We Best Love - No.1 For You (...

Por FunzeeShu

21.9K 676 308

Judul : We Best Love - No.1 For You Tipe : Retelling Genre : Boyslove Sumber : Berdasarkan serial yang tayang... M谩s

馃挏 Catatan Penulis : 馃挏
Chapter 1 - Part 1
Chapter 1 - Part 2
Chapter 2 - Part 1
Chapter 2 - Part 2
Chapter 2 - Part 3
Chapter 3 - Part 1
Chapter 3 - Part 2
Chapter 3 - Part 3
Chapter 4 - Part 1
Chapter 4 - Part 2
Chapter 4 - Part 3
Chapter 5 - Part 1
Chapter 5 - Part 2
Chapter 5 - Part 3
Chapter 6 - Part 1
Chapter 6 - Part 2
Chapter 6 - Part 3
馃寠 Extra Chapter 馃寠
馃寠 Catatan Tambahan 馃寠

Chapter 6 -Part 4

809 26 16
Por FunzeeShu


Lesson 6 - Hei, I Like You

~ Part 4 ~

Penerjemah/penulis:
Funzee Shu

Proofreader:
TheodoraMel
UeeMs94

🌊🌊🌊

Semalaman Zhou Shu Yi merasa susah tidur. Akhirnya, saat-saat itu datang juga, karena besok Gao Shi De dan ibunya akan pergi ke Amerika entah untuk berapa lama. Dan itu membuat mood-nya berubah jadi kelabu.

Semalam, setelah menghabiskan waktu melakukan video call dengan Gao Shi De, dirinya tak bisa tidur. Pikiran Zhou Shu Yi melayang-layang tak menentu. Sambil tidur bergelung menyamping, Zhou Shu Yi menatap muram pada titik tak tampak di hadapannya.

Gao Shi De memang yang terlebih dahulu jatuh cinta pada Zhou Shu Yi, tapi pada akhirnya, justru Zhou Shu Yi lah yang jatuh lebih dalam pada perasaan sukanya pada Gao Shi De.

Zhou Shu Yi yang kehilangan ibunya sejak kecil sudah terbiasa dimanja, semua kemauannya selalu terpenuhi dengan mudah. Tumbuh dibawah pengawasan pengasuh sedari kecil dan para pelayan serta sopir pribadi, Zhou Shu Yi terbiasa dituruti dan tidak ada yang berani membantah maupun menentangnya.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan Gao Shi De. Zhou Shu Yi baru merasakan kalau ternyata ada orang yang berani menentangnya, membuatnya kesal dan tidak mudah ditundukkan. Namun, disaat yang bersamaan Gao Shi De juga membuat dirinya merasa diperhatikan dan dicintai. Bukan dengan materi dan harta yang selama ini ia dapatkan, tapi melalui setiap tindakan dan perhatian tulus yang Gao Shi De lakukan padanya, oleh karena itu Zhou Shu Yi jatuh cinta pada Gao Shi De. Jatuh dengan sangat dalam. Karena cinta yang diberikan Gao Shi De padanya membuatnya merasa hidup dan nyata. Cinta yang membuatnya merasa....hangat.

