Sunghoon is Better Than Immor...

By DonuDonu

91K 13.2K 3K

Jake lebih milih buat mati muda daripada ga ketemu jodoh sama sekali. Maka dari itu, Jake ngorbanin nyawanya... More

1 - Ngegame
2 - Sistem ternyata bobrok
3 - Makan Malam
4 - Sunghoon
5 - Bukan juragan es biasa
6 - Sistem memang gaberes.
7 - Info
8 - Pangeran
9 - Freezer nya rusak
10 - Akibat Kebiasaan
11 - Jodoh yang sebenarnya
12 - Isi Hati
13 - Sistem maunya apa
14 - Dingin
15 - Hoonie nya Jakey
16 - Gamenya Tamat
17 - Pekara Hamil dan Menghamili
18 - Bukannya nggak bisa hamil
19 - Selamat Tinggal
20 - Ditampar kenyataan
21 - Bukan Giveaway
22 - Susah Jalan ke Roma. Tapi ada.
❗❗pengumuman❗❗
23 - Ending Game
24 - Kekuatan Netizen
25 - Dampak sebuah Gigitan Nyamuk
26 - Sakit atau.. apa?
27 - Akhir Chapter The Lovers
promo book sungjake baru

28 - Hidup abadi didalam sistem [END]

2.8K 258 61
By DonuDonu

Hari haripun berjalan normal didalam kediaman distributor es lokal itu. Dengan dua keluarga kecil yang membesarkan anak bayi nya masing masing.

Setelah malam yang panjang waktu itu, Niki jadi makin romantis sama Sunoo. Dia jadi berani bersikap romantis ke istrinya itu setelah yakin dengan perasaannya ke cowok manis itu.

Nggak percaya? Lihat aja itu, tuh. Dia jadi super soswit. Bahkan di hal hal yang nggak penting sekalipun.

Sunoo mau ngangkat panci yang biasanya buat masak aja, langsung diambil paksa oleh Niki, dia bilang,

"Jangan. Itu berat, biar Niki saja, bunda Sunoo tersayang," Katanya, lengkap dengan kedipan kecil yang meng huekk kan kepada istrinya itu.

Dan si Sunoo juga malah senyum senyum dan salting.

Bikin mual para jomblo aja.

Oke oke, lupakan soal mereka. Mari kita lihat keadaan pasangan yang satunya.

Kalau pasangan yang satu ini, nggak usah ditanya ya teman teman. Mereka memang dari awal sangat huekk banget, dan makin kesini makin huekk aja.

Mereka sekarang lagi mau ganti pempers anaknya yang ada ee nya tapi pake drama dulu. Drama ala ala ftv jaman gaenak gitu.

Sunghoon yang tarik tangan Jake,

"Nggak usah sayang, biar aku aja,"

Waktu Jake mau gantiin popoknya.

Tapi Jake yang ngebales dengan menggeleng,

"Jangan sayang, aku aja. Itu ada ee nya nanti kamu jijik," Jawabnya.

Sunghoon menggeleng balik,

"Nggak, aku aja,"

Dan dibalas dengan Jake yang ngulang siklus yang sama,

"Jangan, aku aja sayang,"

Dan begitulah, dan begitulah, sampai akhirnya pempers itu nggak diganti ganti selama tiga puluh menit dan anaknya akhirnya nangis keras.

Dan akhirnya karna jengkel anak itu mengganti popoknya sendiri—

eh engga ding, bercanda. Yakali 😅

Akhirnya mereka mengganti popok itu bersama sama.

Fyi.












🏞🏞🏞











"Noo, anak kamu namanya siapa?,"

Tanya Jake, tiba tiba. Memandang ke Sunoo yang duduk di sofa depannya habis nyusuin anaknya.

Sunoo menoleh ke Jake,

"Aku sama ayah belum kasih nama. Kamu?," Jawabnya sambil lap mulut bayinya itu pake kain.

Jake yang lagi nyusuin anaknya ngegeleng,

"Aku juga belum," Katanya.

Dua orang ini lagi ada di ruang tamu depan, btw. Tempat ini udah di sulap jadi tempat khusus para mamah muda ini ceritanya, buat kalo mau nyusuin gitu biar nggak digangguin bapak bapaknya yang sangean. Ya gitudeh. Sedangkan sesama uke gamungkin lesbian, jadi ngeliat nipple satu sama lain nggak ada yang napsu. Makanya bisa nyusuin bareng sambil ngerumpi.

Jake kadang ngerasa aneh, jujur. Dia bisa ngasi minum anak bayi lewat tete nya yang tepos. Secara dulu Jake hidup di dunia normal tuh semua cowok nggak ada yang bisa ngelahirin apalagi nyusuin. Tapi gatau kenapa didalam game ini semuanya jadi aneh banget. Bahkan Sunoo juga bisa nyusuin anak. Serius kadang Jake bertanya tanya, apakah jangan jangan teori tabibnya itu bener, kalo otong dia dan Sunoo itu hasil cangkok. Jadinya mereka aslinya cewek gitu. Karna ya, di game ini cuma mereka berdua cowok yang bisa begini. Serius dah.

(Jake nggak tau aja temen temen, kalo dia dan Sunoo hamil karna sistemnya diperbaharui sama developer gara gara hashtag y/n yang viral -lihat ch sebelumnya- )

Sunoo menciumi kedua pipi gembul anak gantengnya setelah membubuhkan beberapa bedak,

"Tapi kamu udah mau ngasih namanya ya?," Ucapnya.

Jake kelihatan agak mikir sedikit,

"Belum sih. Aku belum ngomongin juga sama papah," Jawabnya kemudian.

