Happy reading
Follow Ig: @alvnnqzlxsr_
@alvinna_qz.sar
@alq_sarlasar
Tiktok: @alv_sar
Sudah datang
Jangan harap bisa pulang
-Sarga
~~SARLA~~
Gara dengan hati hati meletakkan Sarla di brangkar UKS.
Sarla telah tertidur di tengah perjalanan tadi menuju UKS. Wajahnya terlihat pucat, dengan keringat yang membasahi dahinya.
Sejak tadi di jalan menuju UKS Sarla terus saja merengek karena pusing di kepalanya, bahkan Gara hampir kewalahan menghadapi Sarla yang terus merengek kepadanya.
"Bos"panggil Kenzie sambil menepuk pundak Gara.
Gara menoleh kearah Kenzie dan menaikan sebelah alisnya tanda bertanya.
"Ada yang ngajak tawuran"ucap Kenzie serius.
Gara yang merasa pembicaraan ini mulai serius langsung mengajak mereka sedikit menjauh dari brangkar Sarla.
"Siapa?"tanya Gara dingin.
"Badidos"ucap Kenzie sambil memperlihatkan handphonenya yang berisi Chat dari salah satu anggota mereka.
Gara hanya tersenyum miring.
"Belum kapok juga"ucap Gara dengan suara rendah.
Teman temannya hanya bergedik ngeri, mereka salah cari lawan.
"Kapan?"tanya Gara pada Kenzie.
"Mereka udah ada di depan gerbang bos"ucap Kenzie yang membuat semuanya mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Jumlah anggota?"tanya Gara lagi sambil melepas dasi yang mengikat lehernya lalu melilitkan di telapak tangannya.
"Mereka bawa 155 anggota bos sedangkan anggota kita yang ada di sini hanya ada 85 anggota bos"ucap Kenzie.
"Hm"dehem Gara singkat.
"Kalian disini, jaga Sarla"ucap Gara dingin pada Allisya dkk.
"Tapi gue mau ikut"ucap Lilyya yang langsung mengundang tatapan maut dari Gara.
Lilyya meneguk ludahnya kasar dan segera mengangguk.
"I-iya"ucap Lilyya terbata bata.
Gara menatap brangkar Sarla dari kejauhan lalu ia mendekatinya dan menatap wajah Sarla yang sedang tertidur pulas, ia mengusap rambut Sarla pelan dan mencium keningnya singkat, setelahnya ia langsung berjalan keluar dari UKS diikuti Sam,Vandra dan Kenzie dibelakangnya.
Gara dkk berjalan melewati koridor demi koridor, banyak para siswi yang menatap kagum mereka, dari sepanjang koridor yang mereka lewati terdapat beberapa orang yang berjalan dan memasuki barisan belakang dan mengikuti langkah tegas Gara sang pemimpin.
Didepan sebuah kelas seseorang lelaki tampan berdiri dengan menyenderkan punggungnya di tembok dengan tangan yang memegang sebuah buku dan kaca mata minus nya yang bertengger di hidungnya, matanya fokus membaca buku yang ia pegang.
Ketika derap langkah Gara dan yang lainnya mulai mendekat, lelaki itu mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca matanya menatap lurus ke arah depan, dan ketika Gara lewat tepat di hadapan dan…
HAP
Dia melempar tongkat bisbol ke arah Gara yang langsung di tangkap oleh Gara dengan tangan kanannya tanpa menghentikan langkahnya.
Lelaki itu pun menutup bukunya dan memasuki barisan belakang mengikuti Gara.
Gara dan gerombolannya terus berjalan melewati koridor menuju ke arah gerbang.
Ketika sampai di depan gerbang disana sudah ada segerombolan orang dengan senjata yang ada di tangannya.
Gara hanya tersenyum miring melihatnya.
"Cih gue pastiin Lo kalah kali ini"ucap Sinis dari seorang lelaki yang ada di hadapan Gara dengan tangan yang memegang sebuah tongkat. Dia Arabio Bondowoso leader dari geng motor Badidos yang selalu mencari masalah di jalanan.
"Dan gue yang akan selalu menang"ucap Gara dengan senyum miring di bibirnya.
Bio yang mendengar nya tersulut emosi.
"SERANGG"teriak Bio keras.
