Not Approved | Sungsun [END]

By sunshinenoo_27

20.5K 1.7K 860

"Kau kembali hyung. Aku menyambutmu dengan senyuman yang selalu kau rindukan" • bxb⚠️ • there are harsh word ... More

The prologue [revisi!]
_salah faham_
HomeWork
Close to you
Close to you 2
Red stain
Peace My Brother
We meet again
This trying
Rain
Seek the Truth
Sorry hyung
terciduk
Q&A [bukan update-an]
Yang sebenarnya
Pantai
Chuseok Night
Dear Appa
Bunting?
Mint Choco
Kejadian
Marah
Luka🔞
Come here (jaywon ekstra part)
Kebahagiaan dan Kehilangan [end]
What's Next?

Not true

615 45 13
By sunshinenoo_27

"Aku tak peduli kau marah padaku, jikalau nanti tau untuk apa aku melakukannya, kau pasti akan mengerti." 
sunghoon


***

"Terimakasih sudah mau datang" ucap sunghoon kepada pria tadi

"Sama-sama, itu bukan hal besar" jawabnya

"Sekali lagi aku mengucapkan terimakasih kepada anda" pria bertubuh tinggi kekar itu mengangguk kemudian pergi dari sana.

Sunghoon segera mempercepat langkahnya untuk menuju mobil, setelah sampai didalam ia memasang sebuah headset hands free ketelinga kananya diikuti tangannya menekan sebuah nomor sebelum ia menjalankan mobil tersebut.

"Halo hyung"

"....."

"Aku ingin bertanya"

"....."

"Apa kau tau dimana toko perhiasan bagus didekat ho—,, ah m-maksudku didekat distrik gangnam?"

"....."

"Eoh aku tadi disini untuk bertemu dengan temanku"

"....."

"Baiklah kalau begitu"

"....."

"Untuk sunoo"

"....."

"Tentu saja"

"....."

"Aku belum memberitahumu jika sunoo sedang hamil hyung?"

"....."

"Jangan berteriak hyung, telingaku sakit"

"....."

"Sudah dulu, aku akan fokus menyetir"

'Tut tut tut'

Sunghoon akhirnya menuju toko itu menggunakan maps yang telah soobin kirimkan kepadanya, bagusnya toko itu tidak terlalu jauh jadi dia bisa lebih cepat kembali menemui sunoo.

Dan benar saja tak lama kemudian ia pun sampai, sunghoon turun dan berjalan ketempat cincin-cincin berada.

"Mau cari cincin yang seperti apa?" Tanya salah satu pelayan kepadanya

"Pertunangan"

"Mau yang polos atau motif?"

"Saya tanyakan dulu"

"Baik"

Setelah berucap tangannya beralih mengambil ponsel disaku lalu menekan beberapa nomor sebelum menempelkannya di telinga,

"Ddeonu"

"......"

"Kau ingin yang bergambar rubah atau tidak?"

"....."

"Mengapa kau bilang seperti itu?"

"Kya! Kim sunwo!"

'Tut tut tut'
terdengar panggilan diputus sepihak, sunghoon berdecak

"Jadi bagaimana kak?"

"Ah itu polos saja, tapi bisakah diukirkan nama disana?"

"Tentu saja, silahkan tulis di note ini dan juga berapa jumlah yang ingin dipesan"

Pelayan itu memberikan selembar note kecil kepadanya, setelah selesai sunghoon memberikan kembali note itu

"Silahkan tunggu disana" ucap pelayan itu dan sunghoon mengangguk

՞ ఌ 🎀 boo  ´
____________________________________________

Kau kenapa tadi?
Read

Aku tidak apa-apa

Kau berbohong, katakan saja ada apa?

Maaf untuk tadi, aku harus mengurus sesuatu dulu
Read

Aku kan sudah bilang tidak apa, kenapa
kau tetap tidak mengerti!

Kenapa harus membentak? aku hanya bertanya, lagi pula kenapa kau jadi
seperti ini?
Read

Ddeonu

Ddeonu

Kim sunoo

Hei
Read
____________________________________________


Hampir saja ponsel berlogo apel itu dilempar oleh sunghoon, untungnya pelayan tadi telah selesai mengukir nama pada cincin yang sunghoon pesan.

