Not Approved | Sungsun [END]

By sunshinenoo_27

20.5K 1.7K 860

"Kau kembali hyung. Aku menyambutmu dengan senyuman yang selalu kau rindukan" • bxb⚠️ • there are harsh word ... More

The prologue [revisi!]
_salah faham_
HomeWork
Close to you
Close to you 2
Red stain
Peace My Brother
We meet again
This trying
Rain
Seek the Truth
Sorry hyung
terciduk
Q&A [bukan update-an]
Yang sebenarnya
Pantai
Chuseok Night
Bunting?
Mint Choco
Kejadian
Marah
Luka🔞
Not true
Come here (jaywon ekstra part)
Kebahagiaan dan Kehilangan [end]
What's Next?

Dear Appa

368 41 0
By sunshinenoo_27

Recomendation song ;
Forever and a day – Shoshana Michel

"Papa cuma mau satu hoon, bawa mama sama hyeongmu ke pemakaman ya disaat papa meninggal nanti?"

***

note : nyetelnya nanti pas flashback on aja, loh kok saya jadi ngatur² ya?😭😭

Enjoy and happy reading♡

***

Keluarga itu kini telah sampai di pemakaman kota, disana terlihat cukup ramai dikarenakan banyak juga orang-orang yang sedang melakukan seongmyo atau kunjungan makam keluarga.

"Dimana hyeong mu?"

"Aku juga tidak tau bunda, biar kuhubungi dahulu"

Tak lama telepon itu tersambung.

Halo hyung

Ada apa?

Kau dimana sekarang? kami mencarimu

Begini saja, kau dan semuanya ada dimana? Aku akan kesana

Kami belum masuk kedalam tepatnya ada didepan jalan masuk

Baiklah tunggu disitu, aku dekat dari situ

'Tut..tut..'

"Sudah bunda hyung bilang akan kesini"

"Yasudah kalau begitu, oh iya dimana dek nuu? Apa dia masih di mobil hoon?"

"Eh anu iya bunda"

Sunghoon lupa meninggalkan sang kekasih yang sedang kesakitan disana, belum sampai di mobil ia sudah melihat ayah tae menggendong sunoo berjalan kearahnya.

"Maaf, aku lupa meninggalkanmu disana"

"Hoon.."

"Iya ayah?"

Helaan nafas terdengar dari pria didepan sunghoon, kemudian memberikan alih sunoo kepadanya

"Jaga baik-baik putra ayah, jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi"

"Maaf"

"Dan.. semalam ayah sudah bilang agar tidak terlalu kasar, putra ayah jadi kesakitan"

"Ayahh,, ddeonu gapapa ih"

"Sekali lagi maaf"

"Iya tidak papa ayo kesana"

Ayah tae berjalan lebih dulu, diikuti sunghoon dibelakangnya dan wajah bersalah tak lepas darinya

"Hyung?"

"Hyung?"

"Ah iya kenapa?"

"Kau tidak papa?"

"Tidak, aku baik-baik saja"

"Kenapa wajahmu begitu?"

"Maafkan aku nuu"

"Jangan minta maaf hyung..,, emang hyung salah apa sih?"

"Hyung meninggalkanmu di mobil padahal kamu lagi sakit, dan kamu sakit juga gara-gara hyung"

"Tadi kan ada ayah jadi tidak papa"

"Tapi tetap saja—

"Ssttt"

'cup'

satu kecupan mendarat sempurna dibibir tipis sunghoon

"Hyung nda boleh gitu, soalnya hyung jelek tauu kalo lagi sedih!" Sunghoon terkekeh.

Sesampainya disana, terlihat soobin sudah bersama bunda dan niki.

"Hyung kau sudah disini?" soobin mengangguk

"Hai ddeonu.."

"Hai juga soobin hyung"

"Kenapa kamu pucat? dan kenapa sunghoon menggendongmu?"

Ayah tae dan bunda ravina menahan tawa melihat ekspresi kedua orang yang ditanyai soobin tersebut

"Eee ddeonu sakit hyung"

"Sakit apa?"

"Semalam ddeonu habus main sama sunghoon hyung" sela sunoo

"Main apa sih?"

