felix meremas kuat ujung kertas itu. tangisnya pecah ketika membayangkan bahwa seharusnya kakaknya masih berada disini bersamanya.
tangisnya menggema keseluruh ruangan.
"jika kau harus mati setidaknya matilah dengan bahagia," racaunya.
demi apapun, saat ini rasanya felix benar-benar tidak ingin hidup.
apalagi saat melihat kondisi kepergian kakaknya terakhir kali.
namun ashlyn menyuruhnya untuk melanjutkan hidup dengan baik.
ia memukul dadanya yang terasa sakit, berharap rasa sakitnya berkurang.
alih-alih membaik, dadanya malah terasa semakin sakit.
bagaimana mungkin ashlyn bisa menulis surat seperti itu seolah ia tahu apa yang akan terjadi padanya?
"aku tahu kau sangat menyayangiku.. tapi kenapa kau meninggalkanku sendirian?" lirihnya.
_________________________________