DASA (END)

By devitnask

3.7M 399K 315K

[COMPLETED] PART MASIH LENGKAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ R-16, Selfharm, Sex, Drunk, Violence, Suicide... More

DASA 00
DASA 01
DASA 02
DASA 03
DASA 04
DASA 05
DASA 06
DASA 07
DASA 08
DASA 09
DASA 10
DASA 11
DASA 12
DASA 13
DASA 14
DASA 15
DASA 16
DASA 17
DASA 18
DASA -
DASA 19
DASA 20
DASA 21
DASA 23
DASA 24
DASA 25
DASA 26
DASA 27
DASA 28
DASA 29
DASA 30
DASA 31
DASA 32
DASA 33
DASA 34
DASA 35
DASA 36
DASA 37
DASA 38
DASA 39
DASA 40
DASA 41
DASA 42
DASA 43
DASA 44
DASA 45
DASA 46
DASA 47
DASA 48
DASA 49
DASA 50
DASA 51
DASA 52
DASA 53
DASA 54
DASA 55
DASA 56
DASA 57
DASA 58
DASA 59
DASA 60
DASA ExChap : Unboxing
DASA ExChap : Together

DASA 22

51.5K 6.3K 3.5K
By devitnask

Rey

Setelah nikah, kita tetep pisah rumah. Gue nggak mau tinggal sama lo, ngerti kan?
07.32 pm

Iya, Rey.
07.39 pm

Dan bersikap seolah nggak ada apa-apa soal kita. Gue nggak mau kerepotan gara-gara lo, apalagi gara-gara anak haram lo itu!
07.40 pm

Iyaa, Rey.
07.41 pm

Iya iya, lo paham nggak!
07.42 pm

Iya, Rey. Paham.
07.46 pm

Abis ini nanges
07.47 pm

Apaan si
07.56 pm

Ngiris tangan, barkod barkod.
Alay lu! Gitu doang juga.
07.56 pm

Sa?
Sa, lo ga mati kan?
08.01 pm

Bales chat gue kampret! Ya kali belom nikah udah jadi duda? Ini gimana konsepnya?
08.37 pm

Saaaaaaaa?
08.39 pm

Asa menutup room chatnya dengan Rey, perasaannya langsung tergores ketika Rey mengatakan jika selfharm adalah hal yang sangat sepele.

Padahal, Asa juga tidak mau seperti ini. Gadis itu membalikkan tubuhnya ke kanan, kemudian melipat melipat tangannya sebagai bantalan.

Asa tidak mau serumah dengan Rey, meski hanya sementara karena papanya pergi. Asa ingin ikut, ia ingin sekali menghabiskan waktunya bersama sang papa.

***

"Saya terima nikahnya Andhira Dasa Tanaka dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" ucap Rey sangat lancar dengan tangan menyalimi Pak Penghulu.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!" jawab seluruh tamu undangan serentak.

Setelah selesai acara ijab kabul, mereka berfoto bersama. Rey dan Asa terlihat mesra di depan media, namun hanya sementara. Selebihnya, media mulai menyorot acara penggabungan dua perusahaan besar.

"Gausah kelamaan megangnya!" kata Rey seraya melepaskan genggamannya pada tangan Asa.

Belum sempat menjawab, Rey sudah berlalu entah kemana. Sedangkan Asa memilih pergi ke toilet wanita dan duduk di closet yang tertutup, gadis bergaun pengantin putih itu malah bersembunyi di toilet hingga acara selesai.

Toh semua tamu undangan lebih tertarik dengan acara penggabungan LR Corp dan Ataraz Group, jadi pernikahan Rey dan Asa terlihat seperti opening acara yang sangat mudah terlupakan.

Detik yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Elvan terus memandangi layar ponselnya yang berisi pesan dari Asa.

Asayang
Nggak usah dateng, kecuali kalau lo mau tanggungjawab, El.
03.01 am

Elvan berteriak, lantas melempar ponselnya ke lantai ruang tamu. Dia mengacak rambutnya secara kasar, merasa kesal karena tidak mampu melakukan apa-apa di saat-saat seperti ini.

