✓ We're (not) Twins

Von rotibbang

104K 14.2K 2.9K

Terlepas dari wajah mereka yang mirip, mereka berdua berbeda.. dari segi apapun mereka berbeda. Tapi justru k... Mehr

Caring friend
Sweet date
Berdua terus
Accidentally meet
The true face
Untold
Reason behind..
Perbedaan hidup
Terus berantem
Rencana jahat
Double trouble
Tersiksa
Pasca putus
Not over you
Sendirian
Memanas
Tambah pusing
Guardians
Broken
Tindakan buruk
Terbongkar
Imbas
Terus berlanjut
Tak terduga
Save me!!
The big secret
Big chaos
Kritis
Dukungan
Tanpa ampun
"Touch me.."
Pengadilan
Pengadilan (2)
Mess up
Vonis
Pasca sidang
Ancaman
Mulai bertindak
Final (end)

Ditembak

11K 764 74
Von rotibbang


.

"Sunoo ada di kelas ini, gak? Yang ngerasa namanya Kim Sunoo keluar, dong."

"Saya?"

"Lo Kim Sunoo?"

"Iya.."

"Fiks! Lo jadi pacar gue sekarang!"

"Haaaaaah?!"

.

Sunoo gak mungkin bisa ngelupain hari ini sampai kapan pun. Bahkan sampai dia tua nanti. Masa ya, di hari pertamanya menjadi siswa tahun pertama di SMA ini, dia ditembak sama kakak kelas, dong. Kakak kelas yang bahkan namanya aja dia gak tau.

Mukanya aja Sunoo baru tau pas itu.

Mana nembaknya maksa banget. Sunoo bener-bener gak dikasih kesempatan sama sekali buat nolak.

Sunoo nangkupin mukanya ke meja. Gimana dong? Dia sekarang jadi bahan gosip anak-anak di kelasnya. Enak banget, kata mereka. Baru pertama masuk udah dapet pacar. Siswa populer pula, Sunoo denger-denger sih.

"Hai.." Sunoo ngedongak waktu ngerasa ada yang manggil dia. Ada cowok seumurannya. Mukanya mirip banget sama dia. Sunoo berasa lagi ngaca.

"Hai.." bales Sunoo.

Cowok itu senyum lucu. "Gue liat lo sendiri aja. Nama lo siapa?"

"Gue Sunoo. Kim Sunoo. Lo?"

"Gue Yang Jungwon. Btw..." Jungwon nyodorin tangannya mau salaman, yang kemudian disambut sama Sunoo. "Kita temenan, ya?"

"Iya. Iya, dong." Sunoo ikutan senyum juga.

Dan kayak gitulah, Sunoo dapet temen pertamanya hari itu. Menurut Sunoo, Jungwon itu orangnya baik banget. Perhatian juga ke Sunoo. Walopun agak cerewet nih, ya?

Sebelas dua belas lah kek mamanya (〒﹏〒)

Mereka lalu memulai pelajaran pertama mereka hari itu. Kelas itu anteng banget, merhatiin guru yang lagi ngajar. Sampai bel istirahat pertama bunyi.

Jungwon duduk di kursi kosong depannya Sunoo. Naruh kepala di kedua lengannya yang dilipet. "Kantin, yuk."

Sunoo ngangguk. "Ayuk."

Mereka keluar kelas. Terus jalan berdua di lorong kelas 1 IPA.

"Lo dari SMP mana?" tanya Jungwon sambil masukin tangannya ke saku blazer almamater.

"SMP Inseong," jawab Sunoo. "Kalo lo dari SMP mana?"

"SMP Shinhwa."

Mata Sunoo langsung melotot denger nama sekolah itu. "Itukan sekolahnya orang kaya. Berarti.. lo?"

"Enggak, kok. Gue dapet beasiswa pas masuk ke situ."

