Not Approved | Sungsun [END]

By sunshinenoo_27

20.5K 1.7K 860

"Kau kembali hyung. Aku menyambutmu dengan senyuman yang selalu kau rindukan" • bxb⚠️ • there are harsh word ... More

The prologue [revisi!]
_salah faham_
HomeWork
Close to you
Close to you 2
Red stain
We meet again
This trying
Rain
Seek the Truth
Sorry hyung
terciduk
Q&A [bukan update-an]
Yang sebenarnya
Pantai
Chuseok Night
Dear Appa
Bunting?
Mint Choco
Kejadian
Marah
Luka🔞
Not true
Come here (jaywon ekstra part)
Kebahagiaan dan Kehilangan [end]
What's Next?

Peace My Brother

558 62 55
By sunshinenoo_27

"whatever happens believe me it's not me,
if you don't believe it just ask the wall that was there at that time."

***

Sunoo sekarang sedang berada didalam dikamarnya, lebih tepatnya diatas kasur.

"Sebenernya lama2 begini lagi sama Jaylani ga enak juga, tapi mau gimana lagi" gumamnya, lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

Sunoo mengambil ponsel lalu membuka room chat.

Yena📌
1 pesan belum dibaca

Tak banyak berpikir, dan mengabaikan pesan yang lain, sunoo membuka chat itu.

...........

||noo . . .

Iya?||
Read


||gua mau ngomong sesuatu, tapi lu jangan marah🙂

Ngomong soal?||
Read

||eee, soal...

Apa anjer?!||
Read

||soal Jay, iya masalah lu sama Jay.


Ngapain? Males xyen||
Read

||baikan aja kenapa sih noo, kan enak
dilihat nya. Dulu lu juga bisa kan selesain masalah lu sama Jay?

Emang, tapi gini ya neng, kalo dia mau|| dengerin penjelasan gua dulu gimana lagi.
Read

||kalo ada aks pasti mau dengerin☺

dih dih pede amat lu, tapi... kalo ||
dipikir-pikir sabi juga
Read

||yaudah sekarang ae gimana?
mumpung belom terlalu malem.

Bah yaudah gua jemput naik sepeda,|| tunggu disitu!
Read

............


Sunoo menghela nafas berat, sesekali berfikir keras apa kali ini dia akan berhasil lagi? bayangan masalah yang lalu saja masih berputar2 jelas dikepalanya.

Sunoo segera mematikan ponselnya, meraih hoodie putih miliknya yang berada di kursi belajar lalu memakainya.

Ia bergegas menuju garasi untuk mengambil sepeda, menuntunnya hingga halaman, kemudian mengayuh sepedanya menuju rumah xyena, tidak terlalu jauh hanya 5 menit mungkin sunoo akan sampai.

Beberapa menit berlalu, sekarang sunoo sudah berada di depan gerbang rumah xyena, sang pemilik rumah terlihat baru saja keluar dari pintu utama sembari melambaikan tangan kearah sunoo, lamabaian tangan itu diabalas baik dengan senyuman manis oleh sunoo, perlahan xyena berjalan ke luar gerbang, tak lupa juga dia menguncinya.

"Noo, udah lama ya?"

"Nggak, baru sampe juga sebenernya mau gua panggil eh udah nongol aja"

"Hehe iya aku semangat makanya cepet"

"Ha? Gimana-gimana semangat jalan sama gua?" Sunoo tertawa.

"Yee kga ya, semangat biar cepet kelar masalahnya. Btw pake sepeda itu lagi?"

"Hooh, kalo pake sepeda gunung susah, ribet, nanti lu harus didepan, lagian lu lupa apa pikun? kan gua kga punya sepeda gunung bahlul".

"Hehe iya juga"

"Yaudah Let's Go!"

Mereka berdua pun membelah jalanan kota, dengan dinginnya angin malam, disinari cahaya bulan serta lampu2 jalan menambah indahnya malam ini.