"Ini kak" ucap pelayan itu sembari menyerahkan paper bag kecil berisi cincin lengkap dengan kotaknya

"Terimakasih"

"Kartunya kak" sunghoon membuka dompet lalu menyerahkan kartu atm miliknya

"Terimakasih atas kunjungannya, hati-hati dijalan dan semoga lancar kak" ucap pelayan itu sambil mengembalikan atm, sunghoon menerimanya kemudian berlalu dari sana

Sebelum menuju rumah sunoo ia pulang terlebih dahulu untuk berganti pakaian, mana mungkin ia kesana dengan memakai seragam sekolah. Jika dipikir-pikir dia belum mandi sejak tadi padahal ini sudah sore.

"Huh" helanya pelan,

Ia memandangi dirinya sendiri yang sedang berdiri didepan cermin dengan setelan kemeja putih dan jas hitam lengkap dengan celananya. Ditambah lagi tatanan rambut rapi yang membuatnya semakin terlihat tampan.

"Bunda.. maafkan sunghoon karena sudah membuat bunda kecewa, juga membuat putra kesayangan bunda jadi seperti ini, sunghoon menyesal, sunghoon benar-benar minta maaf"

"Kedatangan sunghoon kesini yaitu untuk meminta izin pada bunda, bunda.. tolong izinkan sunghoon menjaga sunoo untuk selamanya"

"Sunghoon janji akan selalu mencintai dan menyayangi sunoo dengan tulus, juga akan membuat sunoo aman karena sunghoon tidak ingin sunoo terluka, sunghoon juga janji akan selalu berusaha untuk membuat sunoo bahagia bagaimanapun caranya"

'Puk'

"Iya bunda eh iya bunda" sunghoon terkejut melihat kedatangan soobin disampingnya

"Sampe latah gitu hoon, perasaan kamu nggak latah"

"Hyung! Sunghoon lagi latian ngagetin aja"

"Iya tau, tuh keliatan tremornya dari atas sampe bawah" soobin terkekeh

"Aish jinjja!"

"Ahh iya iya maaf. Hoon pesen hyung cuma satu, ucapkan dengan tulus"

"Iya hyung"

"Ayo berangkat"

"Hm"

Sore ini cuaca sangat bersahabat, dan itu membuat kepercayaan diri sunghoon bertambah, walau hanya sedikit.

Entah kenapa sunghoon terpikir untuk menemui papa dahulu, mungkin ingin memberitahu bahwa sore ini sunghoon akan bertunangan dengan calon menantu pilihan papa.

"Hyung"

"Ada apa?"

"Bisakah kita ke makam papa dulu?" Tatapan soobin dan sunghoon bertemu, seulas senyum terbit dari bibir soobin, tangannya yang lain ia gunakan untuk mengusak pelan kepala sang adik

"Heem, kita beli bunga dulu ya untuk papa"

"Tentu"

*skip perjalanan

*pemakaman umum

"Ingin ditemani atau sendiri?"

"Ikutlah hyung"

"Oke"

Mereka berdua berjalan beriringan menuju makam jaebom, tiba-tiba jantung sunghoon berdegub kencang ketika melihat sosok wanita sedang duduk bersimpuh disamping nisan papa.

Wanita itu tak lain adalah min-ah, mamanya. Soobin yang melihat hal itu segera melepaskan genggaman tangan mereka dan berjalan menuju kearah min-ah duduk.

"Kenapa kau ada disini?!"

Soobin membalik kasar bahu wanita itu, terlihat matanya sembab dengan makeup acak-acakan, jujur saja soobin sedikit terkejut

"Nak maafkan mama..." ucap nya kemudian memeluk kaki soobin

"Kenapa ma? Kenapa baru sekarang?!"

"Mama berdosa pada papamu... mama berdosa pada kau dan adikmu.." ucapnya lagi dengan bahu naik turun

Badan yang mematung itu mencoba berjalan mendekati sang mama dan kakaknya, bayang-bayang dirinya disiksa selalu muncul ketika ia melihat sosok mama, seperti hari ini juga.

"M-ma.." panggilnya

"Sunghoon?"

Wanita itu tergopoh berdiri lalu memeluk sunghoon dengan erat, yang sunghoon rasakan saat ini benar-benar seperti mimpi. Mama memeluknya.

