Daikirai (Happiness To Sukuna)

By Story_Sweet_Shot_6

12K 1.1K 183

Sukuna membenci segalanya termasuk dirinya sendiri, Seiring berjalannya waktu, perasaan itu semakin mendalam... More

✂️1
✂️2
✂️3
✂️4
✂️5
✂️6
✂️7
✂️8
✂️9
✂️10
✂️11
✂️12
✂️13
✂️14
✂️15
✂️16
✂️17
✂️18
✂️19

✂️20

498 38 4
By Story_Sweet_Shot_6

Kebahagiaan Ku adalah dirimu.

Kebahagiaan Mu adalah diriku-?

.
.
.
.
.

Sukuna membuka matanya, merasakan badannya terasa panas. Tidak seperti biasanya.

Sukuna mengabaikannya, berdiri dan beranjak dari tempat tidur sebelum sukuna dengan cepat menahan berat tubuhnya dengan tangannya di pinggir tempat tidur. Matanya terasa berkunang-kunang, Sukuna berusaha mengabaikannya namun rasa sakit menguasainya. Membuka perlahan matanya sedikit menyipit menahan rasa sakit yang membuatnya lemas.

"Sial" ketus sukuna memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Sukuna berdiri lagi. Berusaha untuk beraktivitas seperti biasa, sebelum semuanya mengelap.

Hingga...Bruk!

"Rasa sakit sialan.." lirih Sukuna dengan nada kesal. Membuka matanya perlahan, ketika seseorang mendekatinya. Dan menyentuh dahinya lembut.

".." Sukuna tidak dapat mendengarkan perkataannya, rasanya semuanya kabur.

"Yuuji.." seru Sukuna pelan. Seseorang itu tersenyum dengan senyumannya yang manis.

Apa Sukuna sedang bermimpi-?

Sukuna menarik tangan kecil itu hingga jatuh di samping nya, sepertinya dia terkejut Karena ditarik tiba-tiba. Sukuna tidak peduli, ia hanya ingin memeluk nya dan merasakan kehangatan dari seseorang yang di cintai nya, kali ini saja. Sukuna ingin sedikit menjadi lebih egois.

Sukuna memeluknya dengan kedua tangannya merengkuh tubuh itu. Rasa sakit akibat demam tidak terasa lagi, karena tergantikan pada kehangatan.

Pelukan hangat yang membuat Sukuna merasa sangat nyaman.

Sebuah tangan kecil mengelus pelan kepala nya, Sukuna bisa melihatnya bagaimana wajah manis Yuuji tersenyum kepada nya dan membuatnya nyaman.

Sukuna menarik Yuuji lebih dekat pada pelukannya, dan membuat Yuuji mengusap kepalanya pada badan hangat Sukuna yang sedang demam.

"Yuuji..." Seru Sukuna, menatap dengan mata teduhnya. Tangan Sukuna memeluknya lebih erat merasakan tubuh kecil Yuuji agar mendekapnya lebih dekat, Sukuna tidak ingin kehilangan Yuuji. Sukuna ingin memeluknya dan ingin Yuuji bersamanya.

"Aku ingin Yuuji.." seru Sukuna, menyesap aroma tengkuk Yuuji yang beraroma menenangkan.

Yuuji tampak memerah, tangan Sukuna pelan mendekati wajah Yuuji dan mencubit kedua pipi gembulnya. Menarik tubuh kecil Yuuji hingga sejajar dengannya, dan melihat wajahnya dari jarak yang dekat saling berhadapan.

"Imut.." seru Sukuna dengan wajah datarnya. Wajah Yuuji langsung memerah manis saat mendengarkan perkataan manis dari Sukuna yang sangat cuek.

Sukuna menyelipkan tangannya diantara baju Yuuji, bahkan baju Yuuji saja terasa nyaman. Ada aroma Yuuji yang menenangkan, memeluk Yuuji dengan lebih erat dan perlahan dengan manja Sukuna mengesekan wajahnya pada tubuh Yuuji yang terasa hangat sembari menutup kedua matanya. Surai merahnya yang perlahan saling bergoyang pelan, Sukuna terlihat menikmatinya.

"Yuuji.." gumam Sukuna pelan. Membuat Yuuji gemas dengan tingkah kekanak-kanakan dari Sukuna yang jarang sekali terjadi. Yuuji hendak memeluk Sukuna sebelum sukuna dengan cepat meraih kedua tangan Yuuji dan menggenggamnya di depan dadanya. Terdengar degup jantung Sukuna dan Yuuji yang saling bersahutan. Posisi mereka yang sangat berdekatan, saling berhadapan. Yuuji perlahan mengarahkan manik matanya, melihat Sukuna yang ada di depannya sedang menatapnya dengan wajah sedikit memerah, rambutnya sedikit basah dan membuat Yuuji memerah karena Sukuna terlihat sangat seksi.