"xyen"

"Hm?"

"Lu ga mau nyanyi apa gitu? masih agak jauh juga, emang ga bosen apa?"

Tak menggubris, xyena malah menatap punggung lebar sunoo yang melekat dengan hoodie putih itu sembari tersenyum, lalu mengeratkan pelukannya.

"Etdah ditanya diem bae, malah nempel-nempel "

"Mmhh anget juga kalo gini, tau gitu tadi pake hoodie" gumamnya namun sayangnya bisa didengar oleh sunoo.

"Ccitttttt cciitttt"
Sunoo menghentikan laju sepedanya dan berhenti didepan sebuah halte bus.

"Kok berhenti? Cafe nya kan masih jauh"

Gantian sunoo yang tak menghiraukan pertanyaan xyena, sunoo menarik pergelangan tangan xyena dan mengajaknya untuk duduk.

"Diem, duduk disini, nurut"

Setelah berkata demikian, sunoo melepas hoodie yang ia kenakan dan hanya menyisakan kaos hitam oblong dibadannya, kemudian memakaikan nya ditubuh xyena, memang terlihat kebesaran tapi lucu dimata sunoo. Xyena hanya menurut pasrah dan menatapnya tak percaya. Sunoo pun selesai memasangkan hoodie itu.

"Eh eh ngapain dipakein ke gue nih? Jangan sok keras deh, jangan sok kuat, lu juga kedinginan kan?! boro-boro dipakein ke gua lagi!"

Kinipi dipikiin ki giwi nih, jingin sik kiris, nyinyinyi, bacot anda. diem bentar bisa ga sih?! Gua cuma ga mau lu kedinginan itu doang!" Jawabnya lalu memakaikan tudung hoodie itu ke kepala xyena.

"Lagian kenapa emang?! biasanya gua tidur ga pake kaos malah." Lanjutnya.

"Dih dih ngegas, yodah serah lu kalo sampe kenapa2 awas aja!"

"Nah gitu dong, yaudah ayo!"

Tangan sunoo sudah memegang pergelangan tangan xyena, hendak menarik nya untuk pergi dari sana, namun dicegah oleh sang empu. Sunoo menoleh kebelakang.

"Apaan dah? buru ayo.."

"Ishh tunggu dulu"

Xyena cepat2 mengeluarkan earphone dari tas kecil miliknya, jari2 kecil itu terlihat mengotak-atik ponsel sebentar lalu memasangkan salah satu earphone ketelinganya.

Ia melihat suno dari bawah hingga atas, ada rasa tak yakin di hatinya. Perlahan ia sedikit berjinjit untuk memasangkan satu earphone lainnya ditelinga sunoo, namun naas seperti dugaannya ia tak sampai.

Ketika dirinya masih tetap berusaha, tiba2 ia merasa tubuhnya melayang dan sudah berada diatas kursi halte, ternyata tubuhnya diangakat oleh pria didepannya ini. menepis semua rasa kagetnya akhirnya xyena bisa memasangkan earphone itu, senyumnya mengembang sempurna sambil menatap wajah polos nan tampan seorang Kim sunoo.

"Nah... udah, hehe tadi nyuruh gue nyanyi kan? Sorry, gue ga mau malem2 tereak nyanyi ga jelas, so listening music from my earphone okey?"

"sok inggris segala, iya iya sure. Haha btw jadi bocil agak tinggian dikit ngapa"

Senyuman itu menghilang seketika dan dengan cepat digantikan helaan nafas kasar dari mulut xyena, dia manyun.

"Hufft"

Sunoo yang melihatnya malah tertawa ria, tak ada rasa bersalah apapun. Setelah puas tertawa kemudian ia melihat xyena masih dalam mode marah dan itu malah membuatnya tak kuasa menahan geram.