Sunoo ngangguk angguk, meletakkan anaknya di atas bantal sofa disampingnya, lalu menghadap ke Jake, tersenyum,

"Kasih nama sekarang yok, abis gini. Nanti panggil para suamik ke sini," Katanya semangat, menyatukan kedua tangannya.

"Eh, ho oh. Ide bagus," Jake senyum semangat juga.

"Tapi kamu selesein dulu itu. Kalo panggil mereka dalam keadaan kamu begitu bisa bahaya," Ucap Sunoo sambil senyum geli. Secara si Jake lagi nyusuin anaknya jadi bajunya diturunin, itu duo bapak bapak pasti ngeces dah liatnya.

"Eh iya anjir bahaya," Jake bergidik. Kemudian maju sedikit, membuat gestur tangan mode rumpik ke Sunoo,
"Tau gasih? Suami aku kemarin kemarin masa minta ikutan mimik,"

Sunoo auto ketawa dengernya, sampe tepuk tepuk tangan,

"Ih, si ayah juga tau!," Katanya. Nggak kuasa ngakak. Ternyata dua suamiknya itu kelakuannya sama aja.

"Anjir, Ciyus?!," Kaget Jake. Ikutan ngakak kemudian. Geli banget sumpah kedua suaminya itu.

"Cius, cius," Sunoo ngangguk ngangguk sambil masih ngakak,

"Tapi kok geli banget ya, rasanya? Beda sama kalo mulut anak yang mimik," Lanjutnya, memandang Jake dengan muka setengah ngakak. Perbincangan yang ngadi ngadi, astagfirullah.

"Heh! Emangnya kamu kasih?!," Shock Jake. Dia kaget plus ngakak plus geli banget dengernya astaga. Bisa bisanya Sunoo ngomong gitu kayak sudah pengalaman.

Dan ternyata beneran pengalaman, teman teman. Buktinya Sunoo mengangguk,

"Iya haha aku kasih. Ditelen beneran astagfirullah," Ucapnya, malah menjelaskan. Anu banget yaampun perbincangan ibuk ibuk.

"Heh astagfirullah, gaboleh gitu katanya! Suami tuh gaboleh ikutan mimik. Nanti jadi sedarah gimana dong?," Jake jadi gemes sendiri. Tapi ngakak, yalord. Sunoo tuh gimana sih, ish.

Sunoo menggendikkan bahu, lalu ketawa aja,

"Bodoamatlah. Yang penting enjoy jeng," Katanya. Lalu tepuk tepuk tangan sendiri.

"Anjrot gila lah," Jake membuat gestur mencubit Sunoo gemas dari jauh, "Terus gitu doang apa kamu lanjut?," Tanyanya.

Sunoo membuat jari peace di udara ✌,

"Aku lanjut, hehe. Udah terlanjur, trabas aja lah, udah nikah juga," Katanya enteng.

"Heh!," Jake gemas. Dia kira udah dia doang uke paling binal se antereo game ini. Ternyata Sunoo lebih, kawan kawan, "Kalo kamu isi lagi gimana dong ah?,"

Serius. Itu anak masih bayi, barusan lahiran. Ini Sunoo jahitan baru sembuh udah celap celup lagi. Baru ada satu bulan semenjak lahiran. Kalo isi lagi, dahlahh

Sunoo malah cuma menggendikkan bahu,

"Gapapa ayah bilang banyak anak bisa bikin tim sepakbola," Katanya enteng.

Kemudian Jake hanya istigfar,

"Astagfirullah," Lalu mulai mengurus anaknya lagi yang kelihatannya sudah kenyang, dia sudah nggak nyusu lagi, "Kalo aku kayaknya papah nggak mau aku hamil lagi dulu. Dia capek katanya. Aku kalo lagi hamil galak. Gitu katanya," Jake merapikan bajunya kembali setelah meletakkan anak bayinya di atas bantal sofa, "Dia minta jatah manja manjanya dulu. Maklum suami aku kayak bayi," Lanjutnya.

Sunoo ngangguk angguk aja, gemes,

"Suami aku jarang manja," Ucapnya kemudian.

Jake menjawab sambil membungkus anaknya pakai kain, lalu membubuhkan bedak,

"Kenapa begitu?,"

Sunoo senyum gemes sendiri,

"Soalnya aku yang manja, hehe,"

"Uh dasar," Dengus Jake lalu tertawa.

Kemudian Sunoo berdiri,

"Kamu sudah kan ya? Aku panggilin mereka ya?," Ucapnya.

Jake mengangguk, lalu tersenyum,

"Iya, panggil aja,"

Kemudian Sunoo langsung jalan keluar ruangan buat manggil kedua bapak bapak itu.

Nggak lama, ketiganya sampai di ruangan.

Sunoo jalan sama Niki sedangkan Sunghoon langsung nyari istrinya sendiri,

"Sayang~," Panggilnya dengan nada manja. Kemudian menghampiri Jake yang duduk di sofa dan mengecup pipinya, lalu duduk di sebelahnya,

"Kenapa cari papah, kenapa?," Tanyanya, tersenyum sambil menaikkan alisnya, menunggu.

Jake menggeleng, lalu menyerahkan bayi nya ke gendongan Sunghoon, yang langsung diterima oleh papah muda itu,

"Enggak. Tadi Sunoo ngajak ngasih nama bayi. Kita belum kasih nama kan? Si Sunoo juga belum," Jawabnya.

"Ooh," Jawab Sunghoon sambil angkat angkat anaknya, ngegodain gitu. Sambil senyum senyum tampan ke anaknya,

"Iyadeh kalo gitu," Lanjutnya, memberikan kecupan bertubi tubi di kedua pipi ber bedak itu.

