Ghost | Treasure✓

De dzyuwu

95K 20.7K 2.1K

❝gue denger akhir akhir ini banyak siswa yang liat hantu gentayangan di sekolah❞ ➢Start = 26 februari 2021 ➢F... Mai multe

❝prolog❞
❝Ghost-01❞
❝Ghost-02❞
❝Ghost-03❞
❝Ghost-04❞
❝Ghost-05❞
❝Ghost-06❞
❝Ghost-07❞
❝Ghost-08❞
❝Ghost-09❞
❝Ghost-10❞
❝Ghost-11❞
❝Ghost-12❞
❝Ghost-13❞
❝Ghost-14❞
❝Ghost-15❞
❝Ghost-16❞
❝Ghost-17❞
❝Ghost-18❞
❝Ghost-19❞
❝epilog❞

❝Ghost-20❞

3.6K 783 81
De dzyuwu

Baca coment kalian aku bengek mulu dari tadi:)
Mood banget, sukak♡




































"PAK HANBIN?!!"

"kenapa? Kaget ya? Bagus lah, kejutan nya berhasil" ujar pak Hanbin dengan kekehan berat di akhirnya.

Sembilan pemuda itu masih terbengong menatap pak Hanbin tidak percaya. Bagaimana bisa seseorang yang baru saja kemarin terdengar kabar kematiannya, kini berdiri dan tertawa tanpa beban di hadapan mereka?

Impresif

"ini beneran pak Hanbin atau arwahnya?" gumam Hyunsuk dengan nada bertanya pada yang lain.

"bukan hantu lagi kan? Kalo gini kita mau lari ke mana lagi?" sahut Jihoon.

"nggak ada cara lain. Kita terjun saja ke bawah" celetuk Jaehyuk yang bisa-bisanya bercanda di situasi seperti ini.

Tapi Jaehyuk ada benarnya juga. Jika pak Hanbin maju dan berniat menyerang mereka tidak ada jalan lain selain terjun bebas ke bawah.

"jadi ternyata bapak di balik semua ini?" tanya Yoonbin dengan nada intonasi datar. Tidak percaya bahwa guru favorit nya ini merupakan dalang dari semuanya.

Pak Hanbin tersenyum lalu menghela nafas seraya mengangguk, "ya"

"k-ko bisa? Bukannya bapak kemarin udah mati?" tanya Junkyu heran.

"harus ya saya cerita semuanya?"

"harus!"

Mendengar itu, pak Hanbin menggelengkan kepala pelan lalu duduk di kursi kayu yang berada di dekatnya. Tangannya ia tumpukan pada lutut lalu menatap satu persatu anak muridnya yang tengah menatapnya dengan tatapan bengis.

"yasudah, saya akan ceritakan semuanya. Tapi setelah itu, persiapkam diri kalian untuk mati" pak Hanbin menekan kata di akhir. Membuat beberapa dari mereka meneguk ludah gugup.

"masalah perihal saya masih hidup. Mudah saja, yang jatuh dan di temukan mati bukan saya. Tapi anak buah saya yang menyamar menjadi saya dan membuat semua orang mengira kalau saya sudah mati" jelas pak Hanbin. Yang lainnya mengangguk paham, terutama saat pak Hanbin mengatakan 'anak buah'.

Tentu saja anak buah yang di maksud itu hantu-hantu yang berkeliaran di sini. Siapa lagi?

Pak Hanbin menundukkan kepalanya lalu menggumam pelan, "seperti yang di inginkan para manusia bodoh itu"

"terus kenapa bapak nyuruh semua hantu-hantu itu gentayangin warga sekolah? Apa untungnya buat bapak? Bapak nggak tau, banyak pihak yang di rugikan karena bapak?!" kini Doyoung angkat suara.

Yang di tanya kembali mendongak. Lalu terkekeh sarkas, "di rugikan? Di sini saya yang di rugikan! Bukan mereka!" ujarnya dengan nada penuh penekanan.

Membuat para pemuda yang tengah berdiri di hadapannya melempar tatapan bingung dan tidak percaya.