"Utututu, cini-cini cama ddeonu... jjwanan mwalah eungg". ("utututu, sini-sini sama ddeonu... jangan marah ya")

Sunoo malah tertawa lagi dengan ucapannya sendiri barusan sampai matanya menyipit, kemudian sunoo merentangkan tangannya dan mendekat kearah xyena.

Tanpa aba2 xyena melompat kecil, dan dengan sigap sunoo menangkap tubuh kecil itu erat, mendekapnya hangat.
Dia berjalan perlahaan membawa gadisnya menjauh dari kursi halte itu dan mendudukkannya di atas sepeda, sunoo tersenyum sekilas, kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

Lagu itu mulai mengalun indah ditelinga dua insan ini, alunan lagu dan angin malam yang menerpa, serta pelukan hangat dibelakang tubunya, membuat sunoo sangat bahagia.

Teman Cintaku (feat Aisyah Aqilah) - Devano Danendra

Bahagianya diriku telah milikimu
Tak pernah ku meragu
Tak lagi ku mencari cinta selainmu
Takkan kutinggalkan kamu
Jika ku dapat menata jalanku
Kuingin kau slamanya denganku
Engkau wanita tercantikku
Kuingin kau tau
Maukah kau jadi teman cintaku

Tak akan ku mencari cinta selainmu
Takkan kutinggalkan kamu
Jika ku dapat menata jalanku
Kuingin kau slamanya denganku
Engkau lelaki terbaikku
Kuingin kau tau
Kuingin kau jadi teman cintaku

Jangan pergi dari hidupku
Tetap disini temaniku
Sungguh ku tak mau kamu jauh dariku
Jangan tak setia padaku
Kau hanya untukku

Engkau wanita tercantikku
Kuingin kau tau
Kau merubah warna hidupku

Engkau lelaki terbaikku
Kuingin kau tau
Kau merubah warna hidupku

Dan aku jatuh cinta kepadamu (keadamu)
Tanpa batas waktu
Maukah kamu jadi teman cintaku

Tak terasa waktu begitu cepat, saat lagu itu habis mereka sampai di tempat tujuan juga. Sunoo yang tak meminta ijin langsung menggandeng tangan xyena lalu mulai berjalan memasuki cafe, xyena hanya mampu menatapnya cengo.

Sampai didalam mereka pun segera mencari Jay, melihat sekitar mencarinya dimana-mana, namun Jay tetap tidak menampakkan batang hidungnya.

"Udah lu kasih tau kan? dan tempatnya bener disini?" Tanya sunoo.

"Iya bener, tapi Jay mana sih?"

Sunoo yang dari tadi hanya berdiri dan mondar-mandir lama kelamaan merasa sedikit pegal akhirnya duduk disalah satu meja bernomor 12, itupun tanpa memberi tau xyena.

Xyena menoleh kebelakang, dia tak menemukan laki2 yang bersamanya tadi, kemana dia? Apa dia pulang? Pikirnya.

"SUNN-"

"Sshhtt, jangan teriak" bisiknya.

Siapa sangka xyena akan sepanik itu ketika melihat belakangnya sunoo sudah tidak ada, untung tadi Sunoo cepat-cepat membungkamnya dari belakang, menyuruhnya untuk tenang kemudian mengajaknya duduk.

"Iwh lwepwasin! Hihhh" (ih lepasin!")

"Aww, kampret kok digigit si.."
Sunoo meniup-niup jari tangannya.

"Siapa suruh kaya gitu, main ilang-ilang aja kalo mau duduk bilang dong!"

"Iya iya maaf"

"Gua juga, tadi udah gigit jari lu" lirihnya.

"Ahaha sans ae kali"

"Tingg!!"
Satu notifikasi line masuk mengubah fokus mereka, ternyata dari Jay.

Jaymet😑🙏
1 pesan belum dibaca

............


||xyen aku masih dijalan, kamu udah sampe disana? ada dimeja berapa?