"Sudahlah hyung kau ini kepo sekali" dengus sunghoon pada akhirnya

"Haha baiklah"

"Bunda, maaf sunghoon tidak bisa membantu membawa barang"

"Tidak apa-apa lebih baik bawalah istrimu dengan aman"

"Huhh bundaaaaaa!!"

"Hei jangan berteriak disini"

"Sudah nak ayo masuk"

Hawa berbeda sunghoon rasakan ketika memasuki tempat ini, melewati jajaran nisan yang tertata apik yang diatasnya terdapat rerumputan hijau

Beberapa saat berlalu, satu keluarga itu berhenti disalah satu nisan bertuliskan

Park Jaebom 1972–2019

Itu nisan papa sunghoon. Mereka pun meletakkan persembahan disana sedang sunghoon yang menggendong sunoo membersihkan gulma yang tumbuh disekitar makam ayahnya sebelum akhirnya memulai upacara peringatan

Upacara peringatan sederhana itu dipimpin oleh ayah tae, syukurlah berlangsung dengan lancar dan tenang.

"Kita sudah selesai, ayo kembali ke mobil sekarang" titah taehyung

"Nee yeobo"

"Aku akan mampir kerumah bunda" ucap soobin mendapat anggukan senang dari ibunda dan ayah sunoo

"Ayo!!! panas weuh disini... niki gosong"

"Hus gak boleh gitu nik! bunda pletas juga lama-lama"

"Loh jangan nanti gak bisa ngejamet"

"Nikiiiiii"

"Iya bunda?"

Ayah tae segera menjewer niki sambil berjalan keluar dari pemakaman,

"Bunda bolehkan sunghoon disini sebentar lagi?"

"Tentu nak, haruskah bunda memanggil ayah tae untuk membawa dek nuu?"

"Emm..."

"Ndaa! ddeonu pokoknya disini! Iya kan hyung?" Sunoo melihat kearah sunghoon

"Heem"

"Nanti kau lelah nak.."

"Tidak bunda, silahkan kembali dahulu"

"Sungguh?"

"Iya bunda"

"Kalau begitu bunda pergi dulu"

Ibunda sunoo pergi dari sana, meninggalkan dua insan itu disini.

"Ddeonu kamu bawa bunganya?"

"Iniiii"

Sunoo mengeluarkan satu buket bunga mawar merah segar dari balik hanbok nya

"Pintar, ayo sekarang letakkan"

Sunghoon merendahkan tubuhnya agar sunoo bisa meletakkan bunga itu di pusara sang ayah

"Hyung turunkan aku.." pinta sunoo

"Tapi kan kamu sakit"

"Coba dulu lah, kalau gitu ddeonu mau duduk disitu aja hyung" tunjuknya pada sebuah batu cukup besar tak jauh dari situ

"Apa itu aman? biar hyung lihat dulu"

Sunghoon menurunkan sunoo perlahan setelah memastikan batu itu benar-benar aman dan bebas dari hal berbahaya

"Apakah sakit?"

"Mungkin tidak jika sebentar"

"Jika sakit katakan padaku ya?"

"Iyaa"

Selesai dengan sunoo-nya sunghoon berjongkok disamping makam, tangannya mengusap batu nisan itu beberapa kali dan kemudian menatapnya sendu

"Papa.. sunghoon datang"

"Papa tau? hari ini sunghoon datang bersama keluarga calon menantu papa" ucapnya sembari tersenyum tipis

"Papa, sunghoon mohon agar tidak usah mengkhawatirkan sunghoon.."

"Sunghoon sudah bahagia sekarang jadi papa juga harus bahagia, kalau tidak percaya papa bisa lihat sendiri dari atas sana"

"Ayah tenang yaa.. ddeonu janji kok bakal bikin sunghoon hyung bahagia terus" sela sunoo membuat sunghoon menoleh sekilas,

Sunghoon semakin sedih dan tak berdaya jika mengingat janjinya kepada sang papa yang belum bisa ia tepati, karena hal itu harus membuatnya sedikit berusaha lebih keras.

1 tahun lalu..

