You Are Mine (Yizhan) Tamat d...

oniezhan1421 tarafından

173K 14.4K 1.7K

Peringatan 21+ Bermula dari Wang Yibo, CEO kaya yang ingin melakukan balas dendam kepada Xiao Zhan, karena te... Daha Fazla

PENGENALAN TOKOH
BAB 1
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20

BAB 2

8.7K 847 53
oniezhan1421 tarafından

------- You Are Mine ------

****

Di ruangan klinik kesehatan,

Xiao Zhan sedang duduk melamun sambil memegang foto seseorang. Ya, foto itu adalah foto Yang Yang, mantan kekasihnya yang telah mengkhianatinya dengan perempuan lain.

Xiao Zhan adalah seorang gay, sedangkan Yang Yang aslinya adalah pria straight. Jadi dia tidak terlalu terkejut saat melihat Yang Yang berhubungan intim dengan seorang wanita.

Zhan masih mengingat terakhir kalinya melihat Yang Yang. Betapa dia merasa sangat sakit hati saat mengingat kembali kejadian waktu itu. Kekasihnya selingkuh di belakangnya dengan sahabatnya sendiri.

Hanya karena Zhan tidak mau melakukan hubungan badan sebelum menikah, Yang Yang mencari pelampiasan ke orang lain. Dan orang itu adalah sahabatnya sendiri, yang ternyata sudah lama menaruh hati pada Yang Yang.

Merasa dikhianati, Zhan langsung meninggalkan mereka berdua yang masih tengah asyik bercinta di dalam apartemen Yang Yang tanpa suara. Dia meninggalkan pesan ke ponsel Yang Yang, yang isinya meminta untuk mengakhiri hubungan mereka.

Setelah mengirim pesan, Zhan segera mencabut sim cardnya dan segera mematahkan simcard tersebut menjadi dua, lantas membuangnya. Kemudian dia menggantinya dengan nomor baru, karena Zhan tidak ingin kalau sampai Yang Yang menghubungi dirinya lagi. Dengan keputusan sepihak itu, Zhan melarikan diri dari kota tempat lahirnya itu bersama adik satu satunya untuk pergi ke suatu tempat, di mana tidak ada seorangpun yang mengenal mereka.

Dan di sinilah dia sekarang berada. Di Beijing, dia bekerja sebagai seorang dokter kesehatan, di sekolah orang kaya, tempat adiknya sekolah.

Dia tidak ingin terpisah dengan adik satu-satunya itu. Karena Zhan adalah yatim piatu, kedua orang tuanya telah lama meninggal. Ibunya meninggal setelah melahirkan adiknya dan ayahnya meninggal karena sakit jantung.

Sekarang Zhan hanya tinggal berdua bersama adiknya di sebuah apartemen yang sangat kecil di Beijing ini. Dia tidak sanggup membeli rumah atau apartemen yang besar. Karena gajinya kurang mencukupi untuk membeli rumah atau apartemen yang besar.

Gaji Zhan hanya bisa untuk biaya sekolah adiknya dan untuk membayar cicilan apartemen. Karena itu, terkadang dia bekerja sebagai guru privat tanpa sepengetahuan adiknya. Dia tidak mau membuat adiknya khawatir. Uang dari guru prifat tersebut dia tabungkan untuk biaya keperluan adiknya di masa depan.

Zhan tidak memikirkan masa depannya sendiri, dia hanya fokus pada adiknya. Zhan ingin adiknya bahagia dan memiliki suami yang baik untuknya. Karena dia sudah tidak berminat memiliki hubungan asmara dengan seseorang lagi. Zhan takut sakit hati untuk yang kedua kalinya.

Setelah memandang foto Yang Yang untuk yang terakhir kalinya, Zhan mengambil korek api dilacinya kemudian dia membakar foto tersebut. Setelah itu, Zhan membuangnya ke tempat sampah.

"Huuffff ... aku harus bisa melupakannya," ucap Zhan pada dirinya sendiri.

Tok tok tok tok

Zhan mendongak, menatap pintu ruangannya yang diketuk oleh seseorang.

"Lao Xiao! Lao Xiao, aku boleh masuk? aku tahu kau ada di dalam!" seru seseorang dari depan pintu.

Zhan menghela napas, dia tau siapa orang yang mengganggunya di jam istirahat ini.

"Masuklah," sahut Zhan malas.

