Jangan Tinggalkan Aku, Ibu! (...

By ApriliaShusanti17

24.4K 2.1K 435

Allah Subhaanahu Wa Ta'ala berfirman: وَإِنْ عَزَمُوا الطَّلاَقَ فَإِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ "Dan jika ka... More

Salam Perkenalan Author
Part 01
Part 02
Part 03
Part 04
Part 05
Part 06
part 07
Part 08
Part 09
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
part 19
part 20
part 21
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Speasial Chat 1 ✉️
Spesial Chat 2 ✉️
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
Part 61
Part 62
Part 63
Part 64
Part 65
Part 66
Part 67
Part 68
Part 69
Part 70
Part 71
Part 72
Part 73
Part 74
Part 75
Part 76
Part 77
Part 78
Part 79
Part 80
Part 81
Part 82
Part 83
Part 84
Part 85
Part 86
Part 87
Part 88
Part 89
Part 90
Part 91
Part 92
Part 93
Part 94
Part 95
Part 96
Part 97
Part 98
Part 99
Part 100
Part 101
Part 102
Part 103
Part 104
Part 105
Part 106
Part 107
Part 108
spesial chat 3 ✉️
Part 109
Part 110
Part 111
Part 112
Part 113
Part 114
Part 115
speasial chat 4 ✉️
Part 116
Part 117
Part 118
Part 119
Part 120
Part 121
Part 122
Part 123
Part 124
Part 125
Part 126
Part 127
Part 128
Part 129
Part 130
Part 131
Part 132
Part 133
Part 134
Part 135
Part 137
Part 137
Part 138
Part 139
part 140
part 141
part 143
part 144
Spesial Chat 4 ✉️

part 22

165 16 1
By ApriliaShusanti17

..

Aku terbangun dari tidurku dan saat melihat sisiku ada Ayah yang setia memelukku, membuatku terharu dengan kasih sayangnya. Semuanya Ayah berikan kepadaku bahkan Ayah tidak memikirkn Kebahagiaannya selain kebahagiaanku yang utama.

'Engkau adil Yarabb, setelah engkau sakiti hatiku karna perginya Ibu engkau gantikan Ayah menjadi sosok ibu terbaik untuk Dini'ucapku dalam hati.

Aku melihat raut cape di wajah ayah membuat sisi hatiku sedih, Aku pun perlahan lahan melepaskan pelukan ayah dan duduk ditepuk ranjang mengambil handphone ku menelphone seseorang.

📞

"Assalamualaikum dokter"

"Waalaikumsalam Nona, bagaimana kabar Nona? Saya dengar katanya Nona ikut dengan Den Arya ke Itali? "

"Alhamdulillah kabarku baik dok, iya kemarin aku ikut Abang tapi saat ini aku sudah pulang kok"

"Alhamdulillah jika Nona  udah pulang, oh ya ada apa Nona telp saya?"

"bisakah kamu kerumah, untuk memastikan keadaan ayah. Dua hari kemarin Ayah begadang di kantor dan aku takut Ayah sakit"

"bisa Nona, saya Otw Nona"

"baik makasih ya dok"

"sama sama Nona"

📞

Setelah itu aku pun langsung masuk kamar mandi untuk salin baju karna saat masuk tadi Ayah langsung minta istirahat dan Ayah menawarkan dirinya untuk menemaniku, selesai salin Ayah masih posisi tidur ku lihat jam menunjukan pukul 3 sore membuat aku mebangunkan ayah untuk sholat.

"Ayah.."

"iya dek, kenapa? "ucap Ayah yang langsung terbangun, walaupun dengan panggilan pertama dan itulah Ayah yang selalu siaga untuk putra dan putrinya.

"gapapa Ayah, maaf bangunin Ayah tapi udah jam 3 bentar lagi ashar"jawab ku dan Ayah pun menganggukan kepalanya lalu turun dari ranjangku mencium keningku dan izin ke kamar membuat aku tersenyum.

Saat ayah masuk kamar Ayah, aku pun turun dan berjalan menuju ruang tv duduk sendiri disana dengan tv yang menyala menayangkan Serial Drama Tiongkok yang sudah ku pilih dari beberapa.

