GEMINI

Por OneDream_id

32.8K 4K 338

OneDream_id : Gemini A Story by: @Nurhalizaputri_27 Zodiak Gemini identik dengan tali persaudaraan yang kuat... Más

♊ ㅡ ØØ PROLOG.
♊ ㅡ Ø1 Andromeda.
♊ ㅡ Ø2 LibuChan.
♊ ㅡ Ø3 Kenal.
♊ ㅡ Ø4 Pengantar?
♊ ㅡ Ø5 Akang Ojek.
♊ ㅡ Ø6 Cooking.
♊ ㅡ Ø7 Awal Jurnal.
♊ ㅡ Ø8 Taman & Daren.
♊ ㅡ Ø9 Filosofi.
♊ ㅡ 1Ø Perihal Susu.
♊ ㅡ 11 Jurnalis.
♊ ㅡ 12 Malam Petaka.
♊ ㅡ 13 Tentang Yayan.
♊ ㅡ 14 Khawatir.
♊ ㅡ 15 Jalan-jalan.
♊ ㅡ 16 Delyra & Mira.
♊ ㅡ 17 Daren & Ayah.
♊ ㅡ 18 Tulip & Milkweeds.
♊ ㅡ 19 Teman.
♊ ㅡ 2Ø Kembali Sendiri.
♊ ㅡ 21 Boys Time.
♊ ㅡ 22 Tentang Tantangan.
♊ ㅡ 23 Hunting.
♊ ㅡ 24 Pulang bersama.
♊ ㅡ 25 Sampai.
♊ ㅡ 26 Toko Buku.
♊ ㅡ 27 Absurd.
♊ ㅡ 28 Awalan.
♊ ㅡ 29 Mabar aka Makan Bareng.
♊ ㅡ 3Ø Pamit.
♊ ㅡ 31 Kemungkinan.
♊ ─ 32 Road To Turnamen.
♊ ─ 33. Kericuhan Angga vs Darel.
♊ ─ 34 Turnamen.
♊ ㅡ 35. Road
♊ ㅡ 36. Menuju.

♊ ㅡ 37. Belanja!

736 93 12
Por OneDream_id

Dering bel menandakan jam pelajaran pertama dimulai sudah berbunyi, semua guru mata pelajaran pertama memasuki kelas mereka masing-masing.

Namun, dipagi kali ini berbeda, sebab para wali kelas memiliki satu tugas utama di pagi hari ini. Yaitu, di jam pelajaran pertama diisi oleh masing-masing wali kelas dari setiap kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak." Perempuan dengan rambut sepanjang bahu dan pakaian khas guru itu berdiri di hadapan puluhan siswa kelas XI IPS 2.

Dengan serempak seluruh siswa pun membalas salam dari sang guru wali kelas yang juga mengajar mata pelajaran Sosiologi, Bu Retno.

Termasuk salah satu guru favorit di Andromeda. Selain penyampaian beliau saat pembelajaran berlangsung yang mudah dipahami dan juga tidak membuat para murid mengantuk atau merasa pelajaran sangat membosakan. Beliau juga tidak pelit-pelit dalam memberikan nilai.

"Disini ibu datang untuk memberikan satu pengunguman penting." Bu Retno meraih map kertas berwarna merah tua yang terletak di atas meja guru, lalu mengambil satu kertas yang berisikan nama-nama siswa kelas XI IPS 2 untuk menjadi perwakilan kelas di acara camping nanti.

"Di dalam sini terdapat lima nama yang akan mewakili kelas nanti dalam acara camping hari Senin nanti. Delvina Alreondya Renanthera, Niko Frans Eduard Saragih, Romeo Marselino Dewantara, Sagi Tarrios Sinistra, dan Reiki Savian Altezza."

Bu Retno memanggil kelima nama siswa tersebut dan memberikan selembaran yang berisikan tanggal pelaksanaan camping, jadwal dan susunan acara, barang yang wajib dibawa serta keperluan lainnya yang bersangkutan dengan acara nanti kepada masing-masing mereka.

Setelah dirasa semua yang ingin ia sampaikan sudah tuntas dan tidak ada pertanyaan dari murid-muridnya, Bu Retno langsung pamit dan pergi keluar kelas untuk bersiap melanjutkan tugas mengajarnya.

Selepas keluarnya Bu Retno dari kelas, Vina mencebikkan bibirnya kesal. Sambil terus menatap lembaran yang ia genggam.

"Kenapa, Vin?" tanya Delyra yang duduk persis di samping Vina.

"Kesal. Please, ini yang jadi perwakilas kelas kita semua nya cowok! Enggak ada teman." Vina menyenderkan punggung nya pada belakang kursi.

"Yang ikut acara ini seluruh anak kelas 11, enggak mungkin anak cowok semu yang dipilih. Kenalan aja sama anak IPS dari kelas lain, atau sama anak-anak jurusan lain gitu," bujuk Delyra.

"Hari Minggu ke rumahku ya, Del, ajak Mira juga, bantu packing," pinta Vina.

Delyra menganggukkan kepalanya semangat. "Boleh-boleh. Enggak usah bete gitu, habis ini pelajaran Bu Pipin, siapkan mental."