Jake berdecak, menghentikan kegiatan suaminya itu,

"Pah, udahan ih ciumnya. Kasian anaknya nanti bosen kena bibir kamu mulu,"

Jake mengambil alih paksa anak itu dari gendongan Sunghoon.

"Kalo gitu cium ke sini aja," Ujar Sunghoon lalu pindah haluan menciumi pipi Jake berkali kali. Sampe akhirnya harus ditepis oleh cowok manis itu,

"Udah ih. Kapan kasi nama nya kalo gini terus," Ucapnya sambil mendorong Sunghoon menjauh.

Sunghoon cuma cemberut lalu mengangguk, kemudian membetulkan posisi duduknya jadi lebih serius.

"Diskusi bareng bareng aja kah?," Celetuk Niki, mengawali pembicaraan.

Sunoo mengangguk angguk setuju.

Jake juga.

"Yauda mulai aja. Anak kamu dulu deh Nik," Ucap Sunghoon.

Niki tersenyum. Lalu memandangi wajah anaknya yang ditidurkan di sofa,

"Anak aku kan wajahnya kayak preman nih, jadi namanya harus yang manly," Katanya lalu mengangguk angguk sendiri.

Sunoo mengerucutkan bibir, agak gimana gitu,

"Tapi aku maunya yang imut," Katanya.

Niki menautkan alis,

"Yah, gacocok dong sayang. Kamu lihat sendiri kamu ngelahirinnya seme bukan uke," Ujarnya.

"Tapi ya tetep aja,"

Sunoo cemberut. Lalu menyatu satukan jari telunjuknya sambil nunduk dikit.

Jake mengibas kibaskan tangan di udara,

"Kasi aja nama manly, tapi yang ada manis manisnya. Gitu aja kok repot," Katanya.

"Betul," Timpal Sunghoon. Lalu mendaratkan satu kecupan lagi ke pipi istrinya, yang ga sempet ditepis oleh orangnya.

"Pake nama kalian coba," Lanjut Sunghoon.

"Depan," Ujar Niki, "Ni-,"

"Sun," Timpal Sunoo.

Digabungkan Niki,

"Nisun? Sunni?,"

Alisnya berkerut nggak setuju,

"Terlalu uke ah. Nggak garang. Salah kodrat," Niki menggeleng geleng.

"Ih tapi manis. Gemes!," Sunoo yang gantian menautkan alis, "Kan gemes baby Sunni sama bunda Sunoo," Katanya.

Jake tertawa melihat wajah Niki yang nggak setuju,

"Noo, itu nama sama kamu aja garangan nama kamu," Katanya.

Niki langsung mengangguk setuju, "Iya bunda. Jangan ah," Katanya, sambil menggeleng geleng ke istrinya itu.

Sunghoon ikutan,

"Mungkin karna nama Sunoo pake oo, jadi secara natural kedengeran maskulin," Katanya. Nyeletuk aja teori.

Tapi Jake dan Niki ngangguk angguk,

"Bener juga," Kata Niki.

"Kamu ganti o coba," Usul Jake.

Niki setuju,

"Nino?," Katanya. Lalu langsung menjentikkan jari senang segera setelah dia mengucapkannya sendiri,

"Itu cocok banget udahh," Niki mengangguk angguk.

Sunoo masih mencerna,

"Nino gemas tidak?," Tanyanya. Masih keukeuh nama anaknya harus gemes.

Niki udah agak eh, dia takut Sunoo ga setuju lagi. Tapi untungnya Jake pinter ngomongnya,

"Gemes lah. Kayak nama kamu. Nino, Sunoo. Kamu gemas tidak?," Kata Jake.

Sunoo auto ngangguk lah.

Niki,

"Gemes lah. Istri ayah masa nggak gemes," Katanya lalu mencubit pipi gembul Sunoo dari samping. Bikin si empunya salting terus senyum sendiri.

Berhasil.

Sunoo ngangguk,

"Kalo gitu iya deh, Nino," Dia senyum, "Baby Nino nya bunda," Katanya kemudian lalu tepuk tangan senang.

"Sama ayah," Timpal Niki lalu ikutan senang. Akhirnya anaknya punya nama, yang manly sekaligus gemas. Nino. Cocok sekali.

Tinggal pasangan Sungjake.

"Kamu, kamu. Anak kamu Jake," Sunoo memajukan badan antusias.

Jake senyum, lalu lihat ke Sunghoon sekilas sebelum ngelihatin anak bayinya yang gemoy,

"Anak aku sama papah manis banget wajahnya. Imut. Gemes. Cari nama yang gemess banget kayak gula," Katanya, semangat sambil cubitin bibi bayinya yang lagi tidur itu lembut.

Sunghoon mengangguk angguk setuju. Anaknya emang nurun mamahnya banyak, manis banget. Makanya Sunghoon kadang suka kalap nyiuminnya. Gakuat Sunghoon tuh sama yang manis manis kayak Jakeu.

"Pake formula yang sama coba, tapi ini nama uke," Celetuk Niki.

"Bole juga," Jawab Sunghoon, senyum.

"Sung kan? Nama depan?," Ujar Sunoo, memastikan.

"Hu um,"

Sunghoon mengangguk.

"Jake," Lanjut Niki. Maunya buat digabung, tapi langsung mengerutkan alis segera setelah ngomongin nama depan Jake,

"Apa banget deh namanya, lakik banget langsung Jake," Ucap Niki kemudian.

Sunoo terkekeh geli, menutup mulutnya dengan tangan sambil ngomong pelan,

"Padahal uke,"

Tapi Jake denger. Dia jadi ikutan ketawa,

"Mamah aku dulu nggak mikir anaknya bakal jadi uke, makanya gitu haha," Katanya. Lalu kibas kibaskan tangan di udara,

"Udah udah, cukuf. Kok malah ngomongin ini," Lanjutnya, menahan ngakak.

