Le Scénario (Dramione Oneshot...

By powderedonut

59.7K 4K 826

[Dramione Short Story Compilations] _ DISCLAIMER: All characters belong to J.K. Rowling All rights reserved ... More

-Introduction
-Yours
-Draco Baby
-not an update
-Ms. Granger
-Amortentia
-Accio Love
-Accio Love (2)
-Fallen
-Happy Valentine, Love
-A Mistery and A Serendipity
-request?
-Promise?
-Promise.
-The Devil's Possession
-quick questions
-An Abandoned Malfoy?
-Stupidly in Love
-Professor Granger
-Be My Bride
-Happy Ending?
-sorry
-Happy For You
-Mistletoe

-Father's Day Out

2.1K 201 63
By powderedonut

Title : Father's Day Out
Rate : T
Word count : 1394
Type : Oneshot
[Saturday, June 5th, 2021 : 09.20 pm]
___________________________________________

"Apa kau yakin kau bisa menjaganya sendiri?" Hermione kembali bertanya untuk ke-sekian kalinya. Draco mendengus malas.

"Kau meragukanku?" tanya Draco.

"Tidak, Scorpius anak yang baik. Ia tidak akan membuat masalah. Aku hanya takut kau akan merepotkannya," jawab Hermione. Draco menatap Hermione tak percaya.

"Kau-" Draco terdiam, memikirkan kata-kata yang tepat untuk melanjutkan ucapannya.

"Aku tidak percaya aku menikahi penyihir sepertimu," lanjut Draco.

"Aku tidak percaya ayahku membiarkanku dinikahi oleh penyihir sepertimu," balas Hermione. Draco menatap Hermione kesal.

"Ma?"

Hermione menoleh kaget. Kakinya bergerak cepat ke keranjang bayi Scorpius.

"Astaga!" seru Hermione kaget.

"Apakah ia baru saja memanggilku? Scorpie memanggilku?" lanjutnya senang. Draco menyusul Hermione cepat.

"Apa kau tidak berniat memanggil ayahmu juga?" tanya Draco seraya menatap Scorpius. Scorpius hanya tertawa senang.

"Ma!" panggil Scorpius lagi. Hermione hampir memekik senang. Ia mengangkat Scorpius ke dalam gendongannya.

"Bagaimana aku bisa meninggalkanmu kalau kau selucu ini?" ucap Hermione gemas.  Tangan mungil Scorpius mengusap pipi Hermione, matanya seakan menahan Hermione, melarangnya pergi.

"Ma! Ma! Ma!" panggilnya lagi seraya tertawa senang. Hermione menciumi Scorpius gemas.

"Apa sebaiknya aku membawanya bersamaku saja?" tanya Hermione seraya menatap Draco. Draco menggeleng.

"Aku tidak akan membiarkanmu kabur meninggalkanku dengan membawa penerusku," jawab Draco. Hermione menatap Draco jengah.

"Aku hanya akan pergi bekerja keluar kota selama sehari Draco. Lagipula aku yang melahirkannya. Kau tidak punya hak," ucap Hermione.

"Aku juga ikut berkontribusi oke? Kau tidak akan mendapatkan bayi secantik ini dengan pria lain," balas Draco. Hermione memutar bola matanya malas.

"Apa kau benar-benar harus pergi hari ini?" tanya Draco tiba-tiba.

"Maaf, Draco. Aku akan berusaha pulang lebih cepat," jawab Hermione seraya mengecup pipi Draco singkat.

***

"Apa kau sudah lapar?" tanya Draco. Scorpius menggelengkan kepalanya, masih tertawa senang seraya berusaha meraih rambut Draco dengan tangan mungilnya. Draco mendekatkan kepalanya ke arah Scorpius.

"Aw!"

Draco menjauhkan kepalanya sesaat setelah Scorpius menarik rambutnya.

"Kau tidak melakukan ini pada ibumu tadi," ucap Draco kesal. Scorpius hanya tertawa.

"Da!" panggil Scorpius tiba-tiba. Draco melihat Scorpius kaget.

"Kau memanggilku?" tanya Draco tak percaya.

"Da! Da! Da!"

Draco menggendong Scorpius senang.

"Anak pintar! Ayo kita jalan-jalan. Aku akan membelikanmu es krim," ucap Draco.

***

Draco menyusuri Diagon Alley dengan Scorpius di gendongannya.

"Apakah aku harus membelikanmu sapu terbang?" gumam Draco saat melewati Quality Quidditch Supplies. Scorpius mengangguk senang, tangannya berusaha meraih display sapu terbang di depannya. Draco memutuskan untuk masuk ke dalam.

"Apa kau menjual sapu terbang untuk bayi?" tanya Draco. Pemilik toko tersebut melihat Draco bingung.

