Today playlist : X1 - I'm Here For You
. - .
Melihat sosok gadis yang dulu sering membentak juga meneriaki dirinya yang saat ini menjadi istrinya ialah sebuah keajaiban bagi Jung Jaehyun. Sungguh dia tak pernah menyesal menikah dengan Roseanne Park, andai dulu tidak ada Rose yang berani memintanya untuk menikahi dia. Sepertinya Jaehyun tidak akan sanggup menerima dunia juga semua takdir yang sudah dituliskan Tuhan baginya.
Salah satu alasan terbesar dari semua alasan Jaehyun bertahan adalah Rose. Wanita yang kini tertidur pulas menghadap kearah Jaehyun sekarang. Wanita yang sedang mengandung calon buah hati mereka sekarang. Juga wanita yang berperan sebagai istri juga dokter baginya sekarang.
Hidup Jaehyun memang se-tragis ini. Bukan Jaehyun membenci Rose, dia tentu memiliki rasa pada wanita itu. Tapi Jaehyun lagi-lagi memilih kondisi tubuh sebagai alasan yang paling masuk akal. Jika saja dia tidak lumpuh, pasti dia sudah bersama anak-anaknya sekarang.
Memikirkan bagaimana nantinya Rose akan mengurus anak dengan kondisi suami yang tidak bisa apa-apa sekarang adalah mimpi buruk Jaehyun. Dia benar-benar sudah cukup membuat Rose menderita, tidak lagi.
Tuhan, aku memohon untuk kesekian kalinya padamu. Jangan membuat dia terpukul lagi.
Jika memang dia dititipkan pada kami, tolong. Jangan kau ambil lagi dari kami.
Setidaknya, biarkanlah wanita baik yang merupakan istriku ini. Mendapatkan bahagianya, ku mohon.
Dengan sangat-teramat.
Doa yang Jaehyun panjatkan sebelum ia masuk kedalam alam mimpinya, alam dimaja dia bisa berlari kencang tanpa merasa lelah sekalipun. Alam dimana semua orang bisa mendapatkan sesuatu yang mustahil mereka dapatkan di dunia nyata.
. - .
Annerose Park
12 August 2013
Rest in Peace
Rose berada di makam saudari kembarnya sekarang. Menatap sendu ke batu yang betuliskan nama Anna disana. Rose benar-benar rindu Anna, sangat merindukan Anna. Dia menghapus jejak air mata yang sempat ada di pipinya, dan tersenyum untuk kesekian kalinya.
"Maaf, aku benar-benar minta maaf kak" lirih Rose pada batu yang tidak mungkin menjawab perkataannya itu
Rose merasa bersalah pada Anna, walau Rose tahu Anna pasti mengerti kondisinya. Anna pasti memahami niat baik Rose untuk merawat dan menjaga seorang pria yang dicintai oleh Anna.
"Aku bahkan memberitahu pada kakak bahwa aku tidak akan mengambilnya dari kakak" Rose
Dia mengatur nafasnya dengan teratur, berharap agar dirinya sendiri bisa menjadi lebih tenang.
"Tapi aku menikahi Jaehyun kak... bahkan setelah kami menikah, dengan berani sekali aku jatuh cinta padanya" Rose
Rose kembali menangis, air mata wanita cantik itu kembali mengalir bebas membasahi pipi sang dokter. Dia kembali tersendu dan menangis didepan batu nisan sang kakak.
"Aku tidak bisa membuat dia bahagia kak, kakak benar. Dia bukanlah lelaki jahat, dia baik. Tapi bahkan aku selalu membuatnya merasa dirinya tidak berguna, bagaimana bisa aku meyakinkan padanya kak?"Rose
Rose menangis sambil memandang langit, berharap Anna bisa menjawab semua hal yang sudah dia adukan itu. Memohon didalam hati, agar Anna membantunya dari langit sana. Tetapi nihil, bukan Anna yang membalas semua aduan Rose. Hujan turun tanpa permisi dan membasahi semua badan Rose.
. - .
'Dia ke makam kakaknya Jae, emangnya ga izin ke kamu?'
Itu jawaban yang Jaehyun dapatkan dari Lisa, teman baik Roseanne. Sudah hampir 3 jam Roseanne tidak berkabar dengannya, mengingat kondisi Rose sekarang membuat pria itu terus-menerus meminta kepada sekretarisnya untuk mencari tahu dimana keberadaan istrinya.
"Lo gimana sih? Rose yang segitu gede wujudnya bisa ga keliatan pas pergi" Taeyong
"Gue kan ga setiap detik ngeliatin dia, lagian juga daritadi dia anteng di ruang tamu nonton TV" jawab Jaehyun yang tak mau kalah
"Aduh Rose, lo kemana sih?" lirih Taeyong yang terus berusaha menghubungi istri Jaehyun itu.