'Tuhan, ini benar nyata? mama kesini untuk mengunjungi papa juga memelukku, apakah berarti mama sudah menjadi baik tuhan? Jika benar aku sangat bersyukur pada-Mu' batin sunghoon dan perlahan membalas pelukan itu

"Mama minta maaf,, selama ini mama sudah menyakiti kamu, tolong jangan benci pada mama ya nak... tolong.. mama takut" sunghoon hanya mengagguk

"Sunghoon nggak pernah benci sama mama, sunghoon sayang mama"

"Lalu apa yang membuatmu sadar?" Tanya soobin, pelukan itu pun terlepas

"Sebuah kotak" jawab min-ah

"Kotak?"

"Iya, kotak yang papa titipkan pada kang soo-ah, wanita yang mama kira selingkuhan papa kalian yang ternyata adalah sahabatnya"

"Ngapain kesana?!"

"Bukan mama yang kesana tapi suami soo-ah yang menemui mama dan memberikan kotak itu"

"Oh ya? Memangnya apa isi kotak itu?"

"Surat dan juga kalung dengan leontin berbentuk bangau, kalung mahal yang mama inginkan jauh sebelum hari ulang tahun pernikahan papa dan mama"

"Jadi sekarang kau baru menyesal? Atau ini hanya akting untuk mendapat warisan?"

"Demi tuhan nak, kali ini mama bersungguh-sungguh" min-ah menangkupkan kedua tangannya

"Hyung,, maafkan saja sepertinya mama tulus kali ini"

"Oke, aku menerimanya karena permintaan sunghoon"

"Terimakasih banyak nak"

"Ma, hyung, ayo kita berdoa untuk papa" ajak sunghoon dan itu mendapat anggukan dari min-ah

"Ini bunganya" sunghoon meletakkan bunga itu dipusara sang papa, dan mereka bertiga duduk berhadapan.

"Papa... sunghoon datang"

"Janji sunghoon sudah selesai kan? Lihat sekarang sunghoon bersama siapa? Mama pah, ada soobin hyung juga hehe"

"Papa harus seneng ya? Karena sebentar lagi sunghoon juga mau bertunangan dengan menantu pilhan papa" min-ah terkejut

"Dengan sunoo nak?" Sunghoon mengangguk, wanita itu tersenyum sangat tulus. Ini kali pertama soobin dan sunghoon melihat hal itu, mama mereka benar-benar sangat cantik.

"Berbahagia lah nak, mama ikut senang tapi, bolehkah mama ikut?"

"Tentu saja" sunghoon berusaha mati-matian membalas senyuman manis min-ah

"Hei jagoan jangan menangis,, bukankah ini hari bahagiamu?" Tanya min-ah kemudian menangkup wajah sunghoon untuk menghilangi air mata yang masih berlinang

"Hmm" anggukan mantap terlihat

"Mas, sekali lagi aku minta maaf. Seperti permintaanmu waktu itu, sekarang aku telah merestui hubungan sunghoon dengan sunoo"

***

"Nik, sunoo masih tetap belum mau makan?"

"Iya yah"

"Padahal hari sudahgelap"

"Ayah, dia hampir memukul perutnya tadi, untung aku menghentikannya"

"Benarkah? Kenapa?"

"Niki juga nggak tau yah"

"Biar ayah yang bicara sama abangmu, kamu mandi sana"

"Oke"

'Cklek'

"Noo.. sudah hampir gelap, mandi dulu ya?"

"Pergi!"

"Jika tidak mau makan setidaknya bersihkan badanmu!"

"Kubilang pergi!!"

"KIM SUNOO!" Taehyung memegang bahu sunoo erat hingga lelaki manis itu tak bisa melawan

"L-lepas ayah.."

"Katakan ada apa?!" Isakannya semakin jelas, tangan mungil yang bergetar itu mengambil ponsel di sebelah bantal kemudian diberikan kepada taehyung

"Lihat ini.."

"Ya tuhan! Park sunghoon!" Pekik taehyung setelah mendengar rekaman suara juga melihat foto-foto yang sunoo perlihatkan

"Arghhhh!! Cukup ayahhh jangan mengeraskan volumenya!! Desahan gadis itu juga sunghoon hyung membuatku gila!!"

