My Valentines ✔️

roseannejung द्वारा

290K 34.5K 3K

[SELESAI] Tentang Jaehyun yang setengah mati menyembuhkan luka dan Chaeyoung yang berkali-kali menggariskan b... अधिक

Tokoh
1. Titik Tengah
2. Hubungan yang Aneh
3. Dimulai dari Sini
4. Menggapai Bintang
5. Positif
6. Harapanku, Kamu
7. Hancur tak Terbentuk
8. Bukan Malapetaka
9. Old Habits
10. Di bawah Pohon Mahoni
11. Toxic and Slipping Under
12. Sepatu Bayi
13. Kami Berempat Bertemu
14. Love Me, Love Me not
15. The Name I Love
16. Separuh dan Setengah
17. Pilih dengan Bijaksana
18. Badai
19. Bintang dan Baru Kerikil
20. One Step Away
21. Sisi Buruk Dia
22. Terlambat Sejak Awal
23. Passionate
24. Little Light
25. Yang Terbaik
26. Top Priority
27. Push and Pull
28. Park Alice
29. Half as Pretty
31. Give Me Two
Episode Spesial : Jung Rion
32. Draw The Line
33. Two Way Feeling
34. Ciuman dan Ilusi
35. A Whole Mess
36. Put A Ring on It
37. The Pandora Box
38. How Fast The Night Changes
39. I Like Me Better
40. Crumble Apart
41. Dunia dalam Genggamanku
42. Frog Prince
43. My Love Is Gone
44. A Dream That Doesn't Sleep
45. Sly Fox
46. Diakhiri untuk Dimulai
Extra 1 : Rion dan Adik
Extra 2 : Half way Through
Extra 3 : Purple Sky and Kisses
Special : LDR

30. Fast Forward to Present

5K 673 40
roseannejung द्वारा

"Jelek."

"Apa?" Rion mengangkat wajahnya dari buku mewarnai ke arah Junhee.

"Gambal kamu jelek." Dengan lidah yang masih belum lancar mengucapkan huruf R, Junhee terus mengoceh. "Kenapa jelapah walnanya bilu? Jelapah itu kuning."

Junhee seketika mengambil crayon berwarna kuning dan mewarnai sisa tubuh jerapah yang masih belum disentuh warna biru oleh Rion.

"Jangan!" Rion mendorong tangan Junhee namun, gara-gara itu coretan panjang crayon kuning tercipta melintang di sepanjang buku mewarnainya.

Rion menatap horor garis kuning yang mengotori pohon cherry yang telah susah payah ia warnai.

"AARGG!!!" Rion berteriak kesal sembari mendorong Junhee sampai terjungkal dari kursinya.

Tangis Junhee pecah.

"Ada apa ini? Junhee kenapa nangis?" Ms. Jisoo datang dan langsung membantu Junhee berdiri dari posisinya yang tersungkur di lantai

"Lion jahat, Miss! Lion dolong aku," adu Junhee di sela-sela tangisnya sambil menunjuk Rion dengan jari telunjuk.

"Rion—"

"Junhee duluan yang ganggu Rion!" Rion tidak mau kalah.

"Iya, Miss tahu. Tapi Rion nggak boleh dorong Junhee sembarangan. Nanti kalau Junhee luka gimana? Ayo saling minta maaf. Junhee minta maaf sama Rion, Rion juga minta maaf sama Junhee."

"Nggak mau!" Rion berteriak. "Junhee yang jahat duluan ke Rion."

Tangis Junhee semakin menjadi-jadi. "Huwaaaa.... Mamaaaaa..."

"Rion, nggak boleh begitu. Sesama teman harus saling memaafkan. Orang yang minta maaf duluan itu orang hebat, loh." Jisoo mengulurkan tangannya untuk menyentuh Rion, namun bocah empat tahun itu menghindar sambil menggelengkan kepalanya.

Terlihat sekali dari wajah Rion kalau ia merasa tidak nyaman dan ketakutan.

"Junhee...," bocah perempuan dengan rambut panjang yang dikuncir dua tiba-tiba menghampiri Junhee. "Jangan nangis, Junhee."  Anak perempuan itu adalah Yena—teman favorit Rion di TK.

Yena mengusap air mata Junhee dengan jemari kecilnya.

"Ini Yena kasih. Tapi jangan nangis lagi, ya." Yena mengulurkan satu botol kecil yogurt rasa strawberry yang ia bawa sebagai bekal pada Junhee.

Dengan masih terisak, Junhee menerima pemberian Yena. "Telima kasih, Yena."

"Kenapa Yena kasih Junhee?" Rion bersuara dengan wajah yang semakin lama semakin di tekuk.