Aurel yang duduk di sampingnya itu memegang pundak Elvan, lalu membelai leher pria itu lembut. "Ngapain sih, El? Nggak usah dipikirin kalik, dia juga udah bahagia sama orang lain."

"Anjing lo, nggak usah banyak bacot!" Elvan menepis tangan Aurel dan menjauhkan diri dari temannya yang satu itu.

"Udahlah, El." Aurel semakin mepet ke Elvan, gadis itu mulai membelai wajah Elvan. "Apa sih bagusnya Asa?"

Pelan-pelan Aurel mendekati telinga Elvan dan menciuminya penuh gairah. "Mending juga aku kemana-mana, El. Punyaku lebih gede--"

Elvan mendorong Aurel hingga gadis itu terbanting dari sofa. "Pergi lo! Gue lagi nggak nafsu, SAT!"

"APA SIH YANG LO SUKA DARI ASA, EL?!" sentak Aurel kesal, Elvan selalu saja menolaknya.

"Banyak! Dan setidaknya Asa nggak pernah main murah kayak lo!" Elvan tampak sangat marah, dia bahkan menolak bermain padahal orangnya sangeable banget.

"Harusnya gue singkirin Asa duluan ya daripada Clara!" ceplos Aurel tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

"Maksud lo apa?!" Elvan mengangkat kedua alisnya, cukup penasaran dengan ucapan Aurel barusan.

Namun, Aurel justru membisu. Dia seperti baru sadar jika gadis itu tidak seharusnya mengatakan kalimat tadi. Ingatan Aurel malah terpaku pada kejadian lampau...

"Clara," panggil Aurel mendekati Clara.

Tetapi, gadis yang ia panggil itu tidak kunjung merespon. Clara malah fokus menatap ponselnya dengan tangan bergetar hebat, Clara sendiri bahkan tidak sadar jika Aurel berada di sampingnya.

Gadis itu terlalu fokus dengan postingan di layar ponsel, membuat Aurel penasaran dan sempat mengintip sesuatu yang membuat Clara ketakutan.

Clara mengetikkan sesuatu di salah satu postingan sekolah. Sedangkan Aurel ikut-ikutan membuka akun sekolah yang terdapat banyak postingan baru.

Bus datang menghampiri, Aurel pun menepuk pundak Clara. "Ra, bisnya udah dateng--"

"HAH?! I-iyaa," Clara buru-buru menaiki bus. Logatnya sangat aneh, terlihat kikuk dan tidak seceria biasanya.

Aurel duduk di kursi paling belakang sambil terus mengamati gadis bersweater ungu yang sedang mengigit kukunya di kursi nomer empat.

Penasaran, Aurel pun membuka postingan yang membuat Clara cemas ketakutan. Ternyata, video itu. Video esek-esek yang baru ditonton 16 orang.

Dan yang lebih mengejutkan adalah komentar Clara...

@clarangla : Itu Asa bukan sih? Mirip banget kan? Iya ih, dia Dasa.

Aurel terkekeh pelan, dia tidak habis pikir dengan Clara. Jelas-jelas Aurel tau jika yang ada di video itu adalah Clara sendiri, dan dia ingin melemparkan itu ke Asa? Hahaa, bodoh.

Aurel menyeringai jahat, dia menghapus komentar Clara dan menggantinya dengan foto Clara memakai sweater ungu yang persis seperti di video.

@aurelanara : /pict/ Clara bukan sih? Yakali bukan, sweaternya aja samaan. Cuph, lonth. 😘

Dengan begitu, komentar-komentar serupa pun mengikuti seiring dengan bertambahnya jumlah penonton.

BRUGH! Prang!

Aurel terdorong ke sudut sofa sehingga lampu hias ruang tamu terjatuh dan pecah di lantai, siapa lagi pelakunya jika bukan Elvan?

"Maksud lo apa, Fuck!" Elvan meremas dada Aurel, eh maksudnya baju di bagian dada Aurel.

