DESTROYED

By ZEZE_COMEL

197K 27.4K 14.2K

|SPIN OFF 'Mafia Insyaf'| FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA *** Arrabella Beatrix, sosok wanita yatim piatu yang be... More

{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}
{D&B}

{D&B}

8.4K 1K 437
By ZEZE_COMEL

BUDYAKAN VOTE DAN COMMENT!

MAAF JIKA UP NYA LAMA, HEHEHE

Panggil aja Zee, jangan author🤗

__________

[AUTHOR POV]

     Setelah Daniel pingsan karena efek obat bius, Bella dibantu oleh perawat dan diperiksa kembali keadaanya oleh dokter. Untung saja setelah diperiksa, tidak ada yang terlalu dikhawatirkan dengan kondisi Bella.

     Setelah pemeriksaan itu, Bella kembali lagi Keruangannya, dokter mengatakan Bella diperbolehkan untuk menyusui Bee.

     Bella menunduk sedih, menatap wajah bee yang sedang menyedot asinya. Satu tetes air mata mengalir tanpa Bella suruh dari matanya. Dirinya tidak menyangka, Daniel akan marah separah itu, hingga ingin membunuhnya.

     Apakah jika Daniel tahu jika dirinya lah yang mendonorkan hatinya, maka lelaki itu akan berterimah kasih padanya.

     Sepertinya sangat tidak mungkin!

      Bella beralih merengkuh Bee kemudian meletakan Bee di sampingnya. Dia sebenarnya bisa saja kabur dari Daniel, tapi siapa lagi yang Bella punya selain Daniel. Bella dan Bee sangat membutuhkan sosok Daniel.

      Sekian lama terdiam memandangi Bee disampingnya, datanglah kembali sosok Ervan lengkap dengan jas serta alat medis melekat di lehernya, terlihat raut wajah Ervan sangat panik.

      "B-bella kau baik-baik saja kan?" tanya Ervan panik dengan nafas tak beraturan, seperti baru saja berlari.

      Kening Bella berkerut bingung melihat raut wajah Ervan terlihat panik.

     "A-aku baik-baik saja Er, memang kena-"

     Grep

     tanpa sadar Ervan merengkuh tubuh Bella dengan erat. Dan tak lupa sambil mencium lembut pucuk kepala Bella. Sepertinya terjadi sessuatu hingga Ervan panik.

      "Ehm, tolong l-lepaskan Er. Ini tidak baik..." Bella tidak ingin lagi menjadi seorang wanita murahan, yang bisa dipeluk lelaki yang bukan suaminya.

     Sontak Ervan langsung menegang ditempat dan segera melepas pelukan setelah mendengar perkataan Bella. Dia terlihat nampak canggung, malu melihat kearah Bella.

      "M-maafkan aku Bel, a-aku hanya khawatir padamu."

     "Khawatir? Kenapa?"

     Ervan mengembuhkan nafasnya kasar. "Maaf aku tidak bisa melindungimu dari tindakan kekerasan suamimu."

     Bella tertegun sesaat, bagaimana bisa Ervan mengetahui Daniel memarahinya. "B-bagaimana kamu tahu?"

     Ervan mengepalkan tanganya erat menahan amarah, Ervan fikir suami Bella adalah orang baik yang sangat mencintai Bella hingga mampu membuat Bella suka rela mendonorkan hatinya.

     Tapi setelah mengetahui, ternyata suami Bella adalah orang yang sangat jahat, membuat amarah Ervan meletup. Ervan sekarang paham, ini yang membuat tidak ada binar bahagia di mata Bella.

     "Aku tahu semuanya Bel, aku tidak menyangka suamimu sangat jahat!" kata Ervan dingin.

     Bella menunduk sedih. "Tapi memang itu pantas ku dapatkan... " gumam Bella yang ternyata Ervan mendengarnya.

     "Apa maksutmu?"

     Bella mengerjap sadar. "Tidak, tidak ada... Ehm, suami ku sangat baik, hanya saja mungkin dia masih belum menerima keadaanya." kata Bella dengan tersenyum terpaksa.

     Hati Ervan tersentil, di saat hati Bella terluka masih sempatnya Bella tersenyum. Membuat rasa cinta Ervan pada Bella bertambah berkali lipat. Namun kemudian Ervan pun menghembuskan nafasnya kasar, mungkin Bella sangat mencintai suminya dan tidak ada kesempatan dirinya untuk masuk kedalam hati Bella.

    "Baiklah, tapi kau tidak papa kan. Atau ada yang sakit?"

     Bella menggeleng. "Tidak, aku baik-baik saja, bahkan aku sudah diperbolehkan menyusui Bee." kata Bella dengan wajah berbinar.

      Ervan tersenyum hangat kemudian dengan perlahan dia menggendong Bee. "Hai Bee, kangen sama dokter Ervan gak, heheheh."