"Nama panjang kamu kan Jaeyoon beb," Ucap Sunghoon.

"Iya juga ya. Pake itu aja," Timpal Jake.

Niki mengangguk paham. Melanjutkan,

"Sungjae?,"

Sunoo geleng geleng ribut. Langsung cemberut,

"Itu malah lebih seme dari anak kita. Gimana c," Katanya, nggak setuju.

Jake sama Sunghoon kelihatan setuju.

"Pake belakangnya coba," Saran Sunoo.

Niki mengangguk,

"Sungyoon? Gimana?," Katanya.

Mereka nampak menimbang nimbang.

Sunoo mengangguk angguk kemudian,

"Gemes kok. Itu nama buat cewek juga bisa. Manis, cocok. Itu aja. Gimana?," Katanya.

Sunghoon mangut mangut,

"Cocok kok. Mamah gimana?," Dia memandang Jake,

"Setuju!," Final Jake. Lalu langsung ketawa seneng dan tepuk tepuk tangan.

Yang lainnya ikutan tepuk tangan sambil teriak 'woo' kecil.

Akhirnya, malam itu ditetapkan bahwa nama anak pasangan Sungjake adalah Sungyoon, dan nama anak pasangan Sunki adalah Nino.

Akhirnya, alhamdulillah yah bunda, mereka sudah menjadi keluarga yang sakinnah mawaddah warrahmah setalah diterpa ribuan badai drama game di epep ini.

Ayo dulu yang suka marah marah ke sistem, minta pengapuro* dulu sana. Sungkem. Hehe.

*bahasa jawanya maaf, hehe. Maklum author wong jowo 😂👍

Yodah, skip.


Note : Selamat pada user EmaknyaLayla dan evalyn_2303
yeyy ✨🎉🎉🎉
Nama anaknya pake usulan kalian hehe, makasi ya udah usul hehe 💗 cinta kalian banyak banyak mwah 😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚
Yang usul kalian doang T°T yang lain gaada yang usul
Jadi ya auto menang hehe
Kalian mendapatkan dua juta rupiahhh dibayar tunai dengan seperangkat alat sholatnya, sah? sah!!
Ah mantap 😂👍








🏞🏞🏞













"Mamaahh Ino nakal, mwasa adi Uyun di ium sama Ino di ipi,"

Rengek Sungyoon kecil yang masih umur lima tahun itu sambil megangin pipinya. Matanya berkaca kaca, sambil nunjuk nunjuk ke arah anak cowok umur lima taun lainnya yang wajahnya lebih garang, siapa lagi kalau bukan si Nino, anak Sunki.

Jake cuma bisa nahan senyum gemes. Dipanggilnya si ponakan itu,

"Nino sini sayang,"

Nino kecil yang merasa dipanggil langsung menoleh, meletakkan mainannya dan lari kecil ke tante Jake nya itu,

"Iwya napa ante?," Tanyanya. Ngelihatin Jake dari bawah. Pipinya gembil, lucu banget.

Jake menuduk,

"Ino kenapa sayang kok Uyun nya dicium? Uyun jadi nangis itu," Tanyanya lalu mencubit pipi anak itu sekilas.

"arna emesh," Matanya memandangi Jake polos, "awyah ilang atanya kwalaw ium unda iyyhu awrna emesh, jadi ino ium uyun awrna uyun emesh," Jelasnya dengan cara ngomong yang masih cadel banget gemes.

"Ooh," Jake menggeleng geleng, "Ayah sesat. Jangan ditiru, ya," Ujarnya terkekeh sambil mengusak rambut anak gembil itu.

"Okh ghwithu yha?," Nino kecil mengangguk angguk.

"Iya," Jake tersenyum. "Dipeluk sana Uyun nya biar nggak nangis lagi,"

Nino kecil mengangguk. Lalu berjalan menghampiri Sungyoon yang menangis. Kemudian meraih tangannya,

"Uyun ahntik anhgan nhaangis agy ya? Ino inta aaffh ino bole peyyuk ngha?," Katanya, minta maaf ke Sungyoon dengan cara paling menggemaskan yang pernah ada.

Jake sampe gigit tembok lihatnya. Untung cicaknya gak ikut kemakan.

Sungyoon kecil mengangguk setuju, menghapus airmatanya lalu langsung merentangkan tangan dan memeluk Nino kecil didepannya. Auchhhh gemessshh sekaliii.

Dua anak gemoy itu berpelukan dan Jake nahan nahan buat nggak nangis kegemoyan.

Nggak lama, Sunghoon dateng dari taman belakang, kayaknya abis berendam di kolam es. Biasalahh. Rambut hitamnya masih basah basah dingin, bikin dia kelihatan smeksi syeger srepet papah mudah.

Sungyoon langsung berlari menghampiri papahnya itu, langsung menubruk kakinya minta gendong,

"Eits anak papah,"

Sunghoon tersenyum dan langsung menggendong anaknya ke pundak. Sungyoon kecil tersenyum senang lalu memeluk leher papahnya.

"Apaa phegi eluar yuk," Ajak Sungyoon kecil sambil mendusel duselkan pipi tembamnya ke kepala Sunghoon.

"Keluar? Jalan jalan?," Tanya Sunghoon.

Sungyoon kecil mengangguk angguk semangat,

"Peghiii ayooo!!!," Teriaknya, sambil majuin tangan ala ala superman terbang di gendongan papahnya.

Sunghoon terkekeh gemas lalu mengangguk,

"Iya, iya deh. Piknik ayo," Ucapnya.