Posisi Elvan kini menindih tubuh Aurel dengan kepala Aurel yang berada di sandaran tangan sofa, matanya melotot geram karena Aurel tidak kunjung memberi penjelasan.

"Elvan," lirih Aurel memohon agar Elvan tidak terlalu kasar padanya.

"Gue cuma berusaha nyelametin Asa kok. Lo nggak tau kan kalau si Clara mau ngorbanin Asa gegara video yang lo sebar itu? Beruntung ada gue yang langsung hapus komentar Clara, El. Kalau nggak, anak-anak Cassy pasti bakalan nyerang Asa alih-alih Clara."

***

"Paaahhh," Asa berjalan cepat menyusul Liam begitu pria itu hampir menaiki eskalator di lobi bandara.

"Hati-hati, nanti jatuh--"

Bruk! Asa benar-benar terjatuh karena high heelsnya menyangkut di gaun pengantin yang masih ia kenakan. Malu, Sa? Malu lah ya.

Tapi Asa tidak peduli, mau sebanyak apa pasang mata yang memperhatikannya, Asa hanya fokus pada satu hal. Papanya.

Asa bangkit dan membiarkan high heels nya tercecer di lantai bandara, gadis itu kembali berjalan dengan setengah berlari dan memeluk Liam erat-erat.

"Pah, Asa pengen ikut Papa aja ya?" Asa terisak, seperti anak kecil yang sangat manja pada Papanya. Jarang-jarang Asa mendapati moment seperti ini, memeluk Papanya, Asa sangat rindu akan hal itu.

"Asa, kalau kamu peluk terus, Papa kapan berangkatnya?" Liam menepuk punggung Asa. "Papa nggak akan lama kok, paling beberapa bulan."

"Lama, Pah." Asa mempererat tangannya yang melingkar di perut Liam. "Papa baru aja sayang sama Asa, Papa baru aja baik sama Asa, tapi kenapa sekarang malah pergi? Asa mau sama siapa, Pah?"

"Sayang, hey." Liam menangkup wajah putrinya, dia seka air mata Asa menggunakan ibu jari. "Maskaranya luntur kalau nangis terus."

"Tadi Asa minta yang waterproof, tapi kayaknya MUA nya nggak punya yang waterproof," rancu Asa sambil sesenggukan.

Liam tersenyum sendiri, anaknya ternyata sekekanak-kanakan ini. Bagaimana bisa ia memperlakukan Asa dengan buruk seperti dulu? Asa masih perlu disayang, dan yang Liam berikan justru luka dan kekerasan.

"Maafin, Papa ya, Nak. Papa akan cepet pulang, kita bisa ngobrol lewat telepon. Hm?"

Nisha yang tadinya berdiri di samping Rey itu mendekati Asa dan Liam setelah mengambil high heels Asa yang tercecer di lantai. "Asa," panggilnya.

"Kak Nisha, aku titip Asa ya." Liam menyerahkan Asa pada Nisha.

"Pah!" Asa terus cemberut di samping Nisha.

"Papa bakalan cepet pulang." Liam akhirnya menaiki eskalator yang akan mengantarkannya masuk ke ruang tunggu.

Nisha terus memeluk punggung Asa dan mengusap-usap lengan atas Asa, berusaha menenangkan menantu barunya.

Setelah Liam tidak terlihat, Nisha pun membawa Asa berbalik. Tepat sepuluh meter dari mereka, Rey menatap Asa penuh kebencian dan berpaling pergi gitu aja.

Rey memasuki mobilnya, kemudian melaju cepat ke jalan raya. Tidak peduli lagi dengan Asa, pria itu semakin mempercepat lajunya ke sembarang arah bersama pikiran kalutnya yang terasa sangat kacau.

Rey memang pernah mencintai Asa, bahkan sangat. Rey juga pernah menginginkan Asa, ia bahkan begitu ingin membahagiakannya.