Udah nih, aku kira kamu nggak||
dateng, Aku ada dimeja nomor 12
Read

||hehe iya maaf, btw boleh ga kalau seumpama aku bawa seseorang kesana?

Iya gpp kok, hati2||
Read

||Oke, siap☺👍

.............

Menghela nafas lega, xyena mengalihkan pandangannya dari ponsel itu.

"Noo, jay masih dijalan ternyata"

"Ohh gitu, yaudah tunggu aja" jawab sunoo

Kini pemuda Park itu sedang mengendarai mobil sport miliknya dengan kecepatan sedang dan juga disampingnya sudah ada seorang lelaki imut nan tampan, dia adalah Jungwon.

"Hei, kita mau kemana sih?" Tanya jungwon polos.

"Rahasia"

"Dih.. main rahasia2 an"

"Nanti juga tau" ucapnya lalu melirik jungwon sekilas.

Seketika keadaan hening kembali, Jay masih fokus menyetir sedangkan Jungwon asyik memainkan jari2nya, melihat ramainya jalanan melalui kaca jendela mobil, bernyanyi lagu anak2, dan banyak lagi. Yang jay lakukan hanya tertawa kecil di sepanjang perjalanan.

Lama-kelamaan jungwon pun merasa bosan ia memutar otak, mulailah dia mencari permen di sela2 mobil Jay, ya meski dia tau itu akan sangat mustahil ada.

"Jay... "

"Hm?"

"Emm ada permen nda?"

"Wait a minute"

Jungwon hanya mengangguk, terlihat Jay sedang merogoh saku celananya menggunakan satu tangan, terdapat dua bungkus permen yupi berbentuk love berwarna merahmuda dan putih. Ya itu sisa kembalian Jay dari supermarket tadi, kemudian dia menunjukkannya pada Jungwon.

"There's some candy in here, why baby?"

"Huh, can i get one of those candies? pwease..." pintanya sembari memasang puppy eyes.

Senyuman gemas itu kembali muncul diwajah tampan jay, ia menoleh lagi sekilas mengacak gemas surai milik lelaki disampingnya itu. "Sure!"

Perlahan tapi pasti Jay pun menepi, menghentikan mobilnya dipinggir jalan, kemudian melepas seatbelt yang melingakar dibadannya dan juga jungwon.
Dia tak mau menyia2 kan kesempatan, dan ya.. jay tak memberikan permen itu begitu saja.

Jungwon hanya menurut dengan setiap apa yang dilakukan Jay menatapnya polos, sang empu mulai membuka satu bungkus permen itu lalu memakannya sendiri. Saat ini jungwon hanya ingin satu bungkus lainnya ia menatap jay yang sedang asyik mengunyah.

"Berikan satunya padaku huumm" wajahnya memelas menggambarkan ia begitu menginginkannya.

"It's not easy baby"

"Woilah uwon bukan bayiii gimme gimme jaylani.."

"Hehehe iya iya, yaudah mau ga?"

"Mau lah!"

Jay pun membuka bungkus permen itu.

"Kalau mau sini ambil" selesai berkata demikian jay menggigit ujung yupi itu, lalu menaikkan sebelah alisnya.
Jungwon sangat terkejut, ia menginginkan permen itu, namun apa ini? Huftt.
"Bagaimana aku akan mengambilnya?!" Batinnya berteriak.

"J-jay k-kau ini, bagaimana aku mengambil itu?" rengeknya.

Tanpa ba bi bu Jay menarik pinggang Jungwon hingga jarak diantara mereka cukup dekat, bisa dibilang badannya diangkat dan didudukkan dipangkuan Jay.

Wajahnya memerah, jantungnya berdegup kencang, jungwon amat takut tapi dia berpikir kembali akan sebuah pertanyaan yang muncul dikepalanya, untuk itu dia harus memastikan sesuatu.

"J-jay berjanjilah dulu padaku kau tak akan menciumku??" /pout.

