DASA (END)

By devitnask

3.7M 399K 315K

[COMPLETED] PART MASIH LENGKAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ R-16, Selfharm, Sex, Drunk, Violence, Suicide... More

DASA 00
DASA 01
DASA 02
DASA 03
DASA 04
DASA 05
DASA 06
DASA 07
DASA 08
DASA 09
DASA 10
DASA 11
DASA 12
DASA 13
DASA 14
DASA 15
DASA 16
DASA 17
DASA 18
DASA -
DASA 19
DASA 20
DASA 21
DASA 22
DASA 23
DASA 24
DASA 25
DASA 26
DASA 27
DASA 28
DASA 29
DASA 30
DASA 31
DASA 32
DASA 33
DASA 35
DASA 36
DASA 37
DASA 38
DASA 39
DASA 40
DASA 41
DASA 42
DASA 43
DASA 44
DASA 45
DASA 46
DASA 47
DASA 48
DASA 49
DASA 50
DASA 51
DASA 52
DASA 53
DASA 54
DASA 55
DASA 56
DASA 57
DASA 58
DASA 59
DASA 60
DASA ExChap : Unboxing
DASA ExChap : Together

DASA 34

54.7K 6.7K 7K
By devitnask

Rey memasuki kamar Asa sambil membawa kotak berukuran sedang di tangannya. Pria itu meletakkan kotak di atas sofa, kemudian bergerak mengambil semua benda tajam di dalam ruangan itu.

"Rey lagi ngapain?" tanya Asa begitu keluar dari toilet.

"Sitain semua benda tajam di kamar Asa biar Asa nggak nyakitin diri lagi," timpal Rey sambil meletakkan benda-benda yang ia temukan ke dalam kotak coklat.

Asa mengulum senyum melihat baju tidur yang Rey kenakan. "Kemarin Minion sekarang Pikachu, besok apa lagi ya? Dora--emon?"

Rey berhenti bergerak, ia mengamati baju tidur pendek berwarna navy dengan gambar Pikachu. "Ya Allah, ini Buna yang beliin. Sayang kalau nggak dipake, nanti Buna kecewa."

"Gemoy," komentar Asa tanpa sadar.

"Hah?" Pipi Rey memerah seperti tomat.

"Enggak, nggapapa."

"Emang gemoy sih." Rey menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, selalu memuji diri sendiri kalau lagi salting.

Sebelum suasana semakin canggung, Rey memilih menutup kotak dan meletakkannya di samping sofa. Pria itu menata bantal di sofa, lalu membaringkan tubuhnya di sana.

"Kok tidur di sini lagi?" Asa mengomentari seraya mendudukkan pantatnya di ranjang.

"Iya, Rey mau ngawasin Asa biar Asa nggak nyakitin diri sendiri lagi."

Kaki Rey sedikit tertekuk karena ukuran sofa terlalu kecil untuk tubuh panjangnya, karena itu Asa menepuk ranjang sisi samping. "Enggak mau tidur di sini?"

Rey langsung siaga. "Emangnya boleh?"

"Eh." Pikiran Asa melayang, begitu pula dengan otak Rey yang sedang dalam tahap terkontaminasi. "Eh?"

Asa langsung mengayunkan tangan di udara. "Bukan, bukan yang itu maksudnya. Sofanya terlalu kecil, jadi kasian Rey kalau bobo di sana--"

"Yaudah Rey ke situ." Rey langsung membawa bantal kesayangannya ke kasur Asa dan berbaring di samping Asa.

Aduh canggungnya. Asa pun memilih berbaring memunggungi Rey, dan Rey juga ikut memunggungi Asa.

Hening, hanya ada suara deruman ac yang meramaikan tempat itu.

"Mau, selimutan?" tawar Rey memecah keheningan.

"Eh, iya, boleh."

Rey membuka selimut, lantas menyelimuti tubuh Asa dan tubuhnya sendiri. Sejurus kemudian, mereka pun kembali saling memunggungi.

Deg! Dada Rey terus berdebar, ritme jantungnya semakin meningkat, hormon dopamine sepertinya mulai menguasai otaknya.

"Tadi, gimana?" Rey lagi-lagi memecah keheningan.

