..
Aku terbangun dari tidurku dan saat melihat sisiku ada Ayah yang setia memelukku, membuatku terharu dengan kasih sayangnya. Semuanya Ayah berikan kepadaku bahkan Ayah tidak memikirkn Kebahagiaannya selain kebahagiaanku yang utama.
'Engkau adil Yarabb, setelah engkau sakiti hatiku karna perginya Ibu engkau gantikan Ayah menjadi sosok ibu terbaik untuk Dini'ucapku dalam hati.
Aku melihat raut cape di wajah ayah membuat sisi hatiku sedih, Aku pun perlahan lahan melepaskan pelukan ayah dan duduk ditepuk ranjang mengambil handphone ku menelphone seseorang.
📞
"Assalamualaikum dokter"
"Waalaikumsalam Nona, bagaimana kabar Nona? Saya dengar katanya Nona ikut dengan Den Arya ke Itali? "
"Alhamdulillah kabarku baik dok, iya kemarin aku ikut Abang tapi saat ini aku sudah pulang kok"
"Alhamdulillah jika Nona udah pulang, oh ya ada apa Nona telp saya?"
"bisakah kamu kerumah, untuk memastikan keadaan ayah. Dua hari kemarin Ayah begadang di kantor dan aku takut Ayah sakit"
"bisa Nona, saya Otw Nona"
"baik makasih ya dok"
"sama sama Nona"
📞
Setelah itu aku pun langsung masuk kamar mandi untuk salin baju karna saat masuk tadi Ayah langsung minta istirahat dan Ayah menawarkan dirinya untuk menemaniku, selesai salin Ayah masih posisi tidur ku lihat jam menunjukan pukul 3 sore membuat aku mebangunkan ayah untuk sholat.
"Ayah.."
"iya dek, kenapa? "ucap Ayah yang langsung terbangun, walaupun dengan panggilan pertama dan itulah Ayah yang selalu siaga untuk putra dan putrinya.
"gapapa Ayah, maaf bangunin Ayah tapi udah jam 3 bentar lagi ashar"jawab ku dan Ayah pun menganggukan kepalanya lalu turun dari ranjangku mencium keningku dan izin ke kamar membuat aku tersenyum.
Saat ayah masuk kamar Ayah, aku pun turun dan berjalan menuju ruang tv duduk sendiri disana dengan tv yang menyala menayangkan Serial Drama Tiongkok yang sudah ku pilih dari beberapa.
"lagi nonton apa dek? "tanya kak Azizah yang datang menghampiri ku.
"eh kakak sini kak gabung, ini serial drama Tiongkok"jawabku, sedangkan kak Azizah duduk disebelahku.
"oh ini kayanya kakak tau deh dan udah pernah nonton juga, ini tuh yang CEO yang jatuh cinta sama alien kan? Yang si cowonya punya penyakit lupa ingatan setelah hujan gitu trus si Aliennya yang mencari kaya batu sinyal untuk dia balik lagi ke planetnya yang ternyata batu itu ada di jatung si cowo itu kan? "ucap kak Azizah yang sangat tau cerita serial tersebut.
"iya kak, aku juga baru sekali si tapi langsung ketagihan hahaha"
"kalo Kamu gak nonton kakak juga gak akan mungkin nonton dek"jawab kak azizah membuatku tertawa dan aku pun memesan cemilan dan minuman untuk teman nontonku dengan kak Azizah.
Saat sedang asik nonton tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar membuat si Mbak langsung berlari kearah pintu depan sedngkan Aku dan kakak Asik menonton,
"maaf Nona -Nona mengganggu, di ruang tamu ada dr. Rizal"ucap si Mbak Lilis membuatku menatapnya.
"oh sudah dateng ya? Yaudah suruh masuk ajh aku tunggu di kamar Ayah "ucapku yang segera bangun dari dudukku dan si Mbak memanggil dr. Rizal.
"eh dek, buat apa manggil dr. Rizal? "
"ngecek kondisi ayah kak, kakak lanjut sendiri dulu nanti aku nyusul lagi"jawabku yang langsung naik ke atas menuju kamar ayah.
Sampainya di depan pintu kamar Ayah, aku pun mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ayah.."
"iya Nak masuk ajah"jawab Ayah membuatku langsung membuka pintu kamar dan mataku tertuju pada Ayah yang sedang membuka laptop di atas ranjangnya.
"kenapa Ayah masih bekerja? Adek kan minta ayah istirahat"ucapku berdiri disisi Ayah.
"ini Ayah istirahat kok, Ayah hanya melihat laporan yang dikirimkan Om Haris saja"ucap Ayah mengusap pipiku.
Tiba-tiba ada ketukan pintu membuat Aku dan Ayah melihat ke arah pintu dan disana ada dr. Rizal yang tersenyum, Aku pun meminta dr. Rizal untuk masuk.
