My Lovely Evil Queen

By Criest05

2.7M 246K 19.1K

Hanya cerita sederhana tentang seorang raja yang terlalu mencintai ratunya. šŸ„ More

Prologue
Chapter 1: Magic Massage
Chapter 2: Rose
Chapter 3: One night
Chapter 4: Sea
Chapter 5: Evil lady
Chapter 6: Do you love me?
Chapter 7: Wedding Dresses
Chapter 8: Mirror
Chapter 9: Diamond Mine
Chapter 10: The Wedding
Chapter 11: Confused
Chapter 12: Lost
Chapter 13: Ruve Plan
Chapter 14: So hurt
Chapter 15: Cesa
Chapter 16: Shut up!
Chapter 17: One shot
Chapter 18: I can't control myself
Chapter 19: Jealous
Chapter 20: Athena's curse
Chapter 21: It's a miracle
Chapter 22: Who??
Chapter 23: A Treason?
Chapter 24: Just Believe Me
Chapter 25: Who are you?
Chapter 26: To The Stars
Chapter 27: To Protect You
Chapter 28: Let me sleep
Chapter 29: Dawn of Swan Lake
Chapter 30: I Still Love You
Chapter 31: Binggo!
Chapter 32: Memories
Chapter 33: The truth.
Chapter 34: Thank You
Chapter 35: The execution
Chapter 36: How i love you
Chapter 37: The history
Chapter 39: New world
Chapter 40: :(
Chapter 41: Our Child
Chapter 42: Her Jealous
Chapter 43: Dark Side
Chapter 44: One Year Later
Chapter 45: End

Chapter 38: Pregnant and this magic

43.3K 3.7K 311
By Criest05


***

Louis terbangun ketika merasakan sebuah elusan lembut di kepalanya. Mendapati suaminya yang sudah terbangun dalam tidurnya yang lelap membuat seutas senyum pun terbit dari bibirnya.

"Kau sudah bangun? Maaf, sepertinya aku menganggu tidurmu."

"Sekarang tidurlah, aku akan menjaga tidurmu." Tambah Rebecca lembut. Lalu mengecup kening Louis.

Louis menggeleng "Itu tak perlu." Pria itu merapatkan tubuhnya pada sang kekasih lalu ia menunduk mengelus perut langsing yang masih rata itu.

"Umm?" Bingung Rebecca ketika Louis mengelus perutnya.

"Ada yang hidup disini." Lalu Louis  menatap mata si cantik "Namanya embrio."

"A apa?" Kaget Rebecca.

"Kau hamil anakku." Ujar Louis.

"Ha hamil?"

"Bagaimana mungkin? Kau tak sedang berbohong bukan?"

Louis menggeleng "Tidak, kapan aku pernah berbohong?" Tanya Louis dengan wajah polos.                      

"Jika kau berbohong maka aku akan mengacuhkan mu selama se bu lan," ucap Rebecca menekan kata sebulan.

"Aku tak berbohong!" Ujar Louis dengan alis yang menukik tajam.

Mata Rebecca berkaca kaca "Uhh," lalu ia pun menunduk menatap perutnya yang rata.

"A ada baby hiks akhirnya baby ku dan Louis," gumam Rebecca terbata bata.

Rebecca segera memeluk Louis lalu menangis di dada kekar pria itu. Ini adalah tangisan kebahagiaan.

"Hiks hiks huaaa aku senang sekali... Akhirnya aku memiliki bayi. Aku bersumpah akan menjaganya dan mencintainya sepenuh hatiku. Hiks..."

Louis mendengus lalu ia membalas pelukan Rebecca "Tapi kau tidak boleh mencintainya melebihi aku okey?"

"Huaaaa babyy ada baby kecil baby Louis..." Isak Rebecca, hidungnya pun mulai memerah.

"Kau mendengarkan ku bukan?" Tanya nya yang sepertinya di acuhkan oleh si empu. Melihatnya membuat Louis mendengus kesal.

Walau begitu Louis tetap tersenyum  kemudian menghapus air di sudut mata nya.