Dan itu membuat Zhou Shu Yi tidak bisa lepas dari kekasihnya itu. Keberadaan Gao Shi De kini bagaikan candu baru dalam hidupnya. Dan Zhou Shu Yi tidak mau kehilangan rasa itu. Rasa dimanjakan, dicintai, dimiliki.....dan berarti.

~~~

Keesokan paginya, Zhou Shu Yi datang ke rumah Gao Shi De untuk mengantar kepergian kekasihnya itu.

"Aah, aku sangat berharap bisa membawamu pergi bersamaku." Ibu Gao Shi De memeluk erat Zhou Shu Yi.

"Bibi, jangan pernah sungkan untuk memberitahuku kalau Bibi membutuhkan sesuatu, ya. Aku akan segera mengirimkannya untukmu."

"Xiao Yi memang benar-benar perhatian, ya...," puji ibu Gao Shi De, lalu melirik ke arah Gao Shi De yang tengah memasukkan koper ke dalam bagasi taksi yang akan membawa mereka ke bandara. "Kamu harus banyak-banyak belajar darinya."

"Bu, dia itu hanya bersikap manis padamu saja. Tapi terhadap orang lain dia...."

Dengan cepat Zhou Shu Yi memukul keras lengan kekasihnya itu dengan tatapan galak.

"Sudah....sudah...," lerai ibu Gao Shi De sambil menahan lengan Zhou Shu Yi, "Baiklah, kami akan segera pergi. Bibi akan mengembalikan 'anak nakal' ini padamu secepat mungkin." Sambil tersenyum pada Zhou Shu Yi.

"Bibi....."

"Jangan lupa untuk selalu merindukan Bibi, oke? Anak baik." Ibu Gak Shi De membelai pipi Zhou Shu Yi pelan lalu berbalik dan berjalan menuju mobil.

"Giliranmu sekarang," ujarnya ketika melewati Gao Shi De, lalu menepuk pelan tangan anaknya itu dengan tatapan penuh pengertian.

Gao Shi De beranjak mendekati Zhou Shu Yi, "Aku tidak mengerti kenapa ibuku sangat menyukaimu. Dia memperlakukanmu jauh lebih baik daripada ke anaknya sendiri."

"Semua orang mencintaiku," balas Zhou Shu Yi sambil mengangkat bahu sembari tersenyum angkuh.

"Oh, begitu ya?"

Sesaat kemudian keduanya terdiam dan hanya saling menatap tanpa kata-kata....

Perasaan keduanya kini terasa campur aduk karena akan segera berpisah, namun baik Zhou Shu Yi maupun Gao Shi De berusaha untuk meredam luapan emosi yang mereka rasakan dan memilih untuk bersikap tegar. Toh, ini hanyalah perpisahan sementara, bukan? Dalam beberapa bulan lagi keduanya akan segera bertemu kembali setelah Gao Shi De selesai dengan urusannya di Amerika.

Setelah beberapa saat terdiam, Zhou Shu Yi kemudian merentangkan kedua tangannya, menunggu Gao Shi De masuk ke dalam pelukannya. Gao Shi De lantas menyambut undangan kekasihnya itu dan memeluknya erat. Zhou Shu Yi berusaha untuk tampak tegar dan tak ingin bersikap kekanak-kanakkan ketika melepas kepergian kekasihnya itu, karena dirinya tahu betul Gao Shi De juga merasakan hal yang sama dengannya, tak ingin berpisah.

Zhou Shu Yi mempererat pelukannya, lalu menepuk-nepuk pelan punggung kekasihnya itu, seolah ingin menyampaikan kalau dirinya akan baik-baik saja selama Gao Shi De pergi. Gao Shi De pun melakukan hal yang sama, memeluk erat pria ramping di hadapannya itu, seolah ingin membawa serta aroma khas tubuh kekasihnya yang kelak akan dirindukannya itu.

Gao Shi De akhirnya melepas pelukannya dengan berat hati, lalu menatap lekat-lekat wajah Zhou Shu Yi.

"Tunggu aku, ya." Gao Shi De menyentuh kening kekasihnya itu dengan jari telunjuknya.

Zhou Shu Yi mengangguk pelan, lalu tersenyum.

"Bye bye...," pamit Gao Shi De sambil tersenyum, lalu berbalik memasuki taksi yang sudah siap membawanya ke bandara.

Zhou Shu Yi menatap kepergian kekasihnya itu sambil berusaha terlihat tegar dan tersenyum.

"Sesungguhnya...aku tidak pernah ingin membiarkanmu pergi...tapi aku harus..."

Zhou Shu Yi menatap taksi yang membawa kekasihnya itu pergi hingga hilang dari pandangannya.

"Jaa-ne..."

~~~

Di dalam pesawat....

Gao Shi De dan ibunya kini berada di dalam pesawat yang akan membawa keduanya menuju negeri yang jauh.

Tiba-tiba ponsel Gao Shi De berdenting menandakan ada pesan baru yang masuk. Gao Shi De mengeluarkan ponselnya dan melihat ada kiriman email masuk.

[Dari : abruti87887278@gmail.com

Meskipun aku benci email, Tapi aku sengaja membuat email ini khusus hanya untukmu. Dan coba kita lihat apakah kamu cukup pintar untuk mengetahui makna yang ada di balik email yang kubuat ini.]

Gao Shi De tersenyum membaca email yang dikirimkan kekasihnya itu.

