XABIRU [END]

By SiskaWdr10

49.4K 3.8K 599

[Series stories F.2 familly] ⚠️Bisa dibaca terpisah⚠️ Hilangnya satu malaikat Tuhan kembali memberikan malaik... More

01.Kita yang sama
02.Si gadis sempurna
03.Apa itu ayah?
04.Mata yang sama
05.Mindset yang buruk
06.Dia iblis pembunuh!
07.Jagoan sedang sakit
8.Rai, kita jadi dukun ya.
9.Malaikat dan kehidupan
10.Anti bucin garis keras
11.Semesta & Rai milik Biru
12.Silsilah darah Ricardo
13.Ru, bumi udah bersyukur.
14.Si biang kerok menang
15.Masa-masa dengan Ra
16.Selamat hari Rai sedunia
17.Biru lebih berhak bahagia.
19.Puisi punya pemiliknya
20.Gess gadis bintang rock
21.Yang berkuasa atas rasa
22.Satu-satu nanti cape Ra
23.Insiden naas di rooftop
24.Duplikat dari sang ayah
25.Momen khusus ruang hati
26.Mengulang sejarah silam
27.Sejatinya rumah berpulang
28.Revolusi seorang Xabiru
29.Siap patah berkali-kali
30.Bad rumor, real hickey?!
31.Mengalir darah malaikat
32.Dua pemeran yang buruk
33.Selamanya tetap pelanggar
34.Dari si pemberi luka
35.Kita pake kerja cerdas
36.Hukum kekekalan hati
37.Biru, you are not alone.
38.Dasar pengingkar janji
39.Bandung adalah kamu
40.Ra selamat bahagia ya.
41.Kejutan paling mahal
42.Petualangan telah usai
43.Pulang untuk menetap
44.Pemenang dari takdir
45.Penikmat alur tengah
46.Lekung pemulih luka
47.Si netra hijau [akhir]
Hiii

18.Prioritaskan diri sendiri

825 71 14
By SiskaWdr10

18.Prioritaskan diri sendiri

Bumi dibagian kota Bandung dan sekitarnya kembali disambut kehangatan pagi, dari ufuk timur mentari dengan gagah kembali bersinar. Semangat juang sudah tertanam di diri gadis dengan rambut yang ia ikat satu, bersiap pergi ke sekolah.

Berbeda dengan satu bujungan yang baru saja bangun dari tidur plus dari sakit alerginya.

"Bagaimana kondisi mu?"

"Membaik," balas Xabiru serak. Rambut berantakannya dibiarkan begitu saja. Ia coba mengendarakan pandangannya ke setiap sudut atap.

"BANG BIRU!" seruan si kembar yang langsung ikut duduk di meja makan.

Angkasa menyambar susu putih di gelasnya lebih dulu. "Bang biru tahu tidak anteu Vier galau semalaman? matanya sembab, hitam seperti panda, tidak mau keluar kamar dan merengek terus menerus. Sayang sekali tidak melihat langsung, malah menginap di rumah teman macam tidak punya rumah saja," sindir Langit sedikit judes.

Xabiru menarik nafas dalam, pagi-pagi sudah mencari ribut saja dan ia lagi-lagi diusir oleh anak TK sialan ini.

Dengan terburu-buru Angkasa yang sudah menghabiskan setengah susunya mengangguk, menambahi, "katanya dia galau karna one direction tidak comeback-comeback, apa sih sebenarnya one direction itu?" Angkasa menyeka sisa susu di sudut bibirnya menggunkan lidah kilat, lalu tersenyum menggoda. "Atau jangan-jangan one direction-one direction itu kekasihnya ya, bang?" Xabiru langsung menyentil kening Angkasa membuat si pemiliknya cemberut sebal.

Langit menyusul menghabiskan susu hangat yang Sarah buat. "Jika bukan kekasih lantas apa?" tanya langit membuat Xabiru merenung berpikir, memang Xaviera suka galau menyakut para idolanya tapi tidak separah kali ini.