"tanah ini... tanah tempat sekolah ini berdiri... Ini milik saya, bukan milik pemerintah"

"saya hanya ingin mengambil hak saya yang di renggut secara paksa. Saya hanya ingin tanah milik saya kembali! Persetanan dengan pemerintah, di mata saya mereka tetap saja manusia serakah, bodoh, dan bertindak semaunya"

"bahkan dengan embel-embel untuk warga kota mereka nekat merebut tanah milik saya dan menjadikan tanah ini sebagai milik mereka. Lebih parahnya lagi mereka membuat berita palsu tentang kematian paranormal hebat yang biasa membantu semua orang demi memenangkan hak kepemilikan tanah secara sepenuhnya dan sah"

"ya, paranormal itu saya. Saya, Kim Hanbin, yang enam tahun lalu di beritakan telah tiada pada kenyataannya masih ada di dunia"

"jadi... di sini siapa yang jahat dan siapa yang di rugikan? hah?"

Penjelasan yang di lontarkan pak Hanbin membuat para pemuda itu semakin terkejut akan fakta yang baru saja mereka dengar. Paranormal yang terkenal dulu itu ternyata guru mereka sendiri? Pantas saja orang itu mampu mengusai semua hantu dan memperbudak mereka untuk membantu rencananya.

Jadi ini alasan pak Hanbin melakukan semuanya? Meminta hak nya yang di renggut secara paksa oleh pemerintah. Tapi tetap saja, cara yang di lakukan olehnya salah.

"dulu di sini berdiri mansion tempat tinggal saya, namun suatu hari pihak pemerintah datang dan meminta saya agar mau menjual tanah ini dan memberikannya pada mereka. Namun saya tidak bisa melakukan itu. Ini tanah warisan yang sudah turun temurun di berikan pada keturunan keluarga saya. Tapi mereka tetap bersih keras dan merenggut semuanya dengan paksa"

"mansion yang sudah berdiri kokoh selama puluhan tahun di gusur begitu saja. Di ratakan tanpa sisa. Dengan alasan ingin membangun sekolah karena letaknya yang strategis dan lahannya yang luas. Ck, bahkan mereka menyebar berita palsu tentang kematian saya dan surat-surat yang di rekayasa sebagai bukti jika saya sudah menyetujui dan memberikan tanah itu pada mereka"

"di mata orang lain mereka adalah orang baik hati yang mau membuka sekolah geratis dengan fasilitas yang lengkap. Tapi di mata saya mereka tidak ada bedanya dengan iblis"

"kenapa bapak nggak minta bantuan orang lain untuk mendapatkan keadilan bapak?" tanya Jihoon saat pak Hanbin menjeda kembali ucapannya.

"percuma. Mereka tidak percaya dan mengira saya hanyalah orang yang mirip dan mengaku sebagai Kim Hanbin yamg dulu mereka kenal"

"tapi cara yang bapak lakuin ini salah!" ujar Hyunsuk.

"saya tidak peduli. Saya hanya ingin tanah ini kembali menjadi milik saya" balas pak Hanbin lalu melirik ke arah pintu masuk rooftop di mana masih ada Asahi yang menggedur pintu ingin masuk, "sekarang, selamat bertarung anak-anak"

Tepat saat pak Hanbin menjentikkan jarinya. Pintu rooftop yang tadinya di kunci kini terbuka. Perlahan Asahi masuk dengan seringaian lalu terkekeh sarkas.

Lantas semuanya panik dan takut. Dengan segera Yoonbin mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya. Sedangkan yang lain memanfaatkan alat yang mereka bawa dari dalam tas Asahi.

pak Hanbin menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu menatap kepanikan itu, "ini akan seru"

"bang sadar bang! Kita temen lu!" ujar Doyoung sembari memasang posisi siaga.

Asahi diam tidak menjawab. Pandangannya menjadi datar tanpa ekspresi. Sedikit demi sedikit kaki jenjangnya melangkah maju. Dengan tangan yang terus memutar dan memainkan pisau lipat yang ada di tangannya.