Namun semuanya tidak seperti dulu. Ada banyak hal yang membuat Rey membencinya, menjadi pacar Elvan, menjadi wanita jalang, sekaligus pembunuh sahabat mereka.

Rey terlalu benci pada Asa, dan dia juga benci pada diri sendiri yang masih terluka karena mencintai Asa. Rey tidak tahu pasti perasaannya sekarang seperti apa, yang dia tahu hanyalah fakta bahwa Asa adalah kehancurannya sendiri.

Rey memasuki rumah, bergegas mencuci tangannya di wastafel dapur. Membuka kulkas empat pintu, selanjutnya mengambil salah satu botol di jajaran botol air mineral dan meneguknya.

Glek! Pintu rumah terbuka, Asa masuk bersama Nisha sambil membawa dua koper besar. Rey menutup botol, dan meletakkannya di atas kitchen set.

"Buna, Rey nggak mau sekamar sama Asa--"

"Aku juga nggak mau kok," pangkas Asa. "Tadi udah ngobrol sama Bunda di jalan, aku bisa pake kamar tamu--"

"Enggak Asa, di atas masih ada satu kamar yang kosong kok." Nisha menatap putranya. "Rey, anter Asa ke kamarnya ya. Bunda mau ke toilet dulu, udah sampai pucuk nih."

Nisha langsung pergi meninggalkan Asa dan Rey di ruang tengah. Rey menatap sinis pada Asa yang sudah berganti pakaian, celana jeans longgar dan atasan ungu kalem.

Tanpa mengucapkan apa-apa, Rey berjalan menaiki tangga. Sedangkan Asa masih diam di tempatnya berdiri bersama dua koper hitam.

Rey yang sadar jika Asa diam saja itu menoleh kesal, dia sangat malas berurusan dengan Asa. "Ikut gue!"

"I-iya, Rey--"

"Gausah panggil-panggil nama gue!" kata Rey pedas yang sontak membuat Asa kicep.

Dalam hening, Asa terus mengikuti Rey hingga sampai di depan pintu kamar berwarna putih.

"Batas lo cuma sampai sini!" Rey menunjuk batasan di lantai karena kamar Rey dan Asa hanya berjarak tiga meter saling berhadapan.

"Inget! Jangan sentuh barang-barang gue! Jangan bersuara, denger nafas lo aja gue jijik! Lo diem aja terus, kayak mayat hidup! Ngerti?!"

Asa mengangguk, sangat samar sehingga Rey tidak yakin jika itu adalah anggukan.

Rey tidak peduli lagi, dia langsung memasuki kamarnya sendiri dan membanting pintu sampai Asa terperanjat dibuatnya.

TBC.

Vote dulu jangan lupa, dan ramein kolom komentar ya biar update setiap hari. ♥

Ada yang nunggu next?

Double up nih, maaf telat karena aku baca ulang-ulang dulu biar nggak ada typo.

Share cerita ini ke temen-temen/ sosmed kalau kalian suka dan layak dibaca ya.

Jangan lupa follow akunku juga, karena tiap update akan selalu aku umumin di wall.

1,5k 👁‍🗨 + 2,5k 💬 ya, nanti aku update lagi. ♥

Spam apa aja dulu boleh »

Makasih banyak yang udah baca dan aktif komentar di lapak ini.
ILYSM Dash ✨

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 49.3K 32
GANTI JUDUL. CEWE BARBAR => LOLA Sequel of (S)He Is Crazy #2 Cover by : @Lita-aya SELURUH CERITA MASIH UTUH. TAPI PRIVATE ACAK. FOLLOW UNTUK MEMBA...
1.2M 62K 50
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
55.6K 9.3K 51
[COMPLETED] Jangan pernah jatuh cinta. Itulah prinsip yang ditanamkan baik-baik di pikiran Aradilla Zavani Wijaya. Cewek yang masih berusia 16 tahun...
4.4M 192K 58
[FOLLOW SEBELUM BACA] Sanaya Putri Mahesa, seorang gadis yang biasa di panggil Naya, gadis yang sangat polos dan kelewat manja. Naya sangat cantik da...