"Apa kau bisa merasakannya?" Seru Sukuna dengan suara pelan yang terdengar menekan.

"A-apa?" Tanya Yuuji dengan sangat gugup. Sukuna menarik tangan Yuuji hingga Yuuji otomatis mendekatinya, Yuuji memerah. Sukuna melirik tajam dari ujung matanya dan perlahan berbisik di telinganya Yuuji membuatnya memerah.

"Itu karena aku bersamamu.." bisik nya singkat. Sukuna menjauh dan memasang sebuah senyuman menyeringai.

"Kau malu?" Jahilnya. Sukuna terlihat sangat tampan saat seperti itu, dan membuat Yuuji mengigit bibir bawahnya, Sukuna hanya diam saat Yuuji malah mengeser badannya hingga mendekat pada Sukuna dan menyembunyikan dirinya pada tubuh besar Sukuna.

"Be-berisik..kau tidur saja Sukuna" seru Yuuji mengerutu di depan Sukuna. Sukuna tidak dapat melihat wajahnya karena tertutupi dengan baju Sukuna. namun Sukuna bisa melihat bahwa Yuuji memerah, dan detak jantungnya yang semakin kencang sama seperti dirinya.

Sukuna hanya diam, dan mengarahkan kedua tangannya memeluk tubuh kecil Yuuji.

Yuuji memerah, namun diam saja menahan rasa malunya dengan kedua tangannya yang perlahan mengenggam kecil baju yang melapisi dada Sukuna.

Yuuji sangat hangat. Sukuna menyukainya, Sangat...Sukuna ingin selamanya seperti ini dan lebih dekat dengan Yuuji.

Sukuna memeluk erat Yuuji, Dengan satu tangannya yang memeluk pinggang Yuuji, dan satu tangannya yang perlahan mengarah ke atas. Mengelus pelan punggung Yuuji dan juga mengelus perlahan surai pink Yuuji yang sangat halus dengan penuh kasih sayang. Perlahan mata Sukuna mengerjap, sedikit Sukuna memiringkan wajahnya dengan ekspresi datarnya dan melihat Yuuji yang bersembunyi dengan manisnya. Sukuna pelan mengurai helaian rambut pink Yuuji yang terasa begitu lembut.

Sama seperti Yuuji.

Yang Sangat di Sukai nya.

"Yuuji..."

Lalu sebuah senyuman tulus terulas dari bibirnya.

"Aku mencintaimu" seru Sukuna dan matanya pun terpejam. Dan memeluk Yuuji jauh lebih erat. Seraya menenggelamkan wajahnya pada tubuh Yuuji yang terasa begitu nyaman. Sukuna menyukainya, menyukai setiap sisi manis dari Yuuji-nya.

Tidak ingin membiarkan Yuuji sedikitpun pergi dari dirinya.

Kebahagiaan miliknya.

Blush!

Yuuji memerah padam, dan menenggelamkan wajahnya pada tubuh Sukuna. Kedua tangannya memeluk erat punggung sukuna dengan penuh perasaan malu dan senang. Yuuji
merasakan rasa hangat yang manis dan membuatnya nyaman saat bersama dengan Sukuna.

Dan Semakin Mencintainya.

".., Aku juga mencintaimu, Sukuna.." seru Yuuji tersenyum dan ikut tertidur bersamanya.

Kebahagiaan Ku adalah Dirimu.

.
.
.
.
.

Sukuna mengacak rambutnya yang basah dan berantakan, Yuuji tidak ada dikamar nya saat bangun. Ternyata hanya mimpi. Membiarkan rambutnya sedikit menutupi wajahnya dan tatapan datar Sukuna yang intens, pelan menatap ke arah depan. Sukuna mengabaikan pakaiannya yang basah dan berantakan dan beranjak ke arah bawah. Dan membiarkan bajunya sedikit terbuka menampilkan tubuh kekar Sukuna yang sedikit basah dan terlihat sangat menggoda.

Sukuna Ingin Melihat-Nya.

Melihat Yuuji Manisnya.

Hingga Sukuna melihat Yuuji yang duduk didepan televisi, dan sedang asyik mengunyah cemilan ringan sesekali Yuuji tersenyum dan menikmati acara televisi kesukaannya. Tanpa sadar Sukuna tersenyum tipis saat melihat Yuuji yang ternyata masih seperti biasanya. Hal yang terjadi tadi hanyalah mimpi.