"Terima kasih." Ujarnya dengan tulus. Sang raja pun mendekap kesayangannya semakin erat "Terima kasih banyak,"

Kemudian mereka saling bercumbu hingga tak sadar keduanya jatuh terlelap di ruang kesehatan itu. Sambil mendekap erat satu sama lain.

Hingga keesokan paginya dikejutkan oleh para pelayan dan tabib yang kaget bukan main karena pasangan kasta tinggi ini tertidur dengan damainya di tempat yang tak seharusnya.

***

Seminggu berlalu sekarang sudah waktunya pesta untuk kerajaan yang sedang berbahagia karena akan lahir penerus kerajaan ini.

Sekarang Rebecca sedang didandani para oleh para pelayan. Tangan mereka tampak telaten mengurus si cantik itu merubah yang semulanya angsa menjadi ratu dari para angsa.

Setelah selesai semua terkesima melihatnya, hingga Louis yang datang dengan beberapa ksatria di belakang pria itu tertegun melihat keindahan Rebecca yang semakin menjadi jadi.

Rebecca menoleh ke belakang ketika ia merasakan ada aura gelap khas sebagai pertanda bahwa ada Louis disana.

Rebecca tersenyum menatap Louis yang saat ini tak sedikitpun melepaskan pandangannya seperti ia sedang di hipnotis. Wanita itu merendahkan sedikit tubuhnya kemudian memberi salam.

"Salam yang mulia agung sang matahari Kerajaan Rendell," setelah Rebecca selesai berucap serentak para dayang mengikuti dari belakang.

Louis tersadar dari pesonanya. Ia merubah tampangnya kembali menjadi datar dan songong.

Louis mendekati Rebecca "Apa apaan dandanan mu ini,"

"Kau gila ya? Berdandan seperti ini?!"

"Me memangya kenapa?"

"Memangnya kenapa katamu?! Kau itu-" belum selesai Louis menyelesaikan kalimatnya wajah pria itu berubah menjadi tersipu malu.  Bagai gadis pemalu yang baru saja puber.

"Cantik sekali..." Ujar Louis dengan wajah memerah. Ia menatap wajah Rebecca yang sedang mengedipkan mata lucu.

Hal itu membuat Louis menahan napas agar tidak mimisan di tempat.

Louis mendekap tubuh Rebecca erat erat. Semua orang yang melihat hanya diam merasa jengah. Tak ada sehari yang pria ini lewatkan tanpa membucin.

Setiap harinya pria ini selalu kelimpungan bila ratu mereka tak ada dihadapannya barang sedetik saja.

Selalu menjerit tiap jam nya pada semua orang. Dan bertanya hal yang sama.

Dimana Rebecca?!

Dimana ratu?! Matamu buta hah tak melihat dimana ratu?!

Gila ya, masa kau tak tau dimana ratu?!

Cari sana atau ku ceburkan kalian ke Samudra.

Rebeccaa!!!!!

Dasar otak udang sampah masyarakat!! Kalian ini laki laki atau perempuan sih mencari satu wanita saja tak mampu.

Mati sana!!

Begitulah setiap harinya itu yang selaku dia ocehkan. Hingga kuping mereka sebentar lagi akan tuli karena mendapat teriakan yang itu itu saja.

Rebecca menatap Louis yang sedang merengut. Rebecca menatap Louis dari atas ke bawah.

Rambutnya yang ditata acak acakan, namun entah mengapa terkesan keren! Memakai jubah merah kebesaran dengan bulu bulu putih disekitaran kerahnya. Dengan sebuah pedang di celananya yang tak pernah ia tinggal. Menatap hidungnya dari samping yang bagai prosotan di kolam renang. Juga alis hitam tebal yang selalu menukik mirip elang.

Uhh~ pria ini sangat sempurna. Jika saja Louis pergi ke dunianya pasti para wanita di bumi akan berteriak histeris bak cacing kepanasan.

Tak tau kenapa pria di dunia ini memiliki paras di atas rata rata, semuanya tampan! Jadi semua wanita disini sudah biasa dengan ketampanan hingga tak terlalu begitu memujinya.

