The Winners Of Me

By AyuExoNuna

72.6K 4.8K 191

Hello para pembaca,,,,cerita ini adalah lanjutan dari cerita saya yang pertama yaitu My Perfect Empress dan... More

TWM 1
TWM 2
TWM 3
TWM 4
TWM 5
TWM 6
TWM 7
TWM 8
TWM 9
TWM 10
TWM 11
TWM 12
TWM 13
TWM 14
TWM 15
TWM 16
TWM 17
TWM 18
TWM 19
TWM 21
TWM 22
TWM 23
TWM 24
TWM 25
TWM 26
TWM 27
TWM 28
TWM 29
TWM 30
TWM 31
TWM 32
TWM 33
TWM 34
TWM 35
TWM 36

TWM 20

263 30 0
By AyuExoNuna

Oke sahabat readers alhamdulillah setelah setahunan nganggur dari dunia orens, akhirnya author berkesempatan untuk melanjutkan lagi cerita ini, yang bisa dibilang sudang terpending hampir setahun.

Semoga kali ini bisa update lancar sampai ketemu ending yah, karena pasti rasanya ngak enak banget digantung...maafin yahh

Happy Reading...

Bunyi kicau burung dilanjutkan dengan aroma makanan yg harum membuat sepasang kelopak mata perlahan-lahan terbuka, memperlihatkan sepasang mata yg sangat indah.

Rasa perih pada kepalanya membuatnya sedikit meringis kesakitan.

"Auh"

"Kau sudah sadar?" Tiba-tiba suara pria paru baya mengalihkan perhatiannya.

"Anda siapa? dimana aku...?

"Dan siapa aku" sambung perempuan itu dengan wajah yang tampak sangat kebingungan.

"Kau tidak mengingat apapun?" Tanyanya kembali

Perempuang itu tidak menjawab ia hanya mencoba untuk mengumpulkan kembai ingatannya, namun hal itu hanya membuat kepalanya semakin sakit.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan! Makanlah ini tubuhmu masih sangat lemah" Kata pria tersebut sambil menyodorkan semangkuk makanan.

Tak banyak tanya perempuan itu langsung menyambut makanan yang diberikan, bukannya apa tapi ia merasa sangat lapar dan lemah.

"Habiskan makan itu aku akan keluar memanggil yg lain" Tak begitu perduli perempuan itu hanya melahap makannya.

Tak berselang lama pria itu kembali dengan membawa gelas yang sepertinya berisikan air, sambil duduk ia memberi perempuan itu air untuk diminum.

"Anda mengenal saya?" Tanya perempuan itu

"Aiyaa mana mungkin aku tidak mengenali putriku" jawab pria itu dengan senyum dan tampak bahagia.

"Putri?"

Tak berselang lama seorang wanita tua masuk sambil membawa beberapa pakaian.

"Oh Tuhan akhirnya kau sadar juga" wanita tua itu langsung menghamburkan pelukannya dan yang dipeluk hanya diam kebingungan.
Mereka berdua adalah sepasang suami istri, keluarga Gu...

"Ya ya berhenti!! kau tidak lihat dia kehabisan nafas!"

"Maaf...maaf hanya saja aku sangat senang melihat putriku sudah bangun" wanita itu tampak sangat bahagia.

Perempuan ini semakin bingung pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan.

"Jadi kalian adalah ayah dan ibuku?" Akhirnya ia pun angkat bicara, Sambil tersenyum sepasang suami istri itu mengangguk dengan antusias.

"Lalu siapa namaku?" Sambungnya

"Namamu Anxin" jawab sang ayah dengan cepat.

"Anxin" gumam perempuan itu, entah mengapa nama itu terdengar sangat asing baginya, selain itu, ia merasa bahwa kedua orang tua yg mengaku ayah dan ibunya ini juga sangat asing.

Ditengah kebingungannya yang semakin menjadi, tiba-tiba sosok pria muncul, kali ini bukan pria tua melainkan sosok yang bisa dikatakan muda dan cukup tampan.

Pria itu berjalan ke arah mereka dengan santai, wajahnya datar.

Sesaat pria itu sampai di depan Anxin, cukup lama terdiam hingga akhirnya ia langsung menyitak dahi Anxin hinga membuatnya berteriak.

"Ah...kenapa kau memukulku?" Tanya Anxin dengan geram dan sedikit marah. Bukan merasa bersalah pria itu malah tersenyum meperlihatkan deretan giginya.

"An Ling apa yang kau lakukan adikmu baru saja sadar, kenapa malah menjahilinya" dengan nada sedikit naik dan tangan juga tak tinggal diam ibu Anxin mamarahi sosok pria yang bernama An Ling itu.

"Kau kakakku?" Tanya Anxin tak percaya pria menyebalkan ini adalah kakanya.