"Anak bodoh. Dia menyebutmu 'bodoh' dan bisa-bisanya kamu masih bisa tersenyum senang," gumam ibunya yang rupanya ikut membaca pesan yang dikirimkan Zhou Shu Yi itu.

"Hah?"

"Abruti itu diambil dari bahasa Perancis, dan artinya 'bodoh'." Ibunya menjelaskan arti dari kata abruti itu sambil tersenyum.

Gao Shi De justru tersenyum semakin lebar ketika mendengar penjelasan ibunya itu.

"Wah, sakitmu parah juga, ya? Kenapa kamu malah terlihat makin senang?" ibunya mengerutkan alisnya sambil tertawa.

"Bukan begitu, Bu. Dalam kode ASCII, angka 87897278 bisa diterjemahkan menjadi empat huruf dalam bahasa Inggris, yaitu WXHN. Dan WXHN kalau diubah ke dalam Pīnyīn*) artinya 'wǒ xǐhuān nǐ' **). Jadi, kalau ditambahkan dengan kata 'abruti' tadi, maka alamat email tadi akan terbaca menjadi 'Bèndàn, wǒ xǐhuān nǐ' ***)," jelasnya sambil tersenyum lebar disertai semu merah di pipinya.

*) Hànyǔ pīnyīn [汉语拼音] yang biasa disingkat jadi Pīnyīn [拼音 ] atau Ejaan Bahasa Mandarin adalah sistem romanisasi resmi untuk Bahasa Mandarin Standar di Tiongkok daratan, Taiwan, dan Singapura.

Pīnyīn adalah 'penggabungan bunyi' dalam bahasa Mandarin yang terdiri dari notasi fonetis (4 nada) dan alih aksara dari Hànzì (karakter China) ke aksara Latin (alphabet) untuk bahasa Mandarin . Pīnyīn merupakan huruf alphabet yang digunakan untuk membantu kita membaca huruf Mandarin, contoh seperti 我 [wǒ], 你 [nǐ], 他 [tā]

**) 我喜欢你 [wǒ xǐhuān nǐ] artinya aku suka kamu/aku menyukaimu

***) 笨蛋, 我喜欢你 [Bèndàn, wǒ xǐhuān nǐ] artinya 'bodoh, aku menyukaimu'

"Wah wah waaaah, Xiao Yi memang benar-benar romantis, ya. Apa begini, ya, gaya orang pintar pacaran? Otak kalian memang benar-benar cerdas!"

"Biasa sajalah, Bu."

"Apanya yang biasa aja, kamu itu anakku. Kamu itu istimewa tahu! Keren!"

"Ya...ya, keren," ulang Gao Shi De sembari tersipu malu.

"Kalau kamu benar-benar menyukainya, kamu harus bersungguh-sungguh dan menyayanginya dengan sepenuh hati. Perlakukan dia dengan baik. Jangan pernah menyakitinya, hmm," nasihat ibunya kemudian.

"Aku tahu, Bu."

"Ingat, dia itu mendapat dukungan penuh dariku!" Ibunya mengingatkan sambil menepuk pelan lengan anak semata wayangnya itu.

"Lalu, bagaimana denganku?"

"Ah, kamu uruslah dirimu sendiri."

"Maaf, pesawat akan segera lepas landas, tolong matikan telepon anda," pinta seorang pramugari yang bertugas.

"Oh, maaf."

Gao Shi De buru-buru membalas email kekasihnya itu sebelum lepas landas.

"Sudahlah, tidak usah bertele-tele."

Gao Shi De menoleh pada ibunya sambil mengerutkan alisnya. "Kenapa ibu terus mengintip, sih!" lanjutnya dengan nada protes ketika mendapati ibunya masih saja mengintip pesan yang sedang ia tulis untuk kekasihnya itu.