Kemarin karna alegrinya Xabiru izin pulang, tidur di kamar Zergan. Dua temannya ikut izin dengan alibi 'akan merawat biru' katanya, seharian penuh usai pulang dari RS dan minum obat ia tidur. Sedangkan kedua temannya asik main VS. Tengah malam Xabiru pulang karena didesak oleh Sarah, sebagai Tante sekaligus kepercayaan mommy Xabiru Sarah berhak tau semua tentang hal-hal kecil Xabiru termasuk alerginya.

"Tepat sasaran langit tebakan kita! one direction itu memang kekasih anteu! jika sampai wajahnya mirip pantat kuali dan berani-beraninya menyakiti anteu? kita harus lawan!" kata Angkasa sok tahu, api peperangan sudah berkobar di manik mata bulatnya.

"BENAR!" balas Langit semangat. Xabiru membuang nafas, pening jika meladeni si dua kembar ini.

"Bukan muka one direction yang mirip pantat panci tapi lo berdua, udah deh gue baru bangun sakit jangan lo berdua buat asma," cetus Xabiru lalu menghabiskan susu sisa angkasa yang menggeram galak.

Sarah yang tengah membalikan omelet di teflon terkekeh, Xabiru jika sedang sabar pasti selalu menjawab beribu pertanyaan si kembar dan jawabannya selalu ada saja, dari mana lagi jika bukan mengarang? Sarah sampai hafal karangan konyol Xabiru yang begitu dipercaya oleh dua puteranya.

"BENAR!" suara cadel itu mendekat ke arah suara gaduh di meja makan. Syafira duduk di sebelah Angkasa. "Bang biru benar, one direction itu tampan bukan main! seenaknya disama kan dengan pantat kuali?!" ketus Syafira marah.

"Kau macam tahu saja," jawab Angkasa tidak kalah ketusnya.

Syfira meminum susu hangatnya, bekas susu yang menempel di bibirnya Xabiru usap dengan lembut hingga gadis berpita di rambutnya itu tersenyum manis. "Aku memang tahu, hoi! kalian kenapa payah sekali? one direction itu nama boy band dari British yang lagunya sering kalian nyanyikan dengan bang biru ketika mencuci motor?"

"Iya, yang lo berdua hafalnya cuma dibagian beaututiful-beautiful-nya doang," tambah Xabiru membuat kedua anak itu ber-oh secara bersamaan.

Sarah membuka celemeknya sambil membawa nampan berisi omelet yang masih panas, ikut gabung dengan mereka. Membaginya merata. "Tapi biru sepertinya mereka berdua benar," kata Sarah dua tangannya tangkas menyendok nasi.

"Dia mungkin hanya pusing memikirkan skrip saja," elak Xabiru. Xaviera galak, mana ada laki-laki yang suka padanya. Sarah tersenyum simpul, menatap wajah Xabiru serius.

"Bisa jadi dia diam-diam memiliki mas crush di belakang mu," lanjutnya menggoda, Xabiru terkekeh geli dan langsung menyuapkan nasi pada mulutnya.

Dalam hati ia yakin jika ada yang tidak beres pada Kakaknya. Sedih karna one direction tidak comeback hanya pengalihan isu saja.

Usai makan karena ia masih sakit jadi tidak sekolah dan kembali berbaring di kasur. Dirinya tengah mengumpulkan kata-kata untuk membujuk Kakak penuh dramanya itu.