"dr. Rizal? Ada apa kesini? "tanya Ayah yang terkejut.
"Aku yang minta dr. Rizal kesini ayah, untuk mengecek kondisi Ayah karna aku tau Ayah sering begadang selama aku di Itali dan kemarin pun Ayah nakal untuk tidak pulang kerumah"jawabku membuat Ayah menolak tapi aku memaksa dan Ayah hanya pasrah saat setelah aku memaksanya.
Dr. Rizal pun memeriksa kondisi Ayah dan benar saja, darah Ayah rendah membuat dr. Memutuskan untuk Ayah di infus diberi cairan vitamin tapi lagi-lagi itu mendapatkan penolakan dari Ayah.
"Ayah ini kan untuk kesehatan ayah juga, kenapa ayah selalu nolak? Ayah gak perlu sembunyi kan sakitnya ayah dari adek, adek sedih jika Ayah sakit nanti siapa yang lindungi adek jika ayah sakit"ucapku dengan hati yang sedih karna aku sudah tau jika ayah pasti tidak baik-baik saja.
"baik-baik lah Ayah mau di infus tapi adek gak boleh nangis"ucap Ayah dan dr. Pun tersenyum lalu menyiapkan semua alatnya.
setelah 30 menit akhirnya dr. selesai dan dr. Rizal bilang jika beliau akan datang lagi di jam 7 malam nanti untuk melepaskan infus di tangan Ayah membuat aku menganggukan kepalaku.
"sebaiknya dibawa istirahat Tuan, karna Tuan membutuhkan banyak istirahat "ucap dr. Rizal kepada Ayah membuat Aku menatap Ayah.
"Ayah harus menjalankan apa yang dr. bilang untuk kantor Ayah tenang ajh kan ada paman Agus nanti aku minta paman agus untuk menggantikan posisi Ayah selama ayah sakit"ucapku tak terbantahkan dan Ayah pun hanya patuh dengan ucapanku setelah itu dr. keluar, sebelum aku keluar Ayah memeluk Ayah dan Ayh membalas pelukan ku.
"Dini sayang ayah, jangan sakit ayah karna Dini selalu membutuhkan Hero-nya adek"ucapku lalu melepaskan pelukanku.
"iya sayang"
"yaudah, Dini keluar ya Ayah istirahat"ucapku sebelum melangkah Ayah mencium keningku dan Aku pun berlalubkeluar dari kamar Ayah.
Aku menuruni tangga dan saat menuju ruang Tv disana ada Kak Azizah dan Bang Luthfi yang masih memakai pakaian kantor,
"berduan trossss"ucap ku yang ikut gabung dengan mereka yng ternyata masih menonton serial tadi.
"iya dong emang kamu jomblo"jawab bang Luthfi membuatku cemberut.
"oh ya dek gimana Ayah? "tanya kak Azizah.
"iya tadi juga Abang lihat dr. Rizal di halaman, ada apa? "ucap bang Lithfi.
"gapapa kak hanya kelelahan ajh karna kan selama aku di Italia Ayah begadang trus jadi Ayah terkena Anemia"jawabku Seraya minum jus yang tadi si Mbak bawain untukku.
Saat aku sedang serius Nonton serial itu tiba-tiba hpku berdering dengan nada dering Alarm, membuat aku membuka hp untuk mematikan dan melihat kearah jam yang menunjukan pukul set 5 membuat aku langsung beranjak dari dudukku.
"mau kemana dek? "tanya kak Zizah.
"ke kamar kak"jawab seraya naik tangga.
Didalam kamar aku pun langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan Hani sore ini, aku sengaja memasang alarm karna aku suka lupa dengan jadwalku sendiri.
Setelah siap dengan pakaian ku sore ini aku pun langsung keluar kamar dan berjalan menuju kamar Ayah, saat aku membuka pintu kamar ternyata ayah sedang istirahat karna tak tega membangunkan Ayah akhirnya aku menulis izinjn keluar di note yang ku tempelkan di depan layar HP ayah.
Aku keluar kamar dan menuruni tangga, Aku izin kepada kak Azizah.
"kak Aku izin bertemu dengan Hani ya kak, di Cafe Moon"ucapku.
"baru juga pulang bukan nya istirahat"jawab kak Zizah.
"kangen kak sama Hani boleh ya? "
"udah izin ayah? "
"Ayah tidur jadi aku nulis note"
"Yaudah jangan pulang malam-malam ya, sama supir ajh gak usah bawa sendiri"ucap kak Zizah menbuatku patuh.
Aku pun izin dan langsung keluar dari rumah, pak Dibyo sudah menunggu di halaman dan aku langsung masuk kedalam mobil.
💔💔