AFTER WEDDING (GuanRen)βœ”

By hani_raa

896K 89.2K 16.3K

Hanya tentang daily life Guanlin dan Renjun sebagai pasangan yang baru menikah NOTE: [BXB] [YAOI] [GUANLIN X... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28
29
30
31
32
EPILOG
BONUS CHAPTER
BUKA

26

18.8K 2K 282
By hani_raa

"Halo Echan, Nana!" sapa Renjun.

Kini ia tengah melakukan video call bersama kedua sahabatnya.

"Gue sama Kak Mark nggak disapa nih." protes Jeno yang sedang berbaring di sebelah Jaemin.

"Hehe. Halo Jeno, Halo Kak Mark!"

"Lo di rumah sendirian Njun?" Haechan bertanya.

"Nggak kok. Ada Mas Alin, dia lagi di kamar mandi." jawab Renjun. "Eh btw, ada apa sih? Tumben ngajakin video call."

"Tau tuh si Haechan. Katanya sih mau menyampaikan ide yang brilliant." jawab Jaemin.

"Awas aja kalo cuma ngomongin yang nggak penting, gue betot lo Chan!" ancam Renjun.

"Ish nggak kok. Ini mah beneran ide yang brilliant." ucap Haechan meyakinkan. "Mau tau nggak?"

"Mau! Cepet bilang!" balas Renjun dan Jaemin kompak.

"Jadi gini, gue mau ngajakin kalian ngadain food gathering. Jadi nanti kita bakal kumpul di rumah salah satj dari kita dan masing-masing bawa makanan yang beda-beda." ucap Haechan menjelaskan idenya.

"Hm, bagus juga ide lo Chan!" komentar Jaemin.

"Oh iya dong!" balas Haechan bangga.

"Tapi itu ide aku!" celetuk Mark yang dari tadi hanya menyimak.

"Diem!" Haechan menatap Mark galak membuat nyali Mark seketika ciut.

"Emang rencananya mau diadain kapan dan di mana?" Renjun bertanya.

"Rencana sih kalo bisa minggu ini, tapi masalah tempat gue bingung." jawab Haechan.

"Gimana kalo di rumah Renjun aja. Rumah dia kan yang paling luas." Jaemin memberi saran.

"Boleh juga." Haechan mengangguk-angguk. "Gimana Njun? Boleh nggak kita ngadain food gathering di rumah lo?"

"Kalo gue sih boleh-boleh aja." jawab Renjun. "Tapi nggak tau kalo Mas Alin. Nanti gue coba minta izin ke dia deh."

"Minta izin apa?"

"EH KAGET GUE, SETAN!"

Jeno mengelus dadanya. Kaget. Guanlin tiba-tiba nongol.

"Minta izin apa Dek?" tanya Guanlin sekali lagi.

"Ini Mas, kita berencana ngadain food gathering tapi bingung tempatnya di mana. Jadi, boleh nggak kalo food gathering nya di rumah kita?"

"Kenapa harus di rumah kita?"

"Ya karena rumah Anda yang paling luas, bapak Lai." celetuk Jeno.

"Hm. Ya udah boleh. Atur aja."

Setelahnya menentukan hari kapan food gathering itu akan dilakukan, mereka kembali asyik berbincang tentang hal random bersama sahabatnya hingga 5 jam lebih. Renjun bahkan tak sadar bahwa Guanlin sedari tadi menahan kesal karena merasa diabaikan.

.

.

.

"Mas..." Renjun memanggil suaminya yang sedang fokus bermain game online di sofa yang ada di balkon kamar mereka.

"Hm." Guanlin bergumam tanpa mengalihkan perhatian dari handphone. "Udah selesai video call-nya?"

"Udah Mas." jawab Renjun.

"Lama. Padahal hari ini Mas mau manja-manjaan sama kamu, tapi kamu malah sibuk vidcall sama temen-temen kamu."

"Maaf." sesal Renjun. "Mas marah?"

Guanlin menggeleng. Ia menepuk-nepuk pahanya, mengisyaratkan Renjun untuk duduk dipahanya. Si manis itu dengan senang hati menuruti perintah suaminya.

"Gimana baby belakangan ini?" tanya Guanlin sembari mengelus perut Renjun dari luar kaos.

"Akhir-akhir ini baby nendang-nendang terus Mas. Mungkin dia kangen sama Daddynya, kamu kan udah tiga hari nggak nyapa baby." jawab Renjun.

Guanlin terkekeh pelan lalu menyingkap kaos yang dikenakan Renjun di bagian perut. Ia menciumi perut buncit Renjun berkali-berkali membuat si lelaki manis tertawa kegelian.

"Baby kangen sama daddy ya? Maaf ya, akhir-akhir ini Daddy jarang banget nyapa Baby." Guanlin berbicara pada si jabang bayi. Sedangkan Renjun hanya tersenyum geli sambil sesekali mengusap rambut suaminya.