Nyatanya Yuuji masih sama.

Sukuna mendekatinya dari belakang. Yuuji sama sekali tidak sadar, terlihat menikmatinya.

Grep!

Dengan cepat Sukuna memeluk tubuh Yuuji yang sedang duduk menghadap tv dari belakang.

Yuuji tersadar dan tersenyum.

"Demam mu sudah sembuh Sukuna?" Tanya Yuuji. Sukuna hanya diam, menarik pelan kedua pipi Yuuji hingga perlahan menghadap ke atas. Sukuna mengarahkan kepalanya ke arah Yuuji dan mengadukan dahi mereka berdua. Suara televisi yang mendadak menjadi Sunyi.

"Hangat" seru Sukuna menatap dengan kedua mata merahnya.

Blush!

Yuuji langsung memerah, dan mendorong Sukuna menjauh darinya. Yuuji berusaha keras menyembunyikannya, dan berbalik membelakangi Sukuna dengan wajah memerah padam.

Yuuji teralihkan pada cemilan, dan menyerahkan cemilan yang ada ditangannya pelan pada Sukuna. Yuuji melakukannya agar tidak salah tingkah di hadapan Sukuna. Sukuna bisa mengetahuinya kalau Yuuji sedang sangat malu sekarang.

Dan mencoba bertingkah seperti biasanya. Terlihat sangat imut dan Sukuna membiarkannya.

"Ka-kalau kau mau.." gugup Yuuji. Sukuna ingin menjahili Yuuji yang sedang malu. Sukuna meraih tangan Yuuji dan malah menjilati tangan Yuuji, membuat Yuuji menoleh ke arah Sukuna dengan wajahnya yang marah.

"Sukuna! Ja-" belum sempat Yuuji marah. Yuuji malah terpesona dengan Sukuna yang terlihat sangat seksi dan sedang duduk seraya mengangkat kaki kirinya, dan kaki kanannya yang terbuka. Yuuji bisa melihatnya, baju Sukuna yang sedikit terbuka dan Sukuna sedang memegangi tangannya. Tepat berhadapan dengan Yuuji yang duduk di depannya. Wajah Yuuji terlihat jelas sekali memerah.

'Manis' gumam Sukuna menikmati wajah Yuuji yang terlihat jelas sedang terdiam memperhatikannya.

Sukuna menyeringai, wajah Sukuna yang terlihat sangat tampan dan rambut berantakan serta tatapan jahilnya yang mempesona. Sukuna menarik jari Yuuji dan mengecupnya.

"Ada apa Yuuji? Kau malu?" Tanya Sukuna dengan seduktif.

Blush!

"G-gak mungkin, uh!" Seru Yuuji dengan wajah memerahnya.

Sukuna merasakannya sebuah degupan jantung hangat dan suasana hangat yang disukainya bersama dengan Yuuji. Bersama dengan Yuuji semua waktunya terasa begitu manis dan sangat berharga. Karena adanya Yuuji.

Ah, Yuuji yang mengemaskan.

Kebahagiaan Ku adalah Dirimu.

My Happiness, Yuuji.

.
.
.
.
.

Sukuna baru saja dipanggil oleh guru di ruang kampus. Sukuna keluar dengan perasaan jengkel, masalahnya adalah kemarin saat Sukuna menghajar beberapa anak yang dianggap mereka tidak bersalah dan Sukuna lah yang telah membuat masalah.

Mereka selalu saja memandang Sukuna sebagai suatu hal yang bersalah dan sangat membenci nya, meksipun tidak diutarakan Sukuna tau dari gerak gerik dan ucapan penuh kebencian dari mereka. Dan sekarang mereka menemukan hal yang bisa membuat mereka mengatakan kalau Sukuna adalah orang yang pantas di benci. Sukuna tau itu, namun sukuna tidak peduli.

Sudah terbiasa.

Sukuna berjalan keluar kampus, hingga melihat seseorang yang sedang asyik berdiri seraya memiringkan wajahnya melihat ke arah lainnya untuk mencari sesuatu. Surai pinknya perlahan bergoyang, dan wajah polosnya yang terlihat begitu manis saat sedang asyik mencarinya. Kedua matanya mengerjap bingung dan sesekali mengelus pelan pipinya. Sukuna terkekeh pelan, tanpa sadar semua kebenciannya menghilang saja bersamaan dengan melihat Yuuji, pria manis yang selalu dicintainya.

"Jika kau adalah kebencian, maka aku akan membuatmu bahagia Sukuna... aku akan menjadi kebahagiaan mu.."