Jepang

"Jadi orang nyusahin banget!" Gerutu wanita itu sembari menyuapi suaminya

"Mana dua anak sialan itu belum datang"

"Min-ah... jaga ucapanmu mereka anak kita" balas lelaki yang terbaring itu lirih

"Jangan ikutan ngomong, nih makan" disuapinya lagi sang suami dengan kasar

Papa sunghoon jatuh sakit, hal itu terjadi tepat setelah mereka pindah ke Jepang. Jaebom didiagnosis memiliki masalah jantung cukup lama, yang membuat soobin dan sunghoon bingung adalah sejak kapan? Padahal setahu mereka papa selalu terlihat baik-baik saja.

Hari ini soobin tidak bisa kerumah sakit, jadi sunghoon lah yang datang untuk menggantikan mama merawat papa, kedatangannya tak pernah disambut baik oleh sang mama. Bagaimana tidak? Baru saja sampai mamanya segera meninggalkan ruangan tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Pa.." panggilnya, membuat laki-laki lainnya menoleh

"Sudah disini rupanya, hyeongmu mana?"

"Soobin hyung tidak bisa kesini karena sedang mengurus sekolahnya"

"Oh begitu.. maaf tadi papa ketiduran sebentar"

"Lanjutkan saja jika papa memang mengantuk, sunghoon akan menunggu papa disini"

"Tidak nak, papa tidak mengantuk" sunghoon hanya mengangguk, manik hitamnya beralih menatap pemandangan di luar jendela kamar

"Nak kau merindukan seseorang?" Pertanyaan barusan membuat sunghoon sedikit kaget, pandanganya menjadi kembali fokus pada papanya

"Memang jelas sekali ya pa?" Tanya sunghoon sembari terkekeh kecil, dan itu mendapat anggukan dari jaebom

"Ini gara-gara mama mu hoon"

"Bukan pa, lagi pula sunghoon baik-baik aja dan sunghoon gak pernah marah sama mama" perlahan senyuman tulus terukir dibibir lelaki paruh baya itu

Jaebom bangga pada sunghoon, ia juga sangat bersyukur karena anak keduanya ini begitu pemaaf apalagi pada istrinya, tapi jaebom tau sunghoon pasti sangat sedih akan sikap mamanya

"Percaya sama papa, akan ada waktunya mama menyesal dan berubah menjadi sayang sama kamu"

"Kalau pun waktu itu tidak terjadi, sunghoon tetep anggep mama itu mamanya sunghoon, sunghoon tetep sayang mama, jadi papa gak usah khawatir, sekarang itu yang penting papa harus sembuh dulu"

"Tapi papa nggak bisa nak" balasan papanya membuat sunghoon sedikit marah

"Apa maksud papa?"

"Bukan apa-apa lebih baik ayo temani papa jalan-jalan sebentar diluar"

"Sunghoon ambil kusi roda dulu ya pa" jaebom mengangguk

Beberapa saat kemudian sunghoon kembali dengan sebuah kursi roda, dibantunya sang papa untuk naik di kursi roda tersebut

"Mau kemana pa?"

"Kemana aja yang penting keluar dari ruangan ini"

Sunghoon mulai mendorong kursi roda itu perlahan menyusuri koridor rumah sakit, entah kenapa ucapan papa yang tadi terpikir diotaknya. Sunghoon menghentikan laju kursi roda tersebut ketika sampai di taman rumah sakit

"Sini hoon" panggil jaebom pada sunghoon

Sunghoon berjalan memutar kemudian berjongkok menghadap sang papa

"Ada apa pa?"

Tangan kanan lelaki didepannya mengusap surai sunghoon lembut, menatap sunghoon sendu dan penuh harap

"Maafkan papa ya hoon?"

"Untuk apa?"

"Maaf papa belum bisa melindungi kamu dari mama, maaf papa belum bisa jadi papa yang baik buat kamu, maaf papa gak bisa lihat kamu menikah nanti.." lelaki itu menjeda ucapannya, setitik air mata jatuh mengenai tangan sunghoon yang memegang tangan kiri lelaki itu

"Hidup papa tidak lama lagi, papa bangga sama kamu karena tumbuh dewasa dengan baik. Terimakasih ya nak sudah mau jadi anak papa, papa harap kamu selalu bahagia setelah ini"

"Jangan ngomong gitu pa" pegangan tangan sunghoon semakin erat

"Kamu harus tau kalau papa memang sudah sakit sejak 4 tahun lalu, dan memang benar kalu papa menanggung rasa sakit ini terlalu lama, papa minta maaf ya? karena sudah menyembunyikan ini dari kamu" air mata yang lelaki itu tahan sedari tadi kini telah jatuh membasahi kedua pipinya

Hati sunghoon sakit mengdengar penuturan jaebom, bagaimana bisa ia tidak tau? anak macam apa dia ini? Pikir sunghoon

"Oh iya ada kadon dan surat yang papa tulis untuk kamu di lemari paling atas rumah kita di korea, buka saat ulang tahumu nanti oke?"

