Demi Susu Anak (TAMAT)

Door AlvinBaskoro

560K 8.6K 132

!!! MOHON PERHATIAN !!! Ini cerita Gay Sex Dewasa dengan tulisan-tulisan explicit, tolong yang tidak berkenan... Meer

Demi Susu Anak - Part 1
Demi Susu Anak - Part 2
Demi Susu Anak - Part 3
Demi Susu Anak - Part 4
Demi Susu Anak - Part 5
Demi Susu Anak - Part 6
Demi Susu Anak - Part 7
Demi Susu Anak - Part 8
Demi Susu Anak - Part 9
Demi Susu Anak - Part 10
Demi Susu Anak - Part 11
Demi Susu Anak - Part 13 (End)

Demi Susu Anak - Part 12

24.8K 466 11
Door AlvinBaskoro

Riyan POV :

Aku menghela nafas sambil memijit-mijit kepalaku yang tidak pusing, aku mengingat-ingat kembali kejadian semalam dan pagi tadi, aku mulai berpikir apa aku sudah benar-benar terjebak akan keadaan seperti ini? Bagaimana bisa aku begitu bernafsu hingga kehilangan akal sehat saat melihat kelamin pria dihadapanku?

Aku memejamkan mata dan seketika bayangan-bayangan Bang Andro, Banyu dan bahkan adik iparku Keanu saat penis mereka merojok lubang anusku dengan beringas, aaagghh lubang anusku jadi berkedut-kedut mengingat kejadian itu dan tanpaku sadari penisku bangkit hingga meneteskan banyak pre-cum.
"Mas Riyan?" ...
Samar-samar aku mendengar suara orang memanggilku namun aku masih sibuk dengan imajinasi liarku saat bersenggama dengan 3 orang tersebut..
Aaaarrrggghhh... desahku yang mulai tak terkontrol
Lalu tiba-tiba,
Plak... "Mas kamu dengar ga sih aku panggilin!" Natasha menepuk pundakku sambil teriak.
Akupun gelagapan karena penisku sudah tegang maksimal dengan lelehan pre-cum yang cukup banyak membasahi celana trainingku.
"Eh kmu Nat ngagetin aja," jawabku kaget.
"Kamu lagi ngapain sih mas, sampe aku panggil-panggil gak nyahut!" rungut Natasha.
"Haaa... Nggak iniii apaa eeee lagi mikir gimana caranya aku bisa dapat kerjaan secepatnya Nat, kamu kan tau aku udah lama nganggur dan sekarang anggota nambah satu" kilahku padanya.
"Tadi ada yang nelpon ke Hp mu mas, waktu aku angkat katanya dia mau kasih kamu kerjaan diperusahaannya" lanjut Natasha,
"Siapa Nat?" Tanyaku sumringah.
"Di Hp mu namanya Senior Bang Andro, emang dia siapamu Mas?" Tanya Natasha menyelidik,
Aku sedikit kaget mendengar ucapan Natasha barusan, aku mencoba menenangkan diri dan bersikap sebiasa mungkin agar istriku tidak curiga, "Oohh diaaaa... Itu apa, kakak kelasku di Bandung dulu, kebetulan dia sedang butuh karyawan jadi aku iseng melamar sama dia" jawabku sedikit berbohong.
"Ooohh gitu baguslah, tadi dia bilang siang ini kamu disuruh langsung ke rumahnya katanya mau ngasih seragam atau apa gitu juga kurang tau" sambung Natasha sambil berlalu ke dapur.

***


Aku sedang menimbang-nimbang apa aku harus mengambil tawaran yang diberikan Bang Andro lagi yah? Tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri kalau tidak akan kembali masuk kedalam dunia busuk itu, tapi disisi lain aku sangat membutuhkan uang dan pengalaman-pengalaman sex yang diberikan Bang Andro tidak dapat luput dari pikirianku.

Sambil tetap mengendarai motor dengan pikiran yang masih bercabang tanpa aku sadari kini aku sudah sampai disebuah tempat dimana pertama kali aku bertemu dengan Banyu si abang-abang Starling, suasana masih sangat sepi dikawasan taman Suropati ini mengingat PSBB masih terus berlangsung di DKI Jakarata.

Akupun iseng menepikan motorku dan duduk ditempat yang sama saat pertama kali aku bertemu Banyu. Baru beberapa saat aku mendaratkan pantatku di bangku yang ada dipinggir taman tersebut tiba-tiba ada yang mengagetkanku dengan menepuk pundak kananku.