"Oh, oke." Ibunya kemudian menarik tubuhnya dan bersandar pada kursi dan mencari posisi yang nyaman karena perjalanan yang ditempuh sesaat lagi sangatlah jauh dan melelahkan.

~~~

Sekembalinya dari mengantar kepergian Gao Shi De dan ibunya, Zhou Shu Yi menghabiskan waktunya dengan duduk di dekat jendela yang membentang lebar di apartemennya.

Dengan wajah muram, Zhou Shu Yi melayangkan pandangannya pada pemandangan malam di bawahnya yang tampak berkerlap-kerlip dari lantai 18. Pemandangan yang indah, namun semua itu terasa suram ketika dirinya merasa hampa sepeninggal kekasihnya itu. Baru beberapa jam saja dan Zhou Shu Yi sudah mulai merindukan keberadaan Gao Shi De di sisinya.

Zhou Shu Yi menghela nafas pelan, ketika tiba-tiba ponsel di tangannya bergetar. Zhou Shu Yi mengusap layar ponsel itu dan membuka pesan dari Gao Shi De.

[Si Bodoh Shi De - Aku juga menyukaimu.]

Zhou Shu Yi menatap pesan itu lalu tersenyum. Ternyata kekasihnya itu paham akan arti nama email yang dibuatnya. Lalu kembali melayangkan pandangannya ke pemandangan malam dari jendela apartemennya. Kali ini, warna suram itu tak lagi terlihat gelap, kerlap-kerlip lampu malam itu perlahan menunjukan warnanya. Meski suasana hatinya masih diliputi awan hitam, Tapi pesan yang dikirimkan kekasihnya itu telah membuat mood nya sedikit membaik.

~~~

Beberapa minggu kemudian....

Zhou Shu Yi menatap layar ponselnya. Sorot kerinduan terpancar kuat dari wajahnya ketika melihat video yang ia rekam bersama Gao Shi De di minggu-minggu terakhir mereka bersama sebelum kekasihnya itu pergi ke Amerika.

Video pertama yang kini tengah diputar itu diambil ketika Zhou Shu Yi bermalam di rumah Gao Shi De.

Dalam video yang diambil dari kamera Zhou Shu Yi itu tampak Gao Shi De yang sedang tertidur pulas di atas ranjang.

"Gao-Shi-De, kamu masih tidur?" Zhou Shu Yi memanggil nama kekasihnya itu dengan cara yang khas. Lalu mendekatkan kamera ponselnya ke wajah Gao Shi De yang tampak masih enggan untuk bangun dan hanya membuka sebelah matanya.

"Iya, aku masih tidur," jawab Gao Shi De dengan malas-malasan.

"Lelah? Capek, ya?"

"Ini semua salahmu!" balasnya dengan mata terpejam.

"Baiklah, lanjutkan tidurmu sana." Zhou Shu Yi menepuk pelan dada kekasihnya itu. Lalu membiarkannya kembali terlelap.

Video berikutnya adalah video yang diambil Zhou Shu Yi ketika dirinya tengah menunggu Gao Shi De selesai mengikuti kelas siangnya.

Gao Shi De tampak berlari-lari kecil menghampiri Zhou Shu Yi yang tengah merekam kejadian itu.

"Apa kamu sedang merekam?" tanyanya ketika sampai di hadapan kekasihnya itu. Zhou Shu Yi lantas mengubah kameranya menjadi kamera depan lalu mengangkat ponselnya itu ke arah wajah mereka berdua.

"Kenapa lama sekali?" tanyanya dengan nada merajuk, lalu mengecup cepat pipi kanan Gao Shi De. Gao Shi De hendak balas mengecup pipi Zhou Shu Yi namun kekasihnya itu sengaja menjauhkan wajahnya menghindari kecupan Gao Shi De demi untuk menggodanya. Keduanya lalu kembali menatap ke kamera sambil membuat beberapa ekspresi lucu dan menggemaskan. Mencoba mengabadikan kebersamaan mereka yang tinggal menghitung hari.

Cinta terkadang membuatmu melakukan hal-hal bodoh. Mari, tertawa lepas bersama, sama-sama saling merindukan dan menjadi 'bodoh' bersama...

~ END ~

🌊🌊🌊

📝 WARNING! 📝

Kalau kalian ingin akhir yang Happy End, cukup baca sampai sini aja ya. Anggap aja ceritanya tamat disini (terutama buat kalian yang baca retelling ini tapi BELUM nonton serialnya 😉✌🏻)

Tapi, kalau kalian sudah pernah nonton serialnya, pasti sudah tahu 'kan apa yang akan terjadi selanjutnya?

