Revenge 3 | TREASURE

By ANDINI-RIYANA

402K 96.1K 77K

"Karena kalian udah keseret dalam lingkar permainan Garis Takdir." ft. TXT More

PROLOG
BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
BAGIAN 5
BAGIAN 6
BAGIAN 7
BAGIAN 8
BAGIAN 9
BAGIAN 10
BAGIAN 11
BAGIAN 12
BAGIAN 13
BAGIAN 14
BAGIAN 15
BAGIAN 16
BAGIAN 17
BAGIAN 18
BAGIAN 19
BAGIAN 20
BAGIAN 21
BAGIAN 22
BAGIAN 23
BAGIAN 24
BAGIAN 25
BAGIAN 26
BAGIAN 28
BAGIAN 29
ENDING

BAGIAN 27

8.8K 2.5K 1.6K
By ANDINI-RIYANA


"Yuna." Yeonjun memanggil pelan.

Menghampiri Yuna yang sedang membersihkan sebuah pedang pusaka yang mirip dengan wujud pedang Kai saat disihir dulu.

"Hm?" Yuna menjawab tanpa menoleh.

Yang lainnya berada di ruang tengah, sementara Yuna dan Yeonjun memilih mempersiapkan amunisi di ruang persediaan senjata pusaka yang memiliki sihir.

Yeonjun menyandarkan bokong ke meja, menoleh ke samping untuk mengamati Yuna yang tampak begitu serius dengan kegiatannya. Yeonjun ingin membicarakan tentang Yoonbin, tapi dia ragu-ragu.

"Kenapa natap gue kaya gitu?" Yuna balas menatap Yeonjun.

Yeonjun menarik napas dan mengembuskannya kasar. "Jangan kaya gini, gue khawatir."

"Kaya gini gimana?" tanya Yuna bingung.

"Gue tau lo sedih gara-gara Yoonbin,  lebih baik lo nangis daripada jadi mayat hidup gini," ujar Yeonjun.

Yuna berdecak, menyimpan pedang pusaka itu ke meja dengan sedikit kasar.

"Justru gue bakal lebih hancur kalo lo bahas dia, tolong, gue berusaha buat ikhlas," ucapnya lirih.

"Dia udah jujur sama lo?" tanya Yeonjun.

"Ya, tapi caranya salah, daripada keliatan serius dia justru keliatan kek cuma mau main-main, jadi gue gak pernah anggap serius semua ucapannya," balas Yuna.

"Pertama kali dia mulai ada rasa sama lo itu pas dia kelas 2 SMA, dan lo kelas 2 SMP. Dari dulu gue larang dia buat suka sama lo karena gimana pun kalian gak bisa sama-sama, tapi begonya dia justru mendam perasaan sampe 4 tahun, emang gak ada yang lebih bodoh dari Yoonbin," ujar Yeonjun sambil terkekeh, tapi sarat kesedihan.

Yeonjun ingat, saat dia kelas 2 SMA di kehidupan sebelumnya, Yoonbin pernah bertanya random padanya.

"Eh, Jun, Yuna udah ada pacar?"

"Ngapain nanya?"

Yoonbin mesem-mesem. "Kalo gak ada, gue siap mengisi."

"Gak ya, jangan macam-macam lo sama adek gue."

"Pelit banget lo, ah."

"Mending gak usah suka Yuna, dia gak doyan laki."

Yoonbin membelalak. "Y-Yuna lesbi?"

"Anggap aja gitu."

Saat itu Yeonjun berbohong agar Yoonbin berhenti, tapi nyatanya laki-laki itu tidak peduli. Tepat saat Yoonbin sibuk dengan SBMPTN, Yeonjun kaget Yoonbin mengambil jurusan IT.

"Jurusan informasi? Bukannya lo mau ambil Manajemen?"

"Dulu, tapi sejak ketemu yayang Yuna gue berubah pikiran."

"Yayang pala lo, gue kutuk jadi kodok tau rasa."

"Gue serius, mau tau alasannya?"

"Gak."

Tapi Yoonbin tetap menjawab. "Biar gue bisa hack hati adek lo, hehe."

"Udah mau dua tahun, bego. Emang lo gak capek berharap?"