Anggota geng Badidos pun menyerang anggota Sarga yang langsung di terima dengan senang hati oleh anggota Sarga, lumayan kan peregangan otot.
Peperangan tak dapat dihindari, banyak fasilitas sekolah yang rusak karena keributan ini.
"Uhuy halo botak kita ketemu lagi"ucap Kenzie girang melihat salah satu anggota badidos yang tak memiliki rambut, oke kita panggil saja dia Ipin.
"Bacot"Sinis Ipin dan langsung menyerang Kenzie membabi buta.
Dan tentu saja di balas santai oleh Kenzie.
Dan mari kita berpindah pada Gara yang sedang saling menyerang bersama Bio.
Bio menyerang Gara dengan membabi buta dengan tongkat yang ia bawa sedangkan Gara membalasnya santai dengan tangan kosong, karena tongkat bisbol yang ia bawa ia berikan ke anggotanya.
"Gue pastiin Lo kalah kali ini Gara"ucap Bio sinis dan masih menyerang gara.
Gara hanya menaikan salah satu alisnya, "coba aja"ucap Gara santai sambil menepis tongkat Bio yang akan mengenai wajah tampan nya.
"SIALAN"maki Bio marah dan langsung menyerang Gara dengan membabi buta.
Sedangkan disisi lain seorang gadis tengah berdiri di koridor menatap kerumunan orang yang saling menyerang itu.
"Wah apa nih rame rame, ada pembagian cokelat kah"ucap Sarla dengan suara seraknya, sambil melihat geng Sarga dan badidos yang saling menyerang dengan mata berbinar.
Yap dia Sarla, dan mengapa ia bisa disini?, jawabannya adalah waktu tadi di UKS dia terbangun dan tak mendapati Gara, mantannya tak ada di sampingnya, ia sudah mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru UKS tapi tak mendapati Gara dan yang ia lihat hanya ada Allisya dan temannya yang sedang duduk di sofa yang ada di UKS. Dan karena ia mengira bahwa Gara menemui tunangan Siska, ia marah dan mengendap-endap keluar UKS agar tak di ketahui Allisya dan yang lainnya.
Dan ya disinilah dia, berdiri di koridor yang sepi sambil melihat pemandangan dua geng motor yang saling menyerang.
Dan kenapa koridor nya sepi?, Ya karena semua siswa siswi telah di amankan oleh pihak sekolah dan tak diizinkan keluar dari kelas masing masing.
Sarla melangkahkan kakinya mendekati kerumunan yang masih saling menyerang itu, sesekali tubuhnya menghindar ketika mendapatkan serangan.
"GARA"teriak Sarla serak, di tengah kerumunan sambil terus melangkah mencari keberadaan Gara.
"GARA MANTAN ARLA YANG PALING GANTENG, GARA DIMANA?"teriak Sarla lagi dengan suara serak, yang kini mendapatkan beberapa tatapan aneh dari orang orang yang ada disekitarnya.
"APA LIAT LIAT MAU ARLA COLOK TUH MATA"ucap Sarla sewot.
Semua yang melihat Sarla mengalihkan pandangannya dan melanjutkan aksi saling menyerang nya.
"GARA"teriak Sarla serak lagi.
Sedangkan disisi Gara, ia yang mendengar teriakan-teriakan Sarla hanya menghela nafas lelah dan langsung meninju wajah Bio keras hingga sang empunya terhuyung ke belakang dan terjatuh dengan darah yang mengalir dari hidungnya.
Gara segera berlari mencari Sarla di tengah kerumunan.
Seketika langkah Gara terhenti ketika melihat seorang gadis yang berdiri di tengah-tengah kerumunan dengan kedua tangan yang ada di pinggangnya, dan jangan lupakan wajah garangnya tapi jatuhnya malah imut.
Gara mendekati Sarla perlahan, tapi seketika matanya melotot saat sebuah batu melayang tepat di belakang Sarla dan akan mengenai kepala gadis itu, Gara berlari kearah Sarla dan menarik gadis itu kedalam pelukannya dan menepis kasar batu itu dengan tangannya.
~~SARLA~~
Jangan lupa tinggalkan jejak🌠
Gara si bucin yang gagal move on
Jangan lupa follow Ig: @alvnnqzlxsr_
Sab
19 Jun 21