"Nanti kita akan kesana untuk meminta pertanggung jawaban noo, jangan takut. Jika dia tidak mau ayah sudah mempersiapkan seseorang yang tepat untuk kamu"

"Itu tidak mungkin! Gadis itu hanya membuat-buatnya seolah sunghoon hyung ada disana!"

"Sunghoon hyung bukan orang seperti itu! Iya sudah pasti! dia hanya mencintaiku! Bukan orang lain!"

"Dia hanya.. mencintai.. ku.." sunoo menutup wajahnya menggunakan kedua tangan lalu menjambak rambutnya sendiri

"Hentikan! Apa kau masih tidak mengerti?! Dia bermain badan dengan seorang gadis! Dia menghianatimu nak!"

"Tidak ayah! Itu pasti bukan sunghoon hyung!"

"Apa kau perlu memakai kacamata? Hah?!" Taehyung mengguncang tubuh putranya kasar

"Ada apa yeobo?"

"Lihat ini!"

"Dek nuu... sepertinya kamu harus menerima kenyataan, bahwa sunghoon bukan yang terbaik untukmu, lihat dia melakuakan hal mengerikan seperti ini"

"Tidak bunda! Itu.. bukan... hiks hiks"

"Bukan apa?! Ini fotonya sedang bersama gadis di sebuah hotel!"

'Tok tok tok'

"Bunda..."

Suara ketukan pintu dari depan membuat perhatian mereka bertiga teralihkan, taehyung segera berdiri dan berjalan ke depan untuk melihat siapa gerangan yang datang

"Ya dengan sia—"

Itu keluarga sunghoon, ya mereka telah datang bersama-sama. Senyum terbaik sunghoon tunjukkan ketika taehyung membuka pintu untuk pertama kali, namun lain halnya dengan ekspresi taehyung sekarang yang tampak terkejut juga marah.

"Kenapa kesini?!"

"Anda taehyung kan? Perkenalkan saya mamanya sunghoon"

"Kau! Wanita yang bersama Jhonny waktu itu kan?!"

"Iya aku adalah mama dari soobin, sunghoon, juga jake"

"Ada apa kalian datang kesini?! Belum puas membuat anakku menderita? Hah?!"

"Sunoo kenapa ayah?" Sunghoon menjadi khawatir

"Kaulah penyebabnya!"

"Kami bertamu kesini bukan untuk berdebat atau dibentak, setidaknya biarkan kami masuk dan duduk dulu pak kim" ucap min-ah datar

"Hhh bermimpilah!"

"Ada siapa yeobo?"

"Mereka"

"Wah wah ada apa kesini, mari MASUK dulu"

"Yeobo!"

"Biarkan mereka ingin berbicara apa untuk terakhir kalinya" taehyung mengangguk

Pegangan tangan sang mama makin kuat, sunghoon menatap min-ah.

"Jangan takut, mama disini" bisik wanita itu lalu tersenyum

"Hmm" jawab sunghoon, sedang soobin masih tetap diam dengan kebingungan

"Ddeo-ddeonu?" Gumam sunghoon kala melihat keadaan sang kekasih yang sangat berantakan

"Silahkan mau bicara apa?"

"Ayo nak.. jagoan papa mama harus berani" bisik min-ah, kemudian mengelus lembut punggung tangan sunghoon

Tarikan nafas panjang sunghoon lakukan, kemudian kepalanya terangkat untuk menatap lekat mata ravina.

"Bunda.. sunghoon ingin meminta maaf"

"Kenapa kepadaku? Kau bersalah kepada anakku bukan aku"

"Maaf sudah membuat bunda kecewa, maaf juga karena telah membuat putra kesayangan bunda jadi seperti itu dan—" sunghoon menjeda kalimatnya

"Sunghoon akan bertanggung jawab, jadi tolong izinkan sunghoon untuk menjaga sunoo selamanya"

"Omong kosong!" Sarkas taehyung

"Aku bersungguh-sungguh"

"Lalu ini apa?!" Imbuh ravina sambil menunjukkan chat sunoo bersama nomor tak dikenal

Sontak sunghoon terkejut, ia segera menyahut ponsel itu dari tangan taehyung. Dibacanya ulang pesan itu juga mendengarkan sebuah rekaman suara

"Dasar gadis ini!" Umpat sunghoon tertahan

"Itu kamu nak?" Tanya min-ah

"Semuanya.. tolong dengarkan aku"

"Kau masih bisa mengelak?"