"Hm? Anu, katanya aku harus bisa nerima diri aku sendiri kalau aku beneran lagi sakit, Rey."

"Terus, udah?"

"Sedang diusahakan."

"Sakit itu wajar, Asa. Nggak perlu malu dan nggak perlu benci sama diri sendiri. Rey aja sayang sama Asa, masa Asa nggak sayang sama diri sendiri?"

Duh, Rey melantur. Bisa-bisanya ia mengatakan jika ia sayang pada Asa secara gamblang seperti itu? Rey mencubit bibirnya yang terlalu jujur.

"Makasih, Rey."

"Buat apa?"

"Udah mau nerima Asa, dan selalu ada di sisi Asa."

"Makanya, Asa harus sembuh ya?"

"Iya, Rey." Asa mengigit kukunya, entah apa yang sedang ia pikiran, Asa seperti seseorang yang sedang mencemaskan sesuatu.

"Terus apa lagi?"

"Hah? Um, anu, aku harus cari pelampiasan lain kalau pengen nyakitin diri sendiri."

"Udah dapet?"

Asa mengerling ke kanan. "Rey, kan?"

"Eh, iya."

Hening kembali menyelimuti.

Rey mematikan lampu tidur di atas nakas. "Bobo, Sa."

"Iya, Rey."

Hening lagi. Asa memejamkan matanya, sedangkan Rey masih betah mengerjapkan mata karena tidak bisa tidur.

"Asa? Udah bocan?"

Mata Asa terbuka. "Bocan apaan?"

"Bobo cantik."

"Belum, Rey." Asa tersenyum.

"Tidur gih,"

"Iya, Rey."

"Asaaaaaa?" panggil Rey lagi-lagi membangunkan Asanya.

"Hm? Katanya suruh bobo, gimana sih?"

"Rey nggak bisa bobo."

Asa menoleh ke tempat Rey. "Mau dipeluk?"

"Eh, enggak juga sih, takut adeknya bangun."

"Astagfirullah." Asa menutup wajahnya malu.

"Nyebut, Sa?"

"Menurut ngana?"

Mereka tertawa bersama, menertawakan ketidakjelasan di antara mereka. Tetapi, tawa itu terdengar sedikit canggung.

"Saaaaaaaaa," Rey, ya ampun.

"Apa lagi?"

"Boleh nanya sesuatu?"

"Sejak kapan Rey mau nanya perlu minta ijin dulu?"

"Tapi Asa jangan marah ya?"

"Maaarah aaah."

"Yaudah nggak jadi."

"Eh, cepet banget ngambeknya." Asa berbalik menghadap Rey sambil menggoyangkan tubuh Rey yang sedang merajuk. "Rey?"

"Udah bogan," info Rey pura-pura terpejam.

"Bogan apaan lagi?"

"Bobo ganteng, Sayang."

"Ish, mau nanya apa cepet, jangan bikin anak orang penasaran. Sekarang jadi Asa yang nggak bisa bocan."

Rey memutar tubuhnya menghadap Asa, sekarang mereka saling berhadapan. Lampu temaram di sisi langit-langit ruangan tertutup plafon itu menjadi satu-satunya titik penerangan mereka, terasa begitu mellow.

"Rey boleh tau alasan kenapa Asa buang sweater ungu waktu itu?" Rey bertanya penuh kehati-hatian, takut menyinggung perasaan Asa.

Netra Asa mengerjap samar, pupilnya sedikit membesar karena terkejut ditanyai hal itu. "Dari mana Rey tau?"

"Rey liat, Rey pernah liat Asa buang sweater itu. Sekarang Rey pengen tau alasannya kenapa? Rey takut salah paham lagi kayak dulu."

Asa membalikkan tubuhnya menghadap ke atas, berpikir sejenak. "Em, aku hampir diserang sama om om gegara sweater itu. Aku takut, Rey. makanya aku buang."

"Berarti, yang ada di video itu bukan Asa kan?" Rey masih fokus menatap wajah sisi samping Asa.

Asa menoleh. "Hah? Maksudnya?"

"Video esek-esek yang bikin Clara diserang anak-anak Cassy."

Asa menautkan alis sambil menggeleng. "Nggak tau, Rey."

"Loh, gimana sih?"

"Aku nggak pernah nonton."

"Bisa-bisanya?"