#Pak Wendi forever together#

Xabiru Amongraga Ricardo: gw mau granat rmh yg bikin lagu MTK ilmu yg menyenangkan

Zergan Algibran: Biru emng dri embrio udh dongo. Asli, lu nongol ke grup kalo ga ngirim fto aib apa aja diomongin ru. KSL BGT GW

Zergan Algibran: kmrin ngajak ngadu cupang, ngajak bli kostum mermed, trs kmrin nya lgi ngjk nernak tuyul

Calvin Marcellino: tpi gan mtk emng menyenangkan💋

Zergan Algibran: menyenangkan TAIK kli, 7-3 aja msih mkr lu

Zergan Algibran: lma bls, ngitung kn lu

Calvin Marcellino: Biru ga skalian aja granat kandang ayam bpk jergan💋💋💋

Zergan Algibran:

Xabiru Amongraga Ricardo: gan km dah akrab bgt y sma adik...

Calvin Marcellino: ANJ BIRU HHHH

Calvin Marcellino: typing bunda2 ceria, aktif, perkasa ka ru ceritanya

Calvin Marcellino: stok fto aib kita abis gan, biru sibuk ajig skrang mah, bucin wae

Xabiru Amongraga Ricardo: penyimpanan gw penuh isi fto Zergan lgi ngeden di WC

Calvin Marcellino: Kirim link ru

Zergan Algibran: HAPUS ANJ

Xabiru Amongraga Ricardo: gw kirim ke grup angkatan klau lo galakin gw

Zergan Algibran: dih bocah bgt ngancem?!!

Calvin Marcellino: klau berak jangan minta ditemenin si biru, gw hri itu berak dikasih petasan disko tea, tai gw ketar-ketir ga mau kluar, takut ajg

Zergan Algibran: cpe bgt pnya tmn satu dongo:')

Xabiru Amongraga Ricardo: kenangan indah dengan Zergan dan Calvin tidak akan terlupakan forever together

Zergan Algibran: NJS

Calvin Marcellino: NJS

Calvin Marcellino: tau gw ru, gabut kn lu? lgi ya aneh2 aja anj orang kaya kalau sakit, alergi udang lah, apalah2. Beda sma gw klau ga bisul, kurap atau ga gondokeun

Zergan Algibran: TAI KALI?!! masa sakit pnya kasta?

Calvin Marcellino: Bnr men, ru lu pernah bisul ga?

Xabiru Amongraga Ricardo: gw ga suka ngintip

Zergan Algibran: Bisul=ngintip. Biru=ajg

Calvin Marcellino: ketauan dah gw suka ngintip emak jergan:(

Zergan Algibran: Vin kalau lo muntah paku itu gw

********

Mood Rai kacau, dari sepulang sekolah ia terus memasukan makanan kedalam mulutnya sambil bersungut-sungut mengumpat Xabiru. Apa lagi lagi jika mengingat percakapan di telpon tadi.

"BIRU KOK GAK BILANG ALERGI UDANG?! KENAPA DI MAKAN SIH?!" teriak Rai saat Xabiru baru saja mengangkat.

Xabiru tertawa di seberang sana, wajah Rai pasti sangat gemas. "Ya kan lo sengaja bikin nasgor udang goereng buat gue, masa nggak gue makan Ra? lo pasti kemarin bangun pagi kan buat masak."

Rai menghela nafas. "Iya sih, tapi ga gitu juga biru, kamu jangan mentingin kebahagian orang terus dan ngebiarin kamu sendiri yang terluka. Sebelum orang lain pikirin dulu diri sendiri ru."

Yang dinasihati tertawa renyah. "BIRUUUU!"

"Eh iya Ra," katanya dengan tawa mereda. "Gue kan belajar dari lo yang dari dulu selalu mentingin orang lain ketimbang diri sendiri, dihukum sana-sini bahkan sampai dituduh bunuh diri?" Xabiru sengaja betul menyindir Rai yang sekarang pipinya sudah merah padam. "Ra itu yang gue rasa dulu saat awal-awal kenal lo, mindset yang lo maksud buruk itu ada dampaknya bagi orang tersayang. Gue takut Ra, takut lo kenapa-napa karna terus mikirin nasib orang tanpa peduliin diri sendiri, itu yang lo alamin juga sekarang ke gue kan?"

