Quotes of the day is :
"Masalah bisa membuat kita menjadi dewasa.
Maka sering-seringlah bermasalah"
-
Happy reading
Nayara sheila pradipta
Vanessa adelia daneta
*Spoiler ajaa kira-kira muka nya giniii*
***
'byurrr'
Seseorang menyiram es jeruk ke arah meja Nayara yang membuat air jeruk itu berjatuhan ke rok Nayara
"Akhh" Nayara reflek berdiri karena air jeruk itu cukup dingin
"Upss! Sorry N A Y A R A! Ga sengajaaaa.."
Yap, lagi-lagi vanessa and the geng
"Eh lo apa-apaan sih! Tadi pas di kelas gua udah diem aja ya! Lo ga bisa seenaknya gini dong! Kurang kerjaan banget sih! " Timpal Nayara marah
"Heh! Nama nya juga ga sengaja! Ya kaann bunddd" Balas vanessa
"Trus ini gimana?!! Gamau ganti kan lo! Kelakuannya kayak anak kecil aja deh!" Balas Nayara
"Uhhh takuutt bangett vanessa, umi Nayara galak banget" Balas Vanessa meludahi
"Nih"
Seorang laki-laki memberikan setumpuk tissue
"Makasi" Nayara mengambil masih dengan wajah emosi nya dan tak sempat melihat wajah laki-laki itu
"Ehhh apaan tuh! Caper banget ya lo!"
'byurr'
Vanessa mengambil es teh milik Nayara yang tersisa setengah lalu ia siram ke wajah Nayara.
-
Batas kesabaran Nayara sudah habis, ia tak lagi bisa mengontrol emosi nya dengan baik.
"AAAAAAAAAAAA" Vanessa berteriak kesakitan
Nayara menjambak rambut vanessa yang di gerai, sekuat-kuatnya ia tarik dan menyiram es teh pada muka Vanessa seperti dia melakukan pada nya.
"Gabisa diem ya lo!!! Berisik tau ga! Dari gua pertama datang nih anak ngebanyoooll aja! Kurang kerjaan banget sih!" Nayara tambah menarik-narik rambut vanessa ke belakang, sampai-sampai beberapa rambut vanessa rontok
"E-eh duhh aduhh tehh, lepas teh udah atuhh udah" Ucap tatan panik sembari menghampiri
Semua mata yang ada di sana langsung tertuju pada Nayara karena ia berani melawan seorang Vanessa adelia danetta.
***
*pulang sekolah*
"Kesalah pahaman aja kali bu, pa namanya juga anak remaja" Ucap Ibu Nayara ke pa kepsek dan ibu vanessa
"Kesalah pahaman gimana?!! Anak saya sampe ancur begitu! Gila kali ya!" Saut ibu vanessa dengan penuh emosi
Yap gara-gara konflik tadi siang, orang tua Nayara dan Vanessa di panggil ke ruang kepsek, Vanessa dan Nayara hanya diam di luar ruangan sambil mendengar kan cemooh an para ibu-ibu dan pa kepsek yang mencoba menenangkan.
"Gara-gara elo tau ga kita jadi begini!" Ucap Vanessa menunduk
"Lah kok jadi gua si, orang elo duluan yang mulaii! Jelas-jelas ini hari pertama gua masuk sekolah" Saut Nayara tak kalah sewot
"Dih, bodoamat biar sekalian di keluarin!"
Vanessa dan Nayara kembali memalingkan muka dengan wajah penuh kekesalan antara satu sama lain.
'Trak trak trak' Tiba-tiba datang seorang murid jalan di depan Vanessa dan Nayara
'Brukk'
"Aduhhh"
"HAHAHAHHAHAHA! "
"HAHAHAHAHAHAHA! "
Murid laki-laki itu jatuh terpeleset pas di depan Vanessa dan Nayara yang membuat dua sejoli ini tertawa terbahak-bahak tiada habisnya
"Bukannya di tolongin malah tawa! " Ucap murid laki-laki ini marah dan pergi menahan malu
Vanessa dan Nayara masih tertawa, hingga akhirnya mereka saling bertatapan dalam gelik tawanya.
"Ha.. Ha.. Ha.. Ihhh apaan sih!" Ucap Vanessa ketika betatatapan
"Dih! Gajelass"
Vanessa dan Nayara kembali memalingkan muka masing-masing
"Bisa-bisanya gua kek gituu.. Bwahhah" Ujar dalam hati Vanessa.
***
*BESOK*
"
Pake lipstik udah, bedak udah, catok rambut udah, okee si cantik ini siap berangkat" Ujar Vanessa berbicara sendiri di depan kaca di kamar nya, ia langsung pergi keluar menuju ruang makan dengan membawa tas nya
Di meja makan sudah ada papa, mama, dan kakak Vanessa, Vanessa duduk di samping kakak perempuan nya itu dan di depannya ada sang ayah.