      Bella tersenyum samar, membayangkan Bee diperlakukan seperti itu oleh Daniel. "Ehm, Ervan. Terimah kasih atas emua bantuan yang kamu berikan. Sungguh aku tidak tahu bagaimana lagi harus berterimah kasih padamu."

     Bayangkan saja, hanya seorang dokter. Mau membantu membiayai seluruh biaya rumah sakit mulai dari Bee, Daniel dan dirinya. Sekali lagi Bella sungguh sangat berterimah kasih.

     "Cara berterimah kasih padaku, kau harus jadi sahabatku." kata Ervan.

     "Hah?"

      "Iya, bolehkan aku menjadi sahabatmu?"

       Bella terbengong, hanya ingin menjadi sahabatnya, Ervan memberikan banyak pertolongan untuknya.

      "Apa kau yakin?"

      "Sangat yakin."

      Bella tersenyum serta mengangguk. "Baiklah. Dengan senang hati aku menjadi sahabatmu Er."

      Ervan mengulurkan salah satu tanganya, dan menjulurkan jari kelingkingnya. "Kita sahabat." pinta Ervan.

      Bella tertawa renyah. Tingkah Ervan seperti seorang anak kecil. Bella pun ikut menjulurkan jari kelilingkingnya. "Kita sahabat,hehehe."

     "Teruslah tersenyum Bel. Aku sangat menyukai senyum indahmu."


_______

[DANIEL POV]

      Aku mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menyinari mataku. Beberapa menit setelah itu, aku terdiam mengedarkan pengelihatan keseluruh penjuru ruangan. Tidak ada siapapun selain diriku disini.

      Mata ku terpejam menahan amarah, kenyataan bahwa sekarang kaki ku lumpuh. Dan itu artinya aku tidak bisa menyiksa iblis itu.

     "Bangsat, ini semua karena mu Iblis!"

     Pasti semua orang sibuk mencariku, terutama Cyra dan Jack. Baru saja aku ingin duduk bersandar, pintu ruangan ku terbuka menampakan paman Ethan dengan raut wajah datarnya.

    Glek

      Aku meneguk ludah ku kasar. Sudah kuduga, paman Ethan pasti tahu semua tentang ku.

     "Apa yang terjadi?" tanya paman Ethan dingin. Aku terdiam tak berani menjawab, paman Ethan berjalam mendekati brankarku.

     "Kau mengulur waktu hingga dua bulan! Hingga kini kau sudah tidak berguna lagi!"

     "M-maaf paman, aku tidak tahu jika keadaanku akan jadi begini."

     Plak

     Tamparan paman Ethan sangat keras hingg rasanya rahangku remuk saat ini juga.

     Paman Ethan mencengkram daguku. "Ingat ini Niel. Kau sudah berjanji akan membunuh Bella."

     Gigiku bergemeletuk, aku tidak suka mendengar nama Iblis itu. "Ya paman, aku pasti akan membunuhnya. Tapi tidak sekarang, karena masih belum saatnya!"

     Paman Ethan mengehempaskan cengkramannya. Dia menatapku tajam, seakan ingin sekali membunuhku.

     "Ku beri waktu 6 bulan. Jika kau masih belum bisa membunuh Bella dan anaknya, maka aku sendiri yang akan membunuhnya!"

     Aku dengan cepat mengangguk menyetujui. Sangat mudah bagiku membunuh Bella dan kurun waktu itu.

     "Baik paman, aku akan menyiksanya hingga ia sendiri yang akan membunuh dirinya sendiri."

     "Tapi aku akan mengirim mu dan Bella ke Amerika. Kau akan hidup disana. Tenang saja aku akan membiayai seluruh keperluan mu." kata paman Ethan.

      Aku menggeleng tak terima, jika aku pergi ke Amerika, maka otomatis aku akan berjauhan dari Cyra. "T-tapi kenapa paman?"

     "Aku tidak ingin rumah tangga Jack terganggu karena mu."

    "Maksut paman?

      "Kau mencintai menantuku bangsat! Kau sangat lancang."

     Deg

     Aku tertegun sesaat, bagaimana paman Ethan tahu. Aku salah telah meremehkan seorang paman Ethan.

     "Aku tidak mau tahu, besok akan ku kirim kau dan Bella ke Amerika."

    "Ingat ini Daniel. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku! Segeralah bunuh Bella, sebelum kau berubah arah."

     Paman Ethan pun keluar. Aku pun akhirnya hanya bisa memandang lesu keatas. Aku sangat membenci harus berjauhan dari Cyra ku. Seharusnya paman Ethan tidak mengetahui perasaanku pada Cyra.

     Tes

     Sial aku menangis hanya karena berjauhan dari Cyra. Sungguh kalian pasti tidak akan tahu, betapa besar cintaku untuk Cyra.