Kata kata Yuuji terlintas lagi di pikirannya. Yuuji beberapa kali menyelamatkannya, Yuuji yang menemukannya, Yuuji yang terus mendekatinya, selalu bersama dengan Sukuna diiringi senyuman manis hingga Yuuji yang sangat dicintainya.

Semuanya. Tanpa sadar, Yuuji adalah alasan kebahagiaannya.

Sukuna mendekatinya dari belakang. Bahkan hanya dengan melihatnya saja, Sukuna bisa melihat kebahagiaannya. Hati nya terasa begitu hangat, Sukuna mengarahkan tangannya ke arah wajah Yuuji. Menarik pelan Yuuji ke arahnya, Sukuna pelan mengelus pipinya Yuuji yang terasa begitu halus. Yuuji menoleh ke arahnya ke samping melihat Sukuna di bahu kanan nya dengan wajah datarnya.

Yuuji tersenyum lebar.

"Sukuna!"

Kata kata yang terus diucapkan Yuuji. Dari sebelumnya, dan sekarang. Kata kata sederhana yang membuat Sukuna merasa di hargai. Dirinya di cintai oleh Yuuji. Oleh seseorang yang selama ini selalu dicintainya dalam diam. Dan tidak pernah mengharapkan balasan, Sukuna tidak dipandang dengan penuh kebencian melainkan dengan sebuah rasa hangat yang begitu membahagiakan. Pertama kali nya Sukuna di cintai seseorang, pertama kalinya Sukuna di temukan dalam kegelapan kebencian tanpa dasar. Yuuji menemukan nya, memberikan begitu banyak kebahagiaan.

Bisakah Sukuna berhenti terpesona denganmu Yuuji-?

Kau telah memberikan Sukuna yang penuh kebencian dengan sinar kebahagiaan, kebahagiaan yang tidak pernah di dambakan, dan itu dalam bentuk mu Yuuji.

Betapa kau menyelamatkan Sukuna dari jurang kebencian-.

"Ayo Sukuna!" Seru Yuuji melepaskan dari pelukan Sukuna. Sukuna ingin selalu bersamanya, Sukuna menarik tangan Yuuji hingga Yuuji tertarik kebelakang, Yuuji menoleh dan melihat wajah Sukuna yang berhadapan dengan dirinya. Wajah Yuuji yang polos dan wajah Sukuna yang datar saling berhadapan.

Yuuji mengerjapkan matanya polos dan tersenyum lebar.

"Ada apa Sukuna?" Seru Yuuji dengan manisnya. Sukuna terdiam lagi, merasakan sebuah perhatian yang begitu hangat.

Menatapnya lama tanpa sebuah kata yang di utarakan. Yuuji memerah karena di tatap begitu lama oleh Sukuna. Yuuji mengaruk pelan pipinya dengan canggung. "Kalau Sukuna tatap begitu, aku jadi malu.." seru Yuuji dengan wajah polosnya.

Sukuna menarik tubuh kecil Yuuji lebih dekat hingga Yuuji bersandar di dadanya. Yuuji mengerjapkan matanya, Sukuna memeluk tubuh kecil Yuuji.

Yuuji menengadahkan kepala, mengarahkan kedua tangannya mengelus pipi Sukuna yang sedang menatapnya dengan wajah datarnya tanpa berkata sepatah katapun seperti biasanya. Yuuji mengusap pipi Sukuna, dan tersenyum manis pada Sukuna. Senyuman yang selalu membuat sukuna merasa lebih berwarna, lebih bahagia.

Yuuji yang manis. Rambut pink pendek yang begitu manis di wajah kecil Yuuji, mata yang melihatnya dengan penuh ceria. Senyuman lebar yang seolah tidak pernah pudar, sebuah syal orange menutupi lehernya membuat Yuuji menjadi tambah mengemaskan di hari yang begitu dingin, musim dingin yang terasa begitu menghangat. Baju Yuuji yang berwarna putih sedikit kebesaran yang manis. Dan keberadaan Yuuji yang ada di depannya, Kebahagiaannya.

"Sukuna, kau dingin" seru Yuuji. Mengusap dengan jari kecilnya pada pipi Sukuna. Yuuji yang begitu kecil, begitu rapuh dan begitu baik. Namun, Yuuji yang memberikan nya kekuatan. Yuuji yang memberikannya kebahagiaan dan keberanian.

Yuuji yang dibutuhkannya.

Apa Sukuna bisa memberikan kebahagiaan untuk Yuuji-?

"Sukuna, aku mencintaimu" seru Yuuji mengatakan hal yang sama berkali-kali tanpa henti.

Sukuna mengarahkan tangannya semula memeluk Yuuji dan menangkup kedua pipi Yuuji seraya mengusapnya pelan.

