LOVENEMIES [END]

By myungzyonly

25.1K 4.4K 225

Remake dari novel china Rock Sugar and Pear Stew. Aku suka banget sama novel ini, jadi aku memutuskan untuk m... More

1 - Teman Semejaku
2 - Pembalasan
3 - Kecelakaan
4 - Sebuah Tontonan
5 - Menjadi Seorang Ayah
6 - Sumber Kebahagiaan Myungsoo
7 - Kegiatan Musim Dingin
8 - Jadi, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
9 - Pergi ke Universitas
10 - Sebuah Rencana
11 - Asisten Atlet
12 - Teman Sekelas Lama
13 - Kebuntuan
14 - Tidak Tahu Malu
15 - Membuat Masalah
16 - Sebuah Transaksi Bisnis
17 - Kehidupan Pelatih
19 - Merugi
20 - Orang Mesum
21 - Sebuah Kompetisi
22 - Ketiga Kalinya
23 - Panjang Gelombang yang Berbeda
24 - Merusak dan Memprovokasi
25 - Sebuah Tiket
26 - Sebuah Kompetisi dan Mabuk
27 - Sebuah Jebakan Besar
28 - Orang Tua Kedua
29 - Ruangan Musik Bagian 1
30 - Ruangan Musik Bagian 2
31 - Tiga Serangkai
32 - Keheningan Penonton
33 - Sepuluh Penyanyi Terbaik
34 - Waktu-waktu Itu
35 - Penyesalan
36 - Mengubur Kapaknya
37 - Naik dan Turun
38 - Tingkat Kesulitan: Sulit
39 - Sedikit Imajinasi yang Tersisa
40 - Lihat Bagaimana Ini Terjadi
41 - Krisis PR
42 - Tersentuh
43 - Membayar Kembali
44 - Sekumpulan Iblis
45 - Diyakinkan dengan Tindakan
46 - Anekdot
47 - Keberangkatan dan Kedatangan
48 - Kerinduan yang Samar
49 - Revisi Tatap Muka
50 - Aku Menyukaimu
51 - Orang Mesum yang Paling Tidak Asing
52 - Kembalinya Kim Myungsoo
53 - Bunga Untukmu
54 - Cerita Pengantar Tidur
55 - Menggigitmu
56 - Bermain Go-Stop
57 - Perternakan Babi
58 - Sebuah Ciuman
59 - Bae Sooji yang Patuh
60 - Ayah Menyayangimu
61 - Cemburu
62 - Pertemuan yang Kebetulan
63 - Dilanda Kegembiraan
64 - Marah?
65 - Bukan Orang yang Baik
66 - Pameran Kuil
67 - Tubuh yang Tidak Buruk
68 - Sebuah Ancaman
69 - Waktu
70 - Cinta Sejati dan Kebohongan
71 - Dewa Es
72 - Kelompok Penggemar
73 - Hadiah
74 - Marah dengan Menggoda
75 - Lelucon Konyol
76 - Bertentangan dengan Harapan
77.1 - Keberanian dan Dorongan
77.2 - Resolusi
78 - Kebahagiaan Karena Terikat
79 - Hadiah yang Terlambat
80 - Misteri Terpecahkan
81 - Permainan Takdir
82 - Idola yang Membayar Harganya
83 - Sekuntum Bunga
84 - Bertemu dengan Menantu Mereka
85 - Pemikat Hati Secara Alami
86 - Di Sini untuk Melayani
87 - Kelompok Penggemar Global Bae Sooji
88 - Cerita Sampingan: Krisis Perselingkuhan
89 - Kompetisi Pertama
90 - Sebuah Pertarungan untuk Membuat Namanya
91 - Mengunjungi Mertua
92 - Menyapu Keluar Rumah
93 - Otak Babi dan Jam Tangan
94 - Cerita Sampingan: Kawin Lari Masa Kecil
95 - Kondisi yang Buruk
96 - Mawar-mawar
97 - Gadis Misterius
98 - Sinar Matahari dan Pengakuan
99 - Pahlawan Utama
100 - Drama Istana
101 - Pertemuan yang Tak Terhindarkan
102 - Malam Tahun Baru
103 - Logo yang Unik
104 - Cinta Sejati
105 - Seperti Orang Mesum
106 - Akhir
Bonus Chapter 1 - Cerita Sampingan: Pemakaman Mawar
Bonus Chapter 2 - Bae Sooji x Kim Myungsoo

18 - Pertemuan yang Kebetulan

209 49 1
By myungzyonly

Sorry for typo(s)!

---

Bae Sooji berjalan ke ruangan yang penuh dengan musik. Bahkan sebagai pendengar biasa, dia bisa tahu bahwa musik ini kemungkinan dimainkan dengan biola. Lagu itu terdengar merdu namun bisa membangkitkan gairah.

Pintu yang mengarah keluar dari ruangan itu tidak sepenuhnya tertutup dan alunan musik mengalir keluar dari sana.