"Kirain.. udah insekyur aja gue." Sunoo langsung ngambil napas lega. Kalo sampai dari keluarga orang kaya, Sunoo ngerasa hidupnya dan Jungwon itu kayak langit dan inti bumi.

Jungwon ketawa kecil. Dia lalu ngeliatin Sunoo agak lama. "Lo tadi pagi ditembak sama kakak kelas, ya?"

Sunoo nengok, terus ngedeketin mukanya ke Jungwon. Matanya nyipit lucu. "Lo kenal dia? Lo tau siapa dia?"

"Enggak."

"Yaaah.." Sunoo manyun.

"Kenapa? Jangan bilang lo gak kenal siapa dia?"

Yang dijawab Sunoo dengan gelengan. "Ya, emang gak kenal."

"Terus kalo gak kenal kenapa lo terima, Sunoo!!"

"Ssstttt..." Sunoo naruh telunjuknya didepan bibir Jungwon. "Yang lain denger nanti."

Jungwong ngeliatin sekeliling. "Terus kenapa lo terima?" kali ini sambil berbisik.

"Ya kan gue gak tau harus gimana, Won.. gue gak ngerti sama masalah ginian."

"Gimana, dong?" Jungwon ikutan cemas. Waktu dia ngadep ke depan. Pandangannya langsung nemuin sesuatu.

"Sembunyi! Sembunyi!"

Dia lalu dengan panik narik Sunoo ke salah satu kelas.

"Apaan, sih?" tanya Sunoo. Mau ngintip, tapi Jungwon ngedorong kepalanya ke bawah lagi. "Ada apa?"

"Liat.." Jungwon nunjuk ke lorong. Orang yang tadi nembak Sunoo lagi lewat. Kayaknya dia mau apel ke kelasnya Sunoo.

Pas Jungwon rasa orang itu udah agak jauh, dia narik Sunoo keluar lagi. Dan mereka jalan lagi ke kantin.

"Lo jangan mau ah, pacaran sama dia."

"Emang kenapa?"

Jungwon ngehela napas. Sunoo kayaknya baru banget di dunia percintaan. Kayak dia. Tapi dia pro kok, kan udah belajar tutorialnya di youtube.

"Gini ya, Nu.. dia nembak lo padahal kalian gak saling kenal. Bisa aja kan lo cuma dijadiin taruhan sama dia? Pas masa taruhannya udah selesai lo diputusin gitu aja."

"Bagus dong kalo gue diputusin?"

"Ya.. tapi lo gak punya harga diri kesannya." Jungwon keliatan sabar banget ngadepin Sunoo yang kurang pinter ini.

"Emangnya lo barang apa, habis dipake terus dibuang?"

"Oooh, gitu..." Sunoo nunduk. Kalo misalnya dia dijadiin taruhan sama itu cowok, kenapa harus dia? Padahalkan ada lebih dari lima ratusan murid yang sekolah di sekolah ini. Dan banyak cantik-cantik pas salipan sama dia di lorong tadi.

"Udahlah, pokoknya lo jangan mau diajak apapun dan kemanapun sama dia."

Sunoo kedip-kedip bingung. Tapi kemudian dia ngangguk.

"Istirahat gak usah keluar."

"Tapi kan gue pengen beli sosis telur."

"Gue beliin, makan punya gue. Nanti gue yang ngadepin dia kalo dia ke kelas."

"Okey." Sunoo manyun. Mereka baru kenalan tapi Jungwon berisik juga ya orangnya?

"Pulang juga langsung pulang."

"..."

"Denger, gak?"

"Hm.."

"Hah!?"

"Iya, Jungwon!!"

.

.

.

Dan jam 4 tepat, bel pulang sekolah berbunyi. Sunoo ngeberesin buku-buku sama alat tulisnya.

Dia lalu nengok ke Jungwon yang duduk dua bangku dibelakangnya.

"Lo pulang naik apa, Won?"

"Gue naik taksi. Rumah gue gak begitu jauh dari sini."

Sunoo diem aja. Buat ukuran siswa sekolah, rasanya agak mahal ya kalo harus naik taksi?