"Maaf?" tanyanya tak yakin. Draco mendengus malas.

"Apa kau tuli?" cibir Draco. Pemilik toko tersebut telihat kesal.

"Maaf, Sir, tapi menurut peraturan, batas usia minimum untuk menaiki sapu terbang adalah delapan tahun. Jadi, tidak. Kami tidak menjual sapu terbang untuk bayi," pemilik toko tersebut berusaha menahan sabar.

"Aku akan meminta ayahku mengganti aturan itu nanti," gerutu Draco. Ia lalu keluar dari sana.

"Maaf, Scorpie. Aku bisa dibunuh ibumu kalau membelikanmu sapu untuk anak delapan tahun," gumam Draco seraya mengecup pipi Scorpius. Scorpius terlihat kesal, tangannya kembali berusaha meraih sapu terbang display tadi, memaksa Draco kembali ke sana. Draco berusaha menenangkan Scorpius, pergerakannya membuat Draco sangat kesulitan.

"Aku akan membelikanmu sapu terbang setelah memaksa Grandpa Lucy mengganti aturan sialan itu, oke?" bujuk Draco. Scorpius terdiam sejenak. Mungkin ia sedang berpikir? Mempertimbangkan tawaran Draco? Bisakah seorang bayi melakukan itu? Draco juga tak yakin.

"Aku akan membelikanmu es krim yang banyak!" tambah Draco. Scorpius tersenyum, tangannya berhenti bergerak.

"Aku yakin ibumu tidak tahu kelicikanmu, atau dia akan berhenti keras kepala bahwa kau adalah seorang Gryffindor. Bayi pintar! Semua Malfoy memang terlahir sebagai Slytherin," lanjut Draco. Ia lalu berjalan ke arah Florean Fortescue's Ice Cream Parlour.

Ia membeli banyak varian es krim, menepati janjinya pada Scorpius. Namun, saat ia sedang sibuk dengan es krimnya, Scorpius diambil paksa dari gendongannya. Draco tersentak kaget. Ia baru akan merebut Scorpius kembali saat penyihir tersebut sudah menghilang, berapparate entah kemana. Draco mengutuk keras.

Bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan? Hermione pasti akan membunuhnya. Haruskah ia memberitahu Hermione? Sepertinya tidak. Ia memutuskan untuk mengirim patronus pada Harry, mengajak —memaksa—nya bertemu.

***

"Kenapa kau tidak menggendongnya dengan benar?" tanya Harry tak percaya.

"Aku sudah menggendongnya dengan benar!" jawab Draco tak terima.

"Sial, berani-beraninya dia menculik seorang Malfoy?! Apa dia mau mati?!" gerutu Draco marah. Harry mengusap kepalanya yang mendadak pusing.

"Apa kau sudah memberitahu Hermione?" tanya Harry. Draco menatap Harry tajam.

"Kau pikir aku mau mati? Tentu saja belum!" decak Draco kesal.

"Apa kau sempat mengejar penyihir itu?" tanya Harry lagi. Draco mengangguk.

"Tapi ia berapparate dengan cepat, aku tidak sempat menangkapnya," jawab Draco.

"Bisakah kau beritahu aku ciri-cirinya?" tanya Harry. Draco berpikir sejenak.

"Aku hanya lihat ia memakai jubah hitam. Seluruh tubuhnya tertutup dan aku tidak sempat melihat wajahnya," jawab Draco.

"Laki-laki atau perempuan?" tanya Harry.

"Dari ukuran tubuhnya sepertinya perempuan?" jawab Draco tak yakin.

"Apa ia memakai topeng atau semacamnya?" tanya Harry lagi. Draco menegang.

"Apa kau mencurigai ia adalah salah satu mantan pelahap maut?" Draco balas bertanya.

"Sebenarnya aku belum berani berasumsi. Tapi beberapa hari ini banyak auror yang dikerahkan untuk penyelidikan. Seminggu yang lalu, petugas azkaban mengirim surat berisi nama-nama mantan pelahap maut yang diduga kabur. Sel mereka kosong," jawab Harry. Draco merasa ia akan benar-benar mati sekarang.

"Aku sudah memerintahkan beberapa auror untuk mencari Scorpius juga," lanjut Harry berusaha menenangkan Draco.

"Aku akan ikut mencari," ucap Draco.

"Kau harus memberitahu Hermione terlebih dulu," ucap Harry.

"Aku akan memberitahu Hermione setelahnya," balas Draco.

"Tidak, kau harus memberitahu Hermione sekarang. Aku akan menemanimu," jawab Harry.

"Kita tidak bisa. Hermione sedang dalam perjalanan bisnis sekarang," balas Draco.

