• • •
Tidak baik jika terus memendam, memendam tidak akan membuatnya tau bahwa kau mencintainya.
• • •
Kata buk guru yang bertugas piket jika kepala Geisha masih terasa pusing. Geisha di suruh untuk memilih ingin tetap di uks atau pulang. Geisha memilih pulang, kepalanya masih terasa sedikit pusing.
Serta, Angkasa yang akan di tugaskan untuk mengantar Geisha sampai ke rumah dengan selamat.
"Gei, lo cepat sembuh ya.. Sepi gak ada lo," ucap Nisa.
Nisa berada di uks untuk mengantarkan tasnya Geisha.
"Iya-iya," sahut Geisha.
"Kalau gitu gue ke kelas dulu ya, Gei. Masih jam pelajaran soalnya, bye."
"Hati-hati kak bawa sahabat gue, awas sampe lecet," ujar Geisha pada Angkasa, Angkasa hanya menampilkan muka datarnya.
"Kak ayok pulang, bosen di sini," ucap Geisha.
"Bisa jalan sendiri?" Tanya Angkasa.
"Gendong kak," pinta Geisha.
Angkasa menurutinya, ia mendekati Geisha lalu mengendongnya ala bridal style. Yang di gendong menampilkan aura bahagia, senyum tak luput memandangi wajah Angkasa dari jarak dekat. Kapan lagi ia bisa sedekat ini, ya kan?
Banyak sorot mata yang melihat ke arah Angkasa dan Geisha ada yang menatapnya suka dan ada juga yang menatapnya tak suka.
Sampainya di parkiran Taehyung membawa Geisha masuk kedalam mobil. Pas sekali hari ini Angkasa membawa mobil.
Angkasa menyalakan mesin mobilnya.
"Kak, aku mau dengar lagu ya," ucap Geisha. Angkasa mengangguk.
Geisha terus memilih dan memilih lagu yang ia suka dan akhirnya dapat.
Lebih baik darinya
...
-Agatha Chelsea-
....
T'lah kudengar kabar tentangmu
Kau tak lagi dengannya
Di benakku ingin tau
Mungkinkah kita bersama
Jangan lama-lama bersedih
Ada aku disini
Yang menjagamu
Mencintamu
Sudikah buka hatimu
Geisha mulai mengikuti alunan musiknya. Mengayuunkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
Tuhan, buatlah dia
Lupakan kekasihnya yang lama
Karna ku lebih baik darinya
Hanya ku pantas untuknya
"Tuhan, buatlah dia." Geisha melihat ke arah Angkasa yang juga melihatnya.
"Lupakan kekasih yang lama."
"Karna ku lebih baik darinya."
"Hanya ku pantas untuknya." Geisha menunjuk dirinya lalu menunjuk Angkasa.
Tolong aku Tuhan
Jadikan dia
Cinta Padaku
Agar akhirnya
Jadi pacarku
Ku janji ada untuknya
Oo-oo
"Tolong aku tuhan."
"Jadikan dia." Geisha menunjuk Angkasa.
"Cinta padaku." Geisha menunjuk dirinya.
"Agar akhirnya."
"Jadi pacarku." Geisha tersenyum memandangi wajah Angkasa yang fokus menyetir.
"Ku janji ada untuknya."
Jangan lama-lama bersedih
Ada aku disini (ada aku di sini)
Yang menjagamu
Mencintamu
Sudikah buka hatimu (sudikah buka hatimu)
"Jangan lama-lama bersedih."
"Ada aku di sini."
"Yang menjagamu."
"Mencintaimu."
"Sudikah buka hatimu."
Tuhan, buatlah dia
Lupakan kekasihnya yang lama
Karna ku lebih baik darinya
Hanya kupantas untuknya
Tolong aku Tuhan
Jadikan dia
Cinta Padaku
Agar akhirnya
Jadi pacarku
Kujanji ada untuknya
"Kak," Panggi Geisha.
Angkasa menoleh ke arah Geisha. "Hm?"
"Geisha cinta kakak." Geisha tersenyum manis.