Tapi dia diem aja.

"Rumah lo jauh?" tanya Jungwon.

"Lumayan, sih. Naik bis berhenti dua kali."

"Mending kita cepet-cepet keluar deh. Kayaknya itu anak bakal nyamperin lo kesini."

"Oh, oke.." Sunoo ngangguk, dia make tas ranselnya di punggung. "Yuk."

.

Dia sama Jungwon harus kepisah di depan gerbang, gara-gara taksinya Jungwon dateng lebih dulu. Tapi anak itu udah ngewanti-wanti dia. "Pokoknya jangan mau diajak balik sama dia, ya?"

"Iya.."

"Jangan mau dikasih apa-apa sama dia.."

"Iya... tapi kalo nanti aku dikasih sosis tel-"

"Gak ada!! Gak ada!! Masa harga diri lo cuma sebatas sosis telur seribuan, sih?"

Sunoo manyun. Ya gimana, itukan favoritnya..

Oke deh, dia bakal nurut sama omongannya Jungwon. Dia gak akan mau kalo mau ditebengin sama pacarnya nanti. Dia bakal no-

'TIN! TIN!'

-lak.

Alamak..

"Hei?" Cowok yang tadi nembak dia tiba-tiba berhenti didepannya. Sunoo pura-pura nyari burung di langit.

"Gue ngomong sama lo, ya.." Sunoo nengok sekeliling. Banyak orang tapi untung aja dia berdirinya di halte paling ujung. "Mau naik bis?"

"I-iya, bang..."

Anjir!! Bang, dong!!

Dikata kernet bis apa?!

Sementara Sunoo mencoba ngejawab secuek mungkin sambil melengos ke arah lain. Ingat harga diri.

Cowok itu meyeringai.

"Ayo naik! Gue anterin pulang!" Katanya sambil nunjuk ke boncengan di belakangnya. Terus ngasihin dia helm.

'Ingat harga diri!'

"Gak usah! A-aku mau naik bis aja!"

"Ayok ih, mau ujan ini."

"Aku bawa payung, kok."

Sunoo muter tasnya. Terus ngerogoh isinya. Maksudnya dia mau nunjukin payungnya ke cowok itu. Tapi..

"Hm?" Sunoo ngernyit bingung. Tangannya ngerogoh lebih dalem lagi.

"Kenapa?"

"Aku bawa payung kok tadi." Sunoo ngubek-ngubek isi tasnya. Di tas kecil, sampai ke yang tas besar. Cowok itu masih setia nungguin, dia terus ngeliatin Sunoo yang makin brutal ngacak-ngacak isi tasnya.

Sunoo tiba-tiba diem, sambil miringin kepalanya. "Ooh iya! Payungnya kan ketinggalan di meja belajar!!"

Sunoo cemberut. Tau gitu tadi gak usah dia cari. Pura-pura aja dia bilang bawa payungnya. Bego banget sih lo, Nu!

"Hhhhhh..." Cowok itu ngehela napas panjang. "Lo agak bego juga ya ternyata?"

"Enak aja!" Sunoo gak terima dikatain bego. Gak bego dia, cuma lemot aja.

"Aku ranking sepuluh besar paralel ya pas di SMP!"

"Iya, dah.." kata cowok itu gak peduli. Dia lalu nepuk-nepuk sadel di belakangnya. "Naik cepet, pake helmnya."

Muka Sunoo kayak mau nangis. Dia lalu nangkupin kedua tangannya di dada, sambil merem. 'Maafin Sunoo yang Jungwon. Sunoo gak nurut omongannya Jungwon,' batinnya dalam hati.

"Lo ngapain?" Cowok itu ngeliatin bingung ke Sunoo yang tiba-tiba berdoa.

Sunoo ngehela napas, terus dia nerima sodoran helm itu. Dia pake..

..tapi sambil jalan pergi.

"Sunoo!!"