Anak kecil itu langsung berteriak heboh. Biasalahh.

Sedangkan Nino kecil yang ikut mendengarkan lalu cemberut, kemudian mendekati Jake dan menarik tarik celananya,

"Antee Ino icuttt," Rengeknya, minta ikut gaes. Anak kecil emang gitu kan, kalo ada yang keluar selalu pengen ikut.

Jake mengusak rambut Nino,

"Ino mau ikut?," Katanya, dengan senyuman ramah yang maniez khas Jakey.

Nino kecil mengangguk angguk heboh, sambil memeluki kaki Jake.

Jake langsung mengusak rambut Nino lagi, nahan gemezzz banget. Abisnya anak ini lucuuu banget, mana ganteng lagi. Wajahnya garang badass ngeselin dikit mirip Niki, tapi senyumnya manis cerah lucuk kayak Sunoo. Pokoknya ucul, mangkanya Jake sayang sama dia padahal bukan anaknya. Tapi dua duanya sayang, jadi si Jake udah kayak punya anak dua daripada satu doang.

"Yauda, Ino ajak ayah sama bunda ya? Biar tante sama om siap siap dulu sama Uyun. Oke?," Ucap Jake kepada Nino kecil. Yang langsung disanggupi dengan tangan bentuk 'ok' kecil lalu gapake pamit langsung lari pergi ngacir duluan.

Jake cuma bisa ck ck ck geleng geleng sambil ketawa aja. Lucu banget emang. Semenjak ada anak anak kayaknya dia bakalan awet muda. Senyum terus soalnya cuy, gemez bngt wkwk.

Satu kecupan mendarat di pipi Jake,

"Ayo siap siap beb,"

Itu Sunghoon. Dengan senyuman gantengnya yang fresh. Mengusak rambut Jake sebentar lalu langsung jalan sambil gendong anaknya itu buat siap siap.

Jake senyum dan langsung pergi buat siap siap juga.










🏞🏞🏞













"Main sana ya. Ayah tunggu sini. Kalo udah capek nanti bilang ke ayah,"

Memang bener kata orang, jangan percayakan anak kecil sama bapak bapak kurang belaian macam Niki. Karna ya gini, disuruh jaga anak malah dilepas. Tapi kalo kata Niki sih, anak cowok lepasin aja biar adventure.

Alhasil sekarang dua anak bocah umur lima tahun itu sudah lari larian kesana kemari di taman tempat bermain anak anak sedangkan Niki nungguin aja di warung sambil ngopi.

Jadi, ceritanya tadi kan Niki, Sunoo, Sunghoon, dan Jay piknik di taman konservasi di kota, tapi mendadak anak anak maksa mewek minta ke taman yang ada mainan jungkat jungkitnya. Alhasil karna Sunghoon jagain Jake sama Sunoo shopping, Niki yang akhirnya diutus buat nganter + ngejagain anak anak, alhasil pergilah mereka bertiga naik kuda dan sampai di sini, di taman bermain anak anak yang ada jungkat jungkitnya.

Sedangkan ayah muda itu lagi minum kopi, seperti keinginan awal, Nino sama Sungyoon langsung main jungkat jungkit bareng.

Setelah main jungkat jungkit agak lama, tiba tiba Nino menunjukkan jari ke satu tempat sambil teriak,

"Uyun, Uyun, itchuuuuu!!," Begitu, heboh sambil matanya membesar antusias.

Sungyoon langsung menoleh dan melihat ke arah yang sama, wajahnya langsung ikut berbinar dan mulutnya terbuka, mengucapkan 'woah' yang keras.

Nino turun dari jungkat jungkit,

"Uyun yook ita ejarr," Ajaknya.

Mengejar mentok, gaes. Jadi tadi di sisi taman, mereka lihat bebek mentok warna putih yang di lehernya ada pita warna biru nya. Gemes banget.

Belum sempat dijawab Sungyoon, Nino sudah lari ngejar mentok itu duluan. Tapi emang gaperlu dijawab Sungyoon sih, anak itu juga dari tadi udah pengen ngejar. Alhasil sekarang keduanya ngejar mentok itu yang langsung lari waktu ngerasa dikejar manusia.

Tanpa sadar, mereka berdua meninggalkan lokasi taman bermain itu, buat ngejar mentok.

Dan pak Niki masih asik nyeruput kopi gaes.











🏞🏞🏞










"UWAAAAAAAAAA INOOO ATITTTT,"

Tangisan Sungyoon menggelegar. Tangannya barusaja digigit sama mentok berpita biru itu waktu dia nangkep mentoknya.

Nino langsung panik dan memegangi tangan Sungyoon yang kelihatan lecet dan berdarah sedikit,

"Inooo dwarahh!!!," Pekiknya yang nggak membantu sama sekali. Malah memperkeruh suasana.

Sunyoon menangis semakin keras.

"Yaampun astaga! Jamet disini ternyata!,"

Suara seseorang mendadak terdengar, dengan sosok anak cowok yang lari ke situ lalu langsung menghampiri mentok berpita biru itu.

Ternyata mentoknya namanya jamet gaes. Dan rupanya dia pemiliknya, karena langsung digendonglah si mentok itu begitu dapet.

Anak itu melihati dua anak umur lima tahun yang nangis didepannya, lalu lihat tangan anak itu ada yang berdarah. Langsunglah dia sadar kalau si jamet mungkin tadi nge gigit anak ini,

"Kamu di gigit? Sama ini?," Tanyanya sambil menunjuk ke arah si jamet.

"Ia, Uyun di igit, kaka angan eket eket itchu ebek nya acall," Jawab Nino mengadukan luka Sungyoon dengan segala kepelatannya.