"Gei-" Geisha langsung menutup mulut Angkasa agar ia tak berbicara. Geisha takut dengan jawabanya.
"Kakak gak perlu jawab, fokus nyetir aja," ujar Geisha dengan wajah yang bersemu merah bak kepiting rebus.
Angkasa tersenyum di hadapan Geisha. "Oke," ucapnya santai.
Tatap wajahku
Kau berakhir dengannya
Dibenakku ingin tahu
Mungkinkah kita bersama
Tuhan, buatlah dia
Lupakan kekasihnya yang lama
Lebih baik darinya
(Hanya) kupantas untuknya
Tolong aku Tuhan
Jadikan dia (Tuhan jadikan dia)
Cinta Padaku
Agar akhirnya (jadikan)
Jadi pacarku
Ku janji
Aku janji
Ada untuknya
Ada untuk
Nya
Setelah lagu selesai mereka kembali bergulat dengan pikiran masing-masing.
Tak lama mereka sampai di kediaman Geisha.
Di depan rumah ada Nia dan Herman. Nia yang sedang menyiram tanaman dan Herman yang sedang duduk santai menikmati kopinya.
"Assalamualaikum, ma, pa.." salam Geisha pada kedua orang tuanya lalu menyalimi mereka.
"Walaikumsalam," sahut kedua orang tua Geisha.
"Halo, Tante om," sapa Angkasa. Angkasa juga menyalimi kedua orang tua Geisha.
"Eh ada nak Angkasa," ujar Herman.
"Iya om."
"Ayo, masuk-masuk," ajak Nia.
Semua masuk ke dalam rumah, mereka berkumpul di ruang tamu.
"Kenapa kalian cepat banget pulangnya?" Tanya Herman heran biasanya Geisha pulang 3 sore, bahkan bisa lebih.
"Geisha tadi pingsan om di sekolah, jadi dia di suruh pulang istirahat di rumah," balas Angkasa.
"Aduh sayang kamu gak pa-pakan?" Tanya Nia khawatir pada Geisha.
"Gak pa-pa kok ma, tadi cuman pusing sedikit," sahut Geisha.
"Kenapa bisa pingsan?"
"Tadi di hukum sama buk Titin, di suruh hormat bendera."
"Terus pingsan, karena Geisha belum makan apapun pagi tadi," lanjut Geisha.
"Apa mama bilang pagi tadi, sarapan dulu kamu nya yang gak mau. Salah sendiri!" Anak gadisnya ini benar-benar keras kepala!
"Iya, maaf ma. Itu gara-gara bang Galang ngambil mienya Geisha."
"Kenapa juga kamu bisa di hukum?" Tanya Nia.
"Ribut di kelas ma," jawab Geisha dengan cengiran khasnya.
Nia menghela nafas, pasrah. Anaknya ini tidak pernah berubah. "Ya udah, mama ke dapur dulu ya."
"Kamu gak ke sekolah Kasa?" Tanya Herman.
"Sekolah om,"
"Maksud om, kamu gak belajar bukannya sekarang lagi jam sekolah?"
"Iya om."
"Kamu kembali ke sekolah gih, gak boleh bolos!"
"Papa... Jangan usir kakak Kasa dong," ujar Geisha.
"Tapi dia mau belajar Geisha." Sahut Herman.
Geisha menatap Angkasa dan melekukkan bibirnya. "Kak Kasa di sini aja," ucap Geisha.
"Geisha jangan kekanak-kanakan."
"Tapi pa, kan Geisha—" Mata Geisha mulai berkaca.
"Gak pa-pa kok om, tadi Kasa udah izin juga sama gurunya," ujar Angkasa.
"Beneran gak pa-pa, nak?"
"Gak pa-pa om," sahut Angkasa.
"Maafin ya anak om masih kekanak-kanakan banget."
"Papaaaaa...."
• • •
TBC.
Follow akun IG :
1. @chikatrva
2. @wp.chocomint
3. @angkasagnptr
4. @geishafradhsti_
5. @_dimasatyaggra
6. @alex.xanderrio
7. @iam_brian.n
8. @edoogntg
• • •