"Hai apa kabar? Lama ga ketemu?" sapanya,
Dengan ditutupi masker scuba dan keringat yang mengucur cukup deras didahinya tak mampu menutupi ketampanan wajahnya, Banyu pun tersenyum cerah menghadapku.

"Ha.. haii..." Jawabku terbata-bata
"Kemana aja? Aku tiap hari kesini nyariin kamu, kangen pengen ketemu lagi cuma ga tau harus ngubungin kemana dan nyari dimana" sambungnya bertubi-tubi dan itu membuat dadaku terasa hangat, aku tersenyum simpul tanpa bisa menjawab sepatah katapun.
Sialan perasaan apa ini? Kenapa aku jadi kayak gini sih? Gerutuku dalam hati.

Tiba-tiba Banyu menarik tanganku dan aku diam saja mengikutinya seperti ternak yang sedang digeret ke kandang oleh pemiliknya,
"Kita mau kemana?" tanyaku,
"Ssstt... Dah ikut saja" perintahnya, aku hanya diam dan masih mengikuti dia.

Hingga akhirnya kita sampai dibalik sebuah pohon besar yang cukup jauh dari jalan raya, aku bingung kenapa Banyu membawaku ke sini dan tiba-tiba Banyu menyosor bibirku, dan aku yang terkejut akan hal itu mundur sedikit menjauhinya, Banyu yang menampilkan raut kecewa atas sikapku tersebut menggenggam tanganku,
"Aku kangen sama kamu, kangen banget! Tiap hari aku datang kesini cuma buat nunggu kedatanganmu, please" mohonnya padaku.
"Tapi kita lagi ditempat umum loh" tolakku,
"Gapapa ga ada yang liat juga kok sepi gini" kilahnya meyakinkanku.
"Tapi nyu mmmhhh..." Aku belum sempat menyelesaikan kalimatku Banyu kembali melahap bibirku dengan penuh nafsu, hingga membuat tulang-tulang dibadanku serasa lepas dan pikiranku kosong.

Lumatan demi lumatan antara bibirku dan Banyu semakin intens aku sampai kehilangan kesadaran bahwa kini kami sedang bercinta ditempat terbuka, bahkan tanpa ku sadari kini pakaian telah jatuh ketanah dan Banyu semakin giat menggumuli badan berototku, puting kiri dan kananku disikat habis olehnya hingga aku hanya dapat mengerang-erang dengan mata terpejam.

Tak hanya sampai disitu Banyu mulai turun kebawah dan mencium bulge yang sudah menggembung dibawah sana, bahkan dia melakukan gigitan-gigitan kecil pada batang kejantananku, lalu tiba-tiba penisku sudah keluar dari sarangnya dan Banyu langsung mengemut penisku dengan rakusnya.

Aku benar-benar hanyut diperlakukan seperti itu oleh Banyu, dan tak lama setelah itu penisku mulai berkedut-kedut hingga menembakkan banyak sekali peju kedalam mulut Banyu dan langsung ditelan olehnya, aku tak menyangka Banyu akan melakukan itu lalu ia bangkit sambil tersenyum,
"Pejuh kamu rasanya enak bang" sautnya sambil kembali menciumi bibirku,
Aku dapat merasakan sisa-sisa pejuku yang masih tertinggal didalam rongga mulutnya, dan ini adalah untuk pertama kalinya aku merasakan pejuku sendiri.

Sambil tetap berciuman Banyu menarik tanganku dan meletakkannya tepat dibatang kejantanannya yang sangat aku rindukan, aku segera berlutut dan berusaha melepaskan pentungan daging tersebut dari balik celana jeans belel yang dikenakan oleh Banyu, begitu keluar dari sarangnya aku langsung disuguhkan pemandangan indah sebuah maha karya ilahi panjang, keras berurat dengan kepala penis besar berwarna keunguan, aroma kejantanan Banyu menyeruak masuk kedalam hidungku hingga aku mabuk kepayang.

Tanpa membuang-buang waktu segera aku lahap penis besar tersebut hingga Banyu mengerang dengan sangat jantan seperti sapi perah. Saking semangatnya air liurku bercucuran menikmati penis besar Banyu, hentakan-hentakan yang diberikan oleh Banyu seolah sedang memperkosa mulutku menusuk tenggorokanku dan hampir membuatku muntah, aku sempat menghentikan paha Banyu sebentar untuk mengambil nafas dan langsung melanjutkan mengoral pentungan daging berurat ini.