Anak cowok yang sudah agak dewasa itu mengelus peliharaannya,

"Nggak. Kakak nggak apa apa kok. Ini memang peliharaan kakak. Maaf ya kamu digigit," Cowok itu menunduk dan melihati luka Sungyoon, "Kakak bantu obatin ya?," Katanya kemudian.

Sungyoon yang masih kesakitan cuma bisa nangis sesengukan. Jadinya Nino yang kemudian mengangguk.

Akhirnya dua anak bocah itu ngikutin anak pemilik mentok itu, buat di obatin.

Perginya makin jauh deh. Meninggalkan bapak Niki yang mulai sadar kalau anak dan ponakannya hilang dan sekarang lagi lari larian di sekitar taman kayak orang gila.








🏞🏞🏞








"Niki gimana sih?!,"

Amukan Sunghoon bikin kepala Niki yang sudah mau pecah makin mau pecah. Rasa rasanya dia pengen ikutan nangis sama Sunoo dan merengek sama Jake aja tapi dia sadar ini kesalahan dia dan dia kepala keluarga.

Setelah nyari setengah jam nggak nemu nemu, Niki tadi langsung ngabarin Sunghoon Jake dan Sunoo, dan ketiganya langsung ke lokasi buat bantu nyari. Tapi masih juga nggak ketemu.

Akhirnya Sunoo nggak tahan langsung nangis dan Jake juga. Sunghoon ngamuk. Niki pengen nenggelamin diri ke rawa rawa dan nyesel banget ngelepasin anak anaknya main sendiri.

Niki sudah nyoba buat nenangin Sunoo yang nangis tadi, tapi cowok itu langsung marah dan nggak mau disentuh. Dia bahkan ngomongnya kasar dan nggak pakai embel embel 'ayah ayah' lagi. Dia kecewa dan ngamuk. Intinya semuanya ngamuk dan takut. Takut anaknya kenapa napa.

Sejujurnya Niki juga sedih dan takut banget, tapi beneran dia sudah muter muter anak anak itu masih belum ketemu juga.

Sunghoon menunjuk tunjukkan jari kedepan wajah Niki,

"Tunggu sini ya. Gausa kemana mana kecuali anak itu ketemu. Biar aku yang muter. Kali aja mereka balik ke sini. Awas kamu," Katanya dengan penuh penekanan. Lalu langsung jalan dengan wajah penuh emosi buat nyari kedua bocah itu. Meninggalkan Niki yang sudah.. ah sudahlah ditempat.

Sedangkan Jake dan Sunoo juga nyari ikutan muter berdua, sambil nangis sesengukan.







🏞🏞🏞







"Nggak usah nangis lah. Sudah nggak sakit kan?,"

Ucap anak cowok pemilik mentok itu sambil menggandeng tangan Sungyoon kecil yang sudah di perban. Sedangkan si empunya masih nangis dikit dikit sambil ngemut permen sogokan. Nino jalan disampingnya sambil makan permen juga.

Dianterkanlah dua anak ini balik, mereka bilang ayahnya (kata Nino) - Om Niki (kata Sungyoon) ada di taman bermain. Jadi diantar ke sana sama anak cowok itu.

Begitu sampai disana, seorang bapak bapak langsung lari menghampiri mereka bertiga dengan muka hampir mewek, menyeramkan. Sampe bikin anak cowok itu hampir kejungkel karna takut diterkam bapak bapak itu.

Dia lari kayak zombie ke arah mereka.

Tapi dua bocil 5 tahun itu malah teriak antusias,

"Ayah!,"

"Om Niki!,"

Gitu. Anak cowok itu akhirnya mengelus dada, nafas lega. Ternyata itu wali nya mereka bukan titan.

Niki langsung meluk dua anak bocil yang lagi makan permen itu erat erat, ekspresinya kayak nangis gitu tapi ditahan tahan,

"Kalian kemana ajaa!!!!!," Mekik gitu.

Karna prihatin lihat Niki yang kayak gitu, anak cowok itu ngejelasin situasinya.

Nggak lama, ada teriakan dari arah lain,

"SUNGYOON! NINO!,"

Dan bapak bapak lainnya dengan wajah lebih manusiawi lari kesitu.

Itu Sunghoon.

Bapak bapak ganteng itu langsung nubrukin diri bar bar ikutan meluk dua anak bocil berserta Niki nya juga (nggak sudi sih meluk Niki, tapi ya gimana, cowok itu lagi meluk juga, mana erat banget)

Begitu selama beberapa lama.

Anak cowok itu ngegaruk tengkuk canggung, terus nunduk sedikit,

"Um.. saya permisi ya?," Ucapnya.

Sunghoon menoleh. Dia baru sadar ada orang lain disitu.

Tapi cowok itu langsung membulatkan mata sedikit, terus berdiri,

"Kamu..," Katanya.

Anak cowok itu waktu lihat Sunghoon berhadapan baru sadar,

"Loh, kakak ganteng?," Katanya.

Sunghoon senyum lebar,

"Shimi! Kamu Shimi kan?," Ucapnya. Sunghoon inget anak cowok ini. Dia dulu anak cowok yang dia minta Jake buat adopsi bareng sebelum Jake menghilang. Anak kecil lucu yang mirip Jake, yang nggak berani natap dia karna katanya dia ganteng, wkwkwkwk.

Anak cowok itu mengangguk. Dia juga inget Sunghoon, kakak ganteng yang waktu itu dateng ke panti asuhan sama kakak manis. Kakak manisnya nyelametin dia waktu dia mau jatuh ke got dulu waktu masih kecil. (lihat ch "bukannya nggak bisa hamil" kalau lupa)

Sunghoon menyentuh bahunya,

"Wah.. kamu udah gede ya. Udah umur berapa?," Tanyanya.

