AFTER WEDDING (GuanRen)✔

By hani_raa

924K 90.3K 16.4K

Hanya tentang daily life Guanlin dan Renjun sebagai pasangan yang baru menikah NOTE: [BXB] [YAOI] [GUANLIN X... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31
32
EPILOG
BONUS CHAPTER
BUKA

25

21K 2.2K 360
By hani_raa

Sesuai janji. Up lagi nih:)













Di pagi yang lumayan cerah ini Guanlin berniat untuk bersepeda keliling komplek. Ia memang rajin berolahrga, baik itu lari, bersepdeda atau pergi ke gym setiap hari libur. Tapi saat ingin mengambil sepeda di garasi Guanlin dikejutkan oleh seorang yang memeluk pinggangnya disertai dengan rengekan yang Guanlin tahu betul siap itu.

"Mas mau ke mana?"

Guanlin berbalik menghadap sang istri. Ia terkekeh melihat wajah lucu istrinya yang baru bangun tidur. "Mas mau sepedaan sayang. Adek mau ikut?"

Renjun menatap Guanlin dengan mata berbinar lalu menganggukan kepalanya semangat. "Adek ikut! Tapi bonceng di depan ya, kayaj waktu kita pacaran dulu."

Guanlin tertawa. Ia masih ingat saat pacaran dulu pernah mengajak Renjun untuk bersepeda ke taman kota. Tapi saat hari H ban sepeda Renjun tiba-tiba kempes jadi berakhirlah Guanlin membonceng Renjun di depan. Untung tubuh Renjun mungil, jadi nggak berat. Hehe.

"Ya udah kalo gitu kamu ganti baju dulu sana, Mas mau ngambil sepedanya." ucap Guanlin.

"Hehe, oke!" balas Renjun girang lalu berlari ke kamar untuk ganti baju.

"ASTAGA! JANGAN LARI-LARI, LAI RENJUN!" teriak Guanlin mengingatkan. Hampir jantungan dia ngelihat istrinya lari-lari pas kondisi hamil.

.

.

.

"YEAYYY!"

Renjun merentangkan tangannya lebar-lebar dan menikmati angin yang berhembus ke wajah manisnya. Sedangkan Guanlin yang sedang mengayuh sepeda hanya terkekeh melihat tingkah istrinya. Menggemaskan sekali!

"Adek seneng?" Guanlin bertanya.

Renjun mengangguk semangat membuat rambutnya ikut bergoyang. "ADEK SENENG BANGET!"

"Hei, jangan gerak-gerak. Nanti kita jatuh sayang!" Guanlin mengingatkan.

"Oiya, hehe!" Renjun cengengesan.

Tak lama, Guanlin berhenti mengayuh sepeda karena mereka sudah sampai di taman komplek.

"Dah sampe. Turun sayang!" ucap Guanlin.

Dengan semangat Renjun melompat dari atas sepeda. Ia memandang sekekeliling dengan mata berbinar.

"Dek, jangan loncat-loncat dong. Kasian baby-nya keguncang sayang." ucap Guanlin mengingatkan sembari mengelus perut istrinya.

"Hehe, iya. Adek lupa."

"Ya udah. Kita duduk sana yuk!" ajak Guanlin. Ia merangkul Renjun untuk duduk di salah satu kursi taman.

"Mas, sepedanya ditinggal di sana nggak apa-apa? Nggak bakal hilang?" Renjun bertanya.

"Nggak kok. Tenang aja." jawab Guanlin yakin.

Renjun menyandarkan kepalanya di bahu Guanlin, sedangkan Guanlin memeluk pinggang istrinya dengan lembut. Mereka menikmati udara segar di pagi hari dan memperhatikan beberapa orang yang berlalu lalang.

"Njun!"

Sapaan dari seseorang membuat Renjun menegakan tubuhnya dan menoleh ke sumber suara.

"Eh, Seungmin!" sapanya antusias. Seungmin ini adalah salah satu teman satu fakultas Renjun di kampus dulu.

"Udah lama ya kita nggak ketemu. Kamu apa kabar?" Seungmin bertanya.

"Aku baik. Kamu sendiri gimana?"

"Aku juga sehat. Eh btw kenalin, ini suami aku. Namanya Bangchan." Seungmin memperkenalkan laki-laki tampan yang berdiri di sebelahnya.

"Renjun!" Renjun memperkenalkan dirinya sembari mengulurkan tangan.

Lelaki bernama Bangchan itu menyambut uluran tangan Renjun. "Bangchan."

"Eh btw ini Kak Guanlin, suami kamu yang sering kamu ceritain?" Seungmin bertanya sembari melirik Guanlin.

"Hehe iya." Renjun menyenggol lengan Guanlin dan menatapnya seolah-olah berkata 'Ngomong dong, jangan diem aja!'.