"Banyak cewek melintas di kehidupan gue, tapi cuma Yuna yang bisa gue liat."

"Bucin," cibir Yeonjun.

Dan baru-baru ini, malam hari sebelum Yeonjun pergi ke makamnya untuk membangkitkan kekuatan iblisnya, Yoonbin dan Yeonjun duduk berdua di teras sembari mengobrol random.

"Lo tau? Ada satu hal dari diri lo yang gak gue suka di kehidupan sebelumnya," kata Yoonbin.

"Apa?"

"Gara-gara lo gak bolehin gue confess ke Yuna, sekarang star gue dicuri Renjun." Yoonbin mengatakannya sambil menggertakkan gigi gemas.

"Renjun siapa lagi, hah?"

"Lo bakal ingat setelah dapetin kekuatan iblis lo," balas Yoonbin.

Yeonjun tersenyum tanpa sadar.

"Tapi sebenarnya dia gak bodoh-bodoh banget, dia cuma pura-pura bego biar orang-orang sekitarnya terhibur sama tingkah randomnya," imbuh Yeonjun.

"Kenapa lo baru cerita, Kak? Kenapa lo harus bahas itu setelah orangnya udah gak ada?" tanya Yuna, mulai merasa sesak.

"Tolong jangan bahas dia lagi, gue mau fokus sama misi kita yang sekarang dulu," ujar Yuna sembari memasukkan pedang pusaka tersebut ke sabuknya.

Tak berselang lama, Beomgyu, Taehyun, Soobin dan Kai masuk ke ruangan itu.

"Mereka maksa mau ikut," kata Soobin, menunjuk Beomgyu dan Taehyun.

"Nggak usah, bahaya kalo kalian ikut," balas Yeonjun.

"Nggak, Kak, kita juga mau balas dendam," kata Taehyun dan Beomgyu bersamaan.

Soobin langsung menggetok kepala kedua orang itu.

"Ish, sumpah gak nyangka lo berdua saudara gue," cibir Soobin.

Yeonjun dan Soobin lalu menyingkir ke sudut untuk membahas strategi mereka.

"Jadi gitu, ya." Yeonjun mengangguk-angguk.

"Gue udah siapin busurnya," kata Soobin yang masih didengar samar-samar oleh para adiknya juga Yuna.

Yuna terlihat diam sesaat, mengamati Beomgyu dan Taehyun.

"Emang kondisi kalian udah baik?" Yuna bertanya memastikan.

"Udah, berkat ramuan biru itu," jawab Beomgyu.

Yuna menyunggingkan senyum miring, satu ide terlintas.

"Biarin mereka ikut, gue rasa mereka bisa jadi kunci kesuksesan misi kita," ujar Yuna pada Yeonjun dan Soobin.


































"Lo ada di pihaknya?" tanya Beomgyu pada Taehyun.

Taehyun masih menyeringai, melangkah pelan ke arah Beomgyu.

Yoshi mengernyit, apakah Taehyun juga iblis seperti Beomgyu?

"Menurut lo?" Taehyun bertanya dengan nada mengejek.

Beomgyu terkekeh pelan. "Kalo gitu, nuggu apa lagi?"

Taehyun dan Beomgyu sama-sama mulai mengeluarkan jurus, maksudnya sihir.

Yoshi yang melihatnya masih tidak paham dengan situasi.

Siapa Taehyun sebenarnya dan kenapa dia mau membantunya?

Tepat di depannya, kedua orang itu saling menyerang satu sama lain, kekuatan keduanya terlihat setara, sama-sama kuat.

Sejenak kemudian, kedua orang itu sama-sama ingin melancarkan sihir mematikan.

Yoshi nyaris berteriak, itu adalah mantra sihir paling mematikan.

Tapi yang terjadi berikutnya membuat Yoshi melongo, sungguh tidak mengerti situasi saat ini.

Detik-detik melancarkan serangan sihir, Beomgyu dan Taehyun justru saling berpelukan.

"Apa-apaan..." gumam Yoshi.

"Lo dari mana aja?" tanya Beomgyu setelah keduanya berhenti berpelukan.

