Today playlist : Crush - Beautiful
. - .
Pria itu hanya bisa menunggu dilorong, tepat didepan pintu ruang operasi. Kondisi kandungan Rose yang tidak memungkinkan untuk melahirkan normal itu menjadi alasan kenapa Rose sekarang harus di operasi.
Seluruh keluarga Rose, juga teman Rose itu menunggu dengan tidak berhentinya memanjatkan doa kepada Sang Kuasa, agar membantu proses persalinan Rose dengan mudah.
Entah seberapa besar ketakutan yang datang menghantui Jaehyun hanya salam beberapa detik itu. Sungguh, jangan kau ambil dia dariku Tuhan. Batin pria itu memohon.
Jaehyun bahkan belum melakukan apapun untuk membalas kesalahannya pada istri tercintanya itu. Belum memenuhi kewajiban sebagai seorang suami, yang merangkul dan mendekap erat tubuh sang istri.
Seorang suster keluar dengan kabar baik dan buruk yang kan ia sampaikan. Menjadi pusat atensi begitu dia mengatakan 'Keluarga Ny.Rose'.
"Bayinya sudah dikeluarkan oleh dokter, tetapi dokter masih berusaha menghentikan pendarahan yang di alami Ny.Rose. Bayinya perempuan, bisa dilihat tiga puluh menit lagi di ruang inkubasi" jelas suster itu kepada Jaehyun dan keluarga lain disana.
Jaehyun melemas setelahnya, lagi-lagi seperti langit yang jatuh tanpa peringatan. Ia terus memohon dengan sangat tulus kepada Sang Kuasa. Setidaknya biarkan Jaehyun memperlakukan Rose bagaimana semestinya, setidaknya biarkan Jaehyun meminta maaf dan mengatakan kepada Rose. Bahwa pria itu sangat mencintainya, sangat.
. - .
Rose berada di taman yang begitu indah, melihat bunga yang berwarna-warni juga penuh dengan wajah-wajah bahagia yang berkumpul disana. Persis seperti taman rumah sakit tempatnya bekerja.
Seketika lupa bahwa dia hamil dan berjalan menyusuri taman itu dengan senyum bahagianya, tanpa berniat kembali dan berbalik untuk melihat orang-orang yang sedang menunggunya itu.
Rose berhenti tepat didepan pohon besar dan rindang, tidak tanpa sebab. Nampak sosok dirinya yang lain disana. Perlahan namun pasti, Rose mendekati sosok yang tersenyum bahagia disana.
"Hai, kamu kenapa disini?"
"Kak Anna..." lirih Rose bahagia
Annarose
Sosok kakaknya itu tersenyum bahagia disana, bersama orang-orang yang juga dapat dipastikan sudah berbeda dimensi dan waktu dengan manusia hidup.
Menandakan Rose yang sedang berada di ambang kematian, tanpa Rose sadari ia terlalu lama di taman itu. Taman yang seharusnya tidak ia telusuri, ini bukan rumahnya.
"Aku kangen banget sama kakak" Rose
"Kakak juga kangen kamu" ujar Anna
Rose benar-benar lupa akan dunianya. Jaehyun, dan hal lain fakta bahwa dulu kakaknya bisu contohnya. Ia merasa sangat terbiasa mendengar suara kakaknya yang tidak pernah bersuara selama 17 tahun itu.
"Kamu ga boleh disini, Rose. Sekarang bukan waktunya" Anna
"Tapi disini bagus, orang-orang bahagia disini. Kakak juga bahagia, kan?" Rose
Anna hanya tersenyum mendengar adiknya yang memuji taman itu sekarang. Tetapi kemudian ada sosok gadis mungil yang sangat lucu memanggil Rose dari sisi berlawanan.
"Mommy! Aku ga mau sendirian, mau sama Mommy!" teriak gadis mungil itu dari sebrang
Anna membantu Rose untuk berbalik, merasa bahwa jika tidak ia lakukan Rose benar-benar akan disini. Seperti saatnya dulu, memilih taman itu dimana ia melihat bagaimana orang-orang disini tersenyum bahagia.
"Tuh, udah dijemput. Inget masih banyak banget mimpi aku yang belum kamu wujudin, Rose" Anna
"Maksud kakak?" Rose
'Rose, aku mohon jangan pergi. Aku ga bisa kalo ga ada kamu. Peri kecil kita udah lahir Rose, dia nunggu kamu'
Lirihan seorang pria yang terdengar familiar di telinga Rose, menoleh kearah kakaknya. Yang masih tersenyum disana, kemudian mengangguk dan mempersilahkan Rose untuk pergi ke tempat anak kecil itu berdiri dengan tangan yang sudah terbuka. Meminta Rose datang dan mendekapnya.