Vina tersenyum samar, lantas menegakkan tubuhnya kembali, melipat kertas selembaran tadi dan menyimpannya didalam tas.

Setelah pulang sekolah nanti ia akan pergi bersama Xavian untuk membeli kado ulang tahun Tante Fara, sekalian saja ia membeli beberapa barang untuk kebutuhan camping di sana jika ada.

[ G E M I N I ]

Terhitung sudah sekitar dua puluh menit Vina menunggu Xavian didepan gerbang sekolah. Ah, anak itu, mengingat ucapan Xavian tadi yang membuat Vina menjadi emosi.

Laki-laki itu pamit sebentar pergi ke toilet dengan menitipkan tas sekolah nya yang lumayan berat kepada Vina. Padahal, Vina menggendong satu tas saja sudah berat, dan kini malah ditambah dengan beban tas dari laki-laki itu.

"Ah, bodo amatlah." Dengan sedikit, ya sedikit, rasa kesal Vina menjatuhkan tas itu ke bawah, lalu menyeka keringat didahinya.

Sekarang sudah pukul dua siang matahari sedang terik-teriknya, please lah, Vina sangat haus saat ini. Berat, haus dan panas. Vina janji saat Xavian datang ke parkiran, ia akan menjambak rambut laki-laki itu.

"Bye guys, hai ladies, mmmuuahh."

Entah, itu suara dari sosok apa. Intinya Vina mendengar suara itu mendekat ke arahnya lalu sebotol minuman dingin menempel dikulit nya.

"Nih, baik 'kan gue beliin lo air minum." Xavian menyerahkan sebotol air dingin kepada Vina yang langsung diambil oleh sang gadis, membiarkan Vina meneguk minumannya hingga tandas.

Xavian meraih tas nya yang berada tak wajar ditanah. "Ck, lo ya, nitip tas doang padahal." Xavian kembali menggendong tas nya.

Vina menutup botol minumnya. "Dasar gila!"

"Enggak peduli." Xavian menarik tangan Vina menuju parkiran motor.

"Aku tunggu di depan saja, malas pergi kalau ke tempat parkir lagi." Vina menahan tangannya yang ditarik paksa oleh Xavian.

"Enggak apa-apa, sudah ayo bareng-bareng aja ke parkirannya."

"Astaga, ihh mau nunggu didepan aja." Vina menarik tangannya kencang sampai terlepas dari genggaman Xavian.

Lantas Vina menendang tulang kering kaki kanan Xavian dengan kencang. "Mau nunggu didepan aja, babai."

"Astaga ini bocah!" geram Xavian. Sambil berjalan tertatih-tatih Xavian meraih pundak Vina untuk berhadapan dengannya, lalu ia merangkul pundak Vina, menahan gadis itu untuk menjauh darinya.

"Sudah ikut gue aja, atau gue tinggal disini. Sekolah sudah mulai sepi."

"Dasar pemaksa," dumal Vina.

"Memang gue handsome," balas Xavian dengan percaya dirinya.

"Kepedean," tambah Vina.

"And smart too."

"SINTING!"

"Love you too, babe."

[ G E M I N I ]

"Biru atau merah, Vin?"

"Eh, tapi ada hijau juga."

"Putih saja deh Vin, netral."

"Polkadot? Ah, terlalu monoton."

"Atau ultraman aja?"

"OMOOO ADA BOBOIBOY!!"

Sumpah, ingin rasa nya Vina lari dan menjauh dari laki-laki bertubuh tinggi didepannya ini. Sedari tadi Xavian terus berkomentar tentang barang-barang yang ada disekitarnya.

Terus memilih barang apa yang sekiranya cocok untuk diberikan kepada sang Mama.

"Vian, kita kesini nyari kado untuk Tante Fara, bukan ke lorong bagian boneka-boneka kartun kayak gini!" omel Vina.

"Kan gue memang berniat beliin nyokap boneka."

"Ya tapi jangan kebagian ini dong, lorong ini isinya kartun anak laki-laki semua."

Memilih untuk mengabaikan Vina, Xavian terus melangkah hingga pandangannya tertuju pada sepasang boneka pororo berukuran sedang.

Segera saja Xavian mendekati boneka itu dan mengambilnya. "Ini aja ya, Vin? Lucu, nanti gue minta Mama bikin vidio tiktok pake sound annyeong chingudeul, annyeong chingudeul, modu hamkke nolja gaegujaengi pororo."

Tanpa menunggu balasan dari Vina, Xavian langsung saja mengambil satu set yang berisikan boneka pororo serta boneka karakter lainnya.

[ G E M I N I ]


mereka juga hadir di instagram lho !
@delvinalreondya
@darenlorando_
@xavian.alangga

andd' jangan lupa baca ke-12 series AHS lainnya
OneDream_id

Seguir leyendo

También te gustarán

6.3M 679K 93
[SUDAH TERBIT + PART MASIH LENGKAP] "Ck! Gue bakal bikin lo nggak betah!" "Dan gue bakal tetep jagain lo." "Gue nggak bakal nurut sama lo, wlee!" ...
3.7M 176K 65
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
289K 3.9K 10
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
494K 5.9K 22
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+