"Tapi kan---"

"Jangan nyari pembenaran di atas kesalahan biru, itu yang lo juga omongin ke gue Ra?" sekat Xabiru saat Rai mau membantah. Rai menghentakan kakinya sebal.

"IYA DEH OKE! CEPET SEMBUH!" katanya galak lalu mematikan sambungan. Xabiru puas tertawa.

Selin meringis kecil, semua camilan yang ada di ruang tengah benar-benar Rai habiskan semua. Rai bukan tipe orang yang jika bad mood mendiami semua orang atau tiba-tiba bersikap ketus, tidak. Pelarian marahnya jika mood hancur selalu makanan, sebab Rai tahu tiba-tiba kena amukan dari orang yang bad mood padahal bukan salah kita itu rasanya amat menjengkelkan, mau kesal tapi nanti si dia makin meledak, didiamkan makin menjadi-jadi.

"Dasar cowok rese!"

*******

"Mau pergi kemana kau?" pertanyaan Xabiru sama sekali tidak digubris. Kondisi fisik Xaviera memang begitu terlihat kacau.

"Biar aku yang antar," lanjut Xabiru sambil mengikuti langkah kakak
nya yang keluar menggunkan piama panjang. "Bau sekali, kau sungguhan tidak mandi?"

Dengan wajahnya yang datar, tidak berekprsi sama sekali ia terus melangkah gontai. Menabrak bahu Xabiru yang berdiri bagai benteng menjulang tinggi di depannya. "Tuhan menciptakan mulut bukan hanya untuk pajangan. Cerita pada ku."

Mata kosongnya melirik sekilas pada kornea mata Xabiru yang menyimpan tanda tanya besar. "Minggir," lugasnya dingin.

"Kau lapar? biar aku yang membelikan kau makan, tunggu di rumah---"

"Tidak."

Alis Xabiru bertaut, kurang percaya. "Bunyi perut mu tidak bisa bohong."

"Iya aku memang lapar, tapi tidak butuh bantuan mu untuk membelinya. Tidak usah pura-pura peduli," ucap Xaviera lebih dingin dari awal.

Raut wajah Xabiru mendadak ikut masam. "Cerita pada ku," pintanya.

"Kenapa pula harus?"

"Karna aku yang hanya kau punya," jawab Xabiru membuat Xaviera berdecih sambil tersenyum kiri.

"Begitupun kau?"

Xabiru dengan cepat mengangguk. "Aku juga hanya memiliki mu."

"BULSHIT BIRU! kau tidak pernah menganggap ku Kakak atau saudara kandung mu! aku hanya orang asing bagi mu!" sentaknya penuh emosi.

"Hei?" Xabiru benar-benar tidak paham. "Bicaralah dengan benar." Xaviera langsung mengeluarkan tempat pil pembantu tidur dari sakunya, melempar ke lantai hingga berserakan.

Air matanya mengalir dengan wajah yang tetap angkuh. "KENAPA KAU SIMPAN LUKANYA SENDIRIAN? ADA AKU BIRU ADA AKU! OBAT-OBAT SIALAN ITU TIDAK AKAN MEMBUAT MU TENANG KARENA KAMU HANYA BUTUH SESEORANG!" bentakan itu berhasil menusuk Xabiru yang terhenyak. "Dan orang itu harusnya aku," lanjut Xaviera berubah lirih.

"Apa kau selama ini sungguh menganggap ku kakak perempuan mu biru? lantas kenapa tugas ku harus dikerjakan oleh obat itu? tugas yang seharusnya aku dengar keluh kesah mu, ada di samping mu, memberi mu ruang untung bercerita tentang duka dan lara," kata Xaviera lalu terisak. "Mommy pasti marah pada ku, ah---momm maafkan aku. Aku ... aku gagal jadi Kakak yang baik untuk biru, jauh dari kata baik," dada Xaviera semakin sesak padahal dari semalam ia sudah menangis. "Bisa saja ketika kau sedang coba bertahan hidup di luar sana aku tengah senang-senang, membiarkan mu mati-matian menahan rasa sakit sendirian, kau tidak hanya kehilangan mommy atau dikhianati daddy tapi .... tapi kau juga kehilangan cinta mu bukan? ya Tuhan biru hati ku sakit biru, siapa gadis sialan itu hah?"