"Gue habis ngasih tau pemimpin roh jahat buat datang ke sini bareng pasukannya," jawab Taehyun, tersenyum pongah.

"Mereka udah sampe?"

"Udah, keknya sekarang lagi nyuruh pasukannya panen jiwa," katanya sambil tertawa, membuat Beomgyu ikut tertawa.

"Asik, malam ini bakal seru banget!" seru Beomgyu bersemangat.

"Di sana ada pimpinan roh-roh jahat astral yang pengen nembus dimensi manusia, tapi mereka gak bisa karena mantra sihir dari kakek Yuna kuat banget buat mereka hancurin. Dan tujuan utama pimpinan roh jahat itu mau nembus dimensi manusia karena mereka pengen ambil alih raga-raga manusia yang udah gak punya tujuan hidup."

"....Ada penyihir yang ngebantu pemimpin roh jahat hancurin mantra sihir kakek Yuna, dan sekarang pimpinan roh jahat itu bebas dari alam astral. Selanjutnya kamu pasti tahu apa yang bakal terjadi."

Tiba-tiba saja obrolannya dengan hantu Nakyung hari itu muncul di ingatannya.

Jangan-jangan semua maba, dosen dan teman-temannya akan jadi korban?

"YA!" Kedua tangan Yoshi mengepal kuat, dengan amarah yang tak bisa ditutupi lelaki itu bangkit berdiri.

Taehyun dan Beomgyu menoleh sejenak, tapi kembali mengobrol seolah tak perduli dengan kehadiran Yoshi.

Batas kesabaran Yoshi benar-benar telah habis.

Dengan marah, Yoshi merapalkan mantra mematikan lainnya yang dia pelajari dari kakek Y. Lalu mengarahkan sihirnya pada Beomgyu dan Taehyun hingga kedua orang itu terpental menabrak tembok.

Keduanya langsung tak sadarkan diri.
























Untuk sesaat Yoshi pikir dia sudah menang, tapi tiba-tiba saja kloningannya memudar.

Ada apa ini?

Rupanya, Beomgyu dan Taehyun tidak sebodoh itu, mereka berdua juga diam-diam membuat kloningan karena tahu Yoshi punya mantra sihir mematikan, hanya saja tidak dipakai oleh laki-laki itu.

Dan yang terjadi sekarang, Beomgyu dan Taehyun asli sudah berada di ruangan tempat Yoshi asli ditahan, dan telah berhasil melumpuhkan Yoshi dengan menahannya menggunakan sihir.

"Apa pun usaha lo, lo gak akan bisa bebas, karena mantra pengurung itu cuma gue yang bisa bebasin lo," ujar Beomgyu pongah, tersenyum mengolok.

Benar saja, Yoshi berusaha melepaskan diri tapi mantra pengurung Beomgyu ini sangat kuat, sepertinya ini adalah mantra di luar kekuasaan para penyihir, dan merupakan kekuatan murni dari iblis.

"Lain kali lo juga ajarin gue mantra itu, Kak," kata Taehyun.

"Gak akan, itu mantra pengurung wasiat dari Hyunjun, untung aja sebelum mati dia sempat ngajarin gue mantra itu," balas Beomgyu.

"Woah, jadi dia yang ciptain mantra itu?"

Beomgyu mengangguk. "Sama mantra pelepasnya juga."

"Jadi gimana sekarang? Kita ikutan sama pasukan roh jahat itu atau nontonin aja?" tanya Taehyun.

"Gak asik kalo cuma nonton," balas Beomgyu.

"Jadi ikutan, dong? Haha, terus gimana sama dia?" Taehyun menunjuk Yoshi dengan lirikan.

"Tinggalin aja, entar juga mati."

"LEPASIN GUE, SIALAN!" teriak Yoshi.

Namun Beomgyu dan Taehyun tidak mendengarkannya, karena kedua orang itu sudah beranjak keluar, ke ruang tengah di mana keadaan telah kacau balau.

Satu persatu para maba kerasukan dan menyerang yang masih sadar.

Hyunsuk dan anak kosan lainnya kelimpungan dengan situasi itu, panik harus berbuat apa.

Keenam laki-laki itu berusaha kabur dari sana sebelum ikut menjadi korban, mereka berlari masuk ke dalam lorong yang lengang.