"kalian harus mati" gumamnya menatap tajam ke arah yang lain.

"Asahi. Gue mohon berenti, gue nggak mau kalo kita saling nyakitin" ujar Jaehyuk.

"bang Asa, inget bang. Kita semua udah janji bakal pulang dengan selamat dan lengkap. Lu nggak bisa ingkarin janji lu bang. Lu bilang kalo lu bakal bantu kita kalo kita dalam bahaya. Inget janji lu bang" seru Junghwan mencoba menyadarkan Asahi.

"Sahi, plis berenti. Lu nggak bakal yakitin temen lu sendiri kan?" sudahlah Junkyu rasanya ingin menangis saja.

"ARGGHHH! DIAM KALIAN!!" teriak Asahi. Pemuda itu menjatuhkan pisau lipatnya lalu memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Seraya mengerang kesakitan.

"b-bang Asahi kenapa?" bingung Doyoung menatap yang lain yang juga tidak tahu.

Perlahan tiupan angin semakin kencang. Asap hitam mulai keluar dari tubuh Asahi. Lalu bola mata yang tadinya normal kini menjadi berwarna putih semua.

"dia bukan Asahi! Dia kerasukan!" teriak Yoonbin. Menyuruh temannya yang lain untuk mundur saat hendak bergerak maju untuk melawan.

"ko bisa?" tanya Hyunsuk yang di balas gelengan tanda tidak tahu.

"kalian harus mati!" Asahi kembali mengambil pisau lipat yang tadi ia jatuhkan. Lalu kembali melangkah maju.

Namun saat mengangkat pisau lipatnya. Pemuda itu kembali mengerang lalu menjambak rambutnya. Seakan kesakitan.

"sial! dia mencoba melawan hantu suruhan saya untuk keluar dari tubuhnya" ujar pak Hanbin dengan tangan terkepal kuat. Tidak berguna pikirnya. Lalu sebuah ide muncul di pikirannya, pria itu menoleh ke arah sekumpulan remaja yang menatap heran ke arah Asahi.

"kalo kalian nggak mau terluka. Bunuh saja dia" ucap pak Hanbin dengan senyum tipis terulas di bibirnya membuat para pemuda tampan itu menoleh dan menatap tak percaya.

Bunuh? Bunuh temen sendiri? Mana mungkin mereka bisa melakukan itu?

"jangan dengerin dia!" sahut Jihoon memperingati yang lain untuk tidak bertindak gegabah. Bisa saja itu hanya tipuan belaka.

Tidak mendengarkan Jihoon, Haruto mengarahkan pistol yang ada di tangannya ke arah Asahi yang masih setia mengerang. Pistol itu ia dapat dari rumahnya, sengaja tidak memberi tahu yang lain dan menyembunyikannya di saku celananya.

"HARUTO! JANGAN GILA LO!!" teriak Yoshi panik. Jangan sampai Haruto benar-benar menembak Asahi.

Haruto tidak menggubris, tangannya menarik pelatuk secara perlahan. Hal itu membuat yang lainnya langsung berlari mendekat untuk mencegahnya.



























DOR!
























































Tinggal epilog yeay!

Continuă lectura

O să-ți placă și

1.3M 255K 33
"Tᥱrᥒყᥲtᥲ ρᥱᥒᥱror ιtᥙ tᥱmᥲᥒ kιtᥲ sᥱᥒdιrι."
17K 3.9K 200
Title: I Became a God in a Horror Game Status: 589 Chapters (Complete) Author: Pot Fish Chili Genre: Action, Adventure, Horror, Mature, Psychological...
640 89 16
Sekumpulan cerita aneh dari sekumpulan remaja bertakdir Aneh. . . "Asahi aneh." "Hantu yang dulunya meninggal karena nyungsep, harusnya diam aja." ...
4K 340 22
Hanya berisi seuprit kisah remaja di SMA Garuda Merah. [04L] Toxic! BxG! 10.03.22 - 26.04.23 ©mintechoco_