"Daddy itu orang sibuk Baby. Kalau Baby udah lahir ke dunia ini pasti tau gimana sibuknya Daddy. Bunda aja sering ditinggal sendirian di rumah. Sebel." Renjun mengadu pada sang anak sembari mengerucukan bibirnya.

"Itu tuh tugas negara sayang." Guanlin membela dirinya sendiri.

"Ya ya terserah." balas Renjun lelah sembari menepuk-nepuk pipi Guanlin.

"Masuk ke dalem yuk Mas!" ajak Renjun. "Di sini panas banget."

"Ayo!" Guanlin ingin mengangkat tubuh Renjun tapi si manis itu malah menahannya. "Kenapa?" Guanlin bertanya heran.

"Mas masih kuat gendong Adek?" tanya Renjun.

"Masih lah. Emangnya kenapa?"

"Berat Adek nambah tujuh kilo tau!" Renjun cemberut.

"Masa sih? Masih mungil aja perasaan." Guanlin menatap Renjun tidak percaya.

"Ish beneran! Kemarin banget Adek nimbang kok."

"Adek kan lagi hamil, wajar banget kalo berat badannya nambah. Lagipula Mas suka kok kalo Adek gendutan, jadi makin semok. Nih liat!"

"IHH MESUM!" teriak Renjun begitu Guanlin meremas pantatnya. Guanlin hanya tertawa seolah tak bersalah.

"Mas juga masih kuat buat gendong Adek. Nggak percaya? Nih Mas buktiin!"

"HUAA!" Renjun memekik kaget begitu tiba-tiba Guanlin mengangkat tubuhnya. Reflek ia memeluk leher suaminya dengan erat.

"MAS IH!" Renjun menepuk bahu suaminya dengan keras. "Kalo Adek jatoh gimana?!"

"Kan ada Mas yang bakal siap nangkep kamu. Hm?" Guanlin mengedipkan sebelah matanya.

"Ish bodo Mas!" Renjun menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Guanlin. Salting.

.

.

.

"Mas pul--LOH DEK KENAPA?!"

Guanlin yang baru pulang berteriak panik begitu melihat istrinya nangis sesenggukan di atas sofa. Ia melempar tas kerjanya dengan asal lalu berlari menghampiri Renjun dan memeluknya.

"Sstt cup cup. Jangan nangis ya." Guanlin membisikan kalimat-kalimat penenang dan mengelus punggung sempit Renjun dengan lembut.

"Hiks Mas. Huhu~"

"Ada apa hm? Siapa yang bikin kesayangan Mas nangis? Bilang sama Mas sayang!" ucap Guanlin menggebu-gebu.

"Hiks~Mas, Adek sedih. Kenapa drakornya sad ending?! HUWEEE!"

Guanlin mendatarkan ekspresi wajahnya dan melepas pelukannya.

"Astaga, Lai Renjun! Cuma begitu aja kamu sampe nangis sesenggukan. Kamu mau bikin Mas jantungan?! Kamu mau Mas mati muda hah?!" omel Guanlin.

"KOK MAS MARAHIN ADEK SIH?! ITU TUH SEDIH! HIKS~" Renjun berteriak emosi.

Guanlin memijat pelipisnya pening. "Ya udah. Jangan nangis lagi ya. Nih, Mas bawain kamu Mcd Btsmeal. Kamu kemarin bilang pengen ini kan?"

Renjun menatap Guanlin dengan mata berbinar lalu mengambil paperbag di tangan suaminya.

Kemarin memang Renjun bilang pada Jaemin dan Haechan bahwa ia menginginkan menu baru dari McDonald yang merupakan hasil kolaborasi bersama boygup populer Korea Selatan, BTS. Ternyata Guanlin mendengarnya dan langsung membelikannya hari ini. Duh, punya suami peka seperti Guanlin memang enak ya.

"Aaa makasih banyak Mas! ADEK SENENG!"

Guanlin menggelengkan kepalanya. Mood istrinya akhir-akhir ini memang agak aneh. Tiba-tiba nangis. Tapi nggak lama udah ketawa-ketiwi sambil nonton spongebob.




Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

68K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
3.4K 159 8
|BxB|LOKAL|M-PREG|BAHASA KASAR|INCEST|JICHEN| Tentang Aji dan Chandra yang ditinggal sebulan oleh orang tuanya keluar negeri. Dan tidak disangka tern...
168K 21.9K 18
Shotaro, namja imut berumur 16 tahun yang kabur dari panti asuhan ini tinggal bersama sahabatnya, Na Jaemin. Mereka berdua bersekolah di salah satu S...
420K 30.6K 11
ANGST || SAD || HURT || BXB || JAEYONG Taeyong ingin sekali mengetahui bagaimana rasanya dicintai juga di kasihi oleh suami sendiri. Karena Taeyong t...