Sunoo nengok. "Apa, sih?"

"Lo mau kemana? Motornya disini!"

"Hah? Oh, iya!"

Cowok itu ngehela napas lagi. "Ini yang katanya peringkat sepuluh besar paralel pas SMP itu, ya?"

"Apa, sih?" Ketus Sunoo. Dia duduk di boncengan belakang.

"Pegangan."

"Gamau."

"Pegangan, jatoh nanti!"

"Ih, gamau!" Sunoo malah ngelipet tangannya didepan dada.

"Ya udah, gue gak mau tau ya kalo nanti lo kejengkang?"

"Iya, terse-"

NGEEEEEEENG!

"YAAAAAAA!!" Sunoo reflek langsung meluk pinggang cowok itu. Mau kejengkang dia.

"Aku mau jatoh!!" teriaknya sambil ngegebuk punggung cowok itu kenceng. Sampai itu cowok ngaduh.

"Kan gue udah bilang!" katanya. Dia lalu narik tangan Sunoo buat makin meluk pinggangnya. "Pegang yang erat."

Sunoo manyun. Tapi dia tetep ngeratin pelukannya. Mana cowok itu motornya honda CB. Jadi kan mereka dempet banget duduknya.

"Lo nanti ngomong ya ancer-ancernya letak rumah lo?"

"Hah!?" Sunoo gak kedengeran. Suaranya kalah sama angin.

"NANTI NGOMONG RUMAH LO DIMANA!! BELOK-BELOKNYA KEMANA AJA!!"

"OH, IYA!!"

Baru sehari pacaran kok udah capek aja ya Sunoo?

Dan nyatanya mereka terus aja berantem di sepanjang perjalanan pulang ke rumahnya Sunoo. Ya habis ada aja masalahnya.

Yang kehabisan bensin lah, salah belokan lah, bahkan mereka harus puter balik sekali gara-gara Sunoo telat ngasih tau buat belok.

"Eh! Belok sini!"

"Udah bablas, Nu!!"

Mereka kemudian puter balik.

"Tau gini, gue biarin aja lo pulang sendiri.."

"Ya, kan aku udah bilang tadi!!"

Gak lama kemudian mereka udah sampai didepan rumahnya Sunoo.

Sunoo turun dari boncengan, terus ngelepas helmnya.

"Nih..." Dia kasihin ke yang punya. "Makasih, ya?"

Cowok itu nerima helmnya terus ngeliatin Sunoo lama. Sunoonya jadi salting diliatin gitu. "Kenapa?"

"Lo gak pengen tau siapa nama gue, gitu?"

Sunoo geragepan. Iya, ya? Dia kan gak tau siapa namanya ini cowok?

Cowok itu ngehela napas, habis itu ngambil tangannya Sunoo di ajak salaman paksa.

"Gue Jay."

"Kak Jay?" Ulang Sunoo. Cowok itu ngangguk.

"Inget-inget terus, ya?" Jay naikin standart motornya. "Kayaknya gue bakal terus hadir di mimpi lo."

Pas motor Jay udah hilang dari hadapannya, Sunoo megangin kedua pipinya. "Omaigot.. mati gue."

Dia ngerasa bersalah banget sama Jungwon. Soalnya..

...dia lemah kalo udah berurusan sama cogan.

.

.

.

.

..................................................................................
Fic baru!!! Ada yang udah ngira dari awal kalo itu Jay?

Btw, ini bakal rajin up kalo fic arkein selesai...

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

147K 19.4K 50
[Tolong tetap memberi vote dan komen untuk meramaikan book ini. Terima kasih] Keenam idol papan atas yang sedang naik daun dan dikagumi ribuan orang...
12.1K 1.3K 38
DO KYUNGSOO | FANTASY Ketika sebuah bintang jatuh, peromohonan dapat terkabul. Bintang jatuh yang mengubah kehidupan Chanyeol seorang dragon phantom...
77.2K 7.6K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
492K 36.9K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.