Mereka pikir sudah aman, nyatanya ada dua iblis yang telah menunggu kehadiran mereka berenam.

Bukan hanya Beomgyu dan Taehyun yang ada di sana, rupanya kedua orang itu sempat ke ruangan tempat Yedam ditangani dan menyeretnya ke sana.

"LO APAIN YEDAM, HAH?! LEPASIN!" teriak Jihoon.

Taehyun menurut, melepas Yedam dari rangkulannya dan mendorongnya secara kasar pada Jihoon.

"WOE, GAK USAH KASAR GITU, BANGSAT!" teriak Hyunsuk marah.

"Lo emang jago sandiwara, tadi pura-pura kesakitan abis dipukulin, sekarang justru keliatan baik-baik aja," cibir Junkyu pada Beomgyu.

Beomgyu terbahak sambil memukul bahu Taehyun.

"Lo denger dia, Tae? HAHAHA!"

Taehyun ikut tertawa mengejek.

"Mereka kayaknya udah sinting," sindir Jaehyuk.

"Udah deh, Tae, kita langsung aja, sakit perut gue ketawain mereka," kata Beomgyu sambari memegangi perutnya.

Taehyun meredakan tawanya dan membaca mantra hingga sesuatu yang bersinar kemerahan muncul di telapak tangannya.

Melihatnya, keenam laki-laki itu terperanjat.

"K-KALIAN SIAPA SEBENARNYA?!" seru Junkyu.

Beomgyu mengangkat sebelah alisnya. "Pesan terakhir?"
































"Gue gagal... gue gagal...."

Yoshi terus menggumamkan kalimat itu dengan kepala menunduk, dadanya sesak, dipenuhi rasa bersalah.

Ia pikir, setelah memiliki kekuatan seperti ini dan menjadi penyihir, Yoshi bisa melindungi teman-temannya, nyatanya ia kembali gagal, selalu gagal.

"GUE GAGAL LINDUNGI MEREKA!" teriaknya, tanpa sadar air matanya mengalir.

"Siapa bilang lo gagal?" tanya seseorang dalam kegelapan, muncul dari sebuah portal.

Yoshi membulatkan mata karena terkejut. "Y-Yuna?"

"Sorry agak terlambat, misi kami baru selesai semua," kata seseorang lainnya yang muncul dari belakang Yuna.

"Y-YEONJUN? LO... LO...."

Yoshi tak sanggup melanjutkan kalimatnya begitu 4 orang lainnya satu persatu memunculkan diri dan berbaris di samping Yeonjun dan Yuna, orang-orang yang asing di mata Yoshi, dua orang lainnya memakai topeng rubah.

"B-bukannya Yeonjun udah--"

"Kita bahas itu nanti," kata Yuna, memotong ucapan Yoshi yang masih shock.

"Yang pasti..."




































"... today we fight, and will survive!"











































***

1/2 part lagi end, kaget? Hhh

Btw, seneng kalo kalian emosi sama karakter Beomgyu dan Taehyun di cerita ini, itu berarti gw berhasil bangun emosi kalian haha.

Tapi plis jangan dibawa ke rl, Beomgyu juga bias kedua gw di TXT ngehehe.

- WARRIOR -

Continue Reading

You'll Also Like

47.3K 14.4K 13
Spin off dari Ghory Series dan Zweitausend Series Yoshi akan membuktikan kalau dia pantas menjadi raja. Karena tahta raja adalah miliknya, hanya mili...
374K 102K 45
❝ Kak, kita bakal tetap hidup kan? ❞
11.7K 2.6K 13
Pikiranmu bisa merasakan seseorang menatapmu bahkan saat sedang tidur. ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈ This book contains horror, mystery/thriller oneshoot collecti...
50.2K 12.1K 13
[ᴸᵒᵏᵃˡ ᴬᵁ] Ft. Mashiho Jaehyuk Asahi Begitu rumit tetapi menawan. ᵂʳⁱᵗᵉʳ:ᵈˢᵗⁿᶻʰʳ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ:²⁰²⁰/¹²/⁶ ᶠⁱⁿⁱˢʰᵉᵈ:²⁰²¹/¹/¹⁷