Sampai dimana sambungan telfon itu tersambung, 'Halo?' suara Rose yang langsung masuk ke telinga Jaehyun
"Bu, sekarang ada dimana ya? Ini dari tadi dicariin Pak Jaehyun" Taeyong
'Ahh bilangin aja bentar lagi saya sampe apartment, saya baru pulang dari makam anggota keluarga saya Taeyong' Rose
"Baik, ibu mau saya jemput?" Taeyong
'Oh gausah gausah, ini udah di parkiran apart kok. Makasih ya, oh iya! ingetin Jaehyun buat minum obat ya Taeyong. Saya minta tolong' Rose
"Baik bu, saya tutup sambungannya ya" Taeyong
Sedetik setelahnya dilihatnya Jaehyun yang menunggu kabar Rose keluar dari mulut Taeyong.
"Udah di basement, dia nyuruh lo buat minum obat" Taeyong
Pria yang ada didepan Taeyong itu kini bisa bernafas lega, sebenarnya Jaehyun tidak akan se-khawatir ini jika Rose izin dan berkabar padanya.
Rose benar-benar tidak ada kabar selama tiga jam itu, Jaehyun khawatir terjadi sesuatu pada istri juga calon anaknya itu. Tidak bisa tenang sebelum mengetahui kondisi istrinya itu. Sungguh.
"Tolong suruh Jeno tinggal disini mulai besok, Rose hamil. Gue mau Jeno yang bantu Rose buat ngerawat gue yang nyusahin kaya gini" ucap Jaehyun yang tentunya di tujukan pada Taeyong
"Rose udah tau?" Taeyong
"Nanti malem biar gue ngomong sama dia, dia pasti iyain kok. Kalo engga ya, paling berantem lagi" Jaehyun
Taeyong menggeleng tak percaya pada Jaehyun, "Sinting lo, gampang banget ngeluarin kata berantem. Berantem sama istri lagi, anti mainstream banget berantem lo Jae" ujar Taeyong
"Bacot. Udah suruh aja kesini, banyak banget omong lo" Jaehyun
Tidak lama setelah itu Rose menampakan dirinya dengan rambut basahnya didepan Jaehyun. Mata Jaehyun tidak berkedip dan langsung mendekat kearah Rose, dan menarik tangan Rose agar dia bisa memeriksa rambut basah Rose.
"Panggil dokter sekarang, Lee Taeyong" suara tegas Jaehyun keluar begitu saja saat melihat kondisi Rose yang sepertinya terkena hujan
. - .
Jaehyun berkali-kali menempelkan punggung tangan ke leher istrinya, mengecek apakah istrinya itu demam atau tidak. Kata dokter tadi istrinya baik-baik saja, dan meresepkan beberapa vitamin untuk Rose. Untuk beberapa saat lalu, Jaehyun melupakan fakta bahwa istrinya adalah seorang dokter.
"Aku gapapa, Jae" lirih Rose dengan senyum cantiknya itu
"Aku yang kenapa-napa. Susah ya ngabarin suami kalo mau pergi?"Jaehyun
"Tadi aku liat kamu sibuk banget, aku jadi-" ucapan Rose yang terpotong karena Jaehyun langsung mencium bibirnya
"Jangan pergi tanpa pamit lagi, Rose. Aku khawatir" Jaehyun
Rose memeluk Jaehyun setelahnya, menepuk punggung suaminya yang cukup bidang itu dengan sesekali mengecup bahu Jaehyun. Membiarkan rasa rindu juga rasa bersalahnya meluap untuk sesaat.
"Maafin aku udah buat kamu khawatir. Aku janji, ga bakal pergi tanpa pamit sama kamu" Rose
Jaehyun melepaskan pelukan dengan lembut, membenarkan beberapa anak rambut Rose ke belakang telinga istrinya.
"Aku yang minta maaf, ga bisa jagain kamu. Andai aku ga lumpuh, aku pasti-" Jaehyun
"Kamu itu sosok laki-laki hebat Jaehyun. Kamu udah ngejaga aku dengan sangat baik bahkan saat kamu dalam kondisi kaya sekarang. Aku bahkan udah ga bisa bayangin gimana gagahnya kamu nanti, kalo udah sembuh.
Aku pasti bakal jadi wanita paling beruntung didunia, bisa menikah sama lelaki tangguh dan hebat kaya kamu. I love you, Jung Jaehyun" Rose
' When even the shadow that follows you becomes unbearable. It’s fine. It’s okay, since I’m here '
- Jung Jaehyun
To be continue
floalee