"Aku akan jelaskan yah"

"Segera!"

"Memang benar aku ada disana, tapi—"

"Hyung..."

"Sssttt kim sunoo, diam!" Bentak taehyung pada sunoo

"Aku tidak melakukan itu dengannya, tapi aku menyuruh seseorang untuk menggantikanku"

"Bagaimana kami bisa percaya?!"

"Mah" sunghoon menghadap min-ah

"Iya nak?"

"Apa mama ingat dengan orang kepercayaan papa?"

"Pria bertubuh tinggi kekar itu kan? Kalau tidak salah namanya colo"

"Benar, apa mama masih punya nomornya?"

"Tentu, ini" min-ah memberikan ponselnya kepada sunghoon

"Halo" panggilan tersambung

'Ya halo, ada apa tuan?'

"Katakan dengan jelas bahwa aku tadi menyuruhmu untuk apa?"

'Tuan menyuruh saya untuk, menggantikan tuan berhubungan badan dengan gadis tadi'

"Dimana?"

'Hotel ****'

"Baik terimakasih"

'Sama-sama tuan'

'Tut Tut Tut'

"Kalian dengar sendirikan? Apa kalian kira aku sudi menyetubuhi gadis itu? Cih badannya tak seindah milik ddeonu mana mungkin aku mau" ujar sunghoon setelah mengembalikan ponsel pada mamanya

"Benarkah hyung? Kau sungguh tidak melakukannya?"

"Iya, karena aku hanya mencintaimu"

"Bunda, ayah, lihatkan.. sunghoon hyung orang baik dia tidak seperti itu"

"Tapi kenapa kamu harus datang kesana?"
Tanya taehyung yang masih belum yakin

"Dia ingin menyelakai sunoo, juga janin yang ada diperutnya, yaitu anak kami"

"Jadi kamu melakukan hal itu untuk melindungi dek nuu?"

"Tentu saja bunda, sunoo segalanya untukku" ucapan sunghoon membuat sunoo tersenyum

"Apa bunda tau? Gadis itu bahkan menyuruh orang untuk memukuliku"

"Sungguh?" Sunghoon mengangguk

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Sunghoon baik-baik saja bunda"

"Syukurlah, nak maafkan ayah dan bunda ya karena berpikiran buruk tentangmu?"

"Tidak bunda, harusnya sunghoon-lah yang meminta maaf"

"Jadi bagaimana keluarga kim? Apa kalian setuju dengan pertunangan hari ini?" Min-ah bersemangat

"A-apa? Pertunangan?"

"Iyaa"

"Baiklah kami menerimanya, tapi dengan satu syarat"

"Apa bunda?"

"Antar sunoo untuk mandi dan juga makan terlebih dahulu, apa kau tau? Dia belum makan sejak siang" sontak sunghoon melotot tak percaya

"Sejak siang bunda?" Ravina meng-iyakan

Sunoo menunduk, namun kali ini dengan senyuman tak bersalah yang tersemat lucu diwajahnya, sunghoon segera berjalan dan menggendong sunoo untuk menuju kamar.

"Terimakasih banyak, juga maaf pak kim dan ibu kim"

"Kami juga" jawab  taehyung dan ravina bersamaan

***

"Aaa turunnn"

'Heummm,, heummm'

"Bauk"

"Dih, gitu-gitu tetep diciumin" dengus sunoo

"Kangen soalnya hehe"

"Ddeonu nda tuh!" Ia memalingkan wajahnya dengan lucu

"Ah macaaa"

"Ishh kesel! kesel! kesel!" Lelaki manis itu memukul dada bidang sunghoon

"Awss cakit tauu" balas sunghoon

"Bialin wlee"

"Kiss me for mint choco, Yes or No?"

"Waa hyung bawa eskrim??"

"Hm, tapi ada di mobhh—

'Cup'

"Done!"