Shimi tersenyum,

"10 kak-eh om, hehe," Jawabnya.

Sunghoon mengangguk angguk. Anak kecil yang waktu itu dia temuin di panti asuhan, sekarang udah gede. Dia tumbuh jadi anak yang ganteng dengan senyum yang manis mirip Jake.

"Um.. om? Shimi pamit dulu ya, Shimi lagi jatah piket di panti," Katanya.

Sunghoon menyatukan alis,

"Loh? Tunggu sebentar lagi bisa nggak? Cuma sampai istri kakak dateng? Kamu inget nggak, kakak yang waktu itu, yang narik kamu waktu kamu mau kejebur got?," Sunghoon menoleh ke samping kanan kiri, kali aja Sunoo sama Jake sudah balik, "Soalnya kayaknya istri kakak bakal seneng banget ketemu sama kamu," Lanjutnya.

"Wah gimana ya kak?," Shimi memegangi kepala, "Soalnya Shimi sebetulnya udah telat.. waktu anterin Sungyoon sama Nino tadi..," Katanya, "Maaf banget kak Shimi harus pulang duluan," Katanya sambil nyatuin tangan, bentuk kayak gini ; 🙏

Sunghoon akhirnya ngangguk walau kecewa, terus melambai ke Shimi nya.

"Kakak main ke panti boleh kan?," Katanya sebelum anak itu pergi.

Shimi mengangguk,

"Tentu kak!," Lalu langsung pergi duluan.

Sunghoon senyum. Gatau kenapa dia masih srek sama anak itu. Sayang banget Jake nggak bisa lihat dia lagi.







🏞🏞🏞








"Salah kamu. Semua ini salah kamu!,"

Adegan drama sudah dimulai dari tadi. Drama Sunoo yang mukul mukul Niki sambil nangis. Iya, bunda muda itu daritadi nangis makin kenceng waktu sudah ketemu sama anaknya lagi, dia mukul mukul suaminya sampai puas. Sedangkan Niki cuma bisa mewek dalem hati aja dan berkali kali ngomong,

"Maaf sayang aku nggak becus, nggak akan aku ulangi lagi serius,"

Dengan nada suami suami takut istri.

Bulol.

Sedangkan Jake langsung melukin anaknya dan menangis di dada suaminya, lega banget anaknya nggak hilang. Ditemani Sunghoon yang ngelus ngelus rambut istri gemesnya itu.

Waktu tangis keduanya udah reda, dan merek berempat udah pulang kerumah, Sunghoon tiba tiba narik tangan Jake,

"Mamah..," Panggilnya, pelan.

Jake menatap Sunghoon, nunggu.

"Ada yang papa mau omongin sama mamah," Ucapnya sambil merapikan poni Jake kebelakang telinga. Soft banget, suaranya juga lembut.

"Kenapa pah?," Tanya Jake, menaikkan alis.

Sunghoon senyum tipis, ngomong masih dengan nada lembutnya,

"Duduk dulu mah," Lalu menarik pinggang Jake duduk di pangkuannya, menghadap ke dia. Kemudian cowok itu senyum lembut lalu menatap mata Jake sambil tangannya masih nangkring di pinggang Jake.

"Ada apa?," Tanya Jake. Dia ngerasa, ada sesuatu ini. Mendadak Sunghoon jadi alusan gini. Dia curiga. Jangan jangan ada maunya.

Nggak mau minta poligami kan?

Sunghoon mengusap pelan alis Jake yang berkerut dengan ujung jari, masih senyum aja cowok itu, sambil natapin wajah istrinya soft.

"Perasaan aku nggak enak," Gumam Jake.

Sunghoon mencubit kecil pipi Jake lalu diusapinya,

"Bukan apa apa kok mah," Katanya, "Papah cuma.. sayang aja sama mamah," Lalu memberi kecupan kecil di pipi Jake pelan.

Alis Jake makin berkerut,

"Tuh kan makin gaenak perasaanku," Katanya.

Sunghoon terkekeh, lalu menggeleng,

"Enggak mah.. apasih," Siluman itu terkekeh lagi.

"Terus apa?," Mata Jake memicing tajam.

"Sini," Sunghoon menarik kepala Jake mendekat dengan perlahan, menempelkan dahi mereka berdua, lalu menatapi mata Jake dengan jarak dekat itu,

"Mamah percaya takdir?," Bisiknya.

Jake diem sebentar, "Memang kenapa?,"

Sunghoon senyum sedikit,

"Mamah inget? Dulu, papah pernah bilang kalau kita bisa buat keluarga kecil kita sendiri?," Bisiknya. Nadanya lembutttt sekali. Serius, kayaknya siluman es itu naburin topping isi hati waktu ngucapinnya. Jadinya nggak tau gimana, hati Jake kerasa anget, adem gitu waktu ngedenger suaranya. Nggak tau karna itu nadanya yang memang ekstra lembut hari ini, atau karena Jake bucin aja alasannya.

Jake mengganguk perlahan,

"Waktu.. di panti asuhan itu?," Gumamnya. Mulai kebawa situasi, apalagi ngerasain sapuan sapuan lembut jemari Sunghoon di pipinya.

Sunghoon mengangguk,

"Mamah percaya nggak, tadi papah ketemu sama Shimi di taman?,"

"Hah? Shimi yang itu?,"

"Iya," Cowok itu mengangguk. Berpindah mengusap usap pelan rambut Jake,

"Tadi dia yang antar Sungyoon sama Nino pulang. Menurut mama, apa itu bukan pertanda?," Bisik Sunghoon, masih dengan nada halusnya.