"Kalau begitu kita akan melakukan panggilan floo dari rumahmu," ucap Harry final.

"Ia akan membunuhku," desis Draco.

"Tidak, ia tidak bisa. Ia sedang dalam perjalanan bisnis," jawab Harry.

***

"Apa kau yakin kau tidak mau kita mencoba mencari Scorpius dulu?" tanya Draco.

"Aku sudah mengirim banyak auror untuk mencari anakmu," jawab Harry. Draco membuka pintu rumahnya dengan pasrah.

"Hermione?" panggil Draco tak percaya. Draco menghampirinya dengan cepat, tangannya memeluk tubuh kecil Hermione erat.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sudah kembali? Apa Potter menghubungimu? Sialan, seharusnya aku tahu dia akan menjebakku," ucap Draco panjang.

"Aku kembali lebih cepat. Pekerjaanku sudah selesai. Ma-"

"Hermione, maafkan aku! Percayalah aku tidak melakukannya dengan sengaja! Aku mencintai Scorpie walaupun ia selalu merebut seluruh perhatianmu. Maafkan aku. Aku akan mengganti Scorpie dengan bayi yang baru. Tolong jangan bunuh aku!" potong Draco panjang. Hermione menatap Draco kesal. Tangannya memukul kepala Draco keras.

"Aku benar-benar tidak percaya ayahku membiarkan pria sepertimu menikahi aku!" seru Hermione kesal.

"Tapi kau tidak bisa menceraikanku. Pernikahan sihir tidak bisa dibatalkan," jawab Draco.

"Apa kita sudah bisa keluar sekarang?" tanya Ginny seraya mendongakkan kepalanya dari belakang sofa. Draco menatap Ginny bingung.

"Apa yang kau lakukan di sana? Apa kau menyusup di rumahku?" tuduh Draco. Ginny menatap Draco kesal.

"Selamat ulang tahun, mate!" seru Blaise dari dapur. Tak lama, ia keluar dengan kue di tangannya.

"Selamat ulang tahun, Draco!"

Satu persatu teman mereka keluar dari tempat persembunyian mereka. Pansy menghampiri Draco dengan Scorpius di tangannya.

"Da! Da!" panggil Scorpius seraya mengulurkan tangannya pada Draco. Draco menatap Pansy tajam. Ia mengambil Scorpius dari gendongan Pansy.

Hermione mengecup kepala Scorpius pelan.

"Apa kau lelah, sayang?" tanya Hermione pada Scorpius. Draco menatap Hermione kesal.

"Aku yang mengurusnya seharian! Bagaimana mungkin ia lelah?! Yang ia lakukan seharian hanya tidur, makan, dan buang air!" protes Draco tak terima.

"Tapi sepertinya kau tidak mengurusnya dengan benar? Mungkin ia yang mengurusmu?" jawab Hermione.

"Bagaimana bisa seorang bayi mengurusku!" seru Draco kesal.

"Kau bahkan membiarkannya diculik," balas Hermione.

"Kau yang menculik anakku?!" serunya kesal seraya menatap Pansy. Pansy mengedikkan bahunya santai.

"Tidak, Hermione yang melakukannya," jawabnya. Draco menatap Hermione tak percaya.

"Aku tidak percaya kau berusaha meracuni anakku," ucap Hermione.

"Aku tidak melakukannya!" protes Draco.

"Kau tidak seharusnya memberi makan es krim pada bayi berusia delapan bulan! Kau bahkan berencana membunuhnya dengan sapu terbang. Kalau aku tidak datang mengambilnya, mungkin ia sudah mati sekarang," balas Hermione.

"Sudah kuduga kau benar-benar berniat membawa kabur penerusku," bisik Draco di telinga Hermione. Hermione memutar bola matanya malas.

"Ya, setelah ini aku akan membawa kabur Scorpius dan kau bisa membuat bayi baru untuk menggantikan Scorpius." Hermione balas berbisik di telinga Draco.

"Ayahku tidak akan membiarkanmu membawa kabur penerus Malfoy," balas Draco.

"Ayahmu akan diam kalau aku bicara pada ibumu."

"Kadang aku membencimu."

"Aku selalu membencimu. Selamat ulang tahun, Draco," balas Hermione seraya mengecup bibir Draco singkat.

-Fin-

___________________________________________

[A/N] Update yang hepi-hepi dulu soalnya Draconya ulang tahun🥳 Happy birthday, Draco<3! Btw maaf belom bisa update seminggu sekali, ternyata sekolah masih ribet terus masih harus ngurus registrasi ulang uni hehe. Abis ini aku baru lanjut bikin req lagi yaa


Continue Reading

You'll Also Like

38K 4.9K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
48.9K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
476K 47.4K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
65.4K 5.9K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...