Jay mengangguk. Setelah mengumpulkan keberanian jungwon mulai mendekatkan mulutnya dan bersiap untuk menggigit permen kenyal itu.

"Shittt"

Jungwon berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, wajah lugu nan imut itu terlihat begitu bahagia dengan mulutnya yang masih asyik mengunyah, ia merasa bahagia juga bahwa jay menepati janjinya.

"Cup, cup."

Pemuda park itu dengan cepat menangkup kedua pipi cubby milik jungwon kemudian menciumnya secara bergantian, matanya berbinar menunjukkan senyuman tulusnya, lalu merentangakan tangannya lebar mengisyaratkan untuk 'peluk aku'

Tak jadi masalah bagi dirinya jika hanya pipinya jadi jungwon ikut tertawa senang, memeluk jay erat menyembunyikan wajahnya di dada bidang yang berbalut jaket levis bernuansa biru gelap dengan semerbaknya aroma blackberry and bay khas seorang park jongsong yang membuat jungwon begitu nyaman. Diluar memang dingin namun lain halnya didalam mobil Jay, begitu hangat.

Jay menepuk-nepuk pelan punggung dan berkali-kali mengecup pucuk kepala lelaki yang sedang memeluknya erat saat ini, dalam hati jay selalu berkata bahwa dia sangat bersyukur bisa bertemu lelaki seperti jungwon.


Sudah cukup lama hanya duduk dan menunggu, sunoo dan xyena masih dalam posisinya masing2 mereka diam tak bersuara, bahkan mereka belum memesan apapun. Akhirnya sunoo memecah keheningan.

"Ekhem, yen.. ga mau pesen apa gitu?"

"Eee nggak deh no nunggu Jay aja trus kita pesen bareng" jawab xyena kemudian diangguki oleh sunoo.

12 menit kemudian yang ditunggu datang juga, jay berjalan menuju nomor meja yang disebutkan xyena tadi dan nampak dibelakangnya jungwon masih setia membuntuti dirinya.

Setelah sampai di meja 12, betapa terkejutnya jungwon melihat keberadaan sunoo, bagaimana jika sunoo tau sekarang dirinya sedang bersama jay? dia makin bersembunyi dibalik punggung lebar milik jay. Jay yang mengetahui bahwa jungwon sedang merasa takut langsung menariknya dan mengajaknya duduk.

"Hai" sapa jay pada xyena singkat tanpa menatap sunoo.

Xyena tersenyum lebar "Hai juga"

Sunoo sedang tak memerdulikan hal lain, sekarang dia hanya menatap tajam kearah jungwon yang sedang menunduk.

"Eh Jay mau pesen apa?"

"Americano sama.. ada susu hangat?" Tanya jay sambil melihat lelaki disampingnya itu sesekali melirik xyena yang mengangkat bahunya menandakan ketidak tahuan.

"Mbak sini!"

"Iya mas" pelayan yang berada didepan kasir itu segera datang.

"Ada susu hangat?"

"Original mas? Susu putih hangat kan?"

"Iya"

"ada mas, mau pesen apa saja?" Pelayan itu mengambil bolpoin disakunya dan bersiap menulis pesanan pada note di tangan kirinya.

"Americano satu, susu hangatnya satu"

"Coklat panas dua!" Tambah xyena.

"Baik hanya itu saja?kalau begitu saya permisi, ditunggu dulu mas, mbak"
Jay mengangguk, dan pelayan itupun mulai menjauh.

"Oh iya biar aku yang bayar"

"Makasihh Jay" xyena tersenyum kemudian menyenggol bahu sunoo. Bukannya akan seperti yang diharapkan xyena bahwa sunoo akan berterimakasih pada jay, malah sunoo bertanya tentang hal lain.

"heh jungwon kok bisa ada sama lu?!"

"Emang gua yang ajak, kenapa?" Jawab jay santai dan bertanya balik pada sunoo.