"Vanessa, besok-besok mami ga mau loh ke sekolah kamu lagi, trus menghadap kepsek, berantem ama ibu-ibu tua, cuma gara-gara masalah kamu!" Ujar ibu Vanessa membuka pembicaraan di tengah heningnya sarapan
"Hmm"
"Masalahnya ini bukan pertama kali nya kamu buat masalah! Udah ber ibu-ibu kali ibu di panggil sampe kamu di ancam mau di keluarin waktu kamu SMP! Terus ibu sujud-sujud mohon sama guru-guru dan kepala sekolah disitu, Mau begitu lagi?!!"
"MALU!! tau ga nakk maluuu! Maluu mami punya anak kayak kamu! GA ADA GUNANYA!"
"Coba, kayak kakak kamu kek! Diem, pinterr, cakep, berprestasi! Kan enak liatnya juga!"
'Bruk' Vanessa berdiri dengan air mata yang menetes di wajahnya.
"Mami pikir aku mau di lahirin?! Mami pikir aku mau jadi anak kaya gini?!! Mami pikir aku mau ke dunia yang begitu kejam ini?! Mami pikir aku mau terlahir di keluarga kaya gini?! Mami pikir aku mau punya orang tua kaya kalian?! ENGGA!! Aku ga pernah mengharapkan untuk terlahir di keluarga ini !! Aku juga kaya gini, GARA-GARA KALIAN yang selalu Membanding-bandingkan! "
"Entah di bandingin sama tetangga, sodara, bahkan KAKAK sendiri! Aku memang tak se-sempurna apa yang di harapkan mami dan papi, aku memang anak bodoh! Gobl*k! Ga guna! Kerjaannya maiinnn aja!"
Vanessa langsung mengambil tas nya yang ada di bawah dan pergi dengan air mata yang bercucuran.
'Bruak' Vanessa membanting pintu dan pergi ke jalan untuk memanggil taksi.
Di pinggir jalan ia hanya merenung terisak-isak, air mata yang terus menetes hingga membuat baju sekolah nya itu basah.
'Bip bip' Tiba-tiba handphone Vanessa berdering
"Nabila?" (Sahabat Vanessa)
Vanessa langsung mengelap air mata nya dan menarik nafas panjang, lalu mengangkat telepon.
***
"Ness, lo dimana?!! Baby lu berantem tuhh wkwkwk" Ujar Nabila dalam telepon
"...."
"Ness? Ness lo kenapa? Tumben telat?? Ness?!"
"Eh, engak kok nga apa-apa... Itu, ayah gua tadi kesiangan jadi ini baru mau otw" Saut Vanessa dengan suara riang
"Lo beneran berangkat ama ayah lo? Kok suara di sekitar lo kayak ramee bangett"
"Ohh nga kokk ini lagi isi bensin, jadi rame, dah yaa gua mau berangkat byee"
***
Vanessa menutup telepon sepihak dan langsung melambaikan tangan memanggil taksi yang lewat.
-
*kelas*
Vanessa merapikan baju nya saat menuju ke kelas.
"Nessaaaaa" Sahabat-sahabat nya langsung menghampiri Vanessa ketika ia masuk kelas
"Mata lo lebam banget, kenapa lo?"
"Tadi kelilipan pasir sekarung"
"Muka lo pucat amatt kayak abis nangis dah"
"Apaansi gua kan baru bangunn jadi tadi gua ga dan-dan kayak biasanya soalnya dah telatt... Udah sono balik ke kursi kalian ajaa"
-
"Nih, tadi gua beli nya kelebihan" Tiba-tiba saja Raditya si laki-laki cuek memberikan setumpuk tissue
"Thanks"
"Gua tau lo abis nangis wkwk" Bisik Raditya tertawa
"Diihh apansih! "
Raditya langsung pergi dan berjalan keluar dengan tangan yang di masukkan ke kantong celana
*kantin*
"Haaloo Nayyy" Sapa Vanessa sambil duduk di sebelah Nayara
"Apaa"
"Dihh sewot amat loo, biasa aja kalii kita kan bestfriend" Ujar Vanessa sambil merangkul
"Dih, singkirin tangan bau lo, tubuh gua ga bisa di pegang-pegang simpanse"
"Idiihh ngaca kalii gua simpanse elo kuyang wwkwk"
Nayara bergeser menjauh dari Vanessa untuk menghindari pertikaian, tapi Vanessa malah ikut bergeser mendekati Nayara
"Heh btw lo pake jilbab mulluu, rambut lo gimbal? Bau apa jelek? Hahaha"
"Di islam, jilbab itu hukumnya WAJIB tau!"
"Dihh sok suci!" Vanessa menarik jilbab Nayara dari belakang hingga Rambut Nayara terlihat di publik
Apa yang terjadi selanjutnya sama Nayara?!!
Thankyou dah bacaaa
See you next part!