"lagi nonton apa dek? "tanya kak Azizah yang datang menghampiri ku.

"eh kakak sini kak gabung, ini serial drama Tiongkok"jawabku, sedangkan kak Azizah duduk disebelahku.

"oh ini kayanya kakak tau deh dan udah pernah nonton juga, ini tuh yang CEO yang jatuh cinta sama alien kan? Yang si cowonya punya penyakit lupa ingatan setelah hujan gitu trus si Aliennya yang mencari kaya batu sinyal untuk dia balik lagi ke planetnya yang ternyata batu itu ada di jatung si cowo itu kan? "ucap kak Azizah yang sangat tau cerita serial tersebut.

"iya kak, aku juga baru sekali si tapi langsung ketagihan hahaha"

"kalo Kamu gak nonton kakak juga gak akan mungkin nonton dek"jawab kak azizah membuatku tertawa dan aku pun memesan cemilan dan minuman untuk teman nontonku dengan kak Azizah.

Saat sedang asik nonton tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat si Mbak langsung berlari kearah pintu depan sedngkan Aku dan kakak Asik menonton,
"maaf Nona -Nona mengganggu, di ruang tamu ada dr. Rizal"ucap si Mbak Lilis membuatku menatapnya.

"oh sudah dateng ya? Yaudah suruh masuk ajh aku tunggu di kamar Ayah "ucapku yang segera bangun dari dudukku dan si Mbak memanggil dr. Rizal.

"eh dek, buat apa manggil dr. Rizal? "

"ngecek kondisi ayah kak, kakak lanjut sendiri dulu nanti aku nyusul lagi"jawabku yang langsung naik ke atas menuju kamar ayah.

Sampainya di depan pintu kamar Ayah, aku pun mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ayah.."

"iya Nak masuk ajah"jawab Ayah membuatku langsung membuka pintu kamar dan mataku tertuju pada Ayah yang sedang membuka laptop di atas ranjangnya.

"kenapa Ayah masih bekerja? Adek kan minta ayah istirahat"ucapku berdiri disisi Ayah.

"ini Ayah istirahat kok, Ayah hanya melihat laporan yang dikirimkan Om Haris saja"ucap Ayah mengusap pipiku.

Tiba-tiba ada ketukan pintu membuat Aku dan Ayah melihat ke arah pintu dan disana ada dr. Rizal yang tersenyum, Aku pun meminta dr. Rizal untuk masuk.

"dr. Rizal? Ada apa kesini? "tanya Ayah yang terkejut.

"Aku yang minta dr. Rizal kesini ayah, untuk mengecek kondisi Ayah karna aku tau Ayah sering begadang selama aku di Itali dan kemarin pun Ayah nakal untuk tidak pulang kerumah"jawabku membuat Ayah menolak tapi aku memaksa dan Ayah hanya pasrah saat setelah aku memaksanya.

Dr. Rizal pun memeriksa kondisi Ayah dan benar saja, darah Ayah rendah membuat dr. Memutuskan untuk Ayah di infus diberi cairan vitamin tapi lagi-lagi itu mendapatkan penolakan dari Ayah.

"Ayah ini kan untuk kesehatan ayah juga, kenapa ayah selalu nolak? Ayah gak perlu sembunyi kan sakitnya ayah dari adek, adek sedih jika Ayah sakit nanti siapa yang lindungi adek jika ayah sakit"ucapku dengan hati yang sedih karna aku sudah tau jika ayah pasti tidak baik-baik saja.

"baik-baik lah Ayah mau di infus tapi adek gak boleh nangis"ucap Ayah dan dr. Pun tersenyum lalu menyiapkan semua alatnya.

setelah 30 menit akhirnya dr. selesai dan dr. Rizal bilang jika beliau akan datang lagi di jam 7 malam nanti untuk melepaskan infus di tangan Ayah membuat aku menganggukan kepalaku.