Disaat aku sedang asik mengoral penis Banyu tiba-tiba dia berhenti dan menatapku dengan tatapan sendu, sambil tersenyum dia berkata,
"Bang aku masukin yah" pintanya,
Aku yang juga merindukan itu langsung saja berdiri melepas celanaku hingga lutut kemudian berbalik badan mengahadap pohon besar yang menjadi saksi persenggamaan kami siang ini.

Awalnya Banyu menggesek-gesekkan ujung penisnya kemulut anusku dan sedikit-sedikit mendorong kepala penisnya untuk memasuki liang pembuanganku, namun disaat akan masuk Banyu mengeluarkannya lagi dan dia melakukan itu beberapa kali hingga aku tak tahan lagi dan spontan berkata,
"Banyu please masukin kontolmu aku pengen dimasukin Banyu please.." aku memohon disodomi olehnya, akupun sampai tak percaya aku mengucapkan kata-kata murahan itu tapi sungguh aku menginginkanya sekarang juga.

Banyu yang tau aku sudah sangat terangsang seolah mempermainkan egoku,
"Apa bang tadi ngomong apa aku gak dengar?" Sambungnya,
"Banyu aku mohon entotin aku, aku ingin diperkosa sama kamu please, aku merindukan kontol jantanmu bersarang dipantatku" jawabku dengan memelas.
"Yaudah kalau kamu maunya gitu, hehe" jawabnya sumringah.

Dan tanpa aba-aba Banyu langsung merojok anusku tanpa pelumas dan sontak itu membuatku kaget hingga mulutku ternganga menghadap keatas mataku memutih dan keringat mengucur deras dari badanku.
Banyu sangat bersemengat menyodomi anusku dengan beringas, ia bahkan menjambak rambutku dengan kuat dan memukul pantatku dengan keras, tapi anehnya aku sangat menyukai perbuatan Banyu tersebut.

Precum mulai mengucur deras dari lubang penisku, Banyu terus menghentakkan kejantannya dilubang anusku menusuk-nusuk prostatku hingga tiba-tiba aku mengeluarkan cairan deras dari penisku, awalnya ku pikir itu peju ternyata kencing, yah kencing ini pertama kalinya aku disodomi sampai keluar kencing!

Banyu yang menyadari itu tertawa melihatnya,
"Kamu ke enakan yah aku perkosa sampai terkencing-kencing? Aku suka liatnya" kata Banyu sambil tetap menyodokkan penisnya dengan kuat seolah tidak merasa lelah sama sekali, keringan makin deras mengucur dari badan kami berdua terik matahari siang itu memanggang kulit dua insan yang sedang memadu kasih dialam terbuka. Aku sangat menikamati persenggamaan ini rojokan-rojokan Banyu diprostatku mampu membuatku melayang.

Banyu menjilati keringat yang membasahi punggung kekarku hingga keleher dan telingaku,
"Bang balik badan hisap kontolku" perintah Banyu,
Akupun segera mencabut penis Banyu dari anusku dan tanpa rasa jijik sama sekali aku langsung melahap penis besar tersesebut kedalam mulutku,

"Aaaaaarrrrrggggghhh.... Anjjiiiiiiiiinnnggg..." Teriak Banyu dengan mata terpejam sambil terus menjambak rambutku kuat hingga dia menembakkan banyak sekali peju segar kedalam rongga mulutku,
Crrooooooooooootttt...
Gleg gleg sluuurrpppp...
Aku menelan dan menikmati sari pati kejantanan Banyu kedalam tubuhku,
Rasannya sangat luar biasa tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, Banyu pun duduk disampingku dan kami saling berciuman mesrah lalu tiba-tiba Banyu membisikkan sesuatu ditelingaku,
"Bang aku cinta sama kamu, kamu mau ga jadi pacarku? Kita bisa bercinta setiap hari kapanpun kamu mau" sambil menjilat telinga dan leherku, bahkan tangannya juga bermain mengocok penisku yang masih berdiri tegak,

Belum sempat aku menjawab pertanyaan Banyu tersebut tiba-tiba Hp ku berdering, dari Bang Andro aku pun spontan menganngkat telpon tersebut,
"Dimana kamu? Cepat kerumahku sekarang!"
Dan telpon tersebut langsung mati.

To be continued...

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

53.4K 8.4K 52
Rahasia dibalik semuanya
244K 36.6K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
48.8K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
56.4K 4.1K 27
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.