"Kau tampan sekali ya." Puji Rebecca.

Mendengarnya membuat wajah Louis kembali memerah sembari menahan napas "Wa wanita gila! Jangan mengatakan hal hal bodoh!"

Louis menarik tangan Rebecca tuk berjalan mengikutinya. Kemudian disusul oleh sekelompok ksatria yang berjaga dari belakang.

Bahkan tangannya pun terasa sangat lembut hingga darah pria itu berdesir dan merinding. 

Semua orang para bangsawan juga tamu tamu penting lainnya menunggu dibawah. Kenapa Raja dan ratu mereka lama sekali padahal pestanya sebentar lagi akan dimulai.

Mereka saling bercengkrama dengan tawa dan suka cita. Namun mendadak suasana hening ketika Raja beraura seram itu masuk ke hadapan.

Semua orang mendadak beku dengan cepat mereka merendahkan tubuh seraya memberi salam dengan serentak.

"Salam yang mulia,"

Louis duduk di singgasananya tak memperdulikan sapaan mereka. Kemudian ia menarik Rebecca tuk duduk di pangkuan nya. Memasang tampang dingin yang sudah menjadi ciri khas pria itu.

Rebecca tersenyum kepada rakyatnya membuat Louis melotot melihat hal itu.

"Siapa yang menyuruhmu tersenyum hah!!" Bentak Louis.

Karena suasana sedang hening hening nya membuat semua orang mendengar percakapan mereka.

"Kau!! Hanya boleh tersenyum padaku!" Ujar Louis dengan rendah seraya menunjuk wajah Rebecca.

"Ingat itu!!" Geram Louis.

"Ta tapi-"

"Diam!! Jika kau beran-"

"Huekk." Belum selesai ia berbicara mendadak perutnya mual bukan main.

Louis menangkup mulutnya seraya melotot tak percaya. Ia meng huek di depan rakyatnya! Apa apaan ini?! Image nya astaga.

"Hu huek-"

"Louis kau kenapa?"

"Ughh-"

Semua orang yang disana mendadak bingung. Namun setelah itu mereka mengerti sepertinya Raja mereka ini mengalami ngidam. Hmm hmm hal ini jarang terjadi, jarang sekali pria yang mengidam.

Seorang tabib memberikan obat pereda mual kepada Rebecca. Dengan telaten Rebecca mengurus Louis.

Rebecca melirik pada rakyatnya lalu memberi seruan.

"Silahkan dinikmati pestanya." Ujar Rebecca lalu fokus pada Louis.

Namun sebelum itu ada seorang penyihir datang berdiri di tengah pusat keramaian. Ia datang dengan sebuah hadiah besar.

"Ti tidak, aku tidak apa apa hu huek-"

"Salam yang mulia agung sang matahari kerajaan." Louis melirik pada sesosok penyihir yang tiba tiba datang dan berhadapan langsung pada sang raja.

Louis mengernyit melihat penyihir tersebut.

"Disini saya menawarkan hadiah besar. Untuk Baginda raja dan juga sang ratu atas kehadiran penerus kerajaan."

Louis menaikkan sebelah alisnya "Jika kau ingin memberikan hadiah maka dilakukan setelah ughh acara selesai."

"Tapi ini sangat istimewa yang mulia!"

"Lihatlah, yang mulia ratu pasti akan sangat menyukainya." Ujar penyihir tersebut lalu menunjukkan sebuah  kaca bulat yang sangat indah. Berwarna silver dan memiliki seperti serpihan zamrud di dalamnya.

"Apa itu? indah sekali," puji Rebecca terpesona.

"Ini batu yang memiliki sihir, kemari lah yang mulia ratu dan lihatlah saya ingin menunjukkan keindahannya yang sesungguhnya."

"Louis boleh ya?" Tanya Rebecca tanpa melepaskan tatapannya pada bola kaca itu.

"Kau suka?"

"Ya aku menyukainya,"

"Baiklah, kau boleh menujuk kan padaku batu apa itu," ujar Louis pada penyihir tersebut.