     Dan apa tadi paman Ethan bilang, aku akan berubah arah? Cih, aku tidak akan pernah membiarkan Bella hidup bahagia. Akan kubuat hidupnya lebih menderita dari sebelumnya.

     Ini janjiku!

_______

[ERVAN POV]

     Setelah beberapa jam bersenda guaru dengan Bee dan Bella ruang rawat. Saat ini aku mendorong kursi roda yang tumpangi Bella menuju ruangan suminya yang ku ketahui bernama 'Daniel'.

     Sebenarnya seberapa tampan seorang Danil, hingga mampu membuat Bella mencintai lelaki itu.

    Tepat di depan pintu ruangan, aku perlahan mengatur deru nafasku. Jujur aku tidak sanggup melihat Bella jika bersama suaminya. Tapi apalah dayaku hanya seorang dari masa kecil Bella.

     "Er jika kau, sedang sibuk. Kau bis-"

     "Tidak Bel, aku tidak ada jadwal operasi dan aku tidak sibuk." kata ku. Lagian aku juga sangat ingin tahu bentuk suami Bella.

     Aku pun masuk bersama Bella. Di atas brankar, dapat kulihat seorang lelaki, ehm menurutku lumayan tampan menatap ku dan Bella begitu tajam.

     "Apa yang kau lakukan disini" kata Daniel dingin.

     Aku memggeram tak suka caranya berbicara. Apa maksutnya? Bukanya harusnya dia bersyukur, Bella mau menjenguk nya.

     "Ehm, Daniel perkenalkan ini dokter Ervan. Dia yang telah membiayai-"

Pyar.

     Aku menghalau benda Daniel lempar yang hampir mengenai kepala Bella. Aku tidak bisa diam jika begini.

     "Apa maumu hah! Kau suami macam apa!" teriak ku tak terima.

     Bella mendongak menatapku dengan tatapan memohon agar bersabar, tapi aku tidak peduli.

     "Kau siapa! Jangan ikut campur. Oh ,aku tahu, apa kau target dari wanita Iblis itu selanjutnya?"

     "Ck, memang dasar Iblis jahanam!"

    Saat ini juga aku ingin berlari menerjang lelaki bangsat itu dengan pukulan, tapi genggaman tangan lembut menahanku.

     "Jangan Er, biar aku saja." kata Bella lembut dan aku pun menghela nafas kasar.

     "Maaf jika aku mengganggumu Daniel. Tapi aku kesini untuk melihat keadaan mu, aku hanya ingin membantunu agar kau cepat sembuh."

     "Dan yah, dia bukanlah target atau selingkuhanku. Dia hanya dokter yang telah membiayai seluruh biaya rumah sakitmu." kata Bella.

     "Aku tidak peduli! Pergi kau dari sini. Aku muak melihat mu dan kau lelaki bodoh, selamat kau terjebak dalam jeratan seprang Iblis sepertinya."

     Kulihat Bella menangis, aku pun sangat tidak tega. Aku tidak pernah mengira bahwa suami Bella sangatlah kejam dan tidak berperasaan.

     Aku melirik sengit kearah Daniel yang tak kalah menatapku dan Bella begitu tajam. "Bel ayo kita pergi dari sini."

     "T-tapi. Kasihan Daniel..."

     "Pergi, kau terlalu banyak drama bangsat! Keluar anjing!"

     Telingaku panas mendengar umpatan lelaki brengsek itu. Dengan cepat atau mendorong kursi roda Bela keluar dari ruangan lelaki bangsa itu. Tapi dipertengahan jalan Bela menahan tanganku.

     "Er, biar aku sendiri."

     "T-tapi Bel."

      Bella tetap menggeleng, kemudian tanganya memutar roda dengan perlahan, menjauh dari pandangan ku.

      Aku menatap teduh Bella. Tangan ku terkepal erat hingga urat tangan ku melakukan menonjol. Jika memang begini, aku akan berusaha semampuku membuat Bela bahagia.

     Jika sebelumnya aku akan mengalah demi Daniel itu, maka sekarang aku akan berjuang demi cintaku. Aku tidak akan pernah mengalah lagi!

     Ini janjiku!

________

Gimana part ini gaess?

Next? Spam disini!

DANIEL AGUERO

VS

MARCEL ERVANDO DAVIO

Continue Reading

You'll Also Like

235K 4.9K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...
698K 5.3K 26
di jadikan pembantu di rumah pengusaha kaya raya dan anak dari pengusaha kaya itu jatuh cinta kepada pembantu itu bahkan saat baru awal bertemu ia su...
1.7M 72.7K 51
"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak sat...
278K 19.5K 49
~Warning!~ ā€¢DILARANG PLAGIAT!! ā€¢up dua hari sekali ā€¢Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasanāš ļø ā€¢Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...