Sunghoon segera memeluk jaebom erat, mereka berdua menangis disana menangisi kebersamaan mereka yang sudah tak lama lagi.

"Janji sama papa.." sunghoon hanya mengangguk-angguk dengan air mata yang masih mengalir

"Bawa mama dan hyeongmu mengunjungi makam papa setiap tahun, dan buat mamamu menyesal akan perbuatannya padamu,, juga sampaikan rasa sayang dan cinta papa padanya"

"Sunghoon janji" isaknya

Jaebom menarik tubuh sunghoon semakin dalam. Tiba-tiba nyeri didadanya amat terasa, jaebom mengabaikan hal itu sambil terus menepuk punggung anak bungsunya

Isakan jaebom perlahan berhenti, nafasnya terdengar melambat, ia masih berusaha tersenyum disaat terakhirnya dan membisikkan sesuatu di telinga sunghoon

"Papa bangga punya kamu, kamu jagoan kecil papa"

Setelah jaebom berucap demikian pelukan itu merenggang, badan jaebom yang ikut melemas membuat sunghoon panik

"Pa.. pa.. bangun" sunghoon menepuk pipi jaebom

Ia bangkit dari jongkoknya, mendorong kursi roda itu menuju ruangan papanya

"DOKTER! SUSTER! tolong papa saya" teriak sunghoon melewati meja resipsionis

Tubuh tua itu kembali direbahkan di atas brankar rumah sakit, dokter yang datang memeriksa denyut nadi jaebom, mencoba menggunakan alat bantu tapi hasilnya nihil

"Maaf nak, papamu sudah tiada" ucap dokter itu

......

Dear papa :

Pa..

Papa adalah laki-laki paling kuat dan paling baik yang pernah ada dalam hidup sunghoon.

Papa adalah orang yang rela melakukan segalanya demi mama, maafkan kami semua ya pa? Yang sampai detik terakhir belum bisa banggain bahkan bikin papa seneng.

Yang bikin sunghoon selalu kagum, tanpa sunghoon minta pun papa pasti bilang sudah memaafkan kami. Itulah yang papa ajarkan kepadaku, juga soobin hyung.

Pa..

Jangan khawatir, papa itu udah berhasil jadi pahlawan terhebat buat sunghoon

Papa tau? Papa itu gak pernah salah dimata sunghoon, jadi yang tenang ya disana, doa ini selalu sunghoon panjatkan buat papa

Sunghoon sayang papa

Back..

"Hyung lagi nangis?" Tanya sunoo

"Ah enggak kok" elak sunghoon sambil menghilangkan dengan cepat jejak-jejak air matanya

"Ayo kita ke mobil" ucapnya lagi kemudian menggendong sunoo pergi dari sana





Hello everyone i'm updatee💕
I hope you guys like it, my message is to honor your parents while they are still around, no regrets when they are gone

Happy Tuesday🤗
Don't forget to vote and comment

Please wait... Not Approved less 8 chapter again🤗

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 403 6
𝐇𝐨𝐧𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐚𝐝 𝐭𝐢𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐩𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐜𝐨𝐦𝐛𝐢𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧. Kesalahpahaman keduanya sem...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
48.9K 4.5K 31
Ketika Jay, Jake dan Sunghoon merebutkan Jungwon. #Jaywon #Jakwon #Sungwon #Heewon #Jungwon Harem #Boylover Couple #Notype Skip 🏅Pringkat ke 11 #Jay...
300K 9.5K 55
Cahaya yang terang telah hilang Mentari yang hangat telah tenggelam hingga senyuman malaikat kecil menjadi LITTLE DEVIL Akankah semua yang hilang aka...