Guanlin tersenyum tipis. "Lai Guanlin, suaminya Renjun. Salam kenal!"

"Ya udha kalo gitu kita duluan ya Njun, Kak!" pamit Seungmin. "Bye!"

"Bye, Umin!"

"Itu tadi temen Adek?" tanya Guanlin.

"Huum. Temen satu jurusan pas di kampus." jawab Renjun. "Lucu ya anaknya?"

"You are the cutest, Angel!"

"Hih dasar!"

.

.

.

"Mas!"

Guanlin berjengit kaget begitu Renjun menghampirinya dan duduk di pahanya.

"Ada apa, angel?" tanya Guanlin lembut.

"Anterin Adek ke sep*hora yuk!" ucap Renjun. "Adek mau beli skincare."

"Skincare Adek emang udah pada habis?" tanya Guanlin.

"Udah. Ayo Mas anterin!" Renjun merengek lucu.

Guanlin mencubit pipi Renjun saking gemasnya. "Iya. Ayo sayang!"

"Hehe. Ayo!"

.

.

.

Renjun sedang asyik memilih berbagai skincare di Sep*hora. Tapi ia jadi tertarik pada produk-produk make up yang tersusun rapi. Warnanya benar-benar menarik perhatian Renjun.

"Pengen itu hum. Dibolehin nggak ya sama Mas Alin?" Renjun bergumam.

"Sayang, udah?" Guanlin bertanya melihat Renjun diam saja.

"U-udah Mas. Tapi Adek pengen beli make up, boleh?" tanya Renjun dengan wajah memohon yang begitu lucu.

Guanlin terkekeh pelan. "Boleh dong sayang. Beli semuanya yang kamu mau ya, kalo perlu produk yang paling mahal di sini."

"Beneran boleh?"

"Boleh sayang. Sana pilih aja!"

Cup!

"Makasih Mas!!"

Renjun mencium pipi Guanlin lembut lalu mulai memilih produk make up yang ia inginkan.

Mereka nggak tau aja kalo daritadi mbak-mbak Sep*hora ngeliatin mereka sambil senyum-senyum. Gemes.

Satu jam kemudian...

Micellar water, facial wash, toner, serum, sheet mask, day and night cream, foundation, bb cushion, powder, blush on, eyeshadow, mascara, pensil alis, lip cream, lip matte, lip tint, lip balm.

"Udah segitu aja?" tanya Guanlin.

"Hum udah. Yuk Mas bayar!"

Mereka pun membayar semuanya di kasir.

Harga satu produk aja bisa lebih dari seratus ribu. Jadi bisa bayangin kan total yang harus di bayar sama Guanlin? :")

Untung dompet tebel ya Lin? :)

.

.

.

Guanlin pikir Renjun membeli make up untuk dipakai ke dirinya sendiri. Guanlin sudah membayangkan Renjun yang sudah cantik alami akan menjadi makin cantik jika memakai make up. Tapi ternyata ia salah..

"Bukan buat Adek. Tapi Adek mau pakein ke Mas, Adek mau liat Mas pake make up."

"Nggak Dek. Apa-apan?! Mas nggak mau!" ucap Guanlin tegas.

"Hng...Pwease! Sebentar aja, nanti langsung dihapus kok." mohon Renjun dengan puppy eyes agar Guanlin luluh.

"Bener ya sebentar aja?" Guanlin memastikan.

"Iya iya. Nanti bakal langsung Adek hapus!"

"Ya udah, Mas mau deh. Demi kamu!" ucap Guanlin pada akhirnya. "Tapi itu aman kan? Muka Mas nggak bakal kenapa-kenapa?"

"Aman kok. Tenang aja."

"Ya udah. Ayo!"

"Sekarang Mas cuci muka pake facial wash dulu sana!" titah Renjun. "Adek tunggu di sini."

"Oghey.." Dengan sedikit terpaksa Guanlin beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Tak lama ia pun kembali sembari mengeringkan wajahnya dengan handuk.

"Udah Dek."

"Duduk sini Mas!" Renjun menepuk-nepuk kursi. Menyuruh Guanlin untuk duduk di sana. Mau tak mau Guanlin nurut.

Kalian perhatikan baik-baik: Tutorial make up simpel. WKWK

Step pertama Renjun memakaikan pelembab pada wajah Guanlin. Guanlin tidak protes karena ia sudah terbiasa memakai pelembab setiap hari.

Step kedua, Bb Cushion sebagai base make up. Ia lebih memilih Bb Cushion dibanding foundation karena Bb Cushion memiliki hasil yang lebih natural.

Selain itu Bb Cushion juga sangat cocok untuk pemula karena lebih mudah diaplikasikan.

"Itu apaan Dek? Bedak?" Guanlin bertanya.