Terpesona oleh musik, Sooji tanpa sadar mendorong pintu itu dan berjalan masuk.

Di depan pintu, tampak hamparan es yang luas dan rata. Di atas es putih, ada sosok yang sedang menari.

Ah, tidak, berseluncur.

Mengenakan pakaian latihan hitam polos, anggota tubuhnya tampak ramping tapi kuat. Mengikuti tempo musik, ia meluncur di atas es — berputar, melompat dan melonjak. Setiap kali dia mendarat, gesekan sepatu rodanya ke es menciptakan serutan es.

Sooji tidak tahu apa itu disebabkan oleh sepatu es atau tidak, tetapi setiap gerakannya sangat anggun. Seolah-olah sosok itu adalah kupu-kupu hitam yang melayang di tepi sungai di tengah-tengah lembah gunung.

Sooji terpesona oleh penampilan yang menenangkan ini. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengambil beberapa langkah ke depan dan mencari pandangan yang lebih jelas dari wajah peseluncur.

Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dan menghentikannya. "Kau yang di sana, boleh aku tahu siapa yang kau cari?"

Sooji menghentikan langkahnya. Dia melihat ada beberapa orang di gelanggang es. Beberapa duduk, sementara yang lain berdiri. Beberapa mengenakan pakaian biasa, sementara beberapa mengenakan pakaian latihan.

Orang yang berbicara adalah seorang wanita paruh baya berambut panjang yang mengenakan baju olahraga. Melihat bagaimana Sooji tidak menjawabnya, dia menambahkan,"Kami sedang berlatih." Kata-katanya menyiratkan bahwa Sooji harus segera pergi jika dia tidak punya urusan di sana.

Sooji menggaruk kepalanya. "Ah, maaf."

Dia mengalihkan pandangannya dan hendak berbalik pergi.

Pada saat itu, sosok yang sedang berada di es tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Sosok itu dengan mudah mengubah arah dan meluncur ke arah Sooji dengan sepatu seluncurnya.

Sooji sejenak terkejut, tetapi segera diikuti dengan senyum. "Kau?"

Sosok itu adalah pria muda yang Sooji temui secara tidak sengaja di restoran saat ia sedang makan bersama Jongin dan Soojung tempo lalu. Sooji tidak berpikir bahwa dia akan bertemu dengan pria itu lagi.

Berbalik dengan pakaian hitamnya, kulit pria itu putih seperti salju. Baru saja berolahraga, ada rona merah sehat di lekuk lembut pipinya. Pinggiran pipinya basah oleh keringat.

Pria itu tidak menjawab dan hanya tersenyum.

Dengan senyuman itu, lesung pipi muncul di sisi kiri wajahnya, membuatnya tampak menggemaskan.

Hal itu membuat Sooji juga ikut tersenyum. Sooji baru saja akan membuka suara ketika ia merasa seseorang menepuk pundaknya.

Tepukan itu cukup kuat, membuat seluruh bahunya menjadi sangat berat.

Sooji penasaran siapa yang menepuk bahunya cukup kuat. Setelah menoleh ke belakang, ia bisa melihat wajah tampan Kim Myungsoo.

Alis Myungsoo sedikit terangkat. Matanya yang hitam legam menatap Sooji dengan penasaran. "Apa yang sedang kau lakukan?"

Diinterogasi oleh Myungsoo sementara pundaknya masih dicengkram kuat oleh pria itu membuat Sooji sangat kesal. "Apa pedulimu?!" Ketika gadis itu berbicara, dia mencoba melepaskan tangan Myungsoo dari bahunya. Namun, bajingan itu terlalu kuat dan dia tidak dapat membebaskan dirinya tidak peduli seberapa keras dia berusaha.

"Bae Sooji, kau sudah dewasa." Nada bicara Myungsoo terdengar sedikit aneh. "Apa tidak cukup bagimu untuk membuat masalah? Kau sekarang bahkan pergi untuk mengganggu anak-anak kecil dari tim seluncur indah."

"Kim Myungsoo, hentikan omong kosongmu."

Tangan pria itu masih berada di atas bahu Sooji. Ia lalu mengarahkan Sooji ke pintu. "Jangan ganggu latihan mereka." Myungsoo memandang ke arah beberapa orang yang berkumpul di sisi gelanggang es dan berbicara kepada salah satu dari mereka,"Maaf, Pelatih Ji, karena sudah mengganggu kalian."

"Tidak apa-apa." Wanita yang sempat berbicara pada Soojilah yang menjawab, sedangkan Pelatih Ji hanya menganggukkan kepalanya.

Sooji kembali didorong oleh Myungsoo. Gadis itu berulang kali mencoba untuk melepaskan diri, namun gagal. Ketika mereka berdua akan keluar dari tempat itu, dia mendengar seorang pria berbicara dari belakang. "Aku bukan anak kecil."