"Apa aku bisa membuatmu bahagia, Yuuji?" Ujar Sukuna.

Sukuna merasa tidak pantas.

Yuuji mengenggam tangan Sukuna yang berada di tangan nya, memberikan kehangatan.

"Kau adalah kebahagiaanku Sukuna, kau telah membuatku bahagia dengan dirimu..!" Seru Yuuji dengan senyuman lebar.

"Kau akan menderita karena diriku Yuuji...apa kau tidak masalah dengan diriku-?" Seru Sukuna lagi. Menatap dengan kedua mata merahnya kepada Yuuji. Mengusap lembut pipi Yuuji mengatakan kalau Yuuji adalah orang yang dicintainya.

"Tidak masalah! Kalau Sukuna merasa kesakitan, maka aku yang akan menjadi obatnya. Aku akan bersama dengan Sukuna!" Seru Yuuji tersenyum manis, dan Yuuji pelan mengenggam kedua tangan Sukuna menyalurkan kehangatan. Yuuji meraih syal nya dan memakaikannya juga pada Sukuna, menutupi wajah Sukuna dengan syal orangenya.

Dan tersenyum lebar. Di hadapan Sukuna. Sukuna bisa melihatnya, Kehangatan Yuuji.

"Aku akan bersamamu" seru Yuuji lagi..., Mengenggam ujung syal orangenya. Sukuna terdiam, Yuuji selalu mengatakannya.

Tanpa menginginkan jawaban nya. Sukuna menarik tangan Yuuji yang mengenggam syal yang menghubungkan mereka, dan mengecup pelan tangan kecil Yuuji. Yuuji terdiam, Sukuna membuka kedua matanya dan mengusap pelan tangan Yuuji pada pipinya.

"Aku mencintaimu Yuuji.., aku selalu mencintaimu.." seru Sukuna. Sukuna takut, kalau dirinya terlalu tidak pantas untuk Yuuji. Untuk merasakan jatuh cinta padanya, Sukuna pelan mendekatinya membuat Yuuji memerah. Menutup kedua matanya rapat-rapat. Sukuna terhenti di depan wajahnya dengan sebuah senyuman tipis.

"Eh Sukuna?" Seru Yuuji bingung. Sukuna memiringkan wajahnya tersenyum, mengusap bibir Yuuji dengan lembut.

"Aku tidak akan menyentuh mu, sampai aku pantas untukmu Yuuji. Aku tidak akan pernah membuatmu menderita.., Karena aku sangat mencintaimu. Karena aku mencintaimu, Yuuji" seru Sukuna membuat Yuuji memerah mendengarkannya.

Yuuji mengigit bibirnya pelan, Sukuna menarik pelan tangan Yuuji menariknya pergi, Yuuji hanya diam melihat ke arah tangannya. Dimana Sukuna yang menariknya pergi, Sukuna yang mengenggam erat tangannya.

"Ayo...kau mau terlambat?" Seru Sukuna dengan wajah datarnya. Menatap Yuuji yang masih terdiam di tempat dengan wajah manisnya. Musim dingin yang terasa begitu hangat, hanya dengan satu orang. Hanya dengan satu kejadian, semuanya terasa begitu menghangatkan.

Yuuji tersenyum lebar, dan mengangguk. Mendekatinya seraya mengenggam erat tangan Sukuna. Sedikit lebih dekat.

"Iya Sukuna!"

Sukuna dan Yuuji yang berjalan di jalanan yang sama, dengan salju yang perlahan mulai mengaburkan pandangan dan menutupi kisah cinta mereka.

Hanya mereka berdua.

Sukuna menemukannya. Sebuah kebahagiaan untuk dirinya sendiri, sebuah kebahagiaan yang selalu memberikannya kehangatan. Memberikannya semua kebahagiaan yang tidak pernah di rasakan nya. Sebuah kebahagiaan yang akhirnya menjadi miliknya sendiri dan akan selalu ada bersamanya.

Kebahagiaan yang adalah Yuuji yang akan selalu dicintainya.

.
.
.
.
.

🌺 Happiness Is Sweet 🌺

.
.
.
.
.

End

Continue Reading

You'll Also Like

STRANGER By yanjah

General Fiction

672K 75.7K 52
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
19.4M 882K 58
Bagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan per...
28.2K 2.3K 6
Kaiser adalah murid pindahan dari Jerman, sebenarnya dia tidak tertarik dengan lelaki tapi entah kenapa ketika dia melihat salah satu murid yang mena...
SCH2 By xwayyyy

General Fiction

375K 45K 100
hanya fiksi! baca aja kalo mau