"Bukan Mas. Ini namanya Bb Cushion." jawab Renjun. Sedangkan Guanlin hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk-angguk. Walaupun sebenarnya ia tidak paham.

Guanlin memejamkan mata saat Renjun mulai mengaplikasikan Bb Cushion itu ke permukaan wajahnya lalu meratakannya dengan puff.

Step ketiga: Concelear.

"Itu apaan Dek?" Guanlin bertanya lagi.

"Ini namanya concealer. Gunanya buat nutupin kantung mata sama bekas jerawat." jawab Renjun menjelaskan. "Tuh liat, kantong mata Mas tebel banget. Kayak panda. Keseringan begadang sih."

"Ya kan begadang karena kerja Dek." Guanlin membela dirinya sendiri.

"Iya deh iya." Renjun mulai mengaplikasikan concealer pada kantung mata Guanlin lalu meratakannya dengan jari.

Step keempat: Bedak tabur.

Bedak tabur ini juga penting untuk mengontrol produksi minyak dan mencegah agar make up tidak pecah.

"Kalo itu apaan Dek?" Banyak nanya ya bapak Lai Guanlin ini:)

"Nah, ini baru bedak Mas. Merem ya, Adek mau ratain pake brush."

Guanlin memejamkan matanya dan Renjun mulai meratakan bedak tabur ke seluruh permukaan wajah Guanlin menggunakan brush.

Step kelima: eyeshadow.

"Itu yang buat dimata itu ya Dek?"

"Iya. Merem Mas."

Step kelima: eyeliner

"Dek itu apaan? Mas takut kecolok!" ucap Guanlin was-was.

"Nggak Mas. Tenang aja!" balas Renjun meyakinkan.

"AAA DEK PELAN-PELAN. ASTAGA, MAS NGERI!"

"Ish makanya diem. Kalo Mas gerak-gerak jadi susah. Mas mau kecolok beneran?!" Guanlin menggeleng.

"Ya udah makanya diem!"

Step keenam: maskara.

"Itu apaan Dek?"

"Mascara Mas. Supaya bulu matanya lentik." jawab Renjun.

Step ketujuh: lip cream.

"Itu lipstick?"

"Bukan. Ini lip cream."

"Mas nggak mau pake itu Dek. Pait!" Guanlin merengek sembari menutupi bibirnya dengan bantal.

"Ih nggak kok. Sedikit aja sini!" bujuk Renjun.

"Nggak mau Dek. Kalo mau lumat aja pake bibir kamu, nanti juga hasilnya merah kayak pake lipstick, eh-- lip cream atau apalah itu namanya."

"Yeu! Itu mah maunya Mas!" Renjun mencibir. "Sini Mas ih. Ini step terakhir."

"Beneran step terakhir?"

"Iya, Mas sayang. Sini!"

"Ya udah deh."

Setelah Guanlin memberi izin barulah Renjun memoleskan lip cream itu ke bibir kiss-able suaminya.

"AAA DEK. RASANYA NGGAK ENAK! PAIT! YA TUHAN, APAAN INI?!" Guanlin berteriak heboh sembari mengibas-ngibaskan bibirnya dengan tangan.

"Mas alay ih!" Renjun meledek. "Nah udah selesai. Adek poto ya Mas?"

"Jangan di upload ke instagram ya. Mas malu!" ucap Guanlin.

"Enggak kok. Buat konsumsi pribadi Adek. Hehe." balas Renjun lalu mulai menyiapkan kamera handphone-nya. "Ayo senyum!"

Ckrek...

Ckrek...

Ckrek...

Renjun tersenyum puas.

"Mas cantik banget. Sini Adek semein!" ucap Renjun.

"Ngaco! Sebelum kamu semein Mas, udah Mas banting duluan kamu ke ranjang." balas Guanlin sinis. "Udah kan Dek? Hapus ini! Astaga, nggak enak banget banget rasanya."

"Eh iya iya sini Adek hapus make up-nya."





Tbc...

Makin kesini makin garing g c?

Continue Reading

You'll Also Like

9K 1K 7
ketika hati berbicara, logika pun terpatahkan ..
SKY TRAPPED [END] By Gib

General Fiction

988K 90.3K 31
Hidup diperlakukan seperti bayi? Hal buruk atau menyenangkan? Tanya kan saja pada sky, anak yang berusia 13 tahun tinggi sekitar 156 memiliki wajah...
44.3K 6K 36
Jung Jaehyun adalah Cassanova di kampusnya. Ia ditantang oleh para sahabatnya untuk menaklukan asisten dosen bernama Ten yang telah memilikki dua ora...
3.1M 388K 58
Jeno si pendiam di sekolah yang di jodohkan dengan berandal sekolah. jadi gimana rasanya punya istri berandal? Dan Jaemin,gimana rasanya punya suami...