Setelah berkata seperti itu penyihir tersebut pun berjalan mendekati sebuah kolam kecil yang berada di dalam ruangan. Disana ia melempar batu kaca sihir tersebut ke kolam dan  semua itu tak luput dari pandangan orang orang.

Mereka semua takjub ketika melihat air kolam tersebut yang berubah warnanya menjadi hijau terang persis seperti permata zamrud yang mengkilat kilat. Indah.

Tapi entah mengapa rasanya Rebecca pernah melihat ini. Tapi dimana ya.

Untuk memecahkan rasa penasaran dalam dirinya. Rebecca pun berjalan mendekati ke kolam tersebut, semua orang memberi ruang untuk sang ratu berjalan.

Louis yang penasaran juga mengikuti langkah Rebecca. Tanpa seorang pun tau penyihir tersebut menyeringai jahat sedikit lagi rencananya berhasil dan misinya clear.

Setelah sampai di perbatasan kolam Rebecca tersadar dan tersentak. I ini kan yang waktu itu muncul di Jerman sewaktu ia mandi.

Ia pun mundur dengan wajah pucat pasi, membuat semua orang disana kebingungan dengan reaksi ratu mereka.

"Ada apa Rebecca,"

"Lu Louis itu-" tiba tiba penyihir tersebut tertawa dengan keras lalu tanpa aba aba ia menolak tubuh Rebecca masuk ke dalam kolam.

Byurr

Semua orang menjerit ketika melihat sang ratu ditolak. Bahkan Muir dan Cesar pun kaget bukann main.

"REBECCA!!" Louis melihatnya melotot tak percaya "APA YANG KAU LAKUKAN SIAL!!! KENAPA KAU MENOLAKNYA!!! DIA SEDANG HAMIL ANAKKU!!"

"Muir, selamatkan Rebecca!" Perintah Louis,

"Baik yang mulia,"

Sekarang Louis mendekati penyihir tersebut lalu meninjunya tanpa babibu.

"Hahaha bunuhlah saya yang mulia, terpenting misi saya selesai dan sekarang ratu tak kan pernah kembali ke sini,"

"A apa?"

"Sekarang dia berada di tempat dimana ia seharusnya berada."

"Apa maksudmu sial,"

"Yang mulia!! Ini bukan air tapi-" seru penyihir menara menjeda kalimatnya karena kaget.

"Portal dimensi!" Kagetnya.

"Yang mulia ratu sudah menghilang!!"

Menghilang. Satu kata yang membuat Louis membeku. Dengan nafas nya yang seolah terhenti. Seolah waktu berhenti. Hingga membuat suasana kembali hening hingga kemudian mereka semua panik dan tak sedikit wanita yang menjerit.

Penyihir tersebut mengeluarkan darah dari mulutnya karena mendapat bogeman yang tak main main. Kuat sekali raja ini.

Penyihir tersebut kembali tertawa dengan keras "Hahahha portal itu akan tertutup dalam sepuluh detik terakhir. Nikmatilah hidupmu tanpa ratu raja ku sayang."

10

9

8

Dengan pandangan kosong, Louis berlari mendekati kolam. Muir juga para pengawal lainnya menahan dan menghadang tubuh Louis agar tak masuk ke dalam kolam tersebut.

7

6

"Jangan yang mulia!! Portal itu berbahaya!"

5

4

Semua orang berusaha mencegahnya. Namun, sang raja terlalu kuat tenaganya hingga mereka semua terpental ke belakang.

3

2

Hingga kemudian sang Raja menyusul dirinya masuk ke kolam.

1

Kemudian kolam itu pun berubah warnanya seperti semula. Bersamaan dengan suara pekikan semua orang karena Raja dan Ratu mereka menghilang.

Continue Reading

You'll Also Like

6M 312K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
2.6M 183K 34
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
520K 33.4K 53
My Mr. Over Possessive and Over Protective "You Complete Me~" ---ARVEE--- ... Pertemuan tak terduga di suatu Kafe membuat Arnav Mikhelson menyukai Vi...
1.3M 60.6K 68
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...