Mulut Jake terbuka,

"Apa?,"

Sunghoon meraih dagu Jake, lalu mengecup bibirnya sekilas, pelan sekali sampai nggak ada suaranya,

"Tanda bahwa, memang sudah takdir kalau kita bersama, sayang. Aku dan kamu. Kita. Kita untuk ngebuat keluarga kecil kita sendiri..," Dijeda sebentar, "Walaupun dulu kamu ragu, tapi kenyataanya, keajaiban datang dan kamu hamil, dan aku menjadi seorang papah, persis seperti apa yang kita harapkan waktu datang ke panti asuhan itu," Katanya, sambil menatap teduh kedua mata Jake dalam dalam. Bikin Jake jadi rasanya tenggelam ke kedua mata itu, dan usapan lembut di rambutnya, dan kata kata yang sangat manis itu.

Mendadak, mata Jake jadi panas. Padahal, dia belum menangkap seluruh makna kata Sunghoon yang belibet itu, tapi, kedengerannya manis, jadi hati Jake tetep memanas dan air matanya menggenang di pelupuk.

Sunghoon melanjutkan ucapannya,

"Nggak ada yang mustahil," Tangannya mengusap pelipis Jake, "Kamu bikin aku percaya itu. Nggak ada yang mustahil, Jakey, selama kita percaya," Lanjutnya. Nadanya makin melembut hingga hampir berbisik di akhir kata.

Air mata Jake langsung lolos begitu saja. Dia nggak percaya, dia bisa dengar kata kata ini dengan segala maknanya secara gamblang di telinganya dari mulut orang yang paling disayanginya di dunia. Setelah semua yang dilalui Jake selama ini. Masuk dunia game, sistem, Jay, sakit hati, terluka, penolakan dari mama, Jungwon, Heeseung, dan semuanya,
setelah semua itu, kata kata Sunghoon ini bikin dia merasa amat sangat lega sampai sampai dia menangis. Dia nggak ngerti lagi harus ngomong apa selain dia bersyukur dan amat sangat bersyukur bisa bertemu dengan seorang Park Sunghoon, suaminya yang amat sangat disayanginya dan amat sangat menyayanginya ini.

Maka saat tangan cowok itu terasa menghapus air matanya dengan halus, Jake langsung maju dan mencium bibir suaminya itu dalam dalam. Mengungkapkan semua perasaannya lewat ciuman. Yang disanggupi oleh siluman itu berupa lumatan lumatan yang penuh kelembutan.

Waktu sudah memundurkan kepalanya, Jake menatap kedua mata suaminya walau masih penuh air mata,

"Sunghoon, aku mau tepati janji aku ke kamu," Ucapnya dengan suara seraknya,

"Ayo adopsi anak itu. Shimi. Sesuai janji aku yang nggak bisa aku tepati waktu itu," dengan satu senyumannya.

Setelah itu, siluman didepannya pun ikut tersenyum.









🏞🏞🏞










"Papah,"

"Mamah,"

Shimi memeluk kedua orang tua barunya itu bergantian.

Akhirnya Jake dan Sunghoon betulan mengadopsi Shimi, sesuai janji Jake waktu itu. Sunghoon juga rasanya sangat senang bisa jadi orang tua dari Shimi, karena dari dulu memang itu yang dia minta ke Jake sebelum cowoo itu keluar dari sistem. Sekarang keluarga kecil mereka sudah lengkap. Impian keduanya sudah tercapai. Dengan Shimi yang berusia 10 tahun jadi kakak buat Sungyoon yang berusia 5 tahun.

Sedangkan Nino, anak itu kayaknya bakal punya adek dalam waktu dekat. Soalnya Sunoo dan Niki sering berolahraga. Jadi kemungkinan besar Sunoo bakalan isi lagi.

Dan hiduplah bahagia dua keluarga kecil itu, terlepas dari segala sejarahnya yang ngalor ngidul. Tapi yang pasti, mereka saling mencintai, dan hidup harmonis bersama sama dibawah atap rumah pusat distributor es kota itu.

Tamat.








"Jake bilang, hidup abadi itu nggak lebih penting daripada cintanya. Tapi pada akhirnya, cintanyalah yang justru membuatnya mendapatkan kehidupan abadi itu sendiri,"

-Sistem, with all The Lovers developer's final note-

💗

🏞🏞🏞 

Yeyyy tamat sudah series adventure Jake mencari cinta didalam game ini yeyyy ~ yuhuu
🎉🎊🎈🎉🎊🎈

Gimana pesan kesan kalian selama baca book ini gaes? 😚
Ada momen yang paling berkesan gak?
Karakter favorit kalian siapa?
Kenapa kalian suka book ini?

Hihi dijawab ya donu kepo nih~

Makasih buat yang udah ngeramein book ini, donu seneng banget kalian antusias sama book ini >•< padahal awalnya donu iseng aja up chapter book ini wkwk tapi malah rame
hepii pokoknya
makasih ya sayang, ketchop satu satu 😚❤💕💞💓💘💖💗💝

Setelah ini donu kayaknya bakalan ngelanjutin projek book bulu perindu jaywon nya, yg belum ku pub hehe
Moga kalian juga suka! 💞

IloveU semua bebski kuu

See u!!! ❤❤

Tertanda,

-Donu cantik jodoh Sunoo-

Continue Reading

You'll Also Like

488K 5.1K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
59.4K 11.5K 49
Apa yang di lakukan oleh orang-orang yang percaya dengan mitos bintang jatuh? Tentu saja sebuah permintaan, begitu juga dengan Taehyun yang mengharap...
501K 37.3K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...