Cklekk

Pintuitu terbuka, danmasuklah seorangpemudatampan ke dalam ruangannya.

Ya, pemuda itu adalah Dylan Wang, murid Zhan dan juga teman sekelas adiknya. Dia selalu mengganggu jam makan siang Zhan.

"Hehehehe, Lao Xiao, aku masuk ya," kata Dylan, lalu menutup pintu.

"Kau tidak disuruh masukpun, pasti tetap akan masuk, Dylan," jawab Zhan malas.

"Hahaha." Dylan tertawa lepas saat mendengar jawaban dari guru kesayanganya ini. "Ayolah jangan cemberut seperti itu, nanti cepat tua lo," goda Dylan sambil duduk di depan Zhan.

"Aku memang sudah tua, Dylan, jadi kau jangan kurang ajar padaku," sahut Zhan jengkel.

"Ok, ok, aku minta maaf guruku tersayang," jawab Dylan dengan wajah nyengir. Dia sebenarnya tidak menganggap Zhan seorang guru, tetapi sebagai seorang kakak. Dylan suka sekali menggoda gurunya ini.

"Sekarang katakana, ada apalagi kau datang kemari. Dan kenapa kau tidak mengganti baju olahragamu itu dengan seragam sekolah," tegur Zhan lembut. "Kau nanti bisa masuk angina, Dylan," ucap Zhan dengan wajah khawatir.

Dylan suka kalau Zhan mengkhawatirkan dirinya, dia tersenyum saat mendengar ocehan lembut dari guru kesayangannya itu, mengingatkan Dylan kepada ibunya di rumah.

"Nanti aku akan ganti baju Lao Xiao, sekarang ada hal yang lebih penting yang mau aku bicarakan denganmu," kata Dylan.

"Hal apa lagi, masalah Dilraba lagi, kan," jawab Zhan.

"Nah itu tahu, hehehe." Dylan nyengir lagi.

"Selama ini, kau datang ke sini kan cuma membahas cintamu yang tidak berbalas itu Dylan, tidak ada hal lainnya lagi," celetuk Zhan sambil tersenyum.

"Yaaakk!! Jangan berkata begitu Lao Xiao, tega sekali kau mengatakan kalau cintaku tidak berbalas!"

Zhan tertawa melihat wajah Dylan yg memberenggut, terlihat menggemaskan.
"Ok, ok, aku minta maaf. Aku tidak akan mengejekmu lagi. Sekarang ceritalah, ada apalagi dengan Dilrabamu itu?" tanya Zhan sambil tersenyum.

"Sudah 3 hari ini Dilraba tidak masuk sekolah, Lao Xiao," ungkap Dylan dengan wajah khawatir.

DEG

Zhan terkejut mendengar perkataan Dylan barusan. Zhan jadi teringat terakhir kali dia berbicara dengan Dilraba 3 hari sebelumnya.

"A-apa maksudmu Dilraba tidak masuk sekolah selama 3 hari?" tanya Zhan khawatir. Dia baru sadar kalau akhir-akhir ini dia tidak melihat keberadaan Dilraba di sekitarnya.

Zhan ingat Dilraba yang selalu menempel di sisinya, di manapun Zhan berada, dan sekarang Zhan belum melihat batang hidung muridnya yang manis itu beberapa hari ini.

"Katanya dia sakit Lao Xiao," jawab Dylan

Deg

"Sa-sakit?!! Sakit apa?!" Zhan semakin khawatir.
"Jangan bilang gara-gara waktu itu," batin Zhan.

"Aku belum tau, Lao Xiao, aku berencana akan menjenguknya nanti setelah sepulang sekolah. Apakah kau mau ikut menemaniku, Lao Xiao?"

"Mmm ... baiklah, nanti sepulang sekolah kita pergi ke rumah Dilraba, dan tolong nanti sampaikan pada Lusi untuk tidak menungguku pulang."

"Ok, Lao Xiao, aku akan kembali ke kelas dulu untuk ganti seragam. Lao Xiao, nanti naik mobilku saja, dan aku akan mengantarmu pulang, bye bye," ucap Dylan sambil beranjak keluar.

Setelah Dylan pergi dari ruanganya, Zhan melamun. Akhirnya ia lupa dengan makan siangnya, ia sudah tidak berselera lagi untuk makan.

"Dilraba ... apa yang terjadi padamu?" bisik Zhan pelan.

Flashback on,

"Lao Xiao, boleh aku bicara denganmu, sebentar?" tanya Dilraba saat memasuki ruangannya.

