama-sama berbalas.

Drrtt...

Mereka menoleh, mencari asal suara, yang ternyata dari ponsel Taehyung. Panggilan dari Bogum. Seketika raut wajah mereka berubah, dengan Taehyung yang tetap tersenyum dan Jungkook yang berwajah masam.

"Ya Hyung?" Tanya Taehyung, matanya tetap menatap pada Jungkook yang berwajah masam, dalam hati puas terkekeh dengan wajah itu. Jungkook gerakkan bibirnya, yang Taehyung tangkap dengan baik. Jungkook ingin dia me-Loudspeaker panggilan. Taehyung turuti mau pemuda itu.

"...sudah tiba dirumah?"

"Aku sudah di rumah Hyung."

"Baguslah. Tae besok bisa temani hyu_"

"Besok Taehyung akan seharian bersama ku! Jangan ganggu waktu kami berpacaran!"

Bukan Taehyung, melainkan Jungkook. Pemuda itu nampaknya cemburu, dan Taehyung menyukainya meski tadi itu tidak sopan. Panggilan di tutup oleh Jungkook. Sekali lagi, tidak sopan. Namun untuk kali ini Taehyung memaklumi.

"Aku tidak suka pada Bogum!" Ujarnya.

"Hyung, dia Hyung Jungkook."

Jungkook memberengut, tidak suka dengan ucapan Taehyung. "Dia merebut mu dari ku Ta, aku tidak suka!"

Untuk ukuran bocah high school yang berbadan besar dan terkenal dingin, nyatanya Jungkook itu bocah yang kekanakan. Sisi yang akan muncul jika bersama keluarga dan Taehyung.

Taehyung terkekeh. "Kau tidak ingat Bogum Hyung ya?" Tanyanya.

Jungkook merengut, " ingat, dia orang yang sama dengan orang yang membuatmu melupakanku beberapa hari kemarin."

"Bukan itu Jungkook! Dia Bogum Hyung, Hyungku yang tinggal di Jepang! Baru beberapa hari dia pulang ke Korea." Jelasnya.

Jungkook mulai mengingat-ingat. Ah, Bogum Hyung yang itu, yang sejak kecil selalu merebut Taehyung darinya. "Ah, dia. Tetap sama saja ternyata." Gumamnya.

Taehyung mengernyit. "Sama dari mananya?!"

"Sama-sama selalu merebutmu dariku! Dia menyebalkan sejak kecil."

Dan Taehyung ingat, Jungkook memang tidak pernah akur dengan Bogum.

"Kau milikku, only mine! Jangan dekat-dekat Bogum, aku cemburu Ta!"

Taehyung tidak tau harus merasa senang atau sebal, tapi satu yang pasti. Sepertinya mulai sekarang Taehyung harus kembali siapkan mental untuk menghadapi keposesifan Jungkook, dan sifat jahil Bogum yang sering kali timbul jika bertemu dengan Jungkook. Ah, mungkin bukan hanya dengan Bogum. Karena Jungkook akan selalu cemburu pada setiap orang yang tatap Tata-nya dengan tatapan kagum. Taehyung Hela nafas, elus punggung Jungkook untuk membuat bayi besarnya tenang. Hahhh... Aku harus bersiap!

End

Hai👋😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 65.2K 96
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
YES, DADDY! By

Fanfiction

300K 1.7K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
83K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
81.5K 8.2K 35
FIKSI