Yena memandang Rion bingung. Anak perempuan itu tidak tahu harus menjelaskan apa.

"Yena kan selalu kasih Rion. Kenapa sekarang kasih Junhee?" Bibir Rion mencuat dan matanya mulai berkaca-kaca. "Yena sudah nggak mau temenan sama Rion? Yena sudah nggak suka Rion? Huwaaaa..."

Rion menangis nyaring sambil megucek-ngucek matanya.

"Rion...,"Yena yang melihat sahabatnya sedih, merasa kasihan dan pada akhirnya malah ikutmenangis.

***

Jaehyun melangkah masuk ke dalam rumah sambil melonggarkan dasi yang sejak pagi mencekik lehernya.

"Kamu bilang hari ini lembur," sapa Chaeyoung saat sosok Jaehyun masuk ke dalam dapur dan membuka kulkas.

"Nggak jadi. Tadinya mau ada rapat, tapi Pak Taeil mendadak harus ke Singapura malam ini," jawab Jaehyun sembari menuang air dari teko ke dalam gelas.

"Pak Taeil yang kamu bilang orangnya kaku itu?"

Jaehyun mengangguk lalu menenggak habis air  yang ada di gelas.

"Kamu masak apa hari ini? Aku lapar banget."

"Sup daging, tumis sayur, jjapchae, sama ada sisa kimbab yang aku buat pagi tadi untuk bekal Rion."

"Oke, kalau gitu aku ganti baju dulu." Jaehyun mengusap belakang kepala Chaeyoung sebelum melangkah keluar dapur.

Kira-kira lima belas menit kemudian, Jaehyun berjalan kembali ke dapur dengan masih mengenakan kemeja putih, celana kakhi, dan dasi yang menggantung longgar di lehernya.

"Rion kenapa?" tanya Jaehyun dengan raut wajah khawatir. "Nggak biasanya dia jam segini sudah di kasur dan meluk guling. Dia nggak tidur, tapi setiap aku ajak ngobrol nggak mau jawab."

Chaeyoung yang sedang menata piring dan sendok menghentikan kegiatannya.

"Dari pulang sekolah Rion di kamar terus nggak mau keluar. Malah tadi sempet nangis kejer."

"Nangis? Kenapa?"

"Kata Ms. Jisoo berantem sama temen sekelasnya. Kamu inget Junhee nggak?"

Jaehyun menggeleng dan Chaeyoung hanya bisa memutar bola matanya.

"Rion berantem sama Junhee. Junhee nggak sengaja nyoret buku gambar Rion, dan sama Rion di dorong sampai Junhee jatuh."

"Hah? Rion dorong orang lain sampai jatuh?" Jaehyun tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Chaeyoung mengangguk. "Kata Ms. Jisoo begitu."

Tanpa sepatahkata lagi Jaehyun kembali berjalan ke kamar Rion.

***

"Oi, pangeran kodok." Jaehyun menyingkap selimut yang menutupi tubuh Rion. "Kenapa, sih? Kok sedih banget kelihatannya hari ini."

Rion mengkerut dan menjauh dari sentuhan Jaehyun.

"Kata Mama, Rion berantem di sekolah? Emang bener?"

"..."

"Katanya Rion dorong Junhee sampai jatuh."

Rion berbalik menghadap Jaehyun. "Junhee duluan yang jahat sama Rion!"

"Jahat kenapa?" tanya Jaehyun lagi.

Kali ini bukannya menjawab, Rion malah menangis dengan sangat sedih.

Anak laki-laki empat tahun itu menyembunyikan wajahnya di bantal biru kesayangannya.

"Junhee ngapain sampai kamu sesedih ini? Bilang sama Papa."

Tangis Rion semakin kencang hingga Jaehyun yang mendengarkan ikut merasa pilu.

"Rion...," Jaehyun menyugar rambut tebal Rion yang menempel di dahi anak laki-lakinya. "Kalau Rion nggak cerita, Papa nggak bisa ngapa-ngapain. Papa nggak bisa bantu Rion."

"Junhee...," ucap Rion di sela-sela isakan tangisnya.

"Iya, Junhee kenapa?"

"Junhee bilang gambar Rion jelek, tapi Yena malah main sama Junhee. Huwaaaa... Jahat!"

"..."

"Junhee coret-coret gambar Rion." Dengan air mata dan ingus yang mengucur Rion bangkit lalu berjalan ke arah meja belajar.

Di raihnya ransel berwarna hitam dengan nama Jung Rion yang menempel di sisi luar.

Di depan Jaehyun, Rion membuka tasnya lalu mengeluarkan buku mewarnai yang tadi siang ia gunakan. Dengan cepat Rion mencari halaman dengan gambar yang dimaksud.