Jadi, silahkan lanjut 😉✌🏻

🌊🌊🌊


5 TAHUN KEMUDIAN...

Bumi berputar pada porosnya sebanyak 1826 kali, mengitari matahari sebanyak 5 kali. Dan saat ini kita telah berpisah selama 76.692 jam*)....

*) T/N : 76.692 jam kalau dikonversikan ke dalam tahun jadi sekitar 8 tahun 7 bulan'an.

Kalau 5 tahun dikonversikan ke dalam jam jadi sekitar 43.830 jam'an.

Jadi? Kesimpulannya mereka pisahnya berapa tahun??? 😅
Nah loh... jadi yang benar berapa lama??

Kepo sama bahasan teorinya, nanti ya kita bahas di notes extra part 😉

Kantor Hua Cing Teknologi, Taipei.

Dua orang berbadan tegap memasuki area penerima tamu kantor Hua Cing Teknologi dengan wajah serius.

"Maaf, apa anda sudah membuat janji temu?" tanya seorang wanita yang ada di meja penerima tamu dengan ramah.

"Kami dari Group Cheng Yi," jawab pria yang sedikit lebih tinggi itu.

"Oh, baiklah. Silahkan tunggu sebentar."

Wanita itu lalu meninggalkan meja penerima tamu dan masuk ke dalam menemui atasannya.

Gao Shi De tengah bercakap-cakap dengan salah satu pegawainya ketika wanita itu datang menghampirinya dan memberitahukan kalau ada tamu yang mencarinya di meja penerima tamu.

Gao Shi De segera bergegas menuju pintu depan kantor untuk menyambut tamunya itu.

Namun senyum ramah yang sudah setengah terkembang itu tiba-tiba lenyap seketika ketika dirinya melihat sosok yang kini tengah berjalan menghampirinya itu.

"Zhou Shu Yi..."

Zhou Shu Yi berjalan mendekati Gao Shi De yang diikuti oleh Shi Zhe Yu dan Liu Bing Wei.


Wajah pria manis yang masih sangat dirindukannya itu kini tak lagi ramah seperti dulu. Zhou Shu Yi yang sekarang ada di hadapannya itu tampak dingin dan angkuh. Membuat Gao Shi De tertegun.

Dengan aura angkuhnya Zhou Shu Yi kemudian melangkah mendekati Gao Shi De kemudian berhenti tempat di hadapannya, tersenyum sekilas lalu tanpa diduga menampar wajah Gao Shi De cukup keras dengan wajah yang dipenuhi amarah!

Membuat seluruh orang yang berada di ruangan itu terpana, termasuk Gao Shi De.

"Dasar brengsek!"


~ End Part Two ~


🌊🌊🌊

🗂 Catatan penulis:

Kalau kalian sudah baca sampai sini, berarti tandanya kalian sudah siap masuk ke Extra Chapter-nya aka Chapter 6.5!

Kisah cinta DeYi berakhir sampai disini di part pertama ini.

Dan...apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?

Kenapa Zhou Shu Yi tampak begitu marah pada Gao Shi De?

Apa yang membuat keduanya 'berpisah' selama 5 tahun?

Semua akan terjawab di We Best Love Part 2 ~ Fighting Mr. Second!

Dan part kedua dari serial WBL ini sudah kelar tayang dan mengambil latar belakang kisah 5 tahun kemudian setelah Gao Shi De tiba-tiba 'menghilang' dari kehidupan Zhou Shu Yi dan membuat Zhou Shu Yi merana karena patah hati dan merasa kepercayaanya dikhianati.

Penasaran? Yang belum nonyon, yuk, tonton lanjutannya. Yang sudah nonton, yuk, nonton lagi....dan lagi....daaaaaan lagi 😄✌🏻

Enjoy!!

~fs20210610

Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

22.1M 684K 29
"Ethan." Aiden pauses. "I want you." He softly bites my ear. "I want to kiss you more than you will ever know." Trying to avoid the daily beatings of...
1.2M 29.1K 45
When young Diovanna is framed for something she didn't do and is sent off to a "boarding school" she feels abandoned and betrayed. But one thing was...
1.8M 106K 40
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...
41.8K 584 11
Title : We Best Love - No.1 For You Type : Retelling Genre : Boyslove Source : based on the series that aired on WeTV Retelling by : Funzes Shu Statu...