"sebaiknya dibawa istirahat Tuan, karna Tuan membutuhkan banyak istirahat "ucap dr. Rizal kepada Ayah membuat Aku menatap Ayah.

"Ayah harus menjalankan apa yang dr. bilang untuk kantor Ayah tenang ajh kan ada paman Agus nanti aku minta paman agus untuk menggantikan posisi Ayah selama ayah sakit"ucapku tak terbantahkan dan Ayah pun hanya patuh dengan ucapanku setelah itu dr. keluar, sebelum aku keluar Ayah memeluk Ayah dan Ayh membalas pelukan ku.

"Dini sayang ayah, jangan sakit ayah karna Dini selalu membutuhkan Hero-nya adek"ucapku lalu melepaskan pelukanku.

"iya sayang"

"yaudah, Dini keluar ya Ayah istirahat"ucapku sebelum melangkah Ayah mencium keningku dan Aku pun berlalubkeluar dari kamar Ayah.

Aku menuruni tangga dan saat menuju ruang Tv disana ada Kak Azizah dan Bang Luthfi yang masih memakai pakaian kantor,
"berduan trossss"ucap ku yang ikut gabung dengan mereka yng ternyata masih menonton serial tadi.

"iya dong emang kamu jomblo"jawab bang Luthfi membuatku cemberut.

"oh ya dek gimana Ayah? "tanya kak Azizah.

"iya tadi juga Abang lihat dr. Rizal di halaman, ada apa? "ucap bang Lithfi.

"gapapa kak hanya kelelahan ajh karna kan selama aku di Italia Ayah begadang trus jadi Ayah terkena Anemia"jawabku Seraya minum jus yang tadi si Mbak bawain untukku.

Saat aku sedang serius Nonton serial itu tiba-tiba hpku berdering dengan nada dering Alarm, membuat aku membuka hp untuk mematikan dan melihat kearah jam yang menunjukan pukul set 5 membuat aku langsung beranjak dari dudukku.

"mau kemana dek? "tanya kak Zizah.

"ke kamar kak"jawab seraya naik tangga.

Didalam kamar aku pun langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan Hani sore ini, aku sengaja memasang alarm karna aku suka lupa dengan jadwalku sendiri.

Setelah siap dengan pakaian ku sore ini aku pun langsung keluar kamar dan berjalan menuju kamar Ayah, saat aku membuka pintu kamar ternyata ayah sedang istirahat karna tak tega membangunkan Ayah akhirnya aku menulis izinjn keluar di note yang ku tempelkan di depan layar HP ayah.

Aku keluar kamar dan menuruni tangga, Aku izin kepada kak Azizah.
"kak Aku izin bertemu dengan Hani ya kak, di Cafe Moon"ucapku.

"baru juga pulang bukan nya istirahat"jawab kak Zizah.

"kangen kak sama Hani boleh ya? "

"udah izin ayah? "

"Ayah tidur jadi aku nulis note"

"Yaudah jangan pulang malam-malam ya, sama supir ajh gak usah bawa sendiri"ucap kak Zizah menbuatku patuh.

Aku pun izin dan langsung keluar dari rumah, pak Dibyo sudah menunggu di halaman dan aku langsung masuk kedalam mobil.

💔💔

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 59.5K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
546K 5.1K 7
Bagaimana jika kamu jadi Tyas? Ketika hati yang sudah kamu jaga 9 tahun lamanya tidak bisa kamu miliki? Antara aku, kamu, dia, dan keyakinan. Kita b...
244K 26.6K 35
SELESAI || PART MASIH LENGKAP "Tunggu aku tiga atau lima tahun lagi. Aku akan segera datang ke rumah untuk melamar." Pernah mendengar kalimat sejenis...
4.2K 317 9
𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖, 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙩𝙚𝙧𝙟𝙚𝙢𝙖𝙝𝙖𝙣. 🅃🅆🄸🄻🄸🄶🄷🅃 : 𝚘𝚗 𝚐𝚘𝚒𝚗𝚐 🄽🄴🅆 🄼🄾🄾🄽 : - 🄴🄻🄸🄿🅂🄴 : - 🄱🅁🄴🄰�...