Dalam derai air mata itu Xaviera terus mengoceh, "jika aunty yang lebih dulu menemukan ini di kamar mu akan sesakit apa hati nya? aku dan aunty peduli pada mu!"

"Salah ku, ini murni salah ku," balas Xabiru yang menunduk sambil memejamkan mata, matanya sudah memerah. "Xaviera aku tidak ingin kau tambah membenci daddy karna ku."

Xaviera menatap tajam mata Xabiru. "BAHKAN SUDAH DITUSUK BERULANG KALI PUN KAU TETAP PEDULI PADA PEDOFIL SIALAN ITU!" bentak Xaviera.

"Karna itu amanat mommy, aku tidak ingin mengecewakannya untuk keberkian kali," balas Xabiru sendu.

"MOMMY TIDAK KECEWA PADA MU BIRU! TIDAK! CUKUP, SAMPAI KAPAN KAU AKAN TERUS MERASA PENGECUT HAH?!" Xabiru diam. Xaviera menutup wajah menggunkan tangannya terisak dan duduk di lantai, untuk bisa tidur harus meminum obat? artinya masalah itu terus membayangi benak Xabiru. Xaviera membayangkan mungkin di masa pahit itu Xabiru seperti mayat hidup, hampa dengan mata kosongnya.

Xabiru ikut duduk, menarik Xaviera yang langsung memeluk Xabiru erat. "Biru kenapa kita ditakdirka memiliki daddy yang jahat? kau akan jadi ayah kelak, janji pada ku untuk tidak mengikuti jejaknya ya?"

"Dan kenapa juga mommy harus punya anak tidak berguna seperti ku?" lirih Xabiru, Xaviera menggeleng-geleng tegas.

"Tidak biru tidak, you are my hero...."

*******

"Bang biru Papa kita juga punya perut kotak-kotak mirip abang," kata Angkasa saat mereka bermain vs bersama. Jika sakit Xabiru memang lebih banyak diam di rumah, bermain dengan tiga keponakannya.

"Buncit kali," balas Xabiru yang langsung dibantah.

"ENAK SAJA! papa jauh lebih segala-galanya dari Abang, dia lebih keren!" sahut Langit yang berada di sebelah kiri Xabiru.

"Benar, apa lagi jika sudah memakai baju loreng-lorengnya, Papa sangat gagah macam Iron Man melawan Hulk," ucap Angkasa teramat bangga memiliki Papa yang berprofesi sebagai TNI AD.

"Kerenan gue lah bisa jempingin motor," kata Xabiru dengan pandangan fokus ke depan, dipangkuannya ada Fira tengah memakan ciki. "Aaaa," perintah Xabiru membuat Fira memasukan ciki taro kedalam mulut Xabiru.

"Papa memang keren tapi bang biru juga tidak kalah keren, kalian ingat saat kita pulang sekolah lalu bertemu gadis yang ditarik paksa oleh preman untuk ikut dengannya? dengan sigap bang biru langsung menghajar preman berambut jabrik itu sampai dia terbirit-birit lari, itu hebat bukan? macam pangeran Rider yang menyelamatkan Princess Rapunzel dari Ibu tirinya," papar Syafira menengahi. Kedua Abang kembarnya mencebikan bibir, berbeda dengan Xabiru yang langsung tersenyum lebar lalu mencium sayang pipi Syafira.

Puas bermain VS si kembar sibuk merecoki Xabiru untuk memasak bubur ayam, Sarah dan Xaviera memang tega pergi ke salon meninggalkan tiga anaknya. Si kembar naik ke ke pantri pakai kursi, memperhatikan Xabiru yang fokus mengiris daun bawang.