"Masuklah, kau tidak ikut pelajaran olah raga? Apa kau sedang sakit?" tanya Zhan dengan wajah khawatir.

"Tidak, aku baik-baik saja, aku hanya ingin mengatakan sesuatu kepadamu, Lao Xiao," jawab Dilraba malu-malu.

Zhan bengong melihat wajah Dilraba yang malu-malu, karena seingat Zhan Dilraba adalah anak yang ceria dan
ceplas-ceplos.

"Duduklah, apa yang ingin kau katakan padaku?" tanya Zhan setelah melihat Dilraba duduk di depannya.

Dilraba menundukan kepalanya, perasaanya sekarang campur aduk
antara gugup dan malu.

"Ak-aku--" Dilraba menjeda lagi, dan itu semakin membuat Zhan penasaran.

"Ada apa, Dilraba, kenapa kau menjadi gugup begini?"

Dilraba memberanikan diri untuk menatap mata Zhan, dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan dengan berat.

"Aku--aku mencintaimu, Lao Xiao."

" .................. LOADING 🙁🙁🙁🙁🙁🙁🙁🙁"

Dilraba semakin gugup karena Zhan hanya diam saja sambil menatapnya dengan ekpresi datar. Setelah beberapa menit kemudian Xiao Zhan baru mengeluarkan suaranya.

"Apa?!!! Kau bilang apa?!!" Zhan membeo dengan wajah lucu.Dilraba ingin tertawa melihat ekpresi bingung Lao Xiao nya, tetapi dia menahannya. Dia menghela napas panjang, dia gemas dengan lambatnya pikiran Lao Xiao nya ini.

"Aku mencintaimu, Lao Xiao, tidak sebagai seorang guru, melainkan sebagai kekasih. Aku ingin Lao Xiao menjadi kekasihku," cerocos Dilraba tanpa henti.

Xiao Zhan langsung terkejut dan wajahnya tiba-tiba memucat. Dia tidak pernah menyangka kalau muridnya akan menyatakan cinta kepadanya.

"Maaf ... maaf, aku tidak bisa menerima cintamu Dilraba," kata Zhan.

"Apa alasanya, Lao Xiao, kenapa kau tidak bisa menerimaku sebagai kekasihmu? Apa aku kurang cantik? Apa karena aku adalah muridmu?" cecar Dilraba sedih.

"Karena aku adalah, GAY" pekik Zhan dalam hati. Tapi dia tidak mungkin mengatakan itu kepada Dilraba. Dan dia juga tidak mau berhubungan asmara lagi.

"Aku--aku tidak pantas untukmu, Dilraba," jawab Zhan sekenanya.

"Apa maksudmu kau tidak pantas untukku, Lao Xiao?"

"Kau dari keluarga kaya raya di kota ini, dan aku hanya seorang guru yang miskin. Apa kata orang-orang kalau mendengar kita memiliki hubungan. Tidak, aku tidak bisa, maaf," ucap Zhan tegas.

"Aku mencintaimu apa adanya Lao Xiao, kakakku pasti menerimamu, kumohon, terimalah aku jadi kekasihmu," pinta Dilraba dengan wajah memelas.

"Cukup Dilraba. Maaf, sekali lagi aku bilang, aku tidak bisa menerimamu sebagai kekasihmu, sekarang kembalilah ke kelas." Zhan tidak mau menyakiti Dilraba lebih lama lagi dengan ucapannya.

Dilraba segera berlari keluar sambil menangis meninggalkan ruangan Zhan.

Flasback off

"Haaahhh ...." Zhan menghembuskan napas berat. "Apa aku terlalu keras kepada nya?"

"Tapi aku memang tidak mau berhubungan dengan siapapun," pikir Zhan.
.
.
.

Ding Dong

Suara bel tanda pulang sekolah.

Zhan bersiap-siap untuk pulang. Tak lama, Dylan masuk lagi ke dalam ruangannya.

"Lao Xiao, aku akan menunggumu di parkiran," ucap Dylan.

"Hahhh ... " Zhan Mendesah "Aku hampir lupa kalau mau menjenguk Dilraba," pikir Zhan.

Dia segera mengambil tas kerjanya dan bergegas keluar dari ruangannya, tidak lupa mengunci pintu.



----- To be Continued -----

***

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
607K 26.3K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
538K 2.3K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.9M 90.2K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...