"Ya dinalar aja lah, mana tahan aku liat videoku sendiri yang jadi bahan hujatan netijen."

"Kalau ternyata yang di video itu bukan Asa gimana?"

"Dari mana kamu tau?"

"Tadi Rey nonton."

"Hah?" Pipi Asa bersemu merah. "Jadi tadi kamu nonton itu?"

"Iya, Sa. Mau nonton juga?"

"Rey! Kamu serius ngajak aku nonton bokep?"

"Ya Allah, nonton bokep bareng istri apa salahnya sih?"

"BUNA! REY NGAJAK ASA NONTON BOKE--"

Rey membekap bibir Asa yang super ember. "Shhttt, udah malem, Sayang. Jangan bangunin Buna, ntar nggak enak!"

"Apanya yang nggak enak?"

"Ya nontonnya lah."

"Rey!" Asa memukul dada Rey pelan.

"Mau nggak?"

"Enggak lah. Kamu tonton sendiri aja."

"Ya Allah, Sa. Nemenin suami nonton itu dapet pahala loh."

"Rey, please." Asa memunggungi Rey, lalu Rey akan menariknya kembali agar gadis itu menghadapnya lagi.

Rey terkekeh pelan di posisi tubuh menumpu pada siku, dia usap kening Asa lembut. "Tidur yang nyenyak, jangan sampai kecapekan. Ngandung debay itu nggak mudah, besok jadwal Asa periksa, kan?"

Raut wajah Asa berubah murung. "Maaf, Rey."

"Kenapa tiba-tiba minta maaf?"

"Kamu nggak marah apa?" Asa menatap mata teduh Rey. "Aku sekarang lagi ngandung anak orang lain."

"Marah, Sa. Rey marah banget malahan. Rasanya kayak pengen bawa Elvan ke ring tinju, terus pukulin dia sampai mampus."

"Rey!" Bibir Asa melengkungkan kurva tipis.

"Serius! Kalau bunuh orang nggak dosa, Rey pasti udah bunuh Elvan."

Hati Asa menghangat, seolah ada seseorang yang benar-benar menginginkannya sekarang. "Asa boleh peluk Rey?"

"Jangan! Nanti adek Rey bangun."

"Sebentar aja?"

"Jangan, Sa."

"Asa pengen banget."

"Yaudah bent--" Asa sudah memeluk tubuh Rey erat-erat.

Rey tegang, dia berusaha rileks dan membaringkan tubuhnya di bantal tinggi. Dibelainya surai lembut sang istri. "Maafin Rey ya? Rey udah gagal jagain Asa."

TBC.

Vote dulu jangan lupa, dan ramein kolom komentar ya biar update setiap hari. ♥

Ada yang nunggu next?

Ga ada adegan nganu ya, mereka masih SMA. Rey kan anak baik-baik. Anak Buna. 😂

Share cerita ini ke temen-temen/ sosmed kalau kalian suka dan layak dibaca ya.

Jangan lupa follow akunku juga, karena tiap update akan selalu aku umumin di wall.

6K komen ya, nanti aku update lagi. ♥
Jangan cefat-cefat, vliss.

Spam apa aja boleh »

Makasih banyak yang udah baca dan aktif komentar di lapak ini.
ILYSM Dash

Continue Reading

You'll Also Like

2.8K 335 8
"haaaa...pengen suami anime.." "Kamu jangan ngadi ngadi mama mau kamu menikah dengannya, ingat ini perlahan kamu pun akan bisa mencintainya" Aku hany...
1.2M 49.3K 32
GANTI JUDUL. CEWE BARBAR => LOLA Sequel of (S)He Is Crazy #2 Cover by : @Lita-aya SELURUH CERITA MASIH UTUH. TAPI PRIVATE ACAK. FOLLOW UNTUK MEMBA...
260K 15.3K 50
Tubuhku menegang saat kurasakan seseorang pria bertubuh tegap memelukku erat. " Aku merindukanmu Nathalie. " ucap pria itu dan semakin memelukku era...
1M 94.9K 55
[ROMANCE & TEEN FICTION] "Lo tau konsekuensi apa yang pantas buat perlakuan lo barusan? Gue kepikiran untuk mencium lo sepanjang malam." "Kalau gitu...