"Kenapa? Kau tak percaya aku kakak laki- lakimu" balasnya

"Tidak hanya saja aku tidak mengingatmu"

"Apa?" Pandangan pria itu beralih ke ayah dan dan ibunya.

"Kami juga tak tahu bangun-bangun dia sudah tidak mengingat apa-apa!" Sahut sang ayah.

Pandangan pria itu kembali ke Anxin "syukurlah setidaknya kau tidak akan ingat seberapa buruknya tempramen mu itu" Mata Anxin membelalak mendengar hal itu "apa? Kau mengataiku pemarah?" Teriak Anxin geram.

"Lihat...kau marah!"

Anxing yang tadinya ingin memukul Dong yan itu jadi diam kembali, kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain.

Melihat itu ayah dan ibu Anxing sedikit terkekeh melihat tingkah mereka berdua.

###___

Sementara di tempat lain yang sebut saja Istina masih dalam suasana berkabung, belum genap 1 minggu setelah kepergian Ratu Xia Lin.

Kabar Kaisar Ryu?

Jangan tanya lagi!! suda sangat jelas bahwa sifatnya berubah sangat bertolak belakang, wajah yang dulu lebih ceria dan selalu gembira kini berubah menjadi sosok yang dingin seperti tak tersentuh, tatapannya selalu menusuk dan begitu dingin.

Raja yang dulu dikenal cukup riang tiba-tiba berubah menjadi sosok yang suram, bahkan beberapa sahabat dan orang terdekat pun begitu sulit untuk sekedar menyapa Kaisar Ryu.

Ini dibuktikan dengan situasi di aula utama sekarang ini, tatapannya kaisar Ryu tampak sangat terganggu dan marah dengan apa yang disampaikan oleh deretan pejabat tinggi agar ia segera mengangkat ratu yang baru.

Dalam hatinya tentu tak rela bila tempat perempuan yang sangat ia cintai harus diisi oleh orang lain, kebimbangan kini melanda hatinya.

"Untuk masalah ini aku tak akan mengambil keputusan dengan cepat, mengingat tanah makan ratu saja belum kering dan kalian sudah menginginkan penggantinnya"

"Tapi yang mulia..."

"Tenang saja aku pasti akan melakukannya" potong Kaisar Ryu dengan nada dingin dan penuh penekanan.

Tampa banyak bicara Kaisar Ryu memilih mengakhiri pertemuan berlalu meninggalkan aula dengan para pejabat sedang sibuk bisik sana-sini.

Perdana Mentri Han, dia adalah sosok pencetus untuk di laksanakannya pengangkatan ratu dengan cepat, iya dialah yang telah merencanakan semua ini  tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuasaan dengan mencalonkan putrinya Han Liu Ying.

Liu Ying ini adalah sosok perempuan yang cupuk pandai dan cekatan, paraspun juga rupawan banyak laki-laki yang telah ia tolak demi satu orang yaitu Kaisar Ryu.

Sesungguhnya ia telah lama menyimpan hati untuk Kaisar Ryu, sejak melihatnya pada saat ia pertama kali berkunjung ke istana, ia bukanlah sosok yang seperti Xia Lin sehingga ia hanya mampu memendam cintanya dan memperhatikan pria pujaannya dari kejauhan.

Hingga akhirnya ia mengetahui bahwa kaisar jatuh hati dengan sosok perempuan bernama Xia Lin, disitulah ia merasa tak terima dan mulai bertekad untuk merebut kaisar dengan cara apapun.

Kubuh perdana mentri cukuplah kuat sehingga memudahkannya untuk maju menjadi kandidat Ratu selanjutnya.

Lanjut kepada Kaisar Ryu yang sedari tadi terus memandangi sebuah jubah merah, itu adalah jubah kebesaran Ratu disampingnya juga terletak sebilah pedang yang biasa di pakai ratu saat bertarung maupun berlatih.

Tanpa ia sadari sebutir air mata berhasil lolos membasahi pipi kaisar Ryu, entah mengapa rasanya begitu menyesakkan ingin rasanya Kaisar Ryu menangis sekencang mungkin, berteriak sekiat mungkin, ia sudah tak sanggup dengan perasaannya ini.

Dalam hatinya ia bersumpah pasti akan menemukan dan membalaskan kematian dari wanitanya.

********

Oke see you next part

Jangan lupa tinggalkan comment and like yahh, curhat juga boleh dehh😅

Terimakasih

Continue Reading

You'll Also Like

742K 38.6K 36
Zelina anatasya gadis cantik, pintar, baik, sedikit barbar, periang dan berprestasi, namun keluarganya tak pernah melihat itu semua, gadis yang ada n...
1.1M 8.4K 40
hanya cerita random berbau kotor KK.
1.5M 125K 159
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
176K 15.3K 108
bertahan walau sekujur tubuh penuh luka. senyum ku, selalu ku persembahkan untuknya. untuk dia yang berjuang untuk diri ku tanpa memperdulikan sebera...