Jungwon akhirnya membuka suara
"E-e g-gini noo, emang jay yang ngajak tapi dia ga bilang mau kemana dan-"

"Oh jadi lu cuma belain gua pas disekolah sama didepan orang2 doang? dan sebenernya lu ga pundung sama jay kan?!" Sela sunoo.

"Ga gitu"

"Ck, serah lu" sunoo membuang pandangannya dari meja itu.

"eh apaan sih, INGET YA TADI KESINI MAU NGAPAIN?" Xyena menekankan kalimat terakhirnya.

"Hm"
Sunoo mengusap wajahnya kasar kemudian menghela nafas samar.

"Oke oke fine, Jay gua minta maaf buat kejadian waktu itu dan asal lo tau itu bukan salah gua, tapi anggep aja semua salah gua beres kan?!"

"Hhh, enak aja minta maaf lu ga tau pentingnya benda itu buat gua dan dengan minta maaf bakal balikin semuanya? juga jelas-jelas waktu itu pas ada sama lu kondisinya udah kotor dan ada robek lumayan lebar dibagian leher!"

"Sebelum itu, apa lo tau ada yang datengin gua dan mau ambil itu boneka buat di buang ke selokan sekolah trus orang itu ngancem bakal dateng ke lo trus bilang kalo gua yang buang ha?!"

"Ngeles aja tros.."

"Cih Anjing, bangsat!" Umpatnya dalam dalam hati.

"Terserah deh kalo menurut lo gitu, yang penting maafin gua dan soal robek nanti biar gua minta bunda buat benerin tu boneka"

Jay terdiam sejenak.

"Okelah tapi kalo kenapa2 atau makin parah awas aja, dan kalo udah kaya semula baru gua maafin lo" ucapnya to the poin.

"Sans ae njing, bunda gua pasti bisa benerin"

"Heem, soal jungwon gua emang ga pundung sama dia jadi kita ga ada masalah, emang dia juga udah saranin ke gua buat baikan sama lo".

"Buat lu juga won, gua minta maaf"

"Iya noo, makasih lu udah mau ngerti"

"Nah gitu dong kalo baikan kan enak dilihatnya" ucap xyena sambil menepuk bahu sunoo.

Setelah perdebatan yang membuat seisi cafe melihat mereka, akhirnya pesanan mereka datang. Mereka berempat mulai berbicara ringan dan meminum minuman mereka masing2.

Diam-diam sedari tadi ada seorang lelaki yang memerhatikan dan mendengar percakapan mereka dari jauh, lebih tepatnya memerhatikan sunoo.

Laki2 itu sekarang tengah menyeruput kopi hitam panasnya, menghirup aroma kopi itu kemudian kembali memperhatikan gerak-gerik sunoo.

"Aku merindukanmu, Kim Sunoo...
Aku senang sekarang kau terlihat kuat bahkan tanpa diriku, maaf untuk semua salahku di masalalu" gumamnya menatap sunoo sendu lalu menyesap kopinya lagi.

To be continued ...

Hai hai aku update nih guys hari ini spesial lho, chughahae buat jaodohku yang malam ini, dipergantian malam ini bertambah dewasa, semoga sukses selalu.
Ilysm Kim sunoo💕💕
#HappySunooDay#Ddeonu
#SunooOurMiracleOfJune#24-06-21
생일축하합니다 김선우!!🎉🎉🎉
Happy reading♡

Continue Reading

You'll Also Like

2.5K 403 6
𝐇𝐨𝐧𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐚𝐝 𝐭𝐢𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐩𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐜𝐨𝐦𝐛𝐢𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧. Kesalahpahaman keduanya sem...
464K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
3.1K 102 74
Penulis: Kelahiran Kembali [人生重来] Sumber: wfxs.com.tw Sampul: pinterest Di setiap dunia, Jiang Mingzhu adalah kecantikan yang berada di puncak hati p...
80.7K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...