"Haha so cute honey, yaudah mandi dulu oke? Baru nanti hyung kasih eskrim"

"Huum"

"Pinterr" sunghoon mengacak rambut lelaki manis didepannya

*skip mandi bareng [author keselek biji duren😃]

"Hyung..."

"Hm?"

"Ddeonu nda suka pakai jas" bibir mungil itu maju beberapa senti

"Sebentar doang kok"

"Ndaa, ddeonu mau pake hoodie bertudung kelinci yang hyung belikan waktu itu sama celana panjang warna hitam"

"Hhh kamu beneran mau pakai itu?" Sunoo mengangguk mantap

Akhirnya sunoo berganti pakaian, ya mau bagaimana lagi karena kenyamanan sunoo adalah hal terpenting untuk sunghoon jdai ia harus menurutinya

"Cudaa xixi" sunoo melompat kecil sambil memutar tubuhnya setelah sunghoon selesai membantunya berganti baju

'Ya tuhan.. lucu sekali' batin sunghoon berteriak

"Hyung hyungg" sunoo menarik ujung jas yang sunghoon pakai

"Hm.. ada apa sayang?"

"Mawu kunciran"

"Ha?"

"Di tengah cinii" dia menunjuk rambutnya

"Mana ikat rambutnya?"

"Emm di....,, oh itu ada dii meja ruang tamu"

"Yasudah ayo keluar"

Sunghoon berjalan lebih dulu, tapi perasaan aneh memenuhi pikirannya. Apa sunoo tidak ada dibelakangnya? Sunghoon kembali memasuki kamar

"Auh kenapa tidak ikut keluar?"

"Gendong hyung..." tangan sunoo sudah diangkat keatas, siap untuk digendong

"Manja sekali bayinya sunghoon" ucap sunghoon, setelahnya menghampiri sunoo

*sampai diruang tamu

"Ya tuhan dek nuu, ayo turun"

"Dia manja sekali bunda" jawab sunghoon

"Haduh kamu ini ya" ravina menepuk pantat putranya

"Awss bundaaa"

"Biarin, oo ya duduk nak sunghoon nanti kamu capek"

"Sebentar bunda, ddeonu katanya mau nyari ikat rambut dulu"

"Benerr mbannet, lagian bunda mah main duduk-duduk aja" imbuh sunoo

"Ikat rambut? Ini?" ravina menunjukkan benda dengan hiasan kelinci dan wortel

"Bunda umpetin yya??"

"Apa orang bunda nemu disitu"

"Macaaa, kemarin ikat rambut bunda ilang kan? maka nna ngambil punya ddeonu"

"Bunda gigit loh kalau nda percaya"

"Hyungg tolongin.. ddeonu mawu digigit dinocaulus" sunoo memeluk sunghoon

"Jadi di kuncir nda? Kita duduk dulu yaa"

Ia pun duduk sambil memangku sang kekasih, dengan terampil sunghoon menguncir rambut sunoo sesuai permintaannya tadi, yaitu ditengah.

"Dah selesai, cium pipi dulu"

'Heum,, heum,, heum'  sunghoon menciumi pipi gembul itu bergantian

"Mintchoco nna mana?"

"Ddeonuuuuuu"

"Apwa?"

"Nanti dongg, pasang cincin dulu"

"Eumm othe"

Syukurlah pertunangan sederhana itu berjalan dengan lancar.





Halo pren, up nieh🙄🤟
So gimana?? Jelek ya? Avvv
Oke oke votmen seikhlasnya

Eh pren disini ujan, dirumah akuh lagi ada pengajian nieh😗 gudnite mua💘💘

#roadto2chapteragain
#2576kata #Rain🌧

Pap dulu wkwkw😱

Continue Reading

You'll Also Like

435K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
13.8K 1K 12
Tamat~ 🥀 Every Rose Has Its Thorn 🥀 tags : angst , major character death , murder , suicide, blood , kissing , harsh words
5K 552 11
Pernah kah kalian merasakan cinta tetapi terhalang akan agama Yeonbin ›Warning ›BxB ›Bahasa baku
Find You By secret

Teen Fiction

52.5K 7.3K 12
Sunoo itu ga indigo, tapi tiba tiba aja dia bisa liat sesosok...... Sunghoon, cowok tampan yang mengalami sebuah kecelakaan, dan membuatnya menjadi k...