"Kakak udah bahagia ya? jadi kalo aku ga sama kakak gapapa?" Rose
"Iya, bahagia kamu bukan di tempat ini. Dan bahagia kakak di tempat ini. Kakak sayang banget sama kamu, tolong bahagia ya?"
~
Rose membuka matanya yang terasa berat, melihat sosok Jaehyun dengan kondisi yang sangat berantakan disana. Terlihat kaget dan langsung memanggil dokter dengan tombol yang ada di atas ranjang pasien Rose.
"Jangan pergi lagi, aku mohon. Bertahan buat aku, buat Anna" lirih Jaehyun dengan air mata yang mengalir
Lidah Rose terasa kelu, dengan alat-alat yang membatasi ruang geraknya itu Rose hanya bisa merespon Jaehyun dengan gerakan matanya. Rasanya sudah lama sekali ia berbaring dengan posisi seperti ini, membuat tubuhnya kaku bukan main.
Dokter datang, memeriksa keadaan Rose disana. Dan mencoba mengajak Rose berkomunikasi, yang hanya bisa dibalas anggukan oleh Rose.
Seperti lupa kemana barusan ia pergi, lupa akan siapa yang tadi ia temui dan ajak bicara. Kondisi sama yang ia rasakan saat berada di tempat itu, seolah lupa dengan segala urusannya di dunia.
Roseanne, berhasil kembali.
. - .
Pria itu masih dengan setia menggenggam tangan sang istri dengan erat. Istrinya yang sudah hampir dua bulan tidak membuka matanya itu, istri yang sempat tidak memberikan tanda vital kehidupan beberapa hari lalu. Sosok perempuan yang berhasil membuat Jaehyun ketakutan setengah mati itu kini terduduk dengan bersandar di ranjang pasien.
Rose yang masih dibantu selang oksigen itu terus-menerus memandangi wajah Jaehyun yang tidak tampak baik. Entah ketakutan, atau wajah lelah yang ia tunjukkan tidak mengurangi sedikitpun ketampanan sang suami.
"Kamu belum tidur dari semalem, sayang. Aku udah gapapa kok, lagian ada Mamah disini" Rose
Jaehyun menggeleng dan mencium punggung tangan Rose setelahnya.
"Aku ga ngantuk, Rose" Jaehyun
Rose hanya tersenyum lemah kepada Jaehyun, sepertinya ia benar-benar hampir mati kemarin. Apa jadinya Jaehyun nanti? siapa yang akan kuat menghadapi pria moody seperti dia? pikir Rose.
"Sini deh, aku mau bisikkin kamu sesuatu" Rose
Tanpa bantahan, Jaehyun berdiri dan mendekatkan telinganya ke mulut Rose. Rose menangkup kepala Jaehyun setelahnya, memberikan kecupan lembut di pipi suaminya. Berharap bisa memberikan sedikit tenaganya agar tidak jatuh sakit. Jaehyun kaget, tapi tidak ia tunjukkan.
"Aku sayang banget sama kamu, Jae" Rose
"Aku juga, sayang" ujar Jaehyun yang diakhiri dengan kecupan di puncak kepala sang istri.
Pintu kamar rawat Rose terbuka, menampakan Lisa yang menggendong seorang bayi. Rose benar-benar lupa bahwa dia sudah melahirkan anaknya dengan Jaehyun, anak mereka.
"Hello Mommy, Anna is here" ucap Lisa yang menirukan suara anak kecil
"Anna?" tanya Rose yang memberikan tatapan bingung kearah Jaehyun
"Anna, Jung Anna. Peri kecil kita, anak kita" Jaehyun
Rose tidak percaya dengan apa yang ia dengar juga ia lihat sekarang. Sebenarnya apa lagi yang ia lupakan? bahkan sampai anak mereka yang susah payah ia jaga sembilan bulan didalam perutnya saja ia lupa. Satu hal yang pasti tidak ia lupakan, rasa cintanya kepada Jung Jaehyun.
Lisa memberikan Anna kedekapan Roseanne, dengan mata yang sudah membiarkan air matanya lolos begitu saja. Rose menatap Anna dengan penuh kasih sayang, melihat sosok lain Jung Jaehyun pada putri mereka.
"Dia cantik" gumam Rose
"Dia akan tumbuh jadi anak yang kuat, cantik, dan pintar. Persis kaya sosok Annarose, kakak kamu" Jaehyun
Rose tersenyum setelah mendengar tuturan Jaehyun disana. Memberi ciuman pada Anna yang kini tampak merasakan kenyamanan di dekapan sang Bunda.
"Hello little Anna" Rose
' I want to stay in the same time as you, and I want to be in the same space as you '
- Roseanne Park
To be continue
floalee
stay tune