Drttt....

Rai:
Biru bsk sekolah?

Rai:
Udh sembuh?

"Cah bocah balesin pesan," perintah Xabiru sambil memberikan ponselnya, memasukan sedikit garam pada bubur di panci.

Xabiru:
Sudah Kak

Alis Rai bertautan membacanya.

Rai:
Eh? mukanya udh ga memar-memar karna alegri kan?

Si kembar membalas, memang sering mereka melakukan ini jika sedang bermain dengan Xabiru.

Xabiru:
Tidak kak

"Foto saja bang birunya, takut Kak Rai tidak percaya," usul Langit. Angkasa mengangguk dan menjepret asal wajah Xabiru.

Xabiru:

Pipi Rai merah merona, ia langsung paham jika yang membalas bukan si pemilik ponsel.

Selesai makan bubur Xabiru kembali mengecek ponsel. "Dih? bilang dulu kek kalau mau foto, bergaya dikit gue," omel Xabiru pada si kembar yang terlihat tidak peduli.

Xabiru:
RAAAA, tdi diblssin kecebong. Sialan ngirim fto aib?!! jngan dikasihin ke Calvin sma Zergan nanti dijdiin stiker. Mereka tuh ra saat pembagian ahlak malah pda ngerujak kan jadi sengklek

Rai langsung puas tertawa. Padahal Xabiru sendiri senang mengambil aib dua temannya dan menjadikan stiker.

Rai:
Aman tenang, udh sembuh bisa ngasuh?

Xabiru:
Kangen Rai juga bisaaaaaa

Rai:
fighting, Biru!('∩。• ᵕ •。∩')


Xabiru langsung menyimpan ponsel di sofa dan memeluk-meluk si kembar sambil tersenyum salting, yang dipeluk bergidig ke gelian minta dilepas.

Xabiru:
Iya Ra, terima-nikah dan kawinnya Raisa Putri Febrianto binti Febrianto dengan emas kawin tersebut dibayar tunai.

Xabiru:
Terima-kasih mksd nya Ra, aduh typo. Jari tremor Ra

Lagi-lagi Rai tertawa puas di kamarnya. Mana ada typo kejauhan.

Rai:
Yah pdhl udh bilang SAH

Xabiru:
ENGGA RA, ENGGA TYPO. AYO NIKAH

Notif dari grup berdatangan.

#Pak Wendi forever together#

Calvin Marcellino: RU AJIG, msk ga bsk? kalau lo ga, gw? ttp masuk lah gila aja, gw murid produktif harga matii men💋

Zergan Algibran: Biru pasti masuk. Ada kabar penting

Xabiru Amongraga Ricardo: cukup gan cukup, km ga bisa bohongin ak lgi

Xabiru Amongraga Ricardo: terakhir kabar penting dri lo buah mangga di kolaan udh mateng anj, tai kali?

Calvin Marcellino: Bi Nunung lahiran ru

Xabiru Amongraga Ricardo: Diem deh lo.

Calvin Marcellino: sensi bgt dih, ngode pengen dikirim seblak ceker kan ru

Zergan Algibran: ini serius biru.

Zergan Algibran: Rai, Raisa doi lo.

Zergan Algibran: bertingkah lgi.

********

Continue Reading

You'll Also Like

97.2K 7.8K 31
"Kehadiran Lo cuma bikin gue semakin menderita."-Caka "Oke mulai sekarang aku akan pergi dari kehidupan Kakak."-Lauren ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ ✿ Up setiap ada wa...
6.6K 689 53
DO NOT Plagiarize MY STORY. *** "Hidup itu tentang bagaimana caranya agar kuat sendirian." - Nara Arxlyna Anastasia- Menceritakan tentang gadis yang...
3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
1.1M 17.3K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+