bau khas rumah sakit dan suara mesin monitor detak jantung, menyapa indra penciumanku.
cahaya lampu samar-samar menusuk penglihatanku, namun aku menyesuaikannya dengan cepat.
dua orang pria berjalan kearahku.
tentu saja aku mengenal mereka.
dua orang yang sangat kusayangi dan kucintai didunia ini.
aku memaksakan senyuman begitu mereka menghampiriku, berusaha memberi tahu mereka bahwa aku baik-baik saja.
raut wajah felix, membuat hatiku serasa ditusuk ribuan jarum. aku melihatnya menangis lagi setelah sekian lama.
jika ia menangis, berarti ada hal yang benar-benar menyakitinya.
dan aku sadar, aku menyakitinya.
dengan keadaanku yang seperti ini, itu pasti sangat menyakitkan baginya.
"j-jangan menangis, kakak baik-baik saja," lirihku.
tapi itu tidak bisa meyakinkannya.
"ashlyn," panggil chris.
wajahnya pun tampak cemas.
lagi-lagi aku hanya tersenyum, berusaha meyakinkan bahwa aku baik-baik saja.
__________________________________