Ah, pria dari restoran itu. Suaranya mirip dengan tatapannya, lembut dan jernih seperti aliran mata air.

Sooji memutar kepalanya dan mencoba menjawab. Namun, sebelum dia bisa menatap si pria, dia kembali didorong keluar melewati pintu oleh Myungsoo.

"Kim Myungsoo, kau bajingan." Sooji menggeram.

Mendengar penghinaan yang keluar dari mulut Sooji, Myungsoo entah kenapa merasa sangat bersemangat. Dia bahkan tidak seperti ini ketika dia mendapatkan medali emas di kompetisi hoki es.

Mereka berdua keluar dari tempat latihan begitu saja. Sooji tiba-tiba meraih pergelangan tangan Myungsoo yang masih di bahunya. Gadis itu menarik lengan Myungsoo ke bawah, berpikir untuk melakukan lemparan bahu.

Sooji sudah menggunakan metode ini untuk berhasil membanting Jongin dan Kepala Sekolah Bae sebelumnya. Kunci dalam melakukan metode ini adalah kau harus cepat saat pihak yang lain lengah.

Sayangnya, Myungsoo bukanlah pria lemah seperti Jongin atau pria paruh baya seperti Kepala Sekolah Bae. Reaksi pria itu cepat — saat Sooji menyentuh pergelangan tangan Myungsoo, dia segera tahu apa yang akan gadis itu lakukan. Oleh karena itu, Myungsoo langsung menyentaknya sebelum akhirnya dengan mudah memutar lengannya untuk melingkari leher Sooji. Keadaan berbalik dan Sooji malah menjadi orang yang terperangkap di lengannya.

Sooji kini tampak seperti tahanan. Dia merasa bahwa martabatnya benar-benar hilang pada saat itu juga. Yang membuat Sooji merasa lebih buruk adalah dia dipaksa bersandar pada dada bidang Myungsoo. Bahu dan punggung pria itu menempel erat di dadanya. Sooji bisa merasakan naik turunnya setiap napas yang diambil pria itu. Myungsoo juga jauh lebih tinggi darinya. Pria itu kini sepenuhnya mendominasi dirinya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Myungsoo tertawa. Sooji bisa melihatnya tersenyum simpul.

Sooji kemudian mengayunkan kepalanya ke belakang, berharap ia bisa memukul kepala Myungsoo dengan kepalanya. Namun, pria itu dengan cepat mengangkat tangannya yang satu dan dengan kuat meletakkan tangannya di atas kepala Sooji. Dia bahkan mengacak-acak rambut Sooji sebelum mengeluarkan tawa. Tawa yang terdengar menjengkelkan di telinga Sooji. Ingin membuat gadis itu jijik, Myungsoo sengaja menggunakan suara yang mendayu dan sangat murahan dan berkata,"Nakal."

Kulit kepala Sooji kesemutan. Dia dengan marah berkata,"Kim Myungsoo, lepaskan aku."

Myungsoo melihat Sooji berusaha melepaskan diri darinya. Gadis itu kini tampak seperti kelinci hitam kecil yang jatuh ke perangkap. Ia panik dan tak berdaya. Gelombang kegembiraan muncul di dalam diri Myungsoo. Ia menyeringai. "Memohonlah padaku."

Sooji menggertakkan giginya. "Kim Myungsoo, jangan memaksaku untuk menggunakan kekerasan."

"Lakukan saja. Aku ingin tahu apa yang kau lakukan."

"Aku akan mengulanginya sekali lagi. Lepaskan. Aku."

"Memohonlah."

Sooji menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam. Gadis itu kemudian tiba-tiba membuka matanya, lalu secara membabi buta menginjak kedua kaki Myungsoo.

Seluruh tubuh pria itu bergidik, merasa nyeri.

"Rasakan itu!" ujar Sooji, sebelum akhirnya lari meninggalkan Myungsoo.

Sedangkan Myungsoo... Pria itu hanya bisa mengaduh kesakitan sambil memegangi kakinya. Setelah mendapatkan kesadarannya kembali, barulah dia mengejar gadis itu.

TO BE CONTINUED

12 Juli 2021

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 93.7K 87
Daksh singh chauhan - the crowned prince and future king of Jodhpur is a multi billionaire and the CEO of Ratore group. He is highly honored and resp...
1K 175 12
رابطه‌ای که با یه بازی احمقانه شروع بشه، آخرش میتونه چه شکلی تموم بشه؟ آیا پایانی هم داره؟ سرنوشت چه فکری برای قلب و روح اون پسر مو کاراملی داره؟ ...
3K 172 8
Ini adalah kisah yang saya dapat melalui sebuah perjalanan transisi dari sebuah residual energi, tentang sebuah keluarga kecil berkebangsaan Belanda...
1.5K 73 17
Eira Arunika, si cewek tangguh dan tidak mengenal kata kalah, bertemu dengan seorang cowok menyebalkan bernama Jevrio Adrian. Kepribadian cowok jangk...