"Ini, Pa. Junhee bilang jerapah itu harusnya warna kuning, tapi Rion maunya warna biru." Tangan kecil Rion menunjuk gambar jerapah yang sedang tersenyum.

Jaehyun mengangguk-anggukan kepala. Kalau dipikir-pikir anak bernama Junhee ini memang sedikit menyebalkan.

Memangnya kenapa kalau Rion mau mewarnai jerapah dengan warna biru? Itu kan pilihan Rion.

Bahkan kalau Rion mau mewarnai gunung dengan warna pelangi juga nggak ada yang salah.

"Gara-gara Junhee juga pohonnya kecoret, dan jadi jelek. Padahal Rion mewarnainya capek. Rion kesel dan akhirnya Rion dorong Junhee."

"Rion dorongnya kenceng nggak?"

Dengan wajah penuh penyesalan, Rion mengangguk pelan.

"Bagus."

"Apanya yang bagus?"

Jantung Jaehyun seperti mencelos ke perut saat mendengar suara Chaeyoung.

"Apanya yang bagus, Jung Jaehyun?" mata Chaeyoung menyipit curiga.

"Maksudku, gambarnya Rion bagus. Lihat deh, jerapahnya warna biru. Bagus, kan." Jaehyun mengambil buku mewarnai Rion dan memperlihatkannya pada Chaeyoung.

"Memang bagus," ucap Chaeyoung sembari berjalan menghampiri Rion.

"Mama sudah bilang tadi kan, semua gambar Rion itu bagus. Nggak peduli jerapah warnanya biru atau rumput warna ungu. As long as Rion happy than it is beautiful."

Pemikiran Chaeyoung sama persis dengan Jaehyun.

"Tapi, yang buat Mama kecewa itu, sikap Rion yang dorong Junhee sampai jatuh. Junhee itu teman Rion, jadi Rion nggak boleh kasar."

"Junhee duluan, Ma."

"Rion cukup larang."

"Tapi Junhee nggak mau denger Rion."

"Kalau begitu langsung bilang ke Ms. Jisoo. Ms. Jisoo pasti bantu Rion."

Rion terdiam. Tangisnya sudah mereda namun wajah anak laki-lakinya itu masih terlihat murung.

"Udah, sekarang berhenti nangis. Kita makan malam dulu. Mama udah masak sup daging. Kemarin Rion minta Mama masak itu, kan."

"Gendong." Rion menguluran tangan kepada Chaeyoung.

"SiniPapa aja yang gendong." Jaehyun dengan cepat mengambil badan Rion danmenggendongnya keluar kamar.

***

Jam setengah sepuluh malam.

"Chaeyoung, aku mau minta maaf." Jaehyun berdiri di kaki ranjang sambil membawa bantal dan selimut.

"Kenapa?" Chaeyoung yang sudah bersiap-siap tidur, sampai harus kembali mendudukan tubuhnya karena bingung dengan sikap aneh Jaehyun.

"Tapi kamu janji maafin aku, ya."

"Kenapa, sih? Kamu ngelakuin kesalahan apa?"

"Malam ini aku nggak tidur sama kamu dulu. Aku sama Rion mau camping di ruang TV. Jangan marah, ya."

Chaeyoung mengambil bantal dan langsung melemparkannya ke arah Jaehyun.

"Keluar!"

Jaehyun malah tertawa. "Jangan marah. Besok aku tidur bareng kamu lagi, kok. Khusus hari ini aku milik Rion soalnya anak kita lagi sedih."

"Terserah." Chaeyoung berbaring dan langsung menyembunyikan tubuhnya di balik selimut.

Tidak lama kemudian Chaeyoung merasakan lampu kamar yang dimatikan. Lalu suara berat Jaehyun yang mengucapkan selamat malam terdengar.

"Good night."

Sepeninggalan Jaehyun, ChChaeyoungaeyong langsung menangkup pipinya yang memanas.

"Sial,".

.

To Be Continued

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

5.1M 62.7K 15
Seorang gadis kuliahan yg berkehidupan sangat sederhana dan ceria bersama omanya. Di jodohkan dengan seorang pemuda yg ternyata itu adalah kakak seni...
MLW ✔ uta द्वारा

फैनफिक्शन

209K 2K 2
My Lazy Wife : How do you deal with a lazy wife? Start : 12 Juli 2019 End : 22 agustus 2019
216K 9.6K 12
"When your love story isn't always sweet like sugar. There is bitterness, like the taste of coffee." - Monochrome, Cho. SECRET LOVE SONG VERSI E-BOOK...
Nunu Nana Ena 🔞 